Anda di halaman 1dari 92

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN O.J.T
(ON JOB TRAINING)

PT. SASA INTI


GENDING PROBOLINGGO

Oleh :
IKWAN IRWANTO MERTASANDO

SERTIFIKASI & PEMBINAAN CALON AHLI K3 LISTRIK


HOTEL YELLO - SURABAYA
20 SEPTEMBER 2021 – 22 OKTOBER 2021
KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan On Job
Training ini. Selanjutnya, pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penulis
menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan On
Job Training ini, terutama kepada:
1. Keluarga dan orang-orang tercinta yang selalu memberikan semangat.
2. Manajemen dan rekan-rekan di PT. Sasa Inti Gending.
3. Bapak Muhammad Darwis, selaku Pembina Sertifikasi AK3 Listrik dari Dinas
Tenaga Kerja Provinsi.
4. Manajemen PT. Grow Safety Indonesia selaku PJK3 yang menyelenggarakan
sertifikasi Ahli K3 Listrik.
5. Para instruktir dan pengajar, selaku narasumber training AK3 Listrik
6. Teman-teman peserta sertifikasi AK3 yang saling memberi support.
Harapan penulis selanjutnya ialah apa yang telah dilakukan selama mengikuti
rangkaian proses sertifikasi ini mulai dari penerimaan materi, praktik, hingga OJT ini
dapat bermanfaat bagi perusahaan, bangsa maupun negara pada umumnya dan
membantu dalam pelaksanaan, pemenuhan, dan pengawasan syarat-syarat K3 bidang
ketenagalistrikan di perusahan.

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................................................0.
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
I.1. Latar Belakang.......................................................................................................................1
I.2. Tujuan....................................................................................................................................1
I.3. Ruang Lingkup........................................................................................................................2
I.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan............................................................................................2
I.5. Dasar Hukum.........................................................................................................................2
I.6. Daftar Alat Ukur yang Digunakan...........................................................................................3
BAB II PROFIL PERUSAHAAN..................................................................................................................6
II.1. Gambaran Umum.................................................................................................................6.
II.2. Profil PT. Sasa Inti.................................................................................................................6.
II.3. Layout dan Single Line Diagram............................................................................................7.
BAB III PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN K3 LISTRIK..............................................................................8
III.1. Pemeriksaan Dan Pengujian pada Sisi Pembangkitan...........................................................9.
III.2. Pemeriksaan Dan Pengujian Paada Sisi Transmisi................................................................17
III.3. Pemeriksaan Dan Pengujian pada Sisi Distribusi..................................................................33
III.4. Pemeriksaan Dan Pengujian pada Sisi Pemanfaatan...........................................................42
III.5. Pemeriksaan Dan Pengujian pada Instalasi Penyalur Petir..................................................58
BAB IV ANALISIS PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN..............................................................................63
IV.1. Analisis pemeriksaan dan pengujian K3 pada sisi Pembangkitan.........................................65
IV.2. Analisis pemeriksaan dan pengujian K3 pada sisi Transmisi................................................66
IV.3. Analisis pemeriksaan dan pengujian K3 pada sisi Distribusi.................................................67
IV.4. Analisis pemeriksaan dan pengujian K3 pada sisi Pemanfaatan..........................................68
IV.5. Dari hasil pemeriksaan dan pengujian K3 Instalasi Penyalur Petir.......................................69
BAB V AUDIT K3 LISTRIK (ELECTRICAL HAZARDS PREVENTION)...........................................................70
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................................75
VI.1. Kesimpulan..........................................................................................................................75
VI.2. Saran....................................................................................................................................77
LAMPIRAN.............................................................................................................................................iv

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan
sehingga dapat mengurangi terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada
akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Kebutuhan akan energi listrik sudah menjadi hal penting untuk menjalankan aktivitas
kehidupan sehari-hari baik untuk kehidupan individu manusia maupun untuk skala industri
besar. Untuk itu upaya-upaya penerapan K3 dalam bidang kelistrikan patut menjadi
perhatian untuk mencapai tujuan-tujuan penerapan K3 terkait bidang kelistrikan.
Pada dasarnya setiap perusahaan wajib memiliki lembaga dan tenaga ahli K3 untuk
menghindari terjadinya kecelakaan, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan.
Suatu kemungkinan bahaya besar, berupa kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran
lingkungan dan penyakit akibat kerja dapat diakibatkan oleh kesalahan dalam penggunaan
peralatan, pemahaman dan kemampuan serta keterampilan tenaga kerja yang kurang
memadai. Hal ini dapat dicegah dengan adanya upaya pelaksanaan syarat-syarat K3
khususnya bidang kelistrikan di perusahaan atau tempat kerja
Sesuai dengan kebijakan pemerintah dengan diterapkannya Permenaker No. 12
tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di tempat kerja. Berdasarkan
Permenaker No.12 tahun 2015 mengharuskan perusahaan yang memiliki pembangkitan
diatas 200 kVA wajib memiliki Ahli K3 Listrik. Ahli K3 Listrik tersebut sendiri nantinya
bertugas melakukan pengawasan pelaksanaan K3 Listrik di tempat kerja sebagai
perpanjangan tangan pengawas K3 Disnaker. Adapun sebelum mendapatkan penunjukan
dari KEMENAKER – RI, Seorang Calon Ahli K3 Listrik wajib melakukan pembuatan Laporan
OJT dan Assesment Lapangan Pembinaan Ahli K3 Listrik untuk meningkatkan kemampuan
dalam praktik di lapangan.

I.2 Tujuan.
Tujuan dari pelaksanaan On Job Training (OJT) ini adalah :
1. Implementasi Lapangan terhadap Teori yang diperoleh selama Pembinaan
dengan melakukan evaluasi pelaksanaan syarat-syarat K3 Listrik

1
2. Mempraktikkan Audit K3 terkait kelistrikan dan Memberikan rekomendasi
perbaikan pada sistem kelistrikan yang tidak memenuhi standart dari hasil
checklist pencegahan bahaya listrik
3. Membuat Laporan dan Analisis hasil pelaksanaan OJT
I.3 Ruang Lingkup
Ruang Lingkup pelaksanaan On Job Training (OJT) ialah pelaksanaan pemeriksaan
dan pengujian sesuai check list riksa uji persyaratan K3 Listrik di bidang :
a. Pembangkitan (Objek : Generator/dalam keadaan beroperasi)
b. Transmisi (Objek : Trafo Daya serta peralatan dan perlengkapan switch yard).
c. Distribusi (Objek : Trafo PS serta peralatan dan Perlengkapannya)
d. Pemanfaatan (Objek : Panel Distribusi PS)
e. Instalasi penyalur petir
I.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Pembinaan Ahli K3 Listrik ini adalah mulai tanggal 20 September
2021 sampai dengan 22 Oktober 2021 di PT. Sasa Inti via Zoom, sedangkan On Job
Training dilaksanakan bulan Desember 2020 di PT. PLN UPDK Minahasa, Unit
Layanan PLTA Tonsealama. Adapun untuk pemeriksaan dan pengujian Persyaratan
K3 dilakukan :
1. Riksa Uji sisi Pembangkitan pada tanggal 11 sd 12 Oktober 2021
2. Riksa Uji sisi Transmisi pada tanggal 15 sd 16 Oktober 2021
3. Riksa Uji sisi Distribusi pada tanggal 13 sd 14 Oktober 2021
4. Riksa Uji sisi Pemanfaatan pada tanggal 18 sd 20 Oktober 2021
5. Riksa Uji sisi Instalasi Penyalur Petir pada tanggal 21 sd 22 Oktober 2021

I.5 Dasar Hukum


1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 2 Tahun 1989 Tentang Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja

2
5. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3
No. 47 Tahun 2015 Tentang Pembinaan Calon Ahli K3 Bidang Listrik
6. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3
No. 48 Tahun 2015 Tentang Pembinaan Teknisi K3 Listrik
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 31 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Permen 02/MEN/1989
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 33 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Permen 12/MEN/2015
9. Pemberlakuan semua Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), PUIL 2000 dan
PUIL 2011
10. Standar Nasional Indonesia (SNI), International Electrotechnical Commission
(IEC), Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE)

I.6 Daftar Alat Ukur yang Digunakan


1. Multitester Sanwa CD 800a
Adalah sebuah alat ukur untuk mengukur besaran Tegangan (V), Arus (A) dan
hambatan (ohm)

Gambar. Multitester Digital Merk Sanwa CD800a

2. Filr IR Thermometer E-63900


Adalah alat yang di gunakan untuk mengukur temperature suatu peralatan dengan
prinsip termografi dari jarak yang aman

3
Gambar. Fluke IR Thermometer VT04

3. Tang Ampere HIOKI 3282


Adalah alat ukur untuk mengukur besaran Tegangan (V), Arus (A) alat ini memiliki
kelebihan dalam mengukur arus beban dikarenakan bisa langsung mengukur arus
tanpa arus merubah rangkaian instalasi

Gambar. Tang Ampere HIOKI 3282

4. Insulation Tester KYORITSU KEW 3125A


Adalah alat ukur untuk mengukur tahanan isolasi listrik.

Gambar. Insulation Tester KYORITSU 3125A

4
5. Earth ground resistance tester KRISBOW KW06-768
Adalah alat ukur untuk mengukur tahanan pada pentanahan atau grounding.

Gambar. Earth ground resistance KRISBOW KW06-768

6. Thermohygrometer BEURER HM16


Adalah alat ukur untuk mengukur temperature dan kelembaban ruangan

Gambar. Thermohygrometer BEURER HM16

7. Sound level meter TESTO 816


Adalah alat ukur untuk mengukur level kebisingan dan suara

Gambar. Sound level meter TESTO 816

5
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

II.1 Profil PT. Sasa Inti Gending

PT Sasa Inti merupakan salah satu produsen Mono Natrium Glutamat (MNG)
di Indonesia. MNG yang diproduksi PT Sasa Inti dijual di pasar dalam negeri maupun
di pasar luar negeri. Saat ini ekspor MNG dilakukan dengan tujuan negara-negara di
Eropa, Asia dan Afrika.
Perusahaan ini berawal dari pembangunan pabrik PT Sasa Fermentasi yang
berlokasi di Gedangan - Sidoarjo - Jawa Timur pada bulan Pebruari 1968. Pabrik ini
diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Bapak Mohammad Noer pada tanggal 09 Juni
1969. Teknologi yang digunakan dibeli dari Wei Chuan Taiwan. Bahan baku asam
glutamat dan bahan pembantu masih diimpor dari luar negeri.
Pada tahun 1973 didirikan pabrik PT Sasa Inti yang berlokasi di Gending -
Probolinggo, diatas tanah seluas 11,3 hektar. Pabrik ini menggunakan teknologi
fermentasi asam glutamat yang dibeli dari Ve Wong Taiwan. Peresmian dilakukan
pada tanggal 30 Agustus 1975 oleh Gubernur Jawa Timur Bapak Mohammad Noer
dan Kepala Daerah Tingkat II Probolinggo Bapak Kolonel Soenyoto. Pabrik ini
menghasilkan MNG, Asam Glutamat (Dry Glutamic Acid / Dry GA) dan pupuk cair
(Liquid Fertilizer / LF). Bahan baku utama berupa tetes tebu sebagian besar dipenuhi
dari dalam negeri. Proses produksi secara keseluruhan sejak pabrik beroperasi pada
tahun 1975 sampai saat ini ditangani oleh putra-putri Indonesia.

6
Pada tahun 2001 dibangun plant baru yaitu Plant New Drying System (NDS).
Plant ini dibangun untuk menghasilkan produk MNG dengan persyaratan yang lebih
ketat. Plant ini mulai beroperasi pada tahun 2002.
Pada tahun 2008 dibangun Plant baru di lokasi PT Sasa Inti - Gending
Probolinggo yaitu Packing. Tujuan dari dibangunnya plant ini untuk memindahkan
proses pengemasan yang semula berada di PT Sasa Inti - Gedangan Sidoarjo.
Per Maret 2010 secara keseluruhan proses pengemasan yang ada di PT Sasa
Inti - Gedangan dipindah ke PT Sasa Inti - Gending.
Perbaikan mutu produk dan peningkatan kapasitas produksi Pabrik PT Sasa
Inti - Gending dilakukan secara terus menerus. Luas area pabrik sampai saat ini
bertambah menjadi kurang lebih 42 hektar. Berbagai riset dan pengembangan juga
dilakukan secara terus menerus dengan orientasi untuk menghasilkan produk yang
halal, bersih serta memenuhi kualifikasi produk untuk pasar ekspor.

