Republik Indonesia
Disusun oleh :
Kurniady Putra
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Supervisor Pemeliharaan Listrik Disusun Oleh
PLTU Kendari Calon Ahli K3 Listrik
MUHAMMAD DARWIS
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang telah memberikan banyak kesempatan sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan On The Job Training dengan baik.
Penulisan laporan On The job Training ini diajukan untuk memenuhi persyaratan
sertifikasi Ahli K3 Listrik. Dalam penulisan laporan ini tidak lepas dari hambatan dan
kesulitan, namun berkat bimbingan, nasihat serta saran serta kerjasama dari berbagai pihak,
segala hambatan tersebut akhirnya dapat teratasi dengan baik antara lain :
1. Manajemen perusahaan PT. PJB Services yang telah memberikan kesempatan
untuk mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi AK3 Listrik.
2. Synergy Solusi Indonesia selaku PJK3 penyelenggara Pelatihan dan Sertifikasi
AK3 Listrik.
3. Bapak Muhammad Darwis, Disnaker Sulawesi Selatan sebagai pembimbing
laporan On The Job Training.
4. Bapak – bapak pemateri Pelatihan dan Sertifikasi AK3 Listrik
Dalam penulisan laporan ini tentunya tak lepas dari kekurangan, baik aspek kualitas
maupun aspek kuantitas dari materi yang disajikan. Semua ini didasarkan dari keterbatasan
yang dimiliki penulis. Penulis menyadari bahwa laporan On The Job Training ini jauh dari
sempurna sehingga penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Kurniady Putra
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.3. Waktu dan Tempat Pemeriksaan
1. Waktu Pemeriksaan : 20 September – 1 Oktober 2021
2. Tempat Pemeriksaan : PLTU Nii Tanasa, Kendari, Sulawesi Tenggara
3. Obyek Pemeriksaan dan Pengujian :
• Riksa Uji Pembangkitan : 20-21 September 2021
• Riksa Uji Gardu Distribusi : 27-28 September 2021
• Riksa Uji Pemanfaatan LVMDP dan LVSDP : 29-30 September 2021
• Riksa Uji Penyalur Petir dan Ruang Khusus : 30 September - 1 Oktober 2021
6
1.5. Daftar Alat Ukur yang Digunakan
Adapun alat ukur yang kami gunakan untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian ini adalah sebagai
berikut:
1. Multimeter Digital, FLUKE 87 V ,dapat digunakan untuk mengukur nilai arus (I), tegangan
(V), tahanan (Ω), kapasitas kapasitor ((F), dll .
2. Clamp Meter, FLUKE 375, untuk mengukur arus (maksimal 1000A AC)
7
3. Thermal Imaging Camera, FLIR E60, untuk mengukur temperatur peralatan
4. Earth Clamp Tester, Kyoritsu KEW 4202, untuk mengukur nilai resistansi dari grounding
peralatan.
8
5. Insulation Resistance Tester, Megger MIT515, untuk mengukur nilai tahanan isolasi, Polarity
Index (PI), DAR, dll.
6. AC Voltage Detector, Amprobe Voltect (30 VAC – 122 kVAC), untuk mendeteksi adanya
tegangan listrik pada suatu peralatan.
9
7. AC Voltage Detector, FLUKE LVD2 (90 – 600 VAC), untuk mendeteksi adanya tegangan
listrik pada suatu peralatan.
10
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
PT. PJB Services adalah anak perusahaan dari PT. PJB (Pembangkitan Jawa Bali), yang didirikan untuk
memenuhi kebutuhan lini bisnis dalam memberikan jasa operasi dan pemeliharaan unit pembangkit listrik.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 30 Mei 2001 dengan prosentase kepemilikan saham 98% dimiliki oleh PT.
PJB dan 2% dimiliki oleh YK. PT. PJB. Pada awalnya, PT PJB Services hanya fokus pada bidang jasa pemeliharaan
pembangkit listrik, kemudian berkembang menjadi perusahaan yang berkecimpung dalam jasa operasi dan
pemeliharaan pembangkit listrik. Salah satu contoh unit bisnis jasa operasi dan pemeliharaan PT. PJB Services
adalah PLTU Nii Tanasa.
Nama PLTU
PLTU NII TANASA
O&M
PT. PEMBANGKITAN
JAWA BALI SERVICES
PT. MITRA KARYA PRIMA
Lokasi
JL. Poros PLTU Nii
Tanasa, Desa Nii
Tanasa, Kec.
Lalonggasumeeto,
Kab. Konawe,
Sulawesi Tenggara
COD
Effective : 20 Februari 2018
COD (Kontrak Original ) : a. 20 Februari 2010 (Unit 1)
b. 20 April 2010 (Unit 2)
11
Milestone PLTU Nii Tanasa Unit 1
12
BAB III
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN K3 LISTRIK
A. Proses / Prosedur
Berikut ini merupakan prosedur untuk melakukan pengujian:
