I
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DIREKTORAT PENGAWASAN NORMA K3
i
DAFTAR ISI
ii
3.2.3. Temuan Negatif Elevator Passenger.................................................................................. 12
3.2.4. Analisa Perhitungan Daya Motor dan Dasar Hukumnya ........................................... 18
3.2.5. Analisa Perbandingan Sheave dan Dasar Hukumnya .................................................. 19
3.2.6. Analisa Kecepatan Governor dan Dasar Hukumnya..................................................... 20
3.2.7. Analisa Kekuatan Wire Rope dan Hukumnya ................................................................. 21
3.2.8. Analisa Jumlah Tali Kereta dan Dasar Hukumnya......................................................... 22
3.2.9. Analisa Kekuatan Rel Pemandu dan Dasar Hukumnya ............................................... 22
3.2.10. Analisa Kekuatan Kemampuan Traksi Tali Baja dan Dasar Hukumnya............. 24
3.2.11. Analisa Luas Kereta dan Dasar Hukumnya.................................................................... 24
3.2.12. Lembar Pemeriksaan dan Pengujian Elevator ............................................................. 26
3.3. Eskalator.......................................................................................................................................... . 35
3.3.1. Data Teknis Eskalator.............................................................................................................. . 35
3.3.2. Temuan Positif Eskalator.................................................................................................... . 35
3.3.3. Temuan Negatif Eskalator ................................................................................................. . 36
3.3.4. Analisa Perhitungan Panjang Eskalator dan Dasar Hukumnya........................... 41
3.3.5. Analisa Perhitungan Daya Motor dan Dasar Hukumnya........................................ 41
3.3.6. Analisa Traffic Analysis dan Dasar Hukumnya .......................................................... 42
3.3.7. Lembar Pemeriksaan dan Pengujian Eskalator ......................................................... 43
iii
iiii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga Laporan tentang “Riksa uji Keselamatan dan Kesehatan Kerja bidang Elevator & Eskalator di
Gedung Kantor pusat PT. Telkomsel Cabang Pekanbaru, dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk menunjukan analisa terhadap hasil Riksa Uji Keselamatan dan Kesehatan
Kerja sebagai salah satu proses penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) bidang
Eskalator dan Eskalator.
Penyusunan laporan ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. baik secara materil
maupun moril. Oleh karena itu pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Adhitya F. Swasono sebagai Kepala Cabang PT. Telkomsel Pekanbaru
2. Bapak Arthur sebagai Maintenance PT. Telkomsel Pekanbaru
Penulis menyadari bahwa makalah OJT ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, penulis harapkan untuk
perbaikan dan kesempurnaan Laporan ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
Deswantri
iv
ivi
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.4. Tujuan Khusus
Agar peserta Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Elevator dan Eskalator
mampu menjelaskan tentang:
1. Dasar hukum pembinaan dan pengawasan Keselamatan dan kesehatan Kerja
(K3) bidang Listrik
2. Seluruh obyek pengawasan Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) Elevator dan
Eskalator
3. Sumber-sumber potensi bahaya
4. Upaya pengendalian sumber-sumber bahaya Elevator dan Eskalator
5. Syarat-syarat dan ketentuan Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) Elevator dan
Eskalator
6. Teknik pemeriksaan dan pengujian K3 Elevator dan Eskalator
ESKALATOR
Hari : Kamis
Tanggal : 07 Nopember 2019
Tempat : SKA-Mall
Alamat : Jalan Soekarno Hatta, Pekanbaru
2
1.7. DASAR HUKUM
Dasar hukum pelaksanaan pemeliharaan elevator dan eskalor ini terdiri atas:
1. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. UU No. 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan
3. PERMEN Nomor 6 Tahun 2017 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )
Elevator dan Eskalator
4. SNI dan Standard International
5. PUIL 2000
1. Distance Meter
2. Tachometer
3. Meteran
4. Jangka Sorong
5. Lock Door
3
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. ELEVATOR
Elevator adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang
atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih
dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya
mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai tombol-tombol
yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat dua jenis mesin,
yaitu Hidraulic dan Traction.
Jenis-Jenis Lift Dan Fungsinya
1. Pasenger Elevator/ Lift Penumpang,
Passenger Elevator adalah elevator yang berfungsi khusus untuk mengangkut
manusia saja, elevator ini sangat dijaga kehandalan sistem keamanannya. Hal ini
karena menyangkut keselamatan manusia penumpang lift tersebut.
2. Dumbwaiter / Lift Barang,
Elevator ini fungsinya hanya untuk mengangkat barang saja, elevator ini juga tak kalah
handalnya dengan elevator penumpang namun ada sedikit perbedaan dalam hal system
keamanannya.