7
BAB III
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN K3 LISTRIK

3.1 Pemeriksaan Dan Pengujian


Pemeriksaan dan pengujian sangat diperlukan untuk memastikan bahwa peralatan
dalam kondisi baik. Artinya keseluruhan sistem yang ada seperti tahanan isolasi
(insulation system), sistem proteksi, sistem eksitasi, sistem pendingin dll sudah
sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. Sehingga dalam pengoperasian
peralatan tersebut dapat berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan. Berikut
ini akan dilakukan proses pengujian meliputi beberapa hal yaitu sebagai berikut:
3.2 Proses/ Prosedur
Berikut ini merupakan prosedur untuk melakukan pengujian:
1. Mempersiapkan berkas/ dokumen yang berkaitan dengan penerapan K3.
a. Checklist Riksa Uji K3 Pembangkitan.
b. Checklist Riksa Uji K3 Transmisi.
c. Checklist Riksa Uji K3 Distribusi.
d. Checklist Riksa Uji K3 Pemanfaatan.
e. Checklist Riksa Uji K3 Penyalur Petir.
f. Checklist Riksa Uji K3 Ruang Khusus.
2. Mempersiapkan berkas/ dokumen yang terkait dengan safety sebagai berikut:
a. JSA
b. Work Permit & HIRARC
3. Mempersiapkan dokumen yang berkaitan dengan sistem kelistrikan (SOP, SLD dan
Manual Book).
4. Menyiapkan alat Pelindung diri.
5. Menyiapkan alat ukur/ uji.
6. Pemeriksaan administratif terhadap objek di lapangan.
7. Pelaksanaan Pemeriksaan dan Pengujian.
8. Taging informasi dari operator untuk semua karyawan yang bekerja.
9. Pembuatan laporan pemeriksaan dan pengujian.
10. Selesai.

8
3.3 Pemeriksaan dan Pengujian K3 Pembangkitan
Pembangkit Listrik di PT. Sasa Inti adalah pembangkit listrik turbin gas dengan 2 unit
generator masing-masing dengan kapasitas 6390 kW.
Pembangkit tersebut dioperasikan terus menerus dengan system parallel terhadap PLN
Pemeriksaan dan pengujian pada generator set/ genset diperlukan untuk memastikan
bahwa peralatan dalam kondisi baik dan bekerja sesuai standard pabrikan atau standard
yang berlaku sesuai aturan nasional dan perundang-undangan.

Data Teknis Generator :


Pemilik Instalasi : PT. Sasa Inti Gending
Alamat Pemilik Instalasi : JL. Raya Gending KM12, Probolinggo
Lokasi Instalasi Pembangkit : JL. Raya Gending KM12, Probolinggo
Tanggal Verifikasi : 11 – 12 Oktober 2021

URAIAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PENGGERAK MULA (TURBIN GAS)


Pabrik Pembuat KAWASAKI KAWASAKI

Tipe / Model TC80A M7A-03

No Seri KHI-751R035 KHI-75201005

Tahun Pembuatan Jepang / 2009 Jepang / 2008

Kapasitas 6390 kW 6390 KW

Putaran 1500 rpm 13790 rpm

Tegangan 3300 Volt

Arus Nominal 1470 A

Frekuensi 50 Hz

Faktor Daya 0.9


Tabel 3.1 Data Generator

9
Gambar 3.1 Single Line Diagram Pembangkit Gas Unit 1 dan 2 PT. Sasa Inti

To Load

Gambar 3.2 Single Line Diagram Pembangkit

10
Gambar 3.3 Foto unit generator

Gambar 3.4 Name Plate Generator

Gambar 3.5 Namaplate PMT/CB Generator

11
Trafo1

Trafo2 Turbine Generator 1

Turbine Generator 2

Gambar 3.6 Layout turbin generator

 Pemeriksaan dan Pengujian


 Perhitungan KHA Penghantar Utama.
Kabel terpasang: Kabel N2XSY 6 x 500 mm2 (Supreme Cable)
Kapasitas Hantar Arus (KHA) Kabel pada instalasi udara adalah = 1.007 A (Katalog
Supreme Cable) maka totalnya = 6 x 1.007 = 6.042 A
Data Generator: Daya : 6390 kW, Arus :1470 A, cosphi 0.9

S= √3 x V ¿ x∈¿
S
Ifl=
√3 x V ¿
6390/0.9
Ifl=
√ 3 x 3.3
= 1.243,6 A
KHA=125 % x 1.243,6
KHA=1.554,5A

Kesimpulan:
Arus KHA Max kabel terpasang 6.042 A lebih besar dari pada arus maksimal Full Load
1.554,5 A. Maka dapat disimpulkan ukuran kabel yang di pasang sesuai (PUIL 2011
hal 400; 510.5.3)

12
 Perhitungan rating Proteksi Utama (CB/PMT)
Spesifikasi CB
Merk : Cromton Graves
- Voltage : 3600 kV
- Current : 2000 A
- CT rating : 1000 A/5
- Setting : 2.5 In = 2500 A
- Breaking Capacity : 40kA

Perhitungan:
Data Generator: Daya : 6390 kW, Arus :1470 A, cosphi 0.9

IFL = 1,15 x In
= 1,15 x 1470

= 1690,5 A

Kesimpulan :
NIlai setting pembatas 2.500 A sedangkan kapasitas CB yang terpasang adalah 2.000 A
lebih besar dari pada arus perhitungan rating proteksi 1690,5 A. maka dapat
disimpulkan rating proteksi utama CB sesuai (PUIL 2011 hal 407; 510.5.8.3) namun
setting pembatas arus lebih besar dari arus CB (perlu penyesuaian setting sesuai CB
terpasang)
Checklist Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Generator :
Metode/
No Objek Hasil Nilai Rujukan
Keterangan
A. Penelaahan Dokumen
1. Gambar Diagram satu garis Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
2 Gambar diagram pengawatan Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
3 Daftar komponen Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
4 Gambar lay out Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
5 Gambar area klasifikasi Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
6 Data hasil uji pabrik pembuat Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
7 Buku manual Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
8 Buku pemeliharaan & operasi Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
9 Tanda peringatan Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
10 Sertifikat pabrik pembuat Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
B. Pemeriksaan Visual
1 Konstruksi unit pembangkit Baik/Tidak Baik Manufacture Penilaian
tenaga Standar
2 Dudukan pembangkit tenaga Baik/Tidak Baik Manufacture Penilaian
Standar

13
3 Verifikasi plat nama Ada/Tidak Ada Manufacture Penilaian
standar /PUIL
4 Area klasifikasi Baik/Tidak Baik Manufacture Penilaian
standar /PUIL
5 Perlengkapan start Ada/Tidak Ada Manufacture Penilaian
standar /PUIL
6 Perlengkapan stop Ada/Tidak Ada Manufacture Penilaian
standar /PUIL
7 Verifikasi plat nama Ada/Tidak Ada Manufacture Penilaian
standar /PUIL
8 Peralatan pengaman Ada/Tidak Ada Manufacture Penilaian
standar /PUIL
9 a. Instrumen Voltmeter Ada/Tidak Ada Manufacture Penilaian
b. Instrumen Ampermeter standar /PUIL
c. Instrumen Pengukur Lain
10 Lampu indikator Baik/Tidak Baik PUIL Penilaian
11 Peralatan alarm Baik/Tidak Baik PUIL Penilaian
12 Fasilitas keselamatan & tanda Baik/Tidak Baik PUIL Penilaian
bahaya
13 Terminal kabel utama & Baik/Tidak Baik PUIL Penilaian
penetralan
14 Kondisi air battery (dgn start Baik/Tidak Baik Manufacture Penilaian
battery) standar /PUIL
15 Minyak lumas penggerak mula Baik/Tidak Baik PUIL Penilaian
16 Terminal battery Baik/Tidak Baik Manufacture Penilaian
Standar
17 Penempatan battery Baik/Tidak Baik PUIL Penilaian
18 Pemanas anti kondensasi Ada/Tidak Ada Manufacture Penilaian
Standar
19 Kabel masuk terminal box Baik/Tidak Baik PUIL Penilaian
20 Kabel keluar terminal box Baik/Tidak Baik PUIL Penilaian
21 Air pendingin penggerak mula Ada/Tidak Ada PUIL Penilaian
22 Ukuran Kabel BC pentanahan Sesuai/Tidak PUIL Penilaian
sesuai
BC 70 mm2
23 Gedung – Ruang Sesuai/Tidak PUIL Penilaian
a. Generator √ sesuai
b. Penerangan sirkulasi
Udara/ventilasi √
c. Pintu keluar/masuk √
d. Pintu darurat √
e. Alat pemadam √
C. Pengujian
1 Pengujian Tahanan isolasi 2000MΩ PUIL 2011: Pengukuran tahun
penghantar Sesuai/Tidak 2000 Ω per volt 2013
Sesuai + 1 MΩ
2 Uji fungsi instalasi listrik Berfungsi / Manufacture Pengetesan
Tidak Standar
Berfungsi

14
3 Pengujian fungsi local panel Berfungsi / Manufacture Pengetesan (data
kontrol Tidak Standar eksisting)
berfungsi
3a Saklar pilih local / selector Berfungsi / Manufacture Pengetesan (data
switch Tidak Standar eksisting)
berfungsi
3b Start Berfungsi / Manufacture Pengetesan (data
Tidak Standar eksisting)
berfungsi
3c Stop Berfungsi / Manufacture Pengetesan (data
Tidak Standar eksisting)
berfungsi
3d Lampu indicator Berfungsi / Manufacture Pengetesan
Tidak Standar
berfungsi
4 Relay proteksi Berfungsi / Manufacture Pengetesan (data
Tidak Standar eksisting)
berfungsi
5 Tegangan & arus tanpa beban Sesuai/Tidak Manufacture Pengukuran
dan berbeban Sesuai Standar
6 Tingkat kebisingan 76.1 dB Permenaker Pengukuran
5/2018:
85 dB selama 2
jam
7 Analisa getaran <0.1 mm/s Manufacture Pengukuran
Standar
8 Uji jalan / unjuk kerja Baik/tidak baik Manufacture Pengetesan
Standar
9 Uji parallel (bila ada) Baik/tidak baik Manufacture Pengetesan
Standar
11 Pengujian Pentanahan 0.6 Ohm PUIL 2000, Point Pengukuran
3.13.2.10
R < 5 Ohm
12 KHA penghantar utama 2.014 A PUIL 2011: Perhitungan
(sesuai) 125 % x In
13 Rating Proteksi utama 2.000 A PUIL 2011: Perhitungan
(sesuai) 115 % x IFLA

 Pengujian Tahanan Isolasi


- Nama Alat Ukur: Insulation Tester (Megger)
- Merk : KYORITSU KEW 3125A
- Injeksi tegangan : 1.000 V
- Nilai rujukan sesuai standar : V = 3300 kV Rmin = 2.000Ω x teg.kerja + 1 MΩ
= 2 kΩ x 3.3 kV + 1.000 kΩ = 7.600 kΩ = 7.6 MΩ
A. Pengujian Tahanan Isolasi Kumparan
1 Phasa – Phasa (R-S) 2.000 MΩ

2 Phasa – Phasa (S-T) 2.000 MΩ

15
3 Phasa – Phasa (R-T) 2.000 MΩ

B. Pengujian Tegangan (Output VT rasio 3300/110V)


1 Phasa – Phasa (R-S) 109.2 V

2 Phasa – Phasa (S-T) 109.9 V

3 Phasa – Phasa (R-T) 109.6 V

C. Pengujian Kecepatan Putar Lebih


1 Kecepatan putar nominal 1500 rpm

2 Kecepatan putar lebih 1650 rpm

3 Waktu 5 menit

D. Analisa Getaran
1 Kecepatan Putar 1500 rpm

2 Vibrasi 16.5 umm

E. Pengukuran Kebisingan
1 Kecepatan Putar 1500 rpm

2 Tingkat Kebisingan 81,5 db

F. Pengukuran urutan fasa


1 Urutan fasa Clockwise

IV. Dokumentasi Riksa Uji K3 Pembangkitan

Pengukuran tahanan pertanahan Indikator Tegangan, Arus, Daya,


Pengukuran tegangan
output temperature winding

16
Nilai setting pembatas CB Pengukuran Vibrasi
Pengukuran sound level

Pengukuran urutan fasa Pengukuran paralel

Gambar 3.7 Dokumentasi Riksa Uji Pembangkit

III.1. Pemeriksaan dan Pengujian pada sisi Transmisi


Objek Pemeriksaan dan pengujian pada sisi transmisi dilakukan pada Main
Transformer diperlukan untuk memastikan bahwa peralatan dalam kondisi baik dan
bekerja sesuai standard pabrikan atau standard yang berlaku sesuai aturan nasional
maupun international. Berikut ini akan dilakukan proses pengujian meliputi beberapa
hal.
Prosedur untuk melakukan pengujian pada transformator:
1. Mempersiapkan berkas / dokumen yang berkaitan dengan penerapan K3
2. Melakukan pemeriksaan terhadap berkas/dokumen pengesahan
3. Pemeriksaan terhadap berkas/dokumen teknisi instalasi listrik.
4. Pemeriksaan administratif terhadap objek di lapangan.
5. Pelaksanaan Pemeriksaan dan Pengujian

17
6. Meberikan informasi dari operator untuk semua karyawan yang bekerja, bahwa saat
ini akan dilakukan pemeriksaan peralatan bertegangan di area transformator dan
switchyard.
7. Pembuatan laporan pemeriksaan dan pengujian.