1. Mempersiapkan berkas / dokumen yang berkaitan dengan penerapan K3.
a. Checklist Riksa Uji Pembangkitan
b. Checklist Riksa Uji Distribusi
c. Checklist Riksa Uji Pemanfaatan
d. Checklist Riksa Uji Penyalur Petir
2. Mempersiapkan berkas/dokumen yang terkait dengan safety seperti dibawah ini dan mengajukannya
ke Manger SHE
a. JSA
b. Work Permit
3. Mempersiapkan dokumen yang berkaitan dengan sistem kelistrikan (SOP, SLD dan Manual Book)
4. Menyiapkan alat Pelindung diri
5. Menyiapkan alat ukur/uji
6. Pemeriksaan administratif terhadap objek di lapangan.
7. Pelaksanaan Pemeriksaan dan Pengujian
8. Taging informasi dari operator untuk semua karyawan yang bekerja
9. Pembuatan laporan pemeriksaan dan pengujian.
10. Selesai
13
I. DATA SINGLE LINE DIAGRAM PLTU NII TANASA
Berikut ini adalah single line diagram (SLD) PLTU Nii Tanasa
14
II. DATA TEKNIS POWER GENERATOR UNIT 1
Lokasi (Location) Jl. Poros PLTU, Nii Tanggal Verifikasi 20-21 September 2021
Tanasa (Verification Date)
PEMBANGKIT TENAGA
URAIAN PENGGERAK MULA
LISTRIK
Tegangan 6300 V
Frekuensi 50 Hz
15
III. GAMBAR DAN NAME PLATE POWER GENERATOR UNIT 1
a)
b)
16
IV. ANALISA PERHITUNGAN
= 1293,92 A
KHA= 125 % x In = 125% x 1293,92 A
= 1617,4 A
Kesimpulan :
Arus KHA kabel terpasang 1971 A > (lebih besar dari pada) KHA kabel yang disarankan yaitu
1617,4 A. Maka dapat disimpulkan ukuran kabel yang di pasang sesuai dengan standar PUIL 2011
Bag 2.2.2.2 hal 48 .
17
2. Perhitungan Rating Proteksi Utama
CB terpasang :
Kapasitas arus nominal/rating Breaker Tegangan Menengah adalah 2000 A
Perhitungan :
Generator : S = 14118 kVA, P = 12000 kW, V= 6300 V, Ifl = 1293,92 A
Arus pengenal GPAL= 115 % x Ifl = 115% x 1293,92 A
= 1488 A
Kesimpulan :
Kapasitas pemutus VCB Tegangan Menengah yang terpasang adalah 2000 A ≥ (Lebih besar atau
sama dari) arus minimum rating proteksi yaitu 1148 A. Maka dapat disimpulkan rating proteksi
utama Breaker Tegangan Menengah sesuai dengan PUIL 2011 Bag. 2.2.8.3.
18
V. CHECKLIST HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN POWER GENERATOR UNIT 1
NILAI
NO OBYEK HASIL METODE
RUJUKAN
A. PENELAAAHAN DOKUMEN
1 Gambar Diagram satu garis Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
2 Gambar diagram pengawatan Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
3 Daftar komponen Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
4 Gambar lay out Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
5 Gambar area klasifikasi Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
6 Data hasil uji pabrik pembuat Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
7 Buku manual Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
8 Buku pemeliharaan & operasi Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
9 Tanda peringatan Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
10 Sertifikat pabrik pembuat Ada/Tidak Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
B. PEMERIKSAAN VISUAL
1 Konstruksi unit pembangkit tenaga Baik/Kurang Manufacture Penilaian
Baik
standar
2 Dudukan pembangkit tenaga Baik/Kurang Manufacture Penilaian
Baik
standar
3 Verifikasi plat nama Ada/Tidak Ada Manufacture Penilaian
standar /PUIL
4 Area klasifikasi Baik/Kurang PUIL BAB 8 Penilaian
Baik
6 Perlengkapan start Ada/Tidak Ada Manufacture Penilaian
standar /PUIL
7 Perlengkapan stop Ada/Tidak Ada Manufacture Penilaian
standar /PUIL
8 Peralatan pengaman Ada/Tidak Ada Manufacture Penilaian
standar /PUIL
9 a. Instrumen Voltmeter Ada/Tidak Ada Manufacture Penilaian
standar /PUIL
b. Instrumen Ampermeter Ada/Tidak Ada Manufacture Penilaian
standar /PUIL
c. Instrumen Pengukur Lain Ada/Tidak Ada Manufacture Penilaian
standar /PUIL
10 Lampu indicator Baik/Kurang Baik PUIL Penilaian
19
NILAI
NO OBYEK HASIL METODE
RUJUKAN
20
NILAI
NO OBYEK HASIL METODE
RUJUKAN
C. PENGUJIAN
21
10 Pengujian Pentanahan 0,02 Ohm ≤ 5 Ohm Pengukuran
11 KHA penghantar utama 1617.5 A PUIL 2011: Perhitungan
125 % x In
13 Belitan Stator :
a. Pengujian Tahanan Isolasi (IR) - Phase R -Ground - IEEE Std. 43- Pengukuran
2013, IR>100
Phasa-G = 5.29 GΩ
MΩ
- Phase S-Ground =
4.87 GΩ
- Phase T-Ground =
3.22 GΩ
(t = 60 s)
22
NILAI
NO OBYEK HASIL METODE
RUJUKAN
- Phase R = 5.952 Ω
d.Pengujian Tahanan Belitan (DC IEEE Std. 62 – Pengukuran
Winding Resistance) - Phase S= 5.955Ω 2004,
Deviasi < 2%
- Phase T= 5.923Ω
- Deviasi = 0.2%
- Rating Tegangan : 5 kV DC
23
1 Waktu 10 Menit
3 Waktu Instantaneous
A. Analisa Getaran
1 Kecepatan Putar 3000 RPM
2 Tingkat Kebisingan 72 dB
Phasa T
24
VII. DOKUMENTASI
25
3.3 RIKSA UJI K3 DISTRIBUSI
Gambar 3.3.1 Single Line Diagram (SLD) Distribusi PLTU Nii Tanasa
Gambar 3.3.2 Data Teknis Unit Auxiliary Transformator (UAT) Unit 1/ Tranformator Distribusi PS
26
III. GAMBAR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
a) b)
Gambar 3.3.3 a)Unit Auxiliary Transformator (UAT) Unit 1/ Tranformator Distribusi PS
b) Name Plate Transformator
Gambar 3.3.4 Penunjukan I beban pada Metering sisi sekunder Transformator Distribusi
27
Analisa:
𝐼𝑟 + 𝐼𝑠 + 𝐼𝑡 1170 + 1205 + 1147
𝐼 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = =
3 3
3522
𝐼 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = = 1174 𝐴
3
% Pembebanan trafo:
𝐼𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 1147
%𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜 = 𝑥100% = 𝑥100%
𝐼𝑓𝑙 2431,61
%𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜 = 48,28%
Kesimpulan:
%Pembebanan trafo 48,28% masih jauh di bawah standart 80% Maka dapat disimpulkan trafo
distribusi aman digunakan.