3. Elevator Service / Lift Servis,
Elevator service ini biasanya dipasang diperhotelan yang berfungsi untuk
mengantarkan barang ke kamar-kamar penghuni hotel. Elevator ini juga tak kalah
handalnya dengan elevator penumpang, perbedaan dari elevator service dengan
elevator penumpang ini sangat jelas dari sistem pengangkutannya,
yaitu elevator penumpang hanya khusus untuk manusia saja tapi elevator
service ini berfungsi untuk mengangkut manusia dan barang.
Pada dasarnya komponen pada elevator dibagi menjadi empat bagian utama yaitu:
1. Komponen di ruang mesin (Machine Room)
2. Komponen di ruang luncur (Hoistway).
3. Komponen di Kereta/Car Lift
4. Komponen di luar ruang luncur pada tiap-tiap lantai.
4
2.2. RUANG MESIN
Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya semua proses
pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Komponen-komponen
peralatan yang berada di ruang mesin yaitu sebagai berikut,
1. Panel Kontrol (Control Panel atau Lemari Kontrol)
Berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan kerja lift tersebut. Permintaan baik
dari luar maupun dari dalam kereta dicatat dan diolah, kemudian ia memberikan
intruksi- intruksi agar lift bergerak, dan berhenti sesuai dengan permintaan.
2. Mesin Penggerak (Driving Machine),
Di dalam ruang mesin terdapat satu mesin penggerak jenis geared. Pada mesin ini,
perputaran dari motor penggerak ditransformasikan oleh roda gigi sehingga
dari putaran motor tinggi dapat berubah ke putaran rendah. Kecepatan
maximum dari kereta lift dengan sistem geared adalah 150 mpm. Pada mesin
penggerak ini terdapat brake (rem) dimana rem ini akan berkerja saat motor
penggerak tidak bekerja (tidak dialiri listrik).
3. Primary Velocity Tranducer/ Encoder
Terdapat satu alat dengan mesin lift pada mesin penggerak gunanya untuk
mendeteksi putaran motor atau kecepatan dari lift.
4. Governor
Governor adalah alat pengaman, dimana jika kecepatan lift melebihi batas-batas yang
telah ditentukan, maka governor ini akan bekerja dan kereta akan berhenti baik
secara elektrik maupun mekanik.
5. ARD (Automatic Rescue Device)
Yang berfungsi apabila sumber listrik dari PLN mendadak mati, maka setelah 15 detik,
ARD akan bekerja untuk memindahkan lift yang berhenti disembarang tempat
bergerak lift ke lantai terdekat. Setelah lift sampai pada lantai tersebut, ia akan mati.
Lift akan normal kembali setelah listrik PLN hidup kembali.
6. Bobot Imbang (Counterweight)
Biasanya terpasang dibelakang atau disamping kereta elevator. Berat dari bobot
imbang ditentukan berdasarkan aktor-faktor berikut: berat kereta, kapasitas
penuh pada kereta, dan faktor keseimbangan.
Kapasitas Elevator Faktor Keseimbangan
6
2.4. KERETA
1. Car/Kereta
Car/ Kereta adalah kotak dimana penumpang dibawa naik dan turun. Kereta ini
dihubungkan langsung dengan bobot pengimbang (Counterweight) dengan tali baja
lewat pully penggerak di ruang mesin
2. Car Door/ Pintu Kereta
Berfungsi untuk menutup kereta dari luar. Pada pintu kereta (car door) ini dipasang
alat pengaman secara seri dengan pintu pendaratan/ landing door sehingga apabila
pintu terbuka maka lift tidak dapat dijalankan
3. COP (Car Operating Panel)
Ada satu atau lebih COP. Biasanya terletak pada sisi depan kereta (front return
panel). Pada panel tersebut terdapat tombol-tombol lantai dan tombol pengatur buka
tutup pintu
4. Interphone
Biasanya terletak pada COP (pada lokasi yang mudah dicapai) yang berfungsi untuk
mengadakan komunikasi (dalam keadaan tertentu) antara kereta, kamar mesin
(Machine Room) dan ruang control gedung.
5. Alarm Buzzer
Yang berfungsi untuk memberi tanda bila lift berbeban penuh atau tanda-tanda
lain.
6. Switcing Box
Biasanya menjadi satu dengan COP. Yang terletak dibagian bawah COP secara tertutup
(yang dapat dibuka hanya dengan kunci khusus). Didalamnya terdapat tombol-tombol
untuk pengaturan lift.