Gambar 3.8 Single Line Diagram


Merk : PAUWELS
Data Teknis Type/No. Seri : ORS 20/275 Transformator PLN1:
Kapasitas daya : 20 MVA
Tegangan (kV) : LV = 3.3 kV
HV = 150 kV
Arus (A) : LV = 3.499,1 A
HV = 77 A
Frekuensi : 50 z
Fasa : 3
Koneksi Vektor : YNd11
Minyak : Nynas
18
Cooling Type : ONAN
Tahun : 2009
Gambar 3.9 Name Plate Transformator PLN1

19
Gambar3.10 Transformator 20 MVA PLN1

Analisis Perhitungan pada Transformator :


 Kesesuaian Penghantar
- Ifl Primer
S
Ifl=
√3 x V ¿
20.000 kVA
Ifl=
√3 x 150 kV
= 77,09 A

KHA=125 % x 77,09 A
KHA=96,3 A
Kesimpulan :
Kabel yang digunakan jenis ACSR 1 x 510 mm2 sesuai manual supreme ACSR tersebut
memiliki KHA 1035 A maka lebih besar dari perhitungan (SESUAI)
- Ifl Sekunder
S
Ifl=
√3 x V ¿

20
20,000 kVA
Ifl=
√ 3 x 3,3 kV
= 3503,24 A

KHA=125 % x 3503,24 A
KHA=4379,05 A
Kabel yang digunakan jenis N2XSY 6.6 kV 24 x 300 mm2 sesuai PUIL 2011 Tabel 7.3-9a
inti tunggal di udara KHA 24 x 871 = 20.904 A maka KHA kabel diatas nilai perhitungan
(SESUAI)

Data Teknis Peralatan SwitchGear :


YEAR
NO EQUIPMENT Qty SPECIFICATION BRAND TYPE SERIAL NO
MFG
150 kV, - ,
Capacitor Voltage
1 3 150kV/110 V ABB TYD-170 PJ2102006 2021
Transformer
40VA
Disconnector 170 kV, 40 kA,
2 3 ABB GW55-170D 50259267 2019
switch motorize 220VAC
Disconnector 170 kV, 31,5 kA,
3 3 ABB NVA 170 7887276 1991
switch non-motorize
170 kV, 3150 A,
Gas Circuit LTB 170D1B- 1361194012
4 3 40 kA, 110VDC ABB 2019
Breaker 3POLE -001
control, SF6 type
170 kV, 3150 A,
Gas Circuit
5 3 40 kA, 110VDC ABB LTB 170D1 7814394 1991
Breaker
control, SF6 type
Current 170 kV, 100/5,
6 3 ABB LB7-170 AJ2101006 2021
Transformer 650/5, 40 VA
Current 170 kV, 100/5,
7 3 ABB IMBD 170 A3 7899258 1991
Transformer 400/5, 40 VA
PEXLIM Q150-
8 Lightning Arrester 3 150 kV, 65 kA ABB 75309232 2019
YV170
XAR
9 Lightning Arrester 3 150 kV, ABB - 1991
170A1/144
20 MVA, 150/3,3
10 Transformer 1 PAUWELS 1677/E0541/A 3011080054 2009
kV
20 MVA, 150/3,3 SDOR
11 Transformer 1 ABB 12115039 1991
kV 20000/170
Current
12 1 100/5 ABB IMBD 36 A1 7899653 1991
Transformer NGR
Current
13 1 100/5 ABB IMBD 36 A1 7899654 1991
Transformer NGR
20 MVA, 150/3,3
14 Transformer Panel 1 ABB - - 2009
kV
20 MVA, 150/3,3
15 Transformer Panel 1 ABB - - 2009
kV

21
Panel Charger
16 1 220/110 V, 35 A NIKSA NSC 110-35 2523  
Battery
  145G51
  Battery 9 12 V, 150 Ah GS Astra - 2021
(N150)
Panel AC/DC
17 Distribution & 1 380 V, 160 A - - 1991
Switching
Tower, conductors
18            
& Acesories
  Tower 9   - - - 1991
Earthing wire
  terminals & 16   - - - 2020
  clamp
  Conductor
  1991 -
terminal & 37 AAC 1 X 512 mm - - -
19  2021
clamp
  1993 -
    Insulator 132   - - -
2021
 
Insulator
  1994 -
  terminals & 12   - - -
2021
clamp
Grounding 1995 -
  36   - - -
Equipment 2021

Gambar 3.11 Disconector Switch

22
Gambar 3.12 Capacitor Voltage Transformer

3.14 Gambar Gambar 3.15


Gambar 3.13 Circuit Breaker
Current Transformer Lightning Arrester

Gambar 3.16 Earthing wire terminals & clamp Gambar 3.17 Insulator & Terminal

Gambar 3.18 Meter panel Gambar 3.20 relay proteksi

23
Gambar 3.21 Kabel pertanahan

Checklist Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Bidang Transmisi (Transformator, peralatan,


dan perlengkapan di Switchyard)
NILAI
NO OBJEK HASIL KETERANGAN
RUJUKAN

1. TRAFO DAYA
1. Name Plate a. Nama pabrik, tempat dan pembuatan Sesuai Manufacture Penilaian
b. Jenis dan No. Seri /tidak Standar dan
sesuai
c. Kapasitas / Daya / Frequency SNI
d. Primary Voltage / Secondary Voltage
e. Primary Current / Secondary Current
f. Vector Group
g. Impedance
h. Insulation level / Kelas Isolasi
i. Cooling system
2. Bushing a. Memeriksa kebersihan body bushing Baik / Manufacture Penilaian
b. Memeriksa fisik body yang berkarat/gompal Tidak baik Standar dan
c. Memeriksa kekencangan mur baut klem terminal SNI
utama
d. Memeriksa kebocoran gasket
e. Memeriksa kesesuaian Spark gap bushing primer
f. Memeriksa kesesuaian Spark gap bushing

24
NILAI
NO OBJEK HASIL KETERANGAN
RUJUKAN

skunder
3. Sistem a. Memeriksa kebersihan sirip-sirip radiator Baik / Manufacture Jenis ONAN
pendingin b. Memeriksa kebocoran minyak trafo Tidak baik Standar dan
c. Memeriksa level minyak trafo SNI
d. Memeriksa kondisi minyak trafo
e. Pengujian/pengetesan tegangan tembus minyak
trafo
4. Alat a. Memeriksa level konservator main tank Baik / Manufacture Penilaian
Pernafasan b. Memeriksa level konservator tap canger Tidak baik Standar dan
(Breather) c. Memeriksa wana silica gel SNI
Biru/Ungu √

5. Sistem Kontrol a. Memeriksa kekencangan mur baut terminal Manufacture Penilaian


dan Proteksi kontrol Standar dan
Baik /
b. Memeriksa kondisi Elemen pemanas SNI
5.1. Panel Tidak baik
c. Memeriksa kebersihan kontaktor Manufacture
Kontrol
d. Memeriksa kebersihan limit switch Standar dan
e. Memeriksa sumber tegangan AC/DC SNI
Baik /
Tidak baik
a. Memeriksa kebersihan terminal Manufacture
b. Memeriksa kondisi seal Standar dan
5.2. Relay
Baik / SNI
Bucholz
a. Memeriksa kebersihan terminal Tidak baik Manufacture
Standar dan
b. Memeriksa kondisi seal Baik / SNI
5.3. Relay
Jansen Tidak baik
a. Memeriksa kebersihan terminal
b. Memeriksa kondisi seal
5.4. Relay
c. Memeriksa kebersihan thermo couple
Sudden
d. Memeriksa kabel-kabel kontrol dan pipa-pipa
pressure
kapiler
6. OLTC a. Memeriksa kesesuaian indikator posisi tap Baik / Manufacture Penilaian
b. Memeriksa pelumasan gigi penggerak Tidak baik Standar dan
c. Memeriksa kebersihan kontaktor SNI
d. Memeriksa kebersihan limit switch
e. Memeriksa kesesuaian sumber tegangan AC/DC
f. Menguji posisi lokal dan remote

25
NILAI
NO OBJEK HASIL KETERANGAN
RUJUKAN

g. Memeriksa kondisi minyak diverter switch OLTC


7. Sistem a. Memeriksa kawat pentanahan pada titik netral Baik / Manufacture Penilaian
Grounding primer / skunder Tidak baik Standar dan
b. Memeriksa kawat pentanahan pada SNI
0,3 Ω
body/enclousure/BKT trafo
c. Memeriksa kawat pentanahan pada BKE (Bagian
konduktif ekstra)
d. Memeriksa kekencangan mur baut terminal
pentanahan
e. Mengukur/menguji nilai pentanahan
8. Maintank a. Memeriksa kebersihan body dan bushing Baik / Manufacture
b. Memeriksa karat/gompal fisik body Tidak baik Standar dan
c. Memeriksa kondisi gasket SNI

9. Kontruksi/ a. Memeriksa kondisi konstruksi bangunan, pondasi Baik / Manufacture


strukutur dan baut pengikat Tidak baik Standar dan
mekanik b. Memeriksa kebersihan lingkungan gardu SNI
c. Memeriksa sirkulasi udara
d. Memeriksa penerangan
e. Memeriksa pembatas/halang rintang
f. Memeriksa Tanda Peringatan

10. Fire protection a. Memeriksa tekanan gas N2 Baik/Tidak Manufacture


b. Memeriksa alarm kebakaran baik* Standar dan
c. Memeriksa sensor detector tidak ada SNI
fire
protection

2. PERALATAN SWITCHYARD

1. PMT (Pemutus Pemeriksaan Visual : Sesuai/ Manufacture


Tenaga) a. Memeriksa papan nama pemasangan Tidak Std.
b. Memeriksa Bushing sesuai
c. Memeriksa Terminal Tangki
d. Memeriksa Katup-katup
e. Memeriksa kontak pemisah
f. Memeriksa relay
g. Memeriksa panel kontrol lokal

26
NILAI
NO OBJEK HASIL KETERANGAN
RUJUKAN

h. Memeriksa kawat pentanahan

Pengujian / Pengukuran : Hasil


a. Pengukuran tahanan isolasi Sesuai/
maintenace
b. Pengukuran tahanan kontak Tidak
Mei 2021
c. Pemeriksaan kerja dari lokal secara mekanis dan sesuai
elektris
d. Pengukuran interlok mekanis dan elektris
e. Pengukuran fungsi kontak bantu
f. Pengukuran indikasi buka / tutup
Pengujian tegangan tinggi
2. PMS Pemeriksaan Visual : Sesuai/ Manufacture
(Pemisah) a. Memeriksa papan nama pemasangan Tidak Std.
b. Memeriksa Bushing sesuai
c. Memeriksa Terminal Tangki
d. Memeriksa Katup-katup
e. Memeriksa kontak pemisah
f. Memeriksa relay
g. Memeriksa panel kontrol lokal
h. Memeriksa kawat pentanahan
Pengujian / Pengukuran : Hasil
a. Pengukuran tahanan isolasi maintenace
Sesuai/
b. Pengukuran tahanan kontak Tidak Mei 2021
c. Pemeriksaan kerja dari lokal secara mekanis dan sesuai
elektris
d. Pengukuran interlock mekanis & elektris
e. Pengukuran fungsi kontak bantu
f. Pengukuran indikasi buka / tutup
g. Pengujian tegangan tinggi
3. Trafo Arus Pemeriksaan Visual : Ada/Tidak Manufacture Penilaian
a. Memeriksa papan nama pemasangan ada Std.
b. Memeriksa Bushing
c. Memeriksa kawat pentanahan

Pengujian / Pengukuran : Sesuai/ Hasil


a. Pemeriksaan rasio Tidak maintenace
b. Pemeriksaan polaritas sesuai Mei 2021
c. Pengukuran tahanan searah
d. Pengukuran tahanan isolasi

27
NILAI
NO OBJEK HASIL KETERANGAN
RUJUKAN

Pengujian tegangan tinggi

4. Trafo Pemeriksaan Visual : Ada/Tidak Manufacture


Tegangan a. Memeriksa papan nama pemasangan ada Std.
b. Memeriksa Bushing
c. Memeriksa kawat pentanahan
Hasil
Pengujian / Pengukuran : Sesuai/
maintenace
a. Pemeriksaan rasio Tidak
sesuai Mei 2021
b. Pemeriksaan polaritas
Pengujian tegangan tinggi

5. Arrester Pemeriksaan Visual : Ada/Tidak Manufacture


ada Std.
a. Memeriksa papan nama pemasangan
b. Memeriksa Bushing
c. Memeriksa kawat pentanahan

Pengujian / Pengukuran : Hasil


a. Pemeriksaan karakteristik Sesuai/
maintenace
Tidak
sesuai Mei 2021

6. Relay Proteksi a. Pemeriksaan visual pada OCR, differensial relay, Ada/Tidak Manufacture Hasil
REF, GFR, UVR, OVR dll ada Std. pengujian
eksisting

b. Pengetesan pada OCR, differensial relay, REF, Berfungsi/


Hasil
Tidak
GFR, UVR, OVR dll
berfungsi maintenace
Mei 2021

7 Meter a. Pemeriksaan visual dan unjuk kerja pada Ampere Ada/Tidak Manufacture
meter, Volt meter, Watt meter, VAR meter, KWH ada Std.
meter, Cos phi meter dan Frequency meter

b. Pemeriksaan indikator phasa Hasil


Berfungsi/ Pengukuran
Tidak maintenace Mei 2021
berfungsi Mei 2021

3. TOWER

1. Tower dan Ground Patrol : Sesuai/ SNI /SPLN Penilaian


Jaringan a. Kawat penghantar Tidak

28
NILAI
NO OBJEK HASIL KETERANGAN
RUJUKAN

b. Ground wire sesuai


c. Ruang bebas (Right of Way/ROW)
d. Tower dan halamannya *
e. Lingkungan dan aktifitas masyarakat sekitarnya