28
3. Pehitungan presentase ketidakseimbangan tegangan
Gambar 3.3.5 Penunjukan V beban pada Metering sisi sekunder Transformator Distribusi
Analisa:
Pehitungan presentase keseimbangan tegangan
U12 374
𝑉𝑎 = = = 0,998
𝑉𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 374,67
U23 377
𝑉𝑏 = = = 1,006
𝑉𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 374,67
U31 373
𝑉𝑐 = = = 0,995
𝑉𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 374,67
[|𝑉𝑎 − 1| + |𝑉𝑏 − 1| + |𝑉𝑐 − 1|]
%𝑘𝑒𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘𝑠𝑒𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑔 = 𝑥 100%
3
[|0,998 − 1| + |1,006 − 1| + |0,995 − 1|]
%𝑘𝑒𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘𝑠𝑒𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑔 = 𝑥 100%
3
29
0,002 + 0,004 + 0,005
%𝑘𝑒𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘𝑠𝑒𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑔 = 𝑥 100% = 0,37%
3
Kesimpulan %ketidakseimbangan tegangan 0,37% Sesuai standar ANSI C84.1 tidak lebih dari
3% dan NEMA no.MG1-1998 tidak lebih dari 1% (Sudah sesuai standar ANSI C84.1 dan
NEMA no.MG1-1998)
5. Perhitungan Nilai Polarity Index (PI) dan Dielectric Absorption Ratio (DAR)
• Polarity Index (PI)
𝐼𝑅 10𝑀𝑖𝑛
PI =
𝐼𝑅 1 𝑀𝑖𝑛
19,82
- PI HV-LV =
10,8
= 1,83
13,35
- PI HV-G =
10,21
= 1,31
15,65
- PI LV-G =
3,38
= 4,6
30
• Dielectric Absorption Ratio (DAR)
𝐼𝑅 1𝑀𝑖𝑛
- DAR =
𝐼𝑅 30 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
19,82 13,35
- DAR HV – LV = - DAR HV – G =
18,30 10,81
= 1,08 = 1,23
15,65
- DAR LV – G =
9,61
= 1,62
Kabel NYY 4x(1x500mm2), KHA kabel terpasang : 4 x 806 A = 3224 A (Manual Book Kabel Metal)
Perhitungan KHA kabel (yang disarankan) pada Transformator (sisi sekunder):
KHA = 125% x In
= 125% x 2431 A
= 3038,75A
Kesimpulan:
KHA kabel terpasang yaitu 3224 A > (lebih besar dari) KHA sisi sekunder 3038,75 A, maka
dapat disimpulkan ukuran kabel yang terpasang memenuhi standar PUIL 2011 bagian 2.2.2.2.
31
7. Kesesuaian Pemakaian CB (GPAL) Sisi Sekunder Transformator Distribusi
Perhitungan Arus Rating minimum GPAL (ACB) yang disarankan berdasarkan standard PUIL 2011
(bag.510.5.4.3).
= 2236,52 A
Kesimpulan:
Arus rating ACB terpasang 2500 A lebih besar dari pada Arus Rating minimum GPAL (ACB) yang
disarankan yaitu 2236,52 A. Maka dapat disimpulkan rating proteksi ACB yang dipasang sudah Sesuai
PUIL 2011 (bag.510.5.4.3).