7. Floor Indicator
Nomor penunjuk lantai dan arah jalannya kereta. Biasanya terletak disisi atas pintu
kereta (transom) atau pada COP.
8. Lampu Darurat atau Emergency Light
Biasanya terletak diatas atap kereta, fungsinya untuk menerangi kereta dalam keadaan
darurat (listrik mati).
9. Saklar Pintu Darurat (Emergency Exit Switch)
Terletak pada pintu darurat diatas kereta, fungsinya untuk memastikan agar kereta
tidak berjalan apabila pintu darurat dibuka untuk proses penyelamatan.
7
10. Safety Link
Mekanisme penggerak alat pengaman (safety device) pada kereta yang dihubungkan
dengan governor di kamar mesin. Berfungsi untuk menarik safety break sehingga bisa
menahan kereta jika terjadi over speed (jatuh).
8
2.5. LUAR RUANG LUNCUR
1. Tombol Lantai
Tombol pemanggil kereta di lantai/hall.
2. Saklar Parkir
Biasanya terletak di lobby utama didekat tombol lantai (hall button) berfungsi
untuk mematikan dan menjalankan lift.
3. Saklar kebakaran/ Fireman Switch
Biasanya terletak di lobby utama disisi atas hall button, berfungsi untuk
mengaktifkan fungsi fireman control/ fireman operation.
2.6. ESKALATOR
Eskalator adalah transportasi vertical yang berupa anak tangga atau palet untuk
mengangkut orang, yang terdiri dari anak tangga atau palet yang dapat bergerak ke
atas dan kebawah mengikuti jalur yang berupa rel atau rantai yang digerakan oleh
motor, dikarenakan oleh motor listrik, tangga berjalan ini dirancang untuk mengangkut
orang dari baah ke atas atau sebaliknya, pemakaiannya biasanya du daerah pusat
perbelanjaan, bandara, sistem transit pusat konveksi, hotel dan fasilitas umum
lainnya.
Mengacu dari Undang–Undang N0. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, maka
dalam peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi no. 06 tahun 2017 yang
bertujuan untuk melindungi tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja
dari potensi bahaya elevator dan eskalator, menjamin dan memastikan elevator dan
eskalator yang aman, handal, dan memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan
bagi pengguna dan, menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat untuk
Pada bagian ketiga dalam permenaker no. 6 tahun 2017 tentang eskalator (terlampir)
eskalator meliputi:
9
a. Kerangka, ruang mesin, dan lekuk dasar (pit). (Permenaker N0. 06 Tahun 2017,
b. Peralatan penggerak. (Permenaker N0. 06 Tahun 2017, Pasal 38, Pasal 39 dan
Pasal 40)
g. Lintasan luncur (void). (Permenaker N0. 06 Tahun 2017, Pasal 45 dan Pasal 46)
c. Instalasi listrik. (Permenaker N0. 06 Tahun 2017, Pasal 48, Pasal 49, Pasal 50,
Sama halnya dengan elevator, keselamatan dan kesehatan kerja yang selanjutnya
keselamatan dan kesehata tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakan kerja
dan penyakit akibat kerja. Serta persyaratan yang dimaksud yaitu melindungi tenaga
kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja dari potensi bahaya elevator dan
eskalator. Menjamin dan memastikan elevator dan eskalator yang aman, handal dan
1
0
BAB 3
HASIL
PEMERIKSAAN
3.1. DATA UMUM PERUSAHAAN
b. Data Elevator
Serial No. : 14121282-A
Speed : 1.60 m/s
Capacity : 1150 kg (P15)
c. Data Governor
Merek/Type : NINGBO / PB73.3
Running speed : 1.60 m/s
Tripping speed : 2.05 m/s
Dia. rope : 8 mm
Dia. Sheave : 240 mm
Tension Pulley : 800-1200 N
10
10
3.2.2. Temuan Positif Elevator Passenger 1150 kg (P15)
a. Machine Room
1. Alur Pulley masih baik
2. Brake motor masih bekerja dengan baik
b. Shaft
1. Kondisi rel dan braket masih bagus
2. Tombol operasi manual masih berfungsi
3. Oli rel masih cukup
4. Guide shoes masih bagus dan kuat