Climb up Inspection :
a. Besi Tower dan kelengkapannya
Sesuai/ Pengukuran
b. Kawat penghantar sekitar tower Hasil
Tidak Mei 2021
c. Ground wire sekitar tower maintenace
sesuai
d. Klem pemegang kawat dan asesorisnya Mei 2021
e. Isolator dan asesorisnya
f. Benda asing yang terdapat pada tower, isolator
dan kawat.
2. Sistem a. Pemeriksaan dan pengukuran pentanahan tower 0,20 Ω SNI : 5 Ω Pengukuran
Proteksi b. Pemeriksaan jaring-jaring pengaman PUIL 2.000
Pemeriksaan bola-bola pengaman (ballistor) 3.13.2.10
Sesuai/
Tidak
sesuai

Dokumentasi :

Gambar 3.22 Pengukuran termovisi CB Gambar 3.23 Pengukuran termovisi CT

29
Gambar 3.24 Pengukuran termovisi DS Gambar 3.25 Pengukuran termovisi LA

Gambar 3.26 Pengukuran Grounding Gambar 3.27 Pengukuran Resistance Contact DS, CB

Gambar 3.28 Pengkuran CB Analyzer Gambar 3.29 Pengukuran TanDel CT

30
Hasil Pengukuran Winding Resistance Trafo PLN1

Hasil Pengukuran CB analyzer

31
Hasil Pengukuran Tangen Delta CT

Hasil Pengukuran Tangen Delta VT

32
Hasil Pengukuran Arus Bocor Arester

Hasil Uji Relay Differensial

III.2. Pemeriksaan Dan Pengujian pada Sisi Distribusi


Objek pemeriksaan dan pengujian pada sisi Distribusi ialah pada transformator
Pemakaian Sendiri di salah satu plant Fermentasi. Hal ini diperlukan untuk memastikan
bahwa peralatan dalam kondisi baik dan bekerja sesuai standard pabrikan atau standard
yang berlaku sesuai aturan nasional maupun internasional.
Sistem distribusi di PT. Sasa Inti menyalurkan dan mendistribusikan daya listrik
1.000kVA tegangan 3.300V/400V ke sub pemakaian tenaga listrik
Prosedur pemeriksaan dan pengujian pada peralatan distribusi:
1. Mempersiapkan berkas / dokumen yang berkaitan dengan penerapan K3
2. Melakukan pemeriksaan terhadap berkas/dokumen pengesahan

33
3. Pemeriksaan terhadap berkas/dokumen teknisi instalasi listrik.
4. Pemeriksaan administratif terhadap objek di lapangan.
5. Pelaksanaan Pemeriksaan dan Pengujian
6. Pembuatan laporan pemeriksaan dan pengujian.

Gambar 3.30 Single Line Diagram

Data Teknis Trafo PS di Plant FP1 :


Merk : BD
Ser No. : 20081170
Kapasitas daya : 1000
Tegangan (V) HV : 3300 Gambar 3.31 Name plate trafo FP1
Tegangan (V) LV 400
Arus (A) HV : 174.95
Arus (A) LV 1448.4
Vector Group Dyn 5
Kenaikan suhu 55
Frekuensi : 50
Fasa : 3
Impedansi : 5.42
Minyak : Shel Diala D
Berat total : 3400 Kg 34
Berat Minyak : 799 L
Tahun : 2003
Gambar 3.32 Trafo FP1

Analisis Perhitungan pada Transformator :


 Kesesuaian Penghantar
- KHA Trafo
- 1000 kVA
- HV/LV = 3.3 kV/400 V
S
Ifl=
√3 x V L L
1000 kVA
Ifl=
√ 3 x 0,4 kV
= 1445 A
KHA=125 % x 1445
¿ 1806 A
Kesimpulan:
Kabel yang terpasang ialah jenis NYY 24 x 400mm2 sesuai PUIL 2011 7.3-5a instalasi
diudara dengan KHA 2 x 859 = 20.616 A maka lebih besar dari KHA (SESUAI)
 Kesesuaian Pengaman (ACB)
In max ACB = 2000A
I rated ACB = 0.4 In max
= 800 A
IFL = 1,15 x In
= 1,15 x 1445 = 1661.7 A
Kesimpulan:

35
Arus CB/PMT yang terpasang ialah 800 A < lebih kecil dari perhitungan arus I FL maka
(TIDAK SESUAI)
 Perhitungan Hubung Singkat
2 2
V (400) V
Z (aktual) = Z (%) x = 5.42% x
S 1.000.000 VA
= 0,00867 Ω
V 40 0
Isc = =
√3 x Z ( aktual ) √3 x 0,0086
= 26.662 A = 26 kA

Kesimpulan:
Breaking capacity pada pengaman utama distribusi yang terpasang adalah 66 kA lebih
besar dari nilai perhitungan arus hubung singkar Isc yaitu 26 kA, maka breaking capacity
ACB yang terpasang sudah SESUAI

Gambar 3.33 Data setting pembatas dan nameplate ACB

Pengukuran Arus dan Tegangan Trafo


No Arus A Tegangan V Tegangan Vn
1 Ia 183,4 VR 399.5 VR-n 231.1
2 Ib 180,4 VS 399.5 VS-n 230.3
3 Ic 183,4 VT 400.5 VT-n 231.3
Pengukuran Insulasi Trafo
Tahanan Teganga Nilai Nilai Nilai Nilai Standart DAR PI
Isolasi n Uji (V) (30 S) (1 M) (10 M) IEEEC57.125

36
MΩ MΩ MΩ
Min 489 MΩ
HV-LV 5000 8.480 9.960 15.500 1,5 1,17
Min 489 MΩ
HV-G 5000 6.250 6.890 8.410 1,2 1,1
Min 9,80 MΩ
LV-G 2500 1.110 1.120 1.500 1,55 1,009

Perhitungan Polarity Index (PI) dan Dielectric Absorbsion of Ratio (DAR)


'
Ri 10 Ri 1 '
PI = DAR=
Ri 1'
Ri 30 '
15500 9960
PI = =1,5 (Hv LV )DAR= =1,17( Hv LV )
9960 8480
8410 6890
PI = =1,2 ( Hv G ) DAR= =1,1( Hv G)
6890 6250
1500 1120
PI = =1,55 ( LV G ) DAR= =1,009(LV G)
1120 1110
Kesimpulan :
Dari data pengukuran tahanan isolasi dan perhitungan PI dan DAR nilai tahanan isolasi
trafo perlu dipurifikasi kembali, sesuai standar IEEE 43-2013

 Analisis Pengukuran Beban Trafo PS


IR = 183,4 A
IS = 180,4 A
IT = 183,4 A
I R+ I S+ I T
I rata−rata=
3
183,4+180,4+183,4
¿
3
¿ 182,4 A
Irata−rata
% BebanTrafo=
Ifl
182,4
%=
1445
¿ 0,126 -> ¿ 12,6 %

37
Pembebanan Trafo masih dibawah 80% sehingga masih sesuai dengan batasan yang
disebutkan pada PUIL. (SESUAI)

 Analisis Pengukuran Ketidakseimbangan Beban Trafo PS


IR 183,4
a= = =1,005
Irata−rata 182,4
IS 180,4
b= = =0,989
Irata−rata 182,4
IT 183,4
c= = =1,005
Irata−rata 182,4

% ketidaksimbangan

¿
[|a−1|+|b−1|+|c −1|] x 100 %
3
¿¿¿
0,005+(0,011)+0,005
¿ x 100 %
3
¿ 0,7 %
Kesimpulan :
Ketidakseimbangan arus beban tidak melebihi dari 8% sesuai stndart PLN dan IEC
standar < 5%). (SESUAI)

 Analisis Pengukuran Ketidakseimbangan Tegangan


V R +V S +V T
Vrata−rata=
3
399,5+ 399,5+400,5
¿
3
¿ 399.8 A
VR 399,5
Va= = =0,99
Vrata−rata 399,8
VS 399,5
Vb= = =0,99
Vrata−rata 399,8
VT 400,5
Vc= = =1,001
Vrata−rata 399,8

38
% ketidaksimbangan
[|Va−1|+|Vb−1|+|Vc−1|]
¿ x 100 %
3
¿¿¿
0,01+ 0,01+0,001
¿ x 100 %
3
¿ 0,7 %
Kesimpulan :
Prosentase ketidakseimbangan tegangan 0,7% tidak melebihi dari satandart ANSI C84.1
3% dan standart NEMA no MG1-1998 tidak lebih dari 1% (SESUAI)

Check List Pemeriksaan dan Pengujian Trafo Distribusi :

NO OBJEK HASIL NILAI RUJUKAN METODA


1. Name Nama pabrik, tempat dan Sesuai/tidak Manufacture Penilaian
Plate pembuatan sesuai Standar dan SNI
Jenis dan No. Seri
Kapasitas /Daya /Frequency
Primary Voltage / Secondary
Voltage Primary Current /
Secondary Current
Vector Group
Impedance
Insulation level / Kelas Isolasi
Cooling system
2. Bushing Memeriksa kebersihan body Baik / Tidak Manufacture Penilaian
bushing baik Standar dan SNI
Memeriksa fisik body yang
berkarat/gompal
Memeriksa kekencangan mur
baut klem terminal utama
Manufacture
Memeriksa kebocoran gasket Standar dan SNI
Memeriksa kesesuaian Spark Penilaian
gap bushing primer

39
Memeriksa kesesuaian Spark
gap bushing skunder
3. Sistem Memeriksa kebersihan sirip- Baik / Tidak Manufacture
pendingin sirip radiator baik Standar dan SNI
Penilaian
Memeriksa kebocoran minyak
trafo
Memeriksa level minyak trafo
Memeriksa kondisi minyak
trafo
4. Alat Memeriksa level konservator Baik / Tidak Manufacture
Pernafasa main tank baik Standar dan SNI
Penilaian
n
Memeriksa level konservator
(Breather)
tap changer

5. Sistem Memeriksa kekencangan mur Baik / Tidak Manufacture Penilaian


Kontrol baut terminal kontrol baik Standar dan SNI
dan Memeriksa kebersihan
Proteksi kontaktor
5.1. Panel
Memeriksa kebersihan limit
Kontrol Manufacture
switch Penilaian
Memeriksa sumber tegangan Standar dan SNI
5.2. Relay
Bucholz AC/DC

5.3. Relay Memeriksa kebersihan Manufacture


Jansen terminal Standar dan SNI Penilaian
5.4. Relay
Sudden Memeriksa kondisi seal
pressure Memeriksa kebersihan Manufacture Penilaian
terminal Standar dan SNI

Memeriksa kondisi seal


Memeriksa kebersihan
terminal
Memeriksa kondisi seal
6. Sistem Memeriksa kawat pentanahan Baik / Tidak Manufacture Penilaian
Grounding pada titik netral primer / baik Standar dan SNI
skunder
Pul 2000
Memeriksa kawat pentanahan
pada body/enclousure/BKT
trafo

40
Memeriksa kawat pentanahan
pada Arrester

Memeriksa kawat pentanahan


pada BKE (Bagian konduktif
ekstra) Baik / Tidak
baik Pengukuran
Memeriksa kekencangan mur
baut terminal pentanahan
Mengukur/menguji nilai
pentanahan
7. Maintank Memeriksa kebersihan body Baik / Tidak Manufacture Penilaian
dan bushing baik Standar dan SNI
Memeriksa karat/gompal fisik
body
Memeriksa kondisi gasket
8. Kontruksi/ Memeriksa kondisi konstruksi Baik / Tidak Manufacture Penilaian
struktur bangunan, pondasi dan baut baik Standar dan SNI
mekanik pengikat
Memeriksa kebersihan
lingkungan gardu
Memeriksa sirkulasi udara
Memeriksa penerangan
Memeriksa pembatas/halang
rintang
Memeriksa Tanda Peringatan
9. Bagian Pengukuran Arus Phasa R (Ir) 183,4 A Manufacture Std. Pengukuran
Skunder
Pengukuran Arus Phasa S (Is) 180,4 A Manufacture Std. Pengukuran
Trafo
Pengukuran Arus Phasa T (Ir) 183,4 A Manufacture Std. Pengukuran
Perhitungan prosentase 12,6 % 80 % Perhitungan
pemakaian trafo
8%
Perhitungan prosentase
0,16 % PUIL 2011: Perhitungan
keseimbangan beban
Ph-Ph 2000 Ω / Volt + I Pengukuran
Pengujian Tahanan Isolasi (TI)
MΩ
Phasa-Phasa, Phasa-Netral,
Phasa-PE
12. Belitan Pengujian Tahanan Isolasi (TI) Tidak dilakukan IEEE P43-2000: Pengukuran
Trafo Phasa-Phasa, Phasa-Netral, karena