32
V. CHEKLIST RIKSA UJI TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PS UNIT 1
NILAI
NO OBYEK HASIL METODA
RUJUKAN
1. Name Plate a. Nama pabrik, tempat dan UNINDO Manufacture Penilaian
pembuatan Standar dan
b. Jenis dan No. Seri Step Down & 84414 SNI
c. Kapasitas / Daya / 1.6 MVA / 50Hz
Frequency
d. Primary Voltage / 6.3 kV (HV) / 0.38
Secondary Voltage kV(LV)
e. Primary Current 1574
/ 146.6 A (HV) /2431
Secondary Current A (HV)
f. Vector Group Dyn11
g. Impedance 8%
h. Insulation level / Kelas -
Isolasi
i. Cooling system ONAN
2. Bushing a. Memeriksa kebersihan Baik/KurangBaik Manufacture Penilaian
body bushing Standar dan
b. Memeriksa fisik body Baik/Kurang Baik SNI
yang berkarat/gompal
c. Memeriksa Baik/Kurang Baik
kekencangan mur baut
klem terminal utama
33
NILAI
NO OBYEK HASIL METODA
RUJUKAN
d. Memeriksa kebocoran
gasket
e. Memeriksa kesesuaian
Spark bushing Transformator tidak
gap
Manufacture
memiliki peralatan Penilaian
primer Standar
spark gap
f. Memeriksa kesesuaian
Spark gap bushing
skunder
3. Sistem a. Memeriksa kebersihan Baik/Kurang Baik Manufacture Penilaian
pendingin sirip-sirip radiator Standar dan
b. Memeriksa kebocoran Baik/Kurang Baik SNI
minyak trafo
c. Memeriksa level minyak Baik/Kurang Baik
trafo
d. Memeriksa kondisi Baik/Kurang Baik
minyak trafo
4. Alat a. Memeriksa level Manufacture Penilaian
Pernafasan Konservator main tank Standar dan
(Breather) b. Memeriksa level Transformator tidak SNI
memiliki
konservator tap canger
konservator
c. Memeriksa wana silica
gel
5. Sistem
Kontrol dan a. Memeriksa kekencangan Baik/Kurang Baik
34
NILAI
NO OBYEK HASIL METODA
RUJUKAN
35
NILAI
NO OBYEK HASIL METODA
RUJUKAN
7. Sistem a. Memeriksa kawat Netral ditanahkan Manufacture Penilaian
(sisi sekunder)
Grounding pentanahan pada titik Standar dan
netral primer / skunder SNI
b. Memeriksa kawat
Baik/Kurang Baik
pentanahan pada
body/enclousure/BKT
trafo
c. Memeriksa kawat Ada/Tidak Ada
pentanahan pada
Arrester
d. Memeriksa kawat Baik/Kurang Baik
pentanahan pada BKE
(Bagian konduktif
ekstra)
e. Memeriksa
Baik/Kurang Baik
kekencangan mur baut
terminal pentanahan
f. Mengukur/menguji nilai PUIL 2011
Baik/Kurang Baik
pentanahan 0.39 Ω ≤5Ω
8. Main tank a. Memeriksa kebersihan Baik/Kurang Baik Manufacture Penilaian
body dan bushing Standar dan
b. Memeriksa karat/gompal SNI
Baik/Kurang Baik
fisik body
c. Memeriksa kondisi
Baik/Kurang Baik
gasket
9. Kontruksi/ a. Memeriksa kondisi Baik/Kurang Baik Manufacture Penilaian
struktur konstruksi bangunan, Standar dan
mekanik pondasi dan baut SNI
pengikat
b. Memeriksa kebersihan Baik/Kurang Baik
lingkungan gardu
c. Memeriksa sirkulasi Baik/Kurang Baik
udara
d. Memeriksa penerangan Baik/Kurang Baik
36
NILAI
NO OBYEK HASIL METODA
RUJUKAN
e. Memeriksa pembatas / Baik/Kurang Baik
halang rintang
f. Memeriksa Tanda Baik/Kurang Baik
Peringatan
10. Fire a. Memeriksa tekanan gas Ada/ Tidak ada Manufacture Penilaian
protection N2 Standar dan
b. Memeriksa alarm Ada/ Tidak ada SNI
kebakaran
c. Memeriksa sensor Ada/ Tidak ada
detector
d. Memeriksa APAR Baik/Kurang Baik
11 Bagian a. Pengukuran Arus Phasa 1170 A Manufacture Penilaian
Skunder R (Ir) Std.
Trafo b. Pengukuran Arus Phasa 1205 A
S (Is)
c. Pengukuran Arus Phasa 1147 A
T (Ir)
d. Pengukuran Arus 41 A
Penghantar Netral (In)
e. Pengukuran Arus Tidak diukur
Penghantar PE (Ipe)
f. Perhitungan Presentase 48,7% SPLN
17:1979,
Beban Trafo
% load Perhitungan
Tranformator
= 80 %
37
NILAI
NO OBYEK HASIL METODA
RUJUKAN
- LV - Ground =
1,73, DAR = 1,62
Pengukuran
c. Pengujian Dissipation - HV = 0,353% IEEE C57.152
Factor Phase – 2013
- LV = 0,386%
tan δ < 0,5
(trafo baru)
tan δ < 1
(trafo lama)
Pengukuran
d.Pengujian Tahanan
- U-V = 180,72 Ω IEEE C57.152
Belitan (DC Winding – 2013
- U-W= 194,15Ω Deviasi < 5%
Resistance)
- V-W= 181,17Ω
- u-n = 341 Ω
- v-n= 350 Ω
38
- w-n= 371 Ω
- Deviasi sisi HV=
7,25%
- Deviasi sisi LV=
8,47%
14 Terminal & Temperatur terminal Temperature SNI , < 70 OC Pengukuran
Bushing maksimum = 42 OC
EPRI, < 75 OC
VI. DOKUMENTASI
a) b)
Gambar 3.3.7 Pengukuran Temperatur Terminal Transformator
a) LV, b) HV
39
Gambar 3.3.8 Pengukuran Tahanan Isolasi Transformator sisi LV
40
3.4 RIKSA UJI K3 PEMANFAATAN
I. DATA TEKNIS BEBAN MDP BOILER GROUNDFLOOR
Gambar 3.4.2 Data teknis NYY 3 x 1,5 – 400 mm2 Kabel Metal
41
II. SINGLE LINE DIAGRAM BEBAN MDP BOILER GROUNDFLOOR
Trafo Distribusi
PS Unit 1
Outgoing to MDP
Groundfloor
INCOMNG
FROM LVMDP
Gambar 3.4.4 Single line diagram MDP Boiler Groundfloor 1
42
III. GAMBAR PANEL MDP
43
𝐾𝐻𝐴 = 𝐼𝑛 𝑥 125% = 7,6 𝑥 125% = 9,5 𝐴
KHA kabel yang digunakan NYY 3 x 2,5 mm2 = 26 A (berdasarkan manual book Kabel Metal).