11
11
c. Entrance
1. Call button masih berfungsi dengan baik
2. Kondisi door frame masih baik
d. Car Inside
1. Door light masih berfungsi dengan baik
2. Car call button masih berfungsi dengan baik
12
12
e. Pit
1. Kondisi buffer masih bagus
2. L i m i t Switch berfungsi baik
13
13
3.2.3. Temuan Negatif Elevator Passenger 1150 kg (P15)
1. Tangga masuk ruang mesin tidak permanen 2. Pada ruang pit terdapat terdapat tumpahan oli
Permenaker No. 6/ 2017 pasal 9 ayat 3 Permenaker No. 6/ 2017 pasal 15
3. Pully governor di pit korosi 4. Tinggi pagar pengaman kurang dari 700 mm
Permenaker No. 6/ 2017 pasal 6 Permenaker No. 6/ 2017 pasal 21 ayat 5 point b
5. Tidak ada tangga ke lekuk dasar 6. Tidak ada pelindung untuk TKB di ruang
Permenaker No. 6/ 2017 pasal 15 ayat 3 mesin
Permenaker No. 6/ 2017 pasal 9 ayat 1 point h
14
14
3.2.4. Analisa Perhitungan Daya Motor dan Dasar Hukumnya
a. Daya motor nominal yang terjadi pada motor tersebut adalah
Po =Q x (1-0B) · v
6120 x πt
Po = 1150 x (1 – 0,45) x 96
6120 x 80%
Po = 60720/4896=12,4
Hasil perhitungan daya motor sebesar 12,4 kW, sedangkan daya motor yang digunakan 14,7 kw,
maka daya motor yang digunakan lebih besar dibandingkan perhitungan, maka sudah memenuhi
persyaratan Permenaker 06/2017.
3.2.5. Analisa Kekuatan Wire Rope (Safety Factor) dan Dasar Hukumnya
Hasil pemeriksaan Wire Rope yang digunakanadalah Wire Rope Jenis 8x19 FC
berdiameter 10 mm. Dari data tersebut dapat diketahui batas patah tali baja tarik Wire Rope Jenis
8x19 FC berdiameter 10 mm adalah 6500 kgf (Sumber: Mechanical Engineers Handbook).
Mengingat kapasitas Elevator 825 kg maka safety factornya :
S f =6500 = 7,8
825
Tali Baja merupakan hal yang sangat utama dalam istem elevator. Maka dari hal itu
Berikut merupakan analisa safety factor dari gambar perencanaan yang telah dibuat :
capacity)
Kapasitas , Q : 1150 kg
Diameter Rope, D : 10 mm
Safety FactorTKB, Fk : 10,5 (Sesuai Permenaker No. 6 tahun 2017 pasal 10)
Kecepatan : 96 mpm
Pentalian, i : 2:1
15
15
Overhead, OH : 3,8 m
Analisa :
Panjang Tali=T1
T1=(L+OH)x2=(41,8+3,8)x2=91,2 m
Berat Tali = T :
T = T1 x w
T = 91,2 x 0,42
T = 38,3 kg
T6=tali 6 jalur
T6=6x38,3=229,8 kg
Faktor Keamanan = fk :
fk = n x Bp x i
(P + Q + T)
fk = 6 x 5000 x 2 .
(2530 + 1150+229,8)
fk = 60.000
3.909,8
fk = 15,3
Faktor keamanan sistem elevator ini adalah sebesar 15,3 kali. Sesuai dengan Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan No. 6 tahun 2017 pasal 10 ayat (3) untuk elevator dengan kecepatan 105
mpm factor keamanan minimal adalah 10,5 kali dari kapasitas angkut.
Jadi, dapat dinyatakan factor keamanan untuk sistem elevator ini memenuhi syarat 15,3 >
10,5.
16
16
Dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 Tahun 2017 Pasal 10
Disebut kan bahwa jika menggunakan penggantung kereta jenis tali, tali mempunyai
capacity)
Kapasitas , Q : 1150 kg
Diameter Rope, D : 10 mm
Safety FactorTKB, Fk : 10,5 (Sesuai Permenaker No. 6 tahun 2017 pasal 10)
Kecepatan : 96 mpm
Pentalian, i : 2:1
Overhead, OH : 3,8 m
Analisa :
Panjang Tali=T1
T1=(L+OH)x2=(41,8+3,8)x2=91,2 m
Berat Tali = T :
T = T1 x w
T = 91,2 x 0,42
T = 38,3 kg
T6=tali 6 jalur
T6=6x38,3=229,8 kg
Bp · i
5000 · 2
10000
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa Jumlah tali yang digunakan sebanyak 6 tali. Pada elevator
jumlah alur yang digunakan adalah sebanyak 5 alur dengan diameter wire rope sebesar 10 mm.
17
17
Maka, penggunaan alur dan diameter wire rope sesuai sesuai dengan persyaratan di Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan No. 6 tahun 2017 pasal 10 ayat (4).