41
Phasa-PE beroperasi 100 MΩ
Pengujian Dielectric of Ratio Tidak dilakukan IEEE: Pengukuran
(DAR) dan Polaritas Index karena DAR : < 1,6
Phasa-Phasa, Phasa-Netral, beroperasi PI : ≤ 2
Phasa-PE
Pengujian Hi-Pot Test Phasa- Tidak dilakukan Pengukuran
IEEE 400.2, NEMA,
Phasa, Phasa-Netral, Phasa-PE karena
VDE530 Pengukuran
beroperasi
Pengujian Tangen Delta Test ANSI C 57.12.90
Phasa-Phasa, Phasa-Netral, NETA 100.3,
Phasa-PE
SPLN,HVM, B2
Partial Discharge Test Electronic GmbH

III.3. Pemeriksaan Dan Pengujian pada Sisi Pemanfaatan


Objek pemeriksaan dan pengujian pada sisi pemanfaatan dilakukan pada Panel
LVMDP Anaerob. Pemeriksaan LVMDP diperlukan untuk memastikan bahwa peralatan
dalam kondisi baik dan bekerja sesuai standard pabrikan atau standard yang berlaku sesuai
aturan nasional maupun international. Berikut ini akan dilakukan proses pengujian meliputi
beberapa hal.
Prosedur untuk melakukan pengujian:
1. Mempersiapkan berkas / dokumen yang berkaitan dengan penerapan K3
2. Melakukan pemeriksaan terhadap berkas/dokumen pengesahan
3. Pemeriksaan terhadap berkas/dokumen teknisi instalasi listrik.
4. Pemeriksaan administratif terhadap objek di lapangan.
5. Pelaksanaan Pemeriksaan dan Pengujian
6. Pembuatan laporan pemeriksaan dan pengujian.
Data Teknis LVMDP Aerob

42
Gambar Single 3.34 Line Diagram Aerob

Gambar Panel 3.35 LVMDP Aerob

43
Tabel 3.1 Data teknis NYY Merk Kabelmetal

Data Beban Pemakaian Panel LVMDP Aerob


Ibreaker
No Objek Beban (KW) Penghantar
(A)/Isd(kA)
1 ACB - 800A/50 N2XY 8 x 185 mm2)
2 Aerating Blower 1 55 200/35 N2XY 3 x 1 x 50 mm2
3 Aerating Blower 2 55 200/35 N2XY 3 x 1 x 50 mm2
4 Aerating Blower 3 55 200/35 N2XY 3 x 1 x 50 mm2
5 Return Sludge Pump 1 4,2 20/22 N2XY 3 x 1 x 2,5 mm2
6 Return Sludge Pump 2 4,2 20/22 N2XY 3 x 1 x 2,5 mm2
7 Return Sludge Pump 3 4,2 20/22 N2XY 3 x 1 x 2,5 mm2
8 Lift Pump 1 4,2 20/22 N2XY 3 x 1 x 2,5 mm2
9 Lift Pump 2 4,2 20/22 N2XY 3 x 1 x 2,5 mm2
10 Lift Pump 3 4,2 20/22 N2XY 3 x 1 x 2,5 mm2
11 Ghatering Tank Blower 1 22 100/25 N2XY 3 x 1 x 16 mm2
12 Ghatering Tank Blower 2 22 100/25 N2XY 3 x 1 x 16 mm2
13 Sludge Pump 1 (1) 2,2 15/22 N2XY 3 x 1 x 2,5 mm2
14 Sludge Pump 2 (1) 2,2 15/22 N2XY 3 x 1 x 2,5 mm2
15 Sludge Pump 1 (2) 2,2 15/22 N2XY 3 x 1 x 2,5 mm2
16 Sludge Pump 2 (2) 2,2 15/22 N2XY 3 x 1 x 2,5 mm2
17 Scum Pit Pump 0,75 15/22 N2XY 3 x 1 x 1,5 mm2
18 Bar Screen Motor 0,4 15/22 N2XY 3 x 1 x 1,5 mm2
19 Settling Basin 1 0,75 15/22 N2XY 3 x 1 x 1,5 mm2
20 Settling Basin 2 0,75 15/22 N2XY 3 x 1 x 1,5 mm2
21 Mixing Basin Mixer 2,2 15/25 N2XY 3 x 1 x 1,5 mm2
22 Coagulation Basin Mixer 0,4 15/22 N2XY 3 x 1 x 1,5 mm2
23 pH Adj Tank Mixer 2,2 15/22 N2XY 3 x 1 x 2,5 mm2
24 Antifoam Tank Mixer 0,2 15/22 N2XY 3 x 1 x 1,5 mm2
25 Polymer Tank Mixer 0,55 15/22 N2XY 3 x 1 x 1,5 mm2
26 Antifoam Dosing Pump 1 0,2 15/22 N2XY 3 x 1 x 1,5 mm2
27 Antifoam Dosing Pump 2 0,2 15/22 N2XY 3 x 1 x 1,5 mm2

44
28 Antifoam Dosing Pump 3 0,2 15/22 N2XY 3 x 1 x 1,5 mm2
29 NaOH Dosing Pump 1 0,2 15/22 N2XY 3 x 1 x 1,5 mm2
30 NaOH Dosing Pump 1 0,2 15/22 N2XY 3 x 1 x 1,5 mm2
31 H2SO4 Dosing Pump 1 0,2 15/22 N2XY 3 x 1 x 1,5 mm2
32 H2SO4 Dosing Pump 2 0,2 15/22 N2XY 3 x 1 x 1,5 mm2
33 FeR13 Dosing Pump 0,2 15/22 N2XY 3 x 1 x 1,5 mm2
34 Polymer Dosing Pump 1 0,2 15/22 N2XY 3 x 1 x 1,5 mm2
35 Polymer Dosing Pump 2 0,2 15/22 N2XY 3 x 1 x 1,5 mm2
36 Control Starter Panel no 1 0,2 15/30 N2XY 3 x 1 x 2,5 mm2
37 Control Starter Panel no 2 0,2 15/30 N2XY 3 x 1 x 2,5 mm2
38 Control Starter Panel no 3 0,2 15/30 N2XY 3 x 1 x 2,5 mm2
39 Instrument 0,2 15/30 N2XY 3 x 1 x 2,5 mm2
40 Lighting 0,2 15/30 N2XY 3 x 2,5 mm2
41 Hooper Control Panel 0,2 15/30 N2XY 3 x 2,5 mm2
42 Sludge Supply Panel 0,2 15/30 N2XY 3 x 2,5 mm2
Perhitungan Kesesuaian Penghantar dan pengaman
1. Aerating Blower 1
P 55.000
¿= = =93 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=93 x 125 %=116,8 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 50 mm2 = 180 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=1,15 x 93=107,5 A
MCB yang digunakan 200 A (sesuai)
2. Aerating Blower 2
P 55.000
¿= = =93 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=93 x 125 %=116,8 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 50 mm2 = 180 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=1,15 x 93=107,5 A
MCB yang digunakan 200 A (sesuai)
3. Aerating Blower 3
P 55.000
¿= = =93 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=93 x 125 %=116,8 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 50 mm2 = 180 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=1,15 x 93=107,5 A
MCB yang digunakan 200 A (sesuai)

45
4. Return Sludge Pump 1
P 4,2
¿= = =7,1 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=7,1 x 125 %=8,9 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 2.5 mm2 = 32 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=7,1 x 115 %=8,2 A
MCB yang digunakan 20 A (sesuai)
5. Return Sludge Pump 2
P 4,2
¿= = =7,1 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=7,1 x 125 %=8,9 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 2.5 mm2 = 32 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=7,1 x 115 %=8,2 A
MCB yang digunakan 20 A (sesuai)
6. Return Sludge Pump 3
P 4,2
¿= = =7,1 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=7,1 x 125 %=8,9 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 2.5 mm2 = 32 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=7,1 x 115 %=8,2 A
MCB yang digunakan 20 A (sesuai)
7. Lift Pump 1
P 4,2
¿= = =7,1 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=7,1 x 125 %=8,9 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 2.5 mm2 = 32 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=7,1 x 115 %=8,2 A
MCB yang digunakan 20 A (sesuai)
8. Lift Pump 2
P 4,2
¿= = =7,1 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=7,1 x 125 %=8,9 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 2.5 mm2 = 32 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=7,1 x 115 %=8,2 A

46
MCB yang digunakan 20 A (sesuai)
9. Lift Pump 3
P 4,2
¿= = =7,1 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=7,1 x 125 %=8,9 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 2.5 mm2 = 32 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=7,1 x 115 %=8,2 A
MCB yang digunakan 20 A (sesuai)
10. Ghatering Tank Blower 1
P 22.000
¿= = =37,4 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=37,4 x 125 %=46,7 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 16 mm2 = 98 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=37,4 x 115 %=43 A
MCB yang digunakan 100 A (sesuai)
11. Ghatering Tank Blower 2
P 22.000
¿= = =37,4 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=37,4 x 125 %=46,7 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 16 mm2 = 98 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=37,4 x 115 %=43 A
MCB yang digunakan 100 A (sesuai)
12. Sludge Pump 1 (1)
P 2.200
¿= = =3,74 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=3,74 x 125 %=4,67 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 2,5 mm2 = 35 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=3,74 x 115 %=4,3 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)
13. Sludge Pump 2 (1)
P 2.200
¿= = =3,74 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=3,74 x 125 %=4,67 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 2,5 mm2 = 35 A (sesuai)

47
I fl =¿ x 115 %=3,74 x 115 %=4,3 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)
14. Sludge Pump 1 (2)
P 2.200
¿= = =3,74 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=3,74 x 125 %=4,67 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 2,5 mm2 = 35 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=3,74 x 115 %=4,3 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)
15. Sludge Pump 2 (2)
P 2.200
¿= = =3,74 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=3,74 x 125 %=4,67 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 2,5 mm2 = 35 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=3,74 x 115 %=4,3 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)
16. Scum Pump Pit
P 750
¿= = =1,27 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=1,27 x 125 %=1,59 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=1,27 x 115 %=1,46 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)
17. Bar Sreeen Motor
P 400
¿= = =0,68 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=1,27 x 125 %=0,85 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,85 x 115 %=0,78 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)
18. Setling Basin 1
P 750
¿= = =1,27 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=1,27 x 125 %=1,59 A

48
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=1,27 x 115 %=1,46 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)
19. Setling Basin 2
P 750
¿= = =1,27 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=1,27 x 125 %=1,59 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=1,27 x 115 %=1,46 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)
20. Mixing Basin Mixer
P 2.200
¿= = =3,74 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=3,74 x 125 %=4,67 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 2,5 mm2 = 35 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=3,74 x 115 %=4,3 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)
21. Coagulation Basin Mixer
P 400
¿= = =0,68 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=1,27 x 125 %=0,85 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,85 x 115 %=0,78 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)
22. pH Adjustmen Tank Mixer
P 2.200
¿= = =3,74 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=3,74 x 125 %=4,67 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 2,5 mm2 = 35 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=3,74 x 115 %=4,3 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)
23. Antifoam Tank Mixer
P 200
¿= = =0,34 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85

49
KHA=¿ x 125 %=0,34 x 125 %=0,42 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,34 x 115 %=0,39 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)

24. Polymer Tank Mixer


P 550
¿= = =0,93 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=0,93 x 125 %=1,16 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,93 x 115 %=1,05 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)
25. Antifoam Dosing Pump 1
P 200
¿= = =0,34 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=0,34 x 125 %=0,42 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,34 x 115 %=0,39 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)
26. Antifoam Dosing Pump 2
P 200
¿= = =0,34 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=0,34 x 125 %=0,42 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,34 x 115 %=0,39 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)

27. Antifoam Dosing Pump 3


P 200
¿= = =0,34 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=0,34 x 125 %=0,42 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,34 x 115 %=0,39 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)

50
28. NaOH Dosing Pump 1
P 200
¿= = =0,34 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=0,34 x 125 %=0,42 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,34 x 115 %=0,39 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)

29. NaOH Dosing Pump 2


P 200
I n= = =0,34 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=0,34 x 125 %=0,42 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,34 x 115 %=0,39 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)

30. H2SO4 Dosing Pump 1


P 200
¿= = =0,34 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=0,34 x 125 %=0,42 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,34 x 115 %=0,39 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)

31. H2SO4 Dosing Pump 2


P 200
¿= = =0,34 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=0,34 x 125 %=0,42 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,34 x 115 %=0,39 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)

32. FeR13 Dosing Pump


P 200
¿= = =0,34 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=0,34 x 125 %=0,42 A

51
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,34 x 115 %=0,39 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)

33. Polymer Dosing Pump 1


P 200
¿= = =0,34 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=0,34 x 125 %=0,42 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,34 x 115 %=0,39 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)

34. Polymer Dosing Pump 2


P 200
¿= = =0,34 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=0,34 x 125 %=0,42 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,34 x 115 %=0,39 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)

35. Control Starter Panel 1


P 200
¿= = =0,34 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=0,34 x 125 %=0,42 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,34 x 115 %=0,39 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)