KHA Kabel terpasang 26 A sudah memenuhi KHA minimum yaitu 9,5 A. Maka ukuran kabel
yang terpasang sudah sesuai dengan PUIL 2011 bag. 2.2.2.2 dan bag. 433.1
𝐼𝑓𝑙 = 𝐼𝑛 𝑥 115% = 7,6 𝑥 115% = 8,74 𝐴
Kapasitas pemutus MCCB yang terpasang adalah 14 A ≥ (Lebih besar atau sama dari) arus
minimum rating proteksi yaitu 8,74 A. Maka dapat disimpulkan rating proteksi sesuai dengan
PUIL 2011 Bag. 2.2.8.3.
5. Drainage Pump
𝑃 7500 𝑊
𝐼𝑛 = = = 14,2 𝐴
√3𝑥𝑉𝐿𝐿 𝑥𝐶𝑜𝑠∅ √3 𝑥 380 𝑉 𝑥 0.8
𝐾𝐻𝐴 = 𝐼𝑛 𝑥 125% = 14,2 𝑥 125% = 17,75 𝐴
44
KHA kabel yang digunakan NYY 3 x 2,5 mm2 = 26 A (berdasarkan manual book Kabel Metal).
KHA Kabel terpasang 26 A sudah memenuhi KHA minimum yaitu 17,75 A. Maka ukuran kabel
yang terpasang sudah sesuai dengan PUIL 2011 bag. 2.2.2.2 dan bag. 433.1
𝐼𝑓𝑙 = 𝐼𝑛 𝑥 115% = 14,2 𝑥 115% = 16,33 𝐴,
Kapasitas pemutus MCCB yang terpasang adalah 22 A ≥ (Lebih besar atau sama dari) arus
minimum rating proteksi yaitu 16,33 A. Maka dapat disimpulkan rating proteksi sesuai dengan
PUIL 2011 Bag. 2.2.8.3.
In beban terbesar adalah Repatitive Burning Draft Fan dengan KHA = 87,93 A dengan data
ini dapat dihitung KHA penghantar dan pengaman
𝐾𝐻𝐴 = (𝐾𝐻𝐴 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟) + (𝐼𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙)
= 87,93 + (7,6 + 7,6 + 20,9 + 22,9 + 14,2)
= 161,1 𝐴
KHA Busbar yang digunakan 4 x (CU 40 x 5) = 600 A (berdasarkan PUIL 2011 Tabel
511.6-1). KHA Busbar terpasang 600 A sudah memenuhi KHA minimum yaitu 161,1 A.
Maka ukuran kabel yang terpasang sudah sesuai dengan PUIL 2011 bag. 2.2.2.2 dan bag.
433.1
= 136,58 𝐴
Kapasitas pemutus MCCB yang terpasang adalah 250 A ≥ (Lebih besar atau sama dari)
arus minimum rating proteksi yaitu 136,58 A. Maka dapat disimpulkan rating proteksi
sesuai dengan PUIL 2011 Bag. 2.2.8.3.
45
iii. Perhitungan Voltage Drop
Untuk Susut tegangan dilakukan pengukuran tegangan antar phase di sisi LVMDP
dan panel MCC Boiler Groundfloor
46
Tegangan LVMDP MCC BOILER
(Vs) GROUNDFLOOR
(Vr)
V R-S 386,2 V 380,4 V
V R-T 383 V 375,6 V
V S-T 385,2 V 380,6 V
47
V. Checklist Riksa Uji Pemanfaatan
DATA INSTALASI LISTRIK
PENGURUS KONTRAKTOR
4. UTAMA/SUB KONTRAKTOR/ : Shandong Machinery Group Corp. & Rekadaya
Elektrika
PENANGGUNG JAWAB
12. FREKUENSI : 50 Hz
48
NILAI
NO OBYEK HASIL METODE
RUJUKAN
1 Lampu indikator pada Panel Ada / Tidak Ada Manufacture Std. Penilaian
4 Tanda bahaya pada pintu panel Ada / Tidak Ada Manufacture Std. Penilaian
5 Selector Switch dan kunci pintu panel Ada / Tidak Ada Manufacture Std. Penilaian
Kanan = 82 cm -
2. Jarak bagian samping SNI: 150 cm Pengukuran
> tidak Sesuai
3. Jarak bagian belakang Sesuai / Tidak - Pengukuran
Sesuai
4. Bebas buka pintu panel Sesuai / Tidak - Pengukuran
Sesuai
5. Pencahayaan Sesuai / Tidak 100 Lux Pengukuran
Sesuai
6. Barang-barang yang tidak terpakai Sesuai / Tidak SNI Penilaian
Sesuai
7. Ventilasi Ada / Tidak Ada SNI Penilaian
8. Tanda bahaya pintu ruang panel Ada / Tidak Ada Manufacture Std. Penilaian
e. PENGUJIAN
50
NILAI
NO OBYEK HASIL METODE
RUJUKAN
5. Temperatur penghantar / Terminasi 36,1 °C SNI : < 70 OC Pengukuran
EPRI : < 75 OC
VI. DOKUMENTASI
51
Gambar 3.4.9 Pengukuran Tegangan sisi LVMDP
52
3.5 RIKSA UJI K3 INSTALASI PENYALUR PETIR
I. LAYOUT DAN DENAH PENYALUR PETIR GEDUNG WATER TREATMENT PLANT (WTP)
27,5 m
10,6 m
6,3 m
53
II. DATA TEKNIS PENYALUR PETIR
b. Jumlah 5
Gambar 3.5.5 Elektrode Pembumian Penyalur Petir Gedung Water Treatment Plant (WTP)
55
III. GAMBAR PENYALUR PETIR GEDUNG WATER TREATMENT PLANT (WTP)
56
Tabel 2 Indeks B : Bahaya Berdasarkan Kontruksi Bangunan
Dengan memperhatikan keadaan di tempat yang hendak dicari tingkat resikonya dan
kemudian menjumlahkan indeks-indeks tersebut diperoleh suatu perkiraan bahaya yang
ditanggung bangunan dan tingkat pengamanan yang harus diterapkan berdasarkan pada
Tabel 6 di bawah ini
57
Tabel 6 Indeks R : Perkiraan Bahaya Sambaran Petir
Nilai Indeks pada Bangunan WTP berdasarkan Pedoman Perencanaan Penangkal petir
adalah sebagai berikut:
e. Hari guruh di Kendari sebanyak 137 hari/tahun, maka berdasarkan Tabel 5 gedung
WTP memiliki indeks E sebesar 7.