Luas kereta : w x d
Hasil pengukuran
w = 1,34 m
d = 1,93 m
Sesuai dengan tabel 1 lampiran permenaker 6/2017 bahwa untuk kapasitas 1150 kg (P15)
luas lantai yang diperbolehkan 2,50 m2 +/- 5%
Hasil perhitunga luas lantai kereta 2,58 m2 < 2,6 m2, maka luas lantai kereta memenuhi
sesuai tabel 1 lampiran permenaker 06/2017.
18
18
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN ELEVATOR SEBELUM PENYERAHAN KEPADA
PEMILIK
19
19
1. Dudukan Mesin Kuat Kuat
√
2. Rem Mekanik Ada, berfungsi baik Ada √
3. Rem Electric (Brake Switch) Ada, berfungsi baik Ada
√
4. Konstruksi Kamar Mesin Bebas Air, Kuat, tahan api Bebas Air,
Kuat, tahan √
api
5. Ruang Bebas Kamar Mesin - Didepan alat pengendali ≥ sesuai
700 mm
- Didepan barang bergerak √
≥ 500x600 mm
- Di atas mesin ≥ 500 mm
6. Penerangan Kamar Mesin - Area kerja ≥ 100 lux ≥ 100 lux
- Di antara area kerja ≥ 50 √
lux
7. Ventilasi/Pendingin Ruangan Ada, sesuai Spesifikasi Ada
√
8. Pintu Kamar Mesin Membuka keluar, tahan api, sesuai
lebar ≥ 75 cm, tinggi 2 meter
9. Posisi Panel Hubung Bagi Di kamar mesin sesuai
Listrik
10. Alat Pelindung Benda Berputar Ada Ada
11. Pelindung Lubang Tali Tinggi ≥ 50 mm Tidak ada
Baja/sabuk Penggantung √
12. Tangga menuju kamar mesin Permanen,pagar Tidak
pengaman,tahan api permanen √
13. Terdapat Perbedaan ketinggian Tersedia tangga & pagar Tidak
lantai di kamar mesin > 500mm pengaman permanen √
14. Tersedia Alat Pemadam Api isi ≥ 5kg Ada
Ringan √
15. Elevator yang tidak memiliki
kamar mesin (roomless)
- Penempatan panel kontrol Berada di lantai yang sama
dan PHB listrik dan berjarak tidak lebih dari N/A N/A N/A
5000 mm
- Intensitas cahaya area kerja ≥100 lux
N/A N/A N/A
di kamar mesin
- Intensitas cahaya diantara ≥ 50 lux
N/A N/A N/A
area kerja di kamar mesin
- Terdapat alat pembuka rem Ada dan terpasang dengan
mesin secara elektrik ataupun baik N/A N/A N/A
mekanis (manual)
- Penempatan APAR Dekat pintu elevator paling
N/A N/A N/A
atas
16 Terdapat Emergency stop Terpasang di dekat panel
N/A N/A N/A
switch kontrol
B. TALI/SABUK PENGGANTUNG
20
20
1. Tali / sabuk penggantung Tidak memiliki sambungan, Tidak memiliki
kuat, luwes dan memiliki sambungan,
spesifikasi bahan yang kuat, luwes
seragam dan memiliki √
spesifikasi
bahan yang
seragam
2. Tali/sabuk penggantung Tidak menggunakan rantai TKB √
3. Nilai faktor keamanan tali / - Kec. 20 – 59 m/menit ≥ 8 Kecepatan 60
sabuk penggantung kali kapasitas angkut yang mpm
ditentukan
- Kec. 59 – 104 m/m ≥ 9,5
kali
- Kec.105 - 209 m/m ≥ 10,5 √
kali
- Kec.210 - 299 m/m ≥ 11,5
kali
- Kec. ≥ 300 m/menit ≥ 12
kali
4. Tali penggantung Kereta jenis ≥ 6mm, ≥ 3 jalur, 10 mm,
tali dengan bobot imbang 5 jalur √
5. Tali penggantung Kereta tanpa ≥ 6mm, ≥ 2 jalur N/A N/A
Bobot imbang
6. Sabuk ≥ 3 x 30 mm, ≥ 2 jalur N/A N/A
7. Alat Pengaman pada elevator Switch otomatis berfungsi N/A N/A
tanpa bobot imbang apabila alat dan motor penggerak
pengantung kereta penarik berhenti
menjadi kendur
C. TEROMOL
1. Alur teromol Ada Ada √
2. Diameter teromol 40 : 1 40 : 1
Penumpang/barang √
3. Diameter teromol Governor 25 : 1 25 : 1
√