36. Control Starter Panel 2


P 200
¿= = =0,34 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=0,34 x 125 %=0,42 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,34 x 115 %=0,39 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)

37. Control panel Starter 3

52
P 200
¿= = =0,34 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=0,34 x 125 %=0,42 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,34 x 115 %=0,39 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)

38. Instrument
P 200
¿= = =0,34 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=0,34 x 125 %=0,42 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,34 x 115 %=0,39 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)

39. Lighting
P 200
¿= = =0,34 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=0,34 x 125 %=0,42 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,34 x 115 %=0,39 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)

40. Hooper Control Panel


P 200
¿= = =0,34 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=0,34 x 125 %=0,42 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,34 x 115 %=0,39 A
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)

41. Sludge Supply Panel


P 200
¿= = =0,34 A
√ 3 x V ¿ xCos ∅ √ 3 x 400 x 0.85
KHA=¿ x 125 %=0,34 x 125 %=0,42 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 3 x 1,5 mm2 = 27 A (sesuai)
I fl =¿ x 115 %=0,34 x 115 %=0,39 A

53
MCB yang digunakan 15 A (sesuai)

KHA penghantar dan pengaman utama :


 KHA Penghantar
Arus nominal (In) beban terbesar adalah Aerating Blower 1, 2, 3
KHA = 116,8A dengan data ini dapat dihitung KHA penghantar dan pengaman
KHA=( KHA bebanterbesar )+ ¿)
¿ 116,8+93,51+93,51+7,14 +7,14+7,14+ 7,14+7,14+ 7,14+37,4+ 37,4+3,74+ 3,74+3,74+ 1,
= 456,22 A
KHA kabel yang digunakan N2XY 8 x 185 mm2 = 8 x 379 = 3032 A (sesuai)
 Pengaman (Pemutus)
Pengaman = (Arus MCCB beban terbesar) + (In terkecil)
¿ 107,53+93,51+93,51+7,14 +7,14+7,14+ 7,14+7,14+ 7,14+37,4+37,4 +3,74+3,74 +3,74+1,
= 446,8 A
ACB terpasang 0.63 x 800A = 504 A (sesuai)
Analisis Perhitungan Drop tegangan pada panel Aerob :
Data Pengukuran Tegangan di Aerob
FASA TEGANGAN (V)
R-S 384,0
R-T 386,5
S-T 385,4

Drop Tegangan RS
V ¿−V RS 400−384,0
Drop= x 100 %= x 100 %=4 %
V¿ 400
Drop Tegangan RT
V ¿−V RT 400−386,5
Drop= x 100 %= x 100 %=3,5 %
V¿ 400
Drop Tegangan RT
V ¿−V ST 400−385,4
Drop= x 100 %= x 100 %=3,65 %
V¿ 400
4+ 3,5+3,65
Drop tegangan rata-rata = =3,71 % (Sesuai) PUIL 2000. Susut
3
tegangan tidak boleh melebihi 5 %

54
Checklist Hasil Pemeriksaan dan Pengujian LVMDP :
NO OBJEK HASIL NILAI RUJUKAN METODE

A. Pemeriksaan visual tampak depan PHB


1 Lampu indikator pada Panel Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian
2 Alat ukur atau metering berupa Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
Ampere Meter, Volt Meter dan
lainnya pada panel
3 Nama/label dan nama Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
perusahaan instalatir pada pintu
panel
4 Tanda bahaya pada pintu panel Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
5 Selector Switch dan kunci pintu Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
panel

B. Pemeriksaan visual tampak dalam PHB


1 Cover pelindung tegangan sentuh Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
langung
2 Gambar single line diagram dan Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
kartu riwayat perawatan
3 Kabel bonding untuk pengaman Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
sentuh tidak langsung
4 Labeling Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
5 Kode warna kabel Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian
6 Kebersihan Panel Baik/Tidak baik Manufacture Std. Penilaian
7 Kerapian Instalasi Baik/Tidak baik Manufacture Std. Penilaian

C. Pemeriksaan visual pada sistem terminasi


1 Busbar / penghantar Baik/Tidak baik Manufacture Std. Penilaian

2 Pengaman (CB, FUSE) Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian


3 Sepatu kabel Baik/Tidak baik Manufacture Std. Penilaian
4 Sistem pembumiaan Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian
5 Jarak busbar to busbar Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian

D. Pemeriksaan visual Daerah Kerja

55
NO OBJEK HASIL NILAI RUJUKAN METODE
1. Jarak bagian depan Sesuai/Tidak sesuai SNI : 75 cm Pengukuran
2. Jarak bagian samping Sesuai/Tidak sesuai SNI: 150 cm Pengukuran
3. Jarak bagian belakang Sesuai/Tidak sesuai - Pengukuran
4. Bebas buka pintu panel Sesuai/Tidak sesuai - Pengukuran
5. Pencahayaan Sesuai/Tidak sesuai 100 Lux Pengukuran
6. Barang-barang yang tidak Sesuai/Tidak sesuai SNI Penilaian
terpakai
7. Ventilasi Baik/Tidak baik SNI Penilaian
8. Tanda bahaya pintu ruang panel Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian

E. PENGUJIAN
1. Tegangan Phasa R S T 384,0 / 386,5 / Manufacture Std. Pengukuran
385,4
/ SNI
2. Arus Phasa R S T, Penghangtar 41.5 / 41.2 / 39.7 Manufacture Pengukuran
Netral dan PE Std./ SNI
3. Sistem pembumian TN-C Manufacture Pengukuran
Std./ SNI
4. Susut tegangan 3,71 %. Beban Daya : 3 % Pengukuran
dan
Beban
perhitungan
Penerangan: 1,5%
5. Panas penghantar/Terminasi 65 derajat / 50 Penghantar : 70 Pengukuran
derajat °C ,Terminasi :
51°C
6. Pentanahan 1,16 Ω SNI : 5 Ω Pengukuran
2018
7. KHA penghantar utama 456,22 A 125 % x In Perhitungan
8. Rating Proteksi utama 446,8 A 115 % x In Perhitungan

Dokumentasi :

56
Gambar 3.36 Pengukuran Fasa RS Gambar 3.37 Pengukuran Fasa RT Gambar 3.38 Pengukuran Fasa ST

Gambar 3.39 Pengukuran arus

Gambar 3.40 Panel LVMDP Tampak Depan Gambar 3.41 Panel LVMDP Tampak Dalam

57
III.4. Pemeriksaan Dan Pengujian pada Instalasi Penyalur Petir
Objek pemeriksaan dan pengujian ialah analisis kebutuhan Instalasi Penyalur Petir
pada gedung laboratorium PT. Sasa Inti Gending
Riksa uji Resistensi penyalur petir dilakukan untuk memastikan tahanan pembumian pada
peralatan listrik sesuai ketentuan PUIL 2011 yang nilai ini memenuhi standard. Per.
02/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir Pasal 54 ayat 1 yang berbunyi:
Tahanan pembumian dan seluruh sistem pembumian tidak boleh lebih dari 5 ohm.

Gambar 3.42 Gedung Laboratorium

I. Data Penyalur Petir


Jenis penerima Elektrostatis
Merk & Type EF, KURN 150
Lokasi Gedung Laboratorium
Jenis pemasangan Tiang Tunggal
Jumlah penerima arus pelepas 1 buah
Jumlah bak kontrol 1
Bahan electrode tanah Rod Tembaga 70 mm2
Jenis penghantar penurunan Coaxial Cable 2 x 35 mm2
Tinggi, lebar, panjang bangunan 20 m x 23 m x 29 m
Tinggi air gedung 23 meter
Tinggi air terminal 2 meter

58
Tahun pemasangan 2006

II. Data Teknis Bangunan :


 Nama Bangunan / Gedung : Laboratorium
 Luas bangunan : 667 m2
 Nilai Guruh pada daerah kota Probolinggo : 42

Gambar 3.43 Layout gedung laboratorium

Analisis Risiko dan kebutuhan Instalasi Penyalur Petir


Berdasarkan lampiran Permenakertrans No. 2 tahun 1989 maka didapatkan tabel -
tabel yang memuat indeks sebagai berikut:
Tabel Indeks A : Macam Struktur Bangunan
Penggunaan dan Isi Indeks A
Bangunan biasa yang tidak perlu diamankan baik bangunan maupun -10
isinya.
Bangunan dan isinya jarang dipergunakan, misalnya di tengah sawah 0
atau ladang, menara atau tiang dari metal.
Bangunan yang berisi peralatan sehari-hari atau tempat tinggal, 1
misalnya rumah tinggal, industri kecil atau stasiun kereta api.
Bangunan atau isinya cukup penting, misalnya menara air, Stock 2
barang-barang berharga, dan kantor pemerintah.
Bangunan yang berisi banyak sekali orang, misalnya bioskop, sarana 3
ibadah, sekolah, dan monumen sejarah yang penting.
Instalasi gas, minyak atau bensin, dan rumah sakit. 5

59
Bangunan yang mudah meledak dan dapat menimbulkan bahaya yang 15
tidak terkendali bagi sekitarnya, misalnya instalasi nuklir.

Tabel Indeks B : Kontruksi Bangunan


Kontruksi Bangunan Indeks B
Seluruh bangunan terbuat dari logam dan mudah menyalurkan listrik. 0
Bangunan dengan konstruksi beton bertulang atau rangka besi dengan 1
atap Logam
Bangunan dengan konstruksi beton bertulang. kerangka besi dan atap 2
bukan logam.
Bangunan kayu dengan atap bukan logam 3

Tabel Indeks C : Bahaya Berdasarkan Tinggi Bangunan


Tinggi Bangunan (m) Indeks C
6 0
12 2
17 3
27 4
35 5
Sampai dengan
50 6
70 7
100 8
140 9
200 10

Tabel Indeks D : Situasi Bangunan


Situasi Bangunan Indeks D
Di tanah datar pada semua ketinggian 0
Di kaki bukit sampai tiga perempat tinggi bukit atau di 1
pegunungan sampai l000 meter.
Di puncak gunung atau pegunungan yang lebih dari 1000 meter. 2

Tabel Indeks E : Bahaya Berdasarkan Pengaruh Kilat/ Hari Guruh


Hari guruh per tahun Indeks E
2 0
4 1
8 2
16 3
32 4
64 5
125 6
256 7

60
Tabel F Indeks R : Perkiraan Bahaya Sambaran Petir
R = A+B+C+D+E Perkiraan Bahaya Pengamanan
Di bawah 11 Diabaikan Tidak perlu
Sama dengan 11 Kecil Tidak perlu
12 Sedang Agak dianjurkan
13 Agak besar Dianjurkan
14 Besar Sangat dianjurkan
Lebih dari 14 Sangat besar Sangat perlu

Nilai Indeks Risiko sambaran Petir pada Power house sebagai berikut:
1. Berdasarkan tabel A memiliki indeks = 2 , yaitu bangunan yang isinya cukup
penting
2. Berdasarkan tabel B memiliki indeks = 2, Bangunan dengan konstruksi beton
bertulang atau rangka besi dengan atap bukan Logam
3. Berdasarkan tabel C memiliki indeks = 4, tinggi bangunan 25 meter
4. Berdasarkan tabel D memiliki indeks = 0 , bangunan berada di tanah datar
5. Berdasarakan tabel E memiliki indeks = 5, guruh per tahun 42
Maka dari data indeks di atas didapatkan nilai R = 2+2+4+0+5 = 13 (agak besar),
artinya agak dianjurkan di pasang installasi penyalur petir.