58
Analisis Kelayakan Instalasi Penyalur Petir model konvensional :
112O
59
r = h x tan 56°
= (1,5 + 0,8) x 1,48
= 3,4 m
1
* Radius Perlindungan (Rd ) = 2 𝜋𝑟 2 .h
1
= 2 . 3,14 . 3,42 .1,5
= 27,25 m2
Jadi, untuk bangunan dengan luas 291,5 m2 membutuhkan Air Terminal :
291,5 m2 / 27,25m2 = 10,69 ≈ 11 buah.
Berdasarkan gambar 3.5.2, pada gedung WTP hanya terdapat 5 buah air terminal, maka air
terminal penyalur petir tidak sesuai Permenakertrans No.2 tahun 1989.
1 PENERIMA
a. JENIS PENERIMA Sesuai / Tidak Sesuai Permenaker 2/89 Penilaian
/ SNI
b. JARAK / RADIUS PROTEKSI Sesuai / Tidak Sesuai Permenaker 2/89 Penilaian
/ SNI
c. TINGGI AIR TERMINAL Sesuai / Tidak Sesuai Permenaker 2/89 Penilaian
d. JUMLAH DAN JARAK Sesuai / Tidak Sesuai Permenaker 2/89 Penilaian
60
e. JARAK ANTAR PENGHANTAR Sesuai / Tidak Sesuai Permenaker 2/89 Penilaian
PENURUNAN DENGAN LAIN / SNI
f. TINGGI BANGUNAN 9,5 m pengukuran
g. LUAS BANGUNAN 2244 m2 pengukuran
3 PEMBUMIAN
a. JENIS ELETRODA BUMI Sesuai / Tidak Sesuai Permenaker 2/89 Penilaian
(BATANG/ROD, PITA, MESH) / SNI
b. DIAMETER PENAMPANG Sesuai / Tidak Sesuai Permenaker 2/89 Penilaian
≥16 mm
/ SNI
c. KEDALAMAN ELEKTRODA Sesuai / Tidak Sesuai Permenaker 2/89 Penilaian
6m≤
/ SNI
d. LUAS PENAMPANG Sesuai / Tidak Sesuai Permenaker 2/89 Penilaian
50 mm2
/ SNI
e. JARAK ANTAR ELEKTRODA Sesuai / Tidak Sesuai Permenaker 2/89 Penilaian
BUMI SATU DENGAN LAIN / SNI
≥6m
4 KONDISI MATERIAL
a. AIR TERMINAL Baik / Kurang Baik Permenaker 2/89 Penilaian
KLEM. BAUT & PENYANGGA / SNI
b. PENGHANTAR DAERAH ATAP Baik / Kurang Baik Permenaker 2/89m/ SNI Penilaian
KLEM. BAUT & PENYANGGA Baik / Kurang Baik
c. PENGHANTAR TURUN KE Baik / Kurang Baik Permenaker 2/89 / SNI Penilaian
TANAH
KLEM. BAUT & PENYANGGA Baik / Kurang Baik
d. KOTAK HUBUNG / Baik / Kurang Baik Permenaker 2/89 Penilaian
BAK KONTROL KLEM. BAUT / SNI
e. AKAR / BATANG PEMBUMIAN Baik / Kurang Baik Permenaker 2/89 Penilaian
KLEM, BAUT Baik / Kurang Baik / Manufactur std.
f. PENGHANTAR AKAR KE AKAR Baik / Kurang Baik Permenaker 2/89 / SNI Penilaian
5 KONDISI PEMASANGAN Baik / Kurang Baik
SAMBUNGAN
a. SAMBUNGAN KEPALA Baik / Kurang Baik Permenaker 2/89 Penilaian
AIR TERMINAL / SNI
b. KLEM, BAUT & PENYANGGA Baik / Kurang Baik Permenaker 2/89 Penilaian
/ SNI
61
c. SAMBUNGAN HANTARAN Baik / Kurang Baik Permenaker 2/89 Penilaian
PENURUNAN (DOWN / SNI
CONDUCTOR) KE KEPALA
PENANGKAL
d. SAMBUNGAN HANTARAN Baik / Kurang Baik Permenaker 2/89/ SNI Penilaian
PENURUNAN (DOWN
CONDUCTOR) KE HANTARAN
e. SAMBUNGAN HANTARAN Baik / Kurang Baik Permenaker 2/89 Penilaian
PENURUNAN (DOWN / SNI
CONDUCTOR) KE KOTAK
HUBUNG (BAK KONTROL)
f. SAMBUNGAN HANTARAN Baik / Kurang Baik Permenaker 2/89 Penilaian
PENURUNAN (DOWN / SNI
CONDUCTOR) KE PEMBUMIAN
6 TAHANAN PEMBUMIAN
PENGUJIAN TAHANAN 1,68 Ohm PUIL 2011 : ≤ 5 Ω pengukuran
PEMBUMIAN
7 HASIL PERHITUNGAN
RUANG LINGKUP PERLINDUNGAN Baik / Kurang Baik Permenaker 2/89 Penilaian
/ SNI
62
VI. DOKUMENTASI
63
BAB IV
ANALISA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
66
4.3. ANALISA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PADA PEMANFAATAN LISTRIK
Berdasarkan data hasil Pemeriksaan dan Pengujian maka dapat dilakukan analisa sebagai berikut.