D. BANGUNAN RUANG LUNCUR, RUANG ATAS DAN LEKUK DASAR
1. Konstruksi ruang luncur, ruang Kuat, kokoh, tahan api, dan Kuat, kokoh,
atas dan lekuk dasar tertutup rapat tahan api, dan √
tertutup rapat
2. Dinding ruang luncur, ruang Dapat dilalui orang dengan N/A N/A
atas dan lekuk dasar (Elevator tinggi ≥ 2000 mm
panorama)
3. Landasan jalur kereta/elevator Kuat dan tahan cuaca N/A N/A
miring
4. ruang luncur, ruang atas dan Bersih, bebas dari instalasi Bersih, bebas
lekuk dasar dan peralatan lainnya dari instalasi
dan peralatan √
lainnya
21
21
5. Penerangan ruang luncur, ruang ≥ 100 lux ≥ 100 lux
atas dan lekuk dasar √
6. Pintu darurat (non stop) Jarak paling jauh 11000 mm, N/A N/A
tinggi ambang pintu paling
jauh 300 mm
7. Ukuran pintu darurat lebar 700 mm, tinggi 1400 N/A N/A
mm, membuka keluar
8. Saklar pengaman pintu darurat Tersedia Tersedia √
9. Jembatan bantu dari pintu Tersedia, lebar ≥ 500 mm, N/A N/A
darurat berpagar
10. Ruang bebas diatas sangkar ≥ 500 mm ≥ 500 mm
√
11. Ruang bebas lekuk dasar ≥ 500 mm, kecuali Elevator ≥ 500 mm
rumah tinggal ≥ 300 mm √
12. Tangga lekuk dasar Tersedia mulai dari 1000 mm Tidak ada √
13. Syarat lekuk dasar yang - Kekuatan struktur lantai N/A N/A
dibawahnya bukan langsung paling sedikit 500
tanah N/meter²
- Tersedia rem pengaman
- Tidak sebagai tempat
kerja
14. Akses menuju lekuk dasar Tersedia saklar pengaman Tersedia
dengan tinggi 1500 mm, saklar
mudah dijangkau, dan 500 pengaman √
mm dari lantai pit
15. Lekuk dasar antar 2 Elevator Tersedia pit screen dengan N/A N/A
tinggi mulai dari 300 mm
dari dasar pit sampai 3000
mm keatas
16. Daun pintu ruang luncur Tahan api ≥ 1 jam, menutup menutup rapat
rapat √
17. Interlock, / kunci kait pintu ruang Tersedia, dapat menutup Tersedia,
luncur rapat, pintu hanya terbuka dapat menutup
pada zona pemberhentian rapat, pintu
hanya terbuka √
pada zona
pemberhentian
18. Kerataan lantai < 10 mm < 10 mm
√
19. Sekat ruang luncur (2 sangkar) <= 500 mm sekat √
20. Elevator miring Dipasang tangga sepanjang N/A N/A
rel
E. KERETA
1. Kerangka Dari baja dan kuat Dari baja dan
kuat √
2. Badan kereta Tertutup dan ada pintu Tertutup dan
ada pintu √
22
22
3. Tinggi dinding ≥ 2000 mm 2200 mm
√
4. Luas lantai Sesuai jumlah penumpang Sesuai jumlah
penumpang √
5. Perluasan luas kereta - Elevator Pasien Max 6% N/A N/A
- Elevator Barang Max 14%
6. Pintu kereta Kokoh, aman, otomatis Kokoh, aman,
otomatis √
7. Syarat pintu kereta
a. Ukuran. ≥ 700 x 2000 mm 900 mm x
2000 mm √
b. Kunci kait dan saklar Ada Ada
pengaman √
c. Celah antar ambang pintu 28 ≤ celah ≤ 32 mm 28 ≤ celah ≤
kereta dengan ruang luncur 32 mm √
8. Sisi luar kereta dg balok ≥ 250 mm ≥ 250 mm
pemisah ruang luncur (2 kereta) √
9. Alarm bell Tersedia Tersedia
√
10. Sumber tenaga cadangan Tersedia Tersedia
(ARD) √
11. Intercom Tersedia Tersedia √
12. Ventilasi Tersedia Tersedia
√
13. Penerangan darurat Tersedia Tersedia √
14. Panel operasi Tersedia Tersedia
√
15. Petunjuk posisi sangkar Tersedia Tersedia √
16. Syarat panel operasi
- Nama pembuat Tersedia Tersedia √
- Kapasitas beban Tersedia Tersedia
√
- Rambu dilarang merokok Tersedia Tersedia √