Analisis dan perhitungan radius proteksi :


a. Air Terminal
Di Gedung laboratorium dipasang Penangkal petir Non-Konvensional (elektrostatis)
pada tengah atap dengan panjang terminasi udara 6 m (sudah termasuk terminal
dan mounting) yang berjumlah 1 batang.
D = LPL level 1 yaitu 60 meter untuk zona proteksi standart NFPA 781 Chapter 3(b)
ΔL= 2m tinggi air terminal dari gedung
H = 25 m
D = 35

61
Rp=h
√[ 2D
h
−1 + ] [
h h ]
∆ L 2D ∆ L
+
h

Rp=25
√[ ] [ ]
2 x 35
25
−1 +
2 2 x 35 2
25 25 25
+

Rp=25
√[ ] [ ]
70
25
−1 +
2 70 2
+
25 25 25
Rp=25 √ [ 1,8 ] + 0,08 [ 2,8+ 0,08 ]
Rp=25 √ 1,8+0,2304
Rp=25 x 1,42492105044
Rp=35 , 62 m
Ax = π x Rp2
= 3,14 x (35,62)2
= 3983,98 m2
Kesimpulan:
Radius Proteksi 35,62m Luas daerah yang terproteksi adalah sebesar 3983,98 m2,
sedangkan luas gedung laoratorium 667 m2. luas daerah proteksi lebih kecil dari luas
gedung sehingga sesusuai dengan UU Permenaker no 2 tahun 1989

62
III.4. 1 Hasil pemeriksaan dan pengujian penyalur petir

No Obyek Hasil Nilai Rujukan Metode

1. Penerima

1 a. Jenis penerima Sesuai/Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian

2 b. Jarak/ radius proteksi Sesuai/Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian

3 c. Tinggi air terminal Sesuai/Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian

4 d. Jumlah dan jarak Sesuai/Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian

5 e. Terminal (berkarat/tidak) Sesuai/Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian

6 f. Gambar bentuk atap dan ukurannya Sesuai/Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian

2. Penghantar Penurunan

1 a. Jumlah down conductor Sesuai/Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian


b. Jarak antar kaki penerima dan titik
2 Sesuai/Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian
percabangan
3 c. Luas penampang Sesuai/Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian
4 d. Tebal penampang Sesuai/Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian
e. Jarak antar penghantar penurunan
5 Sesuai/Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian
dengan lain
6 f. Tinggi bangunan 25 Permenaker 2/89 SNI Penilaian
7 g. Luas bangunan 667 Permenaker 2/89 SNI Penilaian
3. Pembumian
a. Jenis eletroda bumi (batang/rod, pita,
1 BC 70 mm2 Permenaker 2/89 SNI Penilaian
mesh)
2 b. Diameter penampang BC 70 mm2 Permenaker 2/89 SNI Penilaian
3 c. Kedalaman elektroda Sesuai/Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian
4 d. Luas penampang Sesuai/Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian
e. Jarak antar elektroda Bumi satu
5 Sesuai/Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian
denganlain
4. Kondisi Material

63
1 a. Air terminal klem. Baut & penyangga Baik/ Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian
b. Penghantar daerah atap klem. Baut & Baik/ Tidak
2 Permenaker 2/89 SNI Penilaian
penyangga
c. Penghantar ke tanah klem. Baut & Baik/ Tidak
3 Permenaker 2/89 SNI Penilaian
penyangga
4 d. Kotak hubung/ Bak kontrol klem. Baut Baik/ Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian
5 e. Akar / batang pembumian kelm, baut Baik/ Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian
6 f. Penghantar akar ke akar Baik/ Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian
5. Kondisi Pemasangan Sambungan
1 a. Sambungan kepala Air terminal Baik/ Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian
2 b. Klem, baut & penyangga Baik/ Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian
c. Sambungan hantaran penurunan ke Baik/ Tidak
3 Permenaker 2/89 SNI Penilaian
kepala penangkal
d. Sambungan hantaran penurunan ke Baik/ Tidak
4 Permenaker 2/89 SNI Penilaian
hantaran
e. Sambungan hantaran penurunan Baik/ Tidak

5 (downconductor) ke kotak hubung (bak Permenaker 2/89 SNI Penilaian


kontrol)
f. Sambungan hantaran penurunan(down
6 Baik/ Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian
conductor) ke pembumian
6. Tahanan Pembumian
Pengukur
1 Pengujian Tahanan Pembumian 0.89 Permenaker 2/89 SNI
an
7. Hasil Perhitungan
1 Ruang Lingkup Perlindungan Baik/ Tidak Permenaker 2/89 SNI Penilaian

BAB IV
ANALISIS PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

IV.1. Analisis pemeriksaan dan pengujian K3 pada sisi Pembangkitan


1. Pada pemeriksaan dan pengujian Generator didapatkan hasil KHA penghantar sudah
sesuai dan aman berdasarkan Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1 huruf (q) Jo. Peraturan Menteri

64
Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di Tempat Kerja Jo. PUIL 2000
Bagian 5.6.1.3 ”Penghantar dari terminal generator ke proteksi pertama harus
mempunyai kemampuan arus tidak kurang dari 115 % dari arus pengenal yang
tertera pada pelat nama generator”.
2. Pemeriksaan sirkit pengaman Generator telah sesuai yaitu kapasitas arus nominal
CB/PMT lebih besar dari Arus Full Load (Ifl) dari Generator Undang-undang nomor 1
tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1 huruf (q) Jo. Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di Tempat Kerja Jo.
PUIL 2011 Bagian 510.5.8.3.3 “Sarana pemutus harus mempunyai kemampuan arus
sekurang -kurangnya 115 % dari arus beban penuh”.
3. Hasil pengukuran Tahanan Isolasi kumparan generator juga telah memenuhi standar
Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat
1 huruf (q) Jo. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3
Listrik di Tempat Kerja Jo. PUIL 2000 Jo. IEEE 43-2000 tabel tahanan Isolasi minimum.
4. Dokumen uji pabrik, sertifikat uji, dan dokumen wiring lengkap dan disimpan di area
generator hal ini sesuai dengan persyaratan Undang-undang nomor 1 tahun 1970
tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1 huruf (q) Jo. Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di Tempat Kerja Jo. PUIL 2000
bagian 2.5.8.1 “Instalasi listrik harus diuji dan diperiksa sebelum dioperasikan
dan/atau setelah mengalami perubahan penting untuk membuktikan bahwa
pekerjaan pemasangan telah dilaksanakan sebagaimana semestinya sesuai dengan
PUIL 2000 dan/atau standar lain yang berlaku”. dan
8.5.12 Tanda “Perlengkapan listrik yang dipasang dalam ruang berbahaya harus
mempunyai tanda pengenal sebagai berikut…. Jika telah mendapatkan sertifikat
pengujian, maka dicantumkan tanda sertifikasi, sebaiknya dengan urutan berikut:
tahun sertifikasi, kemudian diikuti dengan nomor seri sertifikasi tahun tersebut“.
134.1.1 (2.5.1.1) “Perlengkapan listrik harus dipasang sesuai dengan petunjuk yang
disediakan oleh pabrikan perlengkapan”.
5. Dalam perlengkapan pengaman generator sudah ada alarm kebakaran, alarm
gangguan hal ini sesuai Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan
kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1 huruf q Jo. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 12

65
Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di Tempat Kerja Jo. PUIL 2000 bagian 9.5.4.2 “Di
tempat kerja pemasangan instalasi listrik harus tersedia perkakas kerja,
perlengkapan keselamatan, perlengkapan pemadam api ringan, perlengkapan
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK), rambu-rambu kerja dan
perlengkapan lain-lain yang diperlukan.”

IV.2. Analisis pemeriksaan dan pengujian K3 pada sisi Transmisi


1. Hasil pemeriksaan dan pengujian Trafo yang mengacu pada name plate didapatkan
hasil perhitungan bahwa total Arus keluaran dari Trafo dengan KHA 4379,05 A,
sedangkan KHA penghantar terpasang di trafo adalah 20.904 A. Dari hasil ini dapat
diketahui bahwa kapasitas penghantar yang terpasang sudah aman berdasarkan
Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat
1 huruf q Jo. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3
Listrik di Tempat Kerja Jo. PUIL bagian 5.5.3.2 “Penghantar sirkit akhir yang
mensuplai dua motor atau lebih, tidak boleh mempunyai KHA kurang dari jumlah
arus beban penuh semua motor itu ditambah 25 % dari arus beban penuh motor
yang terbesar dalam kelompok tersebut. Yang dianggap motor terbesar ialah yang
mempunyai arus beban penuh tertinggi.“
2. Pada sisi transmisi dilaksanakan pengujian suhu equipment peralatan Switchyard:
- Suhu hotspot diukur 31,7°C
- Berdasarkan SPLN T3.007-4 17 suhu trafo dan perlengkapan switchyard dapat
dinyatakan dalam kondisi baik / normal
3. Sudah terpasang tanda bahaya dan APAR di area transformator berdasarkan Undang
undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1 huruf
q Jo. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di
Tempat Kerja Jo. PUIL 2000 bagian 9.5.4.2 “Di tempat kerja pemasangan instalasi
listrik harus tersedia perkakas kerja, perlengkapan keselamatan, perlengkapan
pemadam api ringan, perlengkapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK),
rambu-rambu kerja dan perlengkapan lain-lain yang diperlukan.”
IV.3. Analisis pemeriksaan dan pengujian K3 pada sisi Distribusi
1. Hasil pemeriksaan dan pengujian Trafo 1000 kVA yang mengacu pada name plate
didapatkan hasil perhitungan bahwa syarat KHA penghantar keluaran dari Trafo sisi

66
beban adalah minimal 1806 A, sedangkan KHA penghantar terpasang di trafo sisi
tersebut adalah 20.616 A . Dari hasil ini dapat diketahui bahwa kapasitas penghantar
yang terpasang sudah aman berdasarkan Undang-undang nomor 1 tahun 1970
tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1 huruf q Jo. Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di Tempat Kerja Jo. PUIL
bagian 5.5.3.2 “Penghantar sirkit akhir yang mensuplai dua motor atau lebih, tidak
boleh mempunyai KHA kurang dari jumlah arus beban penuh semua motor itu
ditambah 25 % dari arus beban penuh motor yang terbesar dalam kelompok
tersebut. Yang dianggap motor terbesar ialah yang mempunyai arus beban penuh
tertinggi.“
2. Hasil pemeriksaan dan pengujian Trafo yang mengacu pada hasil pengukuran
didapatkan hasil perhitungan bahwa keseimbangan beban pada trafo adalah 0,7 %.
Dari hasil ini dapat diketahui bahwa beban pada trafo sudah sesuai berdasarkan
Undangundang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat
1 huruf q Jo. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3
Listrik di Tempat Kerja Jo. SPLN D5.004-1:2012.
3. Sudah terpasang tanda bahaya dan APAR di area transformator berdasarkan Undang
undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1 huruf
q Jo. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di
Tempat Kerja Jo. PUIL 2000 bagian 9.5.4.2 “Di tempat kerja pemasangan instalasi
listrik harus tersedia perkakas kerja, perlengkapan keselamatan, perlengkapan
pemadam api ringan, perlengkapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK),
rambu-rambu kerja dan perlengkapan lain-lain yang diperlukan.”

IV.4. Analisis pemeriksaan dan pengujian K3 pada sisi Pemanfaatan


1. Hasil pemeriksaan dan pengujian pada panel MCC2 sudah sesuai dengan
memperhatikan minimal KHA yang direkomendasikan adalah 456,2 A terpasang
3.032 A dan minimal pengaman beban 446,8 A, terpasang 504 A, maka berdasarkan
Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat
1 huruf q Jo. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3
Listrik di Tempat Kerja Jo. PUIL 2000 bagian 5.5.3.2 “Penghantar sirkit akhir yang
mensuplai dua motor atau lebih, tidak boleh mempunyai KHA kurang dari jumlah

67
arus beban penuh semua motor itu ditambah 25 % dari arus beban penuh motor
yang terbesar dalam kelompok tersebut. Yang dianggap motor terbesar ialah yang
mempunyai arus beban penuh tertinggi.“ dan PUIL 2011 Bagian 510.5.8.3.3 “Sarana
pemutus harus mempunyai kemampuan arus sekurang -kurangnya 115 % dari arus
beban penuh”
2. Diperoleh data drop tegangan / susut tegangan yang tidak memenuhi standar yaitu
mencapai 3,71 % melebihi standar maksimal 5 % berdasarkan Undang-undang
nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1 huruf q Jo.
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di Tempat
Kerja Jo. PUIL 2000 bagian 4.2.3 Susut Tegangan “Susut tegangan antara terminal
konsumen dan sembarang titik dari instalasi tidak boleh melebihi 5 % dari tegangan
pengenal pada terminal konsumen bila semua penghantar dari instalasi dialiri arus
seperti ditentukan”.
3. Diberi tanda atau label pada penghantar dan terminal pada panel LVMDP dan SDP
sehingga sesuai berdasarkan Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1 huruf q Jo. Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di Tempat Kerja Jo. PUIL 2011
511.2.3.7. “Pada PHBK harus dipasang tanda-tanda yang jelas dan tidak mudah
terhapus sehingga terlihat pada kelompok mana perlengkapan disambungkan dan
pada terminal mana setiap fase dan netral dihubungkan.”
4. Pada area LVMDP Aerob telah dibuatkan area klasifikasi dan rambu – rambu K3,
tersedia perlengkapan P3K dan Alat pemadam kebakaran. Hal tersebut sudah sesuai
dengan Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 2,
pasal 3 ayat 1 huruf q Jo yaitu area kerja harus dibuatkan klasifikasi area. Serta
peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di Tempat
Kerja Jo. PUIL 2000 bagian 9.5.5.2 “Dalam berbagai ruang kerja listrik yang
berbahaya seperti bengkel, pabrik dan sebagainya harus dipasang gambar instalasi
listrik, papan peringatan dan tanda larangan, poster keselamatan kerja,
perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), perlengkapan pemadam
kebakaran dan sebagainya.”

68
IV.5. Dari hasil pemeriksaan dan pengujian K3 Instalasi Penyalur Petir
Instalasi penyalur petir di Gedung Laborat sudah sesuai berdasarkan Undang-undang
nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1 huruf q Jo.
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di Tempat
Kerja Jo. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 2 Tahun 1989 Tentang Penyalur Instalasi
Petir pasal 9 ayat (2) “Penetapan pemasangan instalasi penyalur petir pada tempat
kerja sebagaimana dimaksud ayat (1) dengan memperhitungkan angka index seperti
tercantum dalam lampiran I Peraturan Menteri ini. Hasil perhitungan risiko
berdasarkan index menurut Lampiran I Peraturan Menteri tersebut diperoleh nilai
risiko sedang (12) dan agak dianjurkan untuk dipasang Instalasi Penyalur Petir.