1. Hasil pemeriksaan dan pengujian pada panel LVMDP, KHA penghantar utama dan ACB (GPAL)
sudah sesuai dengan memperhatikan minimal KHA yang direkomendasikan adalah (125% In) yaitu
3038,75 A dan minimal rating ACB (GPAL) (115% In) yaitu 2236,52 A, berdasarkan Undang-undang
nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1 huruf q Jo. Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di Tempat Kerja Jo. PUIL 2011 Bagian
510.5.8.3.3 “Sarana pemutus harus mempunyai kemampuan arus sekurang -kurangnya 115 % dari
arus beban penuh” dan PUIL 2011 Bagian 2.2.2.2 hal. 48 “ Setiap konduktor harus mempunyai KHA
seperti yang ditentukan dalam Bagian 5-52 dan 7,dan tidak kurang dari arus yang mengalir di
dalamnya. Untuk maksud ayat ini, KHA harus dianggap tidak kurang dari kebutuhan maksimum yang
ditentukan dalam 2.3.2 untuk sirkit utama dan sirkit cabang, atau dalam 2.3.4 untuk sirkit utama atau
sirkit cabang dengan cara pengukuran atau pembatasan, atau dalam 2.3.5 untuk sirkit akhir ”.
2. Hasil pemeriksaan dan pengukuran Voltage Drop / susut tegangan dari panel LVMDP ke panel MDP
Boiler Groundfloor didapatkan 1,55%, telah sesuai standar yaitu < 4 % berdasarkan Undang-undang
nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1 huruf q Jo. Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di Tempat Kerja Jo. PUIL 2000 bagian 4.2.3
Susut Tegangan “Susut tegangan antara terminal konsumen dan sembarang titik dari instalasi tidak
boleh melebihi 4 % dari tegangan pengenal pada terminal konsumen bila semua penghantar dari
instalasi dialiri arus seperti ditentukan”.
3. Pintu panel MDP dan SDP lampu penerangan tidak terdapat tanda bahaya sehingga tidak sesuai
berdasarkan Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1
huruf q Jo. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di Tempat
Kerja Jo. PUIL 2011 511.2.3.7. “Pada PHBK harus dipasang tanda-tanda yang jelas dan tidak mudah
terhapus sehingga terlihat pada kelompok mana perlengkapan disambungkan dan pada terminal
mana setiap fase dan netral dihubungkan” dan PP 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem
Manajemen K3 bagian 6.4.4 “ Rambu K3 harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman teknis”.
4. Ruang panel LVMDP tidak terdapat ventilasi yamg baik, hal ini tidak sesuai dengan Undang-undang
nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1 huruf q Jo yaitu area kerja harus
dibuatkan klasifikasi area. Serta peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3
Listrik di Tempat Kerja Jo. PUIL 2011 bagian 8.2.2.4 “Ruang kerja listrik atau ruang kerja listrik
terkunci di dalam bangunan harus kering, harus dijaga agar tetap kering, dan harus berventilasi
baik”.
67
4.4. ANALISA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PADA PENYALUR PETIR
Berdasarkan data hasil Pemeriksaan dan Pengujian maka dapat dilakukan analisa sebagai berikut.
1. Sistem penyalur petir Gedung Water Treatment Plant (WTP) menggunakan tipe konvensional dan
berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan jumlah air terminal tidak sesuai. Berdasarkan Undang-
undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1 huruf q Jo. Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di Tempat Kerja Jo. Peraturan
Menteri Tenaga Kerja No. 2 Tahun 1989 Tentang Penyalur Instalasi Petir pasal 9 ayat (2) “Penetapan
pemasangan instalasi penyalur petir pada tempat kerja sebagaimana dimaksud ayat (1) dengan
memperhitungkan angka index seperti tercantum dalam lampiran I Peraturan Menteri ini. Hasil
perhitungan risiko berdasarkan index menurut Lampiran I Peraturan Menteri tersebut diperoleh nilai
risiko sedang (12) dan agak dianjurkan untuk dipasang Instalasi Penyalur Petir”, dan Permenaker
No. PER.02/MEN/1989 Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir Bab 3 pasal 10 ayat 4 “Jumlah
dan jarak antara masing-masing penerima harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat menjamin
bangunan itu termasuk dalam daerah perlindungan”.
68
BAB V
TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN K3
69
3 Temuan Negatif: PUIL 2011 No 9.4.5 Ruangan
Pintu Ruang Panel 9.4.5.2 Pada pintu masuk harus
(Switchgear MV) ke ruang kerja listrik dan tertutup
terbuka dan tidak ruang kerja listrik rapat dan
dikunci terkunci, dan juga ke dikunci
setiap ruang yang
didalamnya orang yang
tidak berkepentingan
tidak diper-kenankan
masuk,
bertalian dengan adanya
perlengkapan listrik yang
berbahaya, harus
dipasang papan atau
tanda peringatan untuk
melarang masuk mereka
yang tidak berwenang.