- Indikasi beban lebih Tersedia Tersedia
√
- Tombol buka dan tutup Tersedia Tersedia √
- Tombol lantai pemberhentian Tersedia Tersedia
√
- Tombol bell alarm Tersedia Tersedia √
- Intercom dua arah Tersedia Tersedia
√
23
23
17. Kekuatan atap kereta ≥ 200 Kg ≥ 200 Kg √
18. Syarat pintu darurat atap Berengsel,saklar pengaman, dapat Berengsel,
kereta: dibuka dari luar, tidak mengganggu saklar
instalasi, ukuran ≥ 350 x 450 mm pengaman,
dapat dibuka
dari luar, tidak √
mengganggu
instalasi,
ukuran 360 mm
x 510 mm
19. Syarat pintu darurat Berengsel, dapat dibuka dari luar, N/A N/A
samping kereta : dilengkapi Saklar pengaman, ada
pegangan tangan, warna kuning,
Ukuran ≥ 350 x 1800 mm
20. Pagar pengaman atap Warna kuning berwarna
kereta ≥ 90 Kg (kekuatan) kuning ≥ 90 Kg √
(kekuatan)
21. Ukuran pagar pengaman Tinggi ≥ 700 mm Tinggi <700
dengan celah 300 - 850 mm √
mm
22. Ukuran pagar pengaman Tinggi ≥ 1100 mm N/A N/A
dengan celah lebih dari
850 mm
23. Penerangan atap kereta ≥ 100 Lux dengan kabel lentur 2 m ≥ 100 Lux
dengan kabel √
lentur 2 m
24. Tombol operasi manual Permanen dengan tombol utama Permanen √
25. Syarat interior kereta Bahan tidak mudah pecah dan Bahan tidak
membahayakan, serta mudah pecah
memperhitungkan factor keamanan dan
dan kapasitas motor membahayakan,
serta √
memperhitungka
n factor
keamanan dan
kapasitas motor
F. GOVERNOR DAN REM PENGAMAN KERETA
1. Penjepit tali / sabuk Bekerja Bekerja
governor √
2. Saklar governor Berfungsi Berfungsi √
3. Fungsi kecepatan rem 115% - 140% Berfungsi
pengaman kereta Berhenti bertahap √
4. Rem pengaman Dipasang pada sangkar, berfungsi Berfungsi
secara bertahap, berangsur, dan √
/mendadak
5. Bentuk rem pengaman Tidak boleh sistem elektris, hidrolik, Mekanik
atau pneumatis √
24
24
6. Rem pengaman berangsur > 60 m/menit Berfungsi √
7. Rem pengaman mendadak < 60 m/menit Berfungsi √
8. Syarat rem pengaman Bekerja kebawah, Bekerja serempak Berfungsi √
9. Kecepatan kereta ≥ 60 m/ Ada pemutus elektrik Berfungsi
menit √
10. Saklar pengaman lintas Berfungsi Berfungsi
batas √
11. Alat pembatas beban lebih Berfungsi Berfungsi √
G. BOBOT IMBANG, REL PEMANDU DAN PEREDAM
1. Bahan yang dipergunakan Beton /Steel Block Beton /Steel
Block √
2. Pemasangan sekat Dimulai dari 300 mm dari dasar pit, Ada
pengaman bobot imbang mengelilingi bobot imbang jika √
setinggi 2500 mm terdapat celah > 300 mm
3. Konstruksi rel pemandu Kuat memandu jalan, Kuat memandu
kereta dan bobot imbang Menahan tekanan saat rem pengaman jalan,
bekerja Menahan
tekanan saat √
rem pengaman
bekerja
4. Jenis Peredam massif kenyal / pegas / hidrolik Pegas Oil √
5. Fungsi peredaman Meredam secara bertahap Meredam
secara √
bertahap
6. Saklar pengaman untuk Tersedia N/A N/A
kereta kecepatan 90
m/menit atau lebih
H. INSTALASI LISTRIK
1. Standar rangkaian instalasi SNI dan standar internasional SNI dan
listrik, perlengkapan dan standar √
pengaman internasional
2. Panel listrik Panel khusus untuk elevator Panel khusus
untuk elevator √
3. Catu daya pengganti listrik Tersedia Tersedia
otomatis (ARD) √
4. Kabel grounding - Penampang ≥ 10 mm2 < 3 Ω (ohm)