BAB V
AUDIT K3 LISTRIK (ELECTRICAL HAZARDS PREVENTION)

N
OBJEK TEMUAN DASAR HUKUM REKOMENDASI
O

69
1 - Informasi peringatan PUIL 2011 no
tanda bahaya tidak 9.4.5 Pemasangan papan
terpasang. dan tanda peringatan
9.4.5.1 Dalam ruang di mana
sentuhan terhadap konduk-
tor atau perlengka-pan listrik
dapat mengaki-batkan
timbulnya bahaya, harus
dipasang papan atau tanda
peringatan pada tempat
yang mudah dapat dilihat.
9.4.5.2 Pada pintu masuk ke
ruang kerja listrik dan ruang
kerja listrik terkunci, dan
Ruang Trafo Distribusi & Panel IPAL juga ke setiap ruang yang
didalamnya orang yang tidak
berkepentingan tidak diper-
kenankan masuk,
bertalian dengan adanya
perlengkapan listrik yang
berbahaya, harus dipasang
papan atau tanda
peringatan untuk melarang
masuk mereka yang tidak
berwenang.
2 - Terdapat pengenal PUIL 2000 (Hal. 216) Dipertahankan
Panel PHB. 6.2.3 Penandaan
6.2.3.1 Di beberapa tempat
yang jelas dan mudah
terlihat pada sirkit arus PHB
dipasang pengenal yang
jelas sehingga memudahkan
pelayanan dan pemelihara

Ruang Panel MCC F30

70
3 Terdapat wiring PUIL 2000 (Hal. 217) Dipertahankan
diagram pada panel 6.2.3 Penandaan
MCC Ipal 6.2.3.5 PHB yang ada gawai
kendalinya harus dilengkapi
dengan gambar beserta
penjelasan secukupnya.

Panel MCC Ipal


4. - Pemasangan APAB PUIL 2000 (Hal. 360) Dipertahankan
sudah sesuai standar 8.2.2.10 Jika dipasang
dan tersebar. instalasi yang seluruhnya
- Pelaksanaan peme- atau Sebagian memperbesar
liharaan dilakukan kemungkinan timbulnya
rutin. kebakaran, maka harus
disediakan alat yang baik
dan tepatuntuk
memadamkan kebakaran.
Hanya bahan pemadam api
bersifat isolasi yang boleh
digunakan

Ruang panel NDR


5. Terdapat rambu - PUIL 2000 (Hal. 442) Dipertahankan
rambu himbauan 9.5.5 Pemasangan rambu
penggunaan Alat bahaya dan papan pembe-
Pelindung Diri pada ritahuan
area kerja. 9.5.5.2 Dalam berbagai
ruang kerja listrik yang
berbahaya seperti bengkel,
pabrik dan sebagainya harus
dipasang gambar instalasi
listrik, papan peringatan dan
tanda larangan, poster
keselamatan kerja,
Ruang Kerja Listrik perlengkapan P3K,
perlengkapan pemadam
kebakaran dan sebagainya

71
6 Kondisi panel kotor PUIL 2000 (Hal. 372) 1. Membersihkan
dan berdebu 8.8.2 Ruang berdebu panel dari debu
merujuk ke publikasi IEC 2. Memasang
1241-1-2, 1241-2-1, dan isolasi atau karet
1241-2-2 agar debu tidak
8.8.2.2 PHB harus jenis dapat masuk.
tertutup dan kedap debu 3. Memasang
blower pada panel
tersebut

Panel MCC Waterchiller 5


7 - Tidak ada pintu panel PUIL 2011 1. Memasang
- Kondisi MCB yang 131.2.1 tentang proteksi pintu panel
kotor dan berdebu dasar terhadap sentuhan 2. Membersihkan
langsung peralatan dari
Proteksi harus disediakan debu dan kotoran
terhadap bahaya yang dapat
timbul karena sentuh dengan
bagian aktif instalasi oleh
manusia

Panel Control Pit


8 Panel berkarat PUIL 2000 Mengganti panel
6.3.3.1 Konstruksi
6.3.3.1.1 Konstruksi PHB
tertutup pasangan luar
harus memenuhi syarat
sebagai berikut.
a. Selungkup harus kokoh
dan dibuat dari bahan yang
tahan cuaca
b. Lubang ventilasi harus
dibuat sedemikian rupa
Panel Push Button Aerator 1 sehingga binatang dan
benda kecil, serta air yang
jatuh tidak mudah masuk
kedalamnya
c. Semua komponen harus
dipasang di bagian dalam
sehingga hanya dapat
dilayani dengan membuka
tutup yang terkunci

72
9 Kabel power tanpa PUIL 2000 (Hal. 255) Memasang
penghalang/pengama 7.10 Syarat Umum Pemasa- pembatas/pengha
n ngan Penghantar -lang pada kabel
7.10.5 Penghantar harus
dilindungi terhadap kerusa-
kan mekanis dengan cara
pemasangannya yang tepat
atau dengan selubung
khusus. Pada jarak yang
masih terjangkau oleh
tangan, penghantar harus
diberi perlindungan yang
memenuhi syarat terhadap
kerusakan mekanis, kecuali
pada tempat tertutup.

Kabel Skunder trafo waterchiller


10 Terdapat instalasi PUIL 2000 Memperbaiki
terminal listrik yang Bagian 8. Ketentuan untuk instalasi
rusak berbagai ruang dan instalasi
khusus
8.2.3.1 Lampu pijar, fiting
lampu, kotak kontak sakelar
dan sebagainya harus
dipasang sedemikian rupa
sehingga dapat dicapai dan
dilayani dengan aman, tanpa
didahului tindakan proteksi.
11 Terdapat kabel pada PUIL 2000 Merapikan dan
lantai 8.2.2.8 Permukaan lantai membuat jalur
gang, bordes dan lorong pada kabel.
tidak boleh menyebabkan
orang tergelincir atau
tersandung

73
12 Terminal grounding IEC 6-1024-1-2 Protection of Memperbaiki
penyalur petir yang Structures Against Lightning terminal
tertanam (dicor) – Part 1 : General Principles. grounding
Section 2 : Guide B – Design,
Installation, Maintenance
and Inspection of Lightning
Protection System.

13 Tidak ada pembagian PUIL 2011 bagian 8.28 Membuat zona


zona area khusus Jenis ruang khusus Jika area
terhadap gas suatu jenis ruang kerja
berbahaya tertentu, tergantung pada
keadaan, dapat
dimasukkan dalam
berbagai kategori “ruang
khusus” (misalnya sering
kali bersifat ruang kasar
dan kadangkadang
bersifat ruang normal),
maka tanda petunjuk yang
bersangkutan ditempatkan
berturut-turut, dengan
pengertian, bahwa petunjuk
dari kategori jenis ruang
yang paling
banyak terjadi ,
ditempatkan terdepan : (k),
(n).
14 Tidak ditemukan LOTO PUIL 2011 bagian 132.10 Membuat LOTO
di panel WT Gawai diskoneksi harus dipanel tersebut
disediakan untuk
memungkinkan
penyakelaran dan/atau
isolasi instalasi listrik, sirkit
atau bagian individu
aparatus, yang diperlukan
untuk operasi,
inspeksi dan deteksi
gangguan, pengujian,
pemeliharaan dan
perbaikan.

74
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1. Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan dan pengujian yang dilaksanakan pada PT Sasa Inti Gending
dapat ditarik beberapa kesimpulan berikut:
1. Pengujian dan pemeriksaan K3 pada sisi Pembangkit
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan dan pengujian mengacu pada peraturan dan
standar yang berlaku serta hasil uji fungsi terhadap semua perlengkapan pengaman
yang terpasang, maka generator tersebut dinyatakan memenuhi persyaratan
keselamatan dan kesehatan kerja sehingga layak dioperasikan berdasarkan Undang-
undang tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1 huruf q Jo. Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di Tempat Kerja Jo.
PUIL 2000 bagian 7.1.1.2.2 “Ukuran luas penampang nominal kabel dan kabel tanah
yang digunakan harus sesuai dengan Tabel 7.1-1, Tabel 7.1-1a dan Tabel 7.1-1b.”
dan PUIL 2011 bagian 510.5.8.3.3 “Sarana pemutus harus mempunyai kemampuan
arus sekurang -kurangnya 115 % dari arus beban penuh”.
2. Pemeriksaan dan pengujian persyaratan K3 pada sisi Transmisi
- Berdasarkan dari hasil pemeriksaan dan pengujian, trafo daya sudah memenuhi
persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja untuk dioperasikan yaitu, Pada
penyeimbangan beban dimana didapat hasil keseimbangan beban 2% sementara
standar keseimbangan beban adalah 10%. Mengacu pada Undang-undang
tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1 huruf q Jo. Peraturan .Menteri
Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di Tempat Kerja Jo. PUIL
2000 bagian 7.1.1.2.2 “Ukuran luas penampang nominal kabel dan kabel tanah
yang digunakan harus sesuai dengan Tabel 7.1-1, Tabel 7.1-1a dan Tabel 7.1-1b.”
- Pengujian suhu trafo di GI Sasa yaitu 44,6°C (112,28 °F). Berdasarkan SPLN T3.007-
4 17, suhu trafo dan peralatan di switchyard tersebut dalam kondisi baik/normal

75
3. Pengujian dan pemeriksaan K3 pada sisi Distribusi
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan dan pengujian, trafo distribusi tersebut sudah
memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja untuk dioperasikan yaitu,
Pada penyeimbangan beban dimana didapat hasil keseimbangan beban 0,16 %
sementara standar keseimbangan beban adalah 10%. Mengacu pada Undang-
undang tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1 huruf q Jo.
Peraturan .Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di Tempat
Kerja Jo. PUIL bagian 7.1.1.2.2 “Ukuran luas penampang nominal kabel dan kabel
tanah yang digunakan harus sesuai dengan Tabel 7.1-1, Tabel 7.1-1a dan Tabel 7.1-
1b.” Jo PUIL 2000 bagian 4.2.8.4 “Jika perlengkapan dibebani arus beban lebih dalam
waktu singkat, arus pengenal gawai proteksi dapat lebih besar dari KHA penghantar
sirkit yang diamankan, asal proteksi penghantar terhadap hubung pendek tersedia
pada gawai proteksi. a) Diamankan oleh pengaman lebur :4 kali untuk motor dan
mesin las resistans, 2 kali untuk mesin las busur transformator.” Jo PUIL 2011 2.2.3.1
“Drop voltase antara terminal pelanggan dan sembarang titik dari instalasi tidak
boleh melebihi 4% dari voltase pengenal pada terminal pelanggan bila semua
konduktor dari instalasi dialiri arus”.
4. Pengujian dan pemeriksaan K3 pada sisi pemanfaatan
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan dan pengujian mengacu pada peraturan dan
standar yang berlaku serta hasil uji fungsi terhadap kesesuaian penghantar dan
perlengkapan pengaman yang terpasang, maka LVSDP IPAL tersebut dinyatakan
memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja sehingga layak
dioperasikan berdasarkan Undang-undang tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal
3 ayat 1 huruf q Jo. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang
K3 Listrik di Tempat Kerja Jo. PUIL 2000 bagian 7.1.1.2.2 “Ukuran luas penampang
nominal kabel dan kabel tanah yang digunakan harus sesuai dengan Tabel 7.1-1,
Tabel 7.1-1a dan Tabel 7.1-1b.” dan PUIL 2011 bagian 510.5.8.3.3 “Sarana pemutus
harus mempunyai kemampuan arus sekurang -kurangnya 115 % dari arus beban
penuh”.

76
5. Pemeriksaan dan Pengujian K3 pada instalasi penyalur petir
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan dan pengujian direkomendasikan untuk dipasang
Instalasi Penyalur Petir pada Gedung laboratorium sesuai Undang-undang tentang
keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1 huruf q Jo. Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di Tempat Kerja Jo. Peraturan
Menteri Nomor Per. 02/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir.
6. Telah dilakukan audit persyaratan K3 Listrik bersasarkan checklist yang ada dan
ditemukan beberapa kondisi yang sudah sesuai standar maupun kondisi-kondisi yang
masih membutuhkan perhatian dan perbaikan sehingga segera ditindaklanjuti.

VI.2. Saran
1. Supaya temuan ketidaksesuaian segera ditindaklanjuti untuk memenuhi
persyaratan-persyaratan K3.
2. Melakukan Audit K3 listrik dengan menggunakan checklist Pencegahan bahaya
listrik (Electrical Hazard Prevention) secara berkala misalnya setiap 1 tahun.
3. Supaya selalu memperhatikan dokumen-dokumen K3 yakni Working Permit,
HIRARC, dan Job Safety Analysis (JSA), serta melakukan Safety Breafing sebelum
melakukan pekerjaan/kegiatan di tempat kerja.

77
LAMPIRAN

LAMPIRAN

iv
LAMPIRAN

v
LAMPIRAN

vi
LAMPIRAN

vii
LAMPIRAN

viii
LAMPIRAN

iv
LAMPIRAN

v
LAMPIRAN

vi
LAMPIRAN

vii
LAMPIRAN

viii
LAMPIRAN

ix
LAMPIRAN

iv

Anda mungkin juga menyukai