70
Temuan Pemeriksaan dan Pengujian Distribusi
1 Temuan negatif : PUIL 2011 No 9.4.5 Perlu
Belum ada tanda Pemasangan papan dan penambaha
peringatan bahaya tanda peringatan n penanda
yang terpasang No. 9.4.5.1 Dalam ruang area bahaya
sesuai ketentuan. di mana sentuhan dan
terhadap konduktor atau tegangan
perlengkapan listrik tinggi
dapat mengakibatkan sesuai
timbulnya bahaya, harus dengan
dipasang papan atau standar.
tanda peringatan pada
tempat yang mudah
dapat dilihat.
Temuan Negatif: PUIL 2000 (Hal. 255) Perlu
Tidak terpasang 7.10 Syarat Umum penambaha
kover pelingung Pemasangan n cover
kabel penghantar. Penghantar kabel trey
7.10.5 Penghantar harus
dilindungi terhadap
kerusa-kan mekanis
dengan cara
pemasangannya yang
tepat atau dengan
selubung khusus. Pada
jarak yang masih
terjangkau oleh tangan,
penghantar harus diberi
perlindungan yang
memenuhi syarat
terhadap kerusakan
mekanis, kecuali pada
tempat tertutup.
71
3 Temuan Negatif: PUIL 2011 bagian Untuk
Terdapat sepatu dan 8.2.2.7 tentang ruang segera
alat pembersih lantai kerja listrik, Di gang, dipindahka
dalam ruangan panel bordes, lorong, dan n dan
distribusi sebagainya, tidak boleh disimpan
ada barang yang tidak pada
pada tempatnya. Barang tempat
yang diperlukan untuk yang
pekerjaan, jika tidak seharusnya.
digunakan lagi, harus
disimpan pada tempat
yang telah disediakan.
72
Temuan Pemeriksaan dan Pengujian Pemanfaatan
1 Temuan Negatif: PUIL 2011 132.12.2.2 Segera dilakukan
Tidak ada label MOD (2.3.13.2) pemasangan tanda
bahaya pada pintu Pada bagian yang bahaya pada tutup
panel berpotensi bagian belakang
akan timbulnya bahaya panel
atau kemungkinan
kesalahan kerja harus
dipasang petunjuk operasi
atau petunjuk pelaksanaan
atau papan peringatan
baik berupa simbol,
gambar, huruf, angka atau
sarana lain
Temuan Negatif: PUIL 2011 bagian 8.2.2.7 Untuk segera
Terdapat benda tentang ruang kerja listrik, dipindahkan /
asing digantung Di gang, bordes, lorong, dibuang pada
pada panel dan sebagainya, tidak tempat yang
boleh ada barang yang seharusnya.
tidak pada tempatnya.
Barang yang diperlukan
untuk pekerjaan, jika tidak
digunakan lagi, harus
disimpan pada tempat
yang telah disediakan.
74
BAB VI
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Dari hasil pemeriksaan dan pengujuan K3, PLTU Nii Tanasa secara umum sudah menerapkan K3
Listrik seperti tertuang pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 12 tahun 2015 tentang Penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik (K3) di tempat kerja.
2. Dari hasil riksa uji untuk pembangkitan nilai KHA kabel yang terpasang sudah sesuai dengan
standar dan nilai pengaman utama (VCB) yang terpasang sudah seuai dengan standar PUIL 2011.
3. Dari hasil riksa uji untuk distribusi nilai KHA kabel utama LVMDP Distribusi dan nilai pengaman
utama ACB yang terpasang sudah sesuai dengan standar PUIL 2011. Untuk nilai prosentase
ketidakimbangan beban, ketidakimbangan tegangan sudah sesuai standar. Untuk pengujian tahanan
isolasi dan perhitungan PI dan DAR hasil yang didapatkan belum sesuai standar tetapi hasil
pengukuran IR masih standar oleh karena itu trafo distribusi masih layak digunakan dengan
pemantauan.
4. Dari hasil riksa uji untuk pemanfaatan tenaga listrik pengujian susut tegangan, KHA kabel utama,
proteksi utama, serta tahanan isolasi sudah sesuai standar.
5. Dari hasil riksa uji penyalur petir nilai proteksi sambaran tidak sesuai dan dibutuhan tambahan
penyalur petir, untuk penghantar penurunan juga tidak sesuai. Nilai resistansi pembumian sudah
sesuai standar.
6. Dari hasil riksa uji keseluruhan ada temuan-temuan yang harus dilaksanakan perbaikan-perbaikan
sesuai yang telah di rekomendasikan.
5.2 Saran
1. Agar pemeriksaan dan pengujian dilakukan secara periodik dan terjadwal untuk meningkatkan
kinerja.
2. Supaya temuan-temuan ketidak seuaian dapat di tindak lanjuti oleh bagian terkait untuk dapat
disesuaikan standar PUIL maupun perundang-undangan untuk memenuhi persyaratan K3.
3. Supaya selalu memperhatikan dokumen-dokumen K3 yakni Working Permit, dan Job Safety
Analysis (JSA), serta melakukan Safety Induction sebelum melakukan pekerjaan/kegiatan di tempat
kerja.
4. Selalu utamakan Keselamatan Kerja dalam Setiap pekerjaan yang dilakukan.
75
LAMPIRAN
76