- ≤ 5 Ω (ohm) √
5. Alarm kebakaran Terhubung dan beroperasi otomatis Terhubung √
6. Elevator untuk N/A N/A N/A
penanggulangan
kebakaran
- catu daya cadangan Tersedia N/A N/A N/A
- Pengoperasian khusus Manual, dapat berhenti tiap lantai N/A N/A N/A
- Saklar kebakaran - dilantai evakuasi N/A N/A N/A
- dapat dioperasikan manual
- Label “Elevator Tersedia N/A N/A N/A
Penanggulangan
25
25
Kebakaran”
- Ketahanan Instalasi ≥ 2 jam N/A N/A N/A
listrik terhadap api
- Dinding luncur Tertutup rapat, tahan api ≥ 1 jam N/A N/A N/A
- Ukuran sangkar ≥ 1100 x 1400 mm, N/A N/A N/A
Kapasitas ≥ 630 Kg
- Ukuran pintu kereta ≥ 800 x 2100 mm N/A N/A N/A
- Waktu tempuh ≤ 60 detik N/A N/A N/A
- Lantai evakuasi Tidak boleh ada penghalang N/A N/A N/A
7. Elevator untuk Disabilitas N/A N/A N/A
- Panel operasi Huruf braile N/A N/A N/A
- Tinggi panel operasi 900 mm ≤ Tinggi ≤ 1100 mm N/A N/A N/A
- Waktu bukaan pintu ≥ 2 menit N/A N/A N/A
- Ukuran lebar bukaan ≥ 1000 mm, jika mempunyai 2 pintu N/A N/A N/A
pintu bukaan ≥ 800 mm x 2
- Informasi operasi Bersuara N/A N/A N/A
- Label “Elevator Tersedia N/A N/A N/A
Disabilitas”
8. Sensor Gempa
- Lebih dari 10 lantai / 40 Tersedia sensor gempa N/A N/A N/A
meter
- Fungsi Input signal Berhenti lantai terdekat, pintu terbuka, N/A N/A N/A
sensor gempa tidak dapat dioperasikan
III. KESIMPULAN
Bahwa memenuhi persyaratan K3 dengan memperhatikan beberapa persyaratan yang harus di penuhi
Deswantri
26
26
3.3. ESKALATOR
3.3.1. Data Teknis Eskalator
Jenis Pesawat Eskalator : Eskalator Bersudut
Pabrik Pembuat : Mitsubishi Electric Corp
Negara Pembuat : -
Tahun Pembuatan : 2006
Nomor seri Mesin : 5XY818A16
Kapasitas Angkut : 9000 P/jam
Kecepatan : 0,5 m/s
Melayani Lantai : Basement s/d Lantai 1
Tinggi Kerja : 3800 mm
Kemiringan : 30 0
Permenaker No 06 Tahun
Terpasang rambu-
1 2017
rambu pemakaian
27
27
No Temuan Regulasi Keterangan
7 28
Permenaker No 06 Tahun Kondisi Comb dalam
28
No Temuan Regulasi Keterangan
2017
keadaan Baik
Pasal 42 ayat 2,3
Pasang Permenaker No
Terjepit
Pelindung 06 Tahun 2017
1 Putaran Anak
Putaran Tangga Pasal 37 ayat
Tangga
di Pit 1,2
29
29
No Temuan Akibat Rekomendasi Regulasi
Kemungkinan Permenaker 06
Dipasang Sikat
Kaki Terjepit Tahun 2017
Pelindung
Lebih Besar Pasal 41 ayat 7
Pasang
Permenaker No
Terjepit Pelindung
6 06 Tahun 2017
Putaran Putaran Tangga
Pasal 37
Dipit
31
31
= 5440 x 5 / 3978
= 27200 / 3978
= 6,8 kw
Daya motor hasil perhitungan sebesar 6,8 kw, hasil perhitungan lebih kecil
dibanding daya motor aktualnya sebesar 7,5 kw. Maka daya motor aktual sudah
sesuai untuk kapasitas eskalator 4800 P/jam.
Demand tiap lantai 1900/1,9 = 1000 per lantai per jam x 2(naik dan turun)
= 2000 orang per lantai per jam
32
32
3.3.6 Lembar Pemeriksaan Eskalator
47
BAB 4
KESIMPULAN DAN
SARAN
IV.1. KESIMPULAN ELEVATOR
Elevator bisa dioperasikan dengan syarat semua kekurangan dipenuhi, apabila tidak dipenuhi
dapat menimbulkan kecelakaan penggunaan Elevator tersebut.
48
48
IV.3. KESIMPULAN ESKALATOR
Eskalator masih bisa dioperasikan dengan syarat semua kekurangan segera dipenuhi dan
diperbaiki dalam jangka waktu satu tahun.
49
49