www.fcx.com
ABSTRAK
Sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang no 1 tahun 1970
tentang keselamatan kerja, bahwa setiap orang lain yang berada ditempat kerja perlu
terjamin keselamatannya, dimana salah satu syarat-syarat keselamatan kerja adalah untuk
mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya, maka sebagai salah satu calon ahli K3
listrik harus dapat menjamin keamanan dan keselamatan terhadap bahaya listrik baik dari
segi perencanaan, pemasangan, pemeriksaan serta pengujian instalasi listrik.
(Kep.311/BW/2002 : Sertifikasi kompetensi K3 teknik listrik).
Sebagai objek dari proses pelaksanaan pemeriksaan system instalasi listrik,
dilaksanakan di Politeknik Negeri Bandung yang meliputi system instalasi panel,
pentanahan & pengujian Generator.
Adapun pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik dilakukan antara lain dengan
cara : pemeriksaan tanda pengenal & peringatan, perlengkapan listrik yang dipasang,
cara memasang perlengkapan listrik, polaritas, pembumian dan resistan isolasi (PUIL
9.4.3.2)
2
PENDAHULUAN
Tujuan
Untuk memastikan perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi
listrik yang dialayani oleh panel serta system pentanahan sesuai dengan standard
Untuk menganalisis suatu generator laik operasi dengan menguji system isolasi dan tahanan
lilitan generator tersebut
Ruang Lingkup
Pemeriksaan dan pengujian ini dilakukan pada :
Panel PP1 C pada lab instalasi
2 buah sistem pentanahan di gedung elektrik
Generator Type DKB 49/150-4TS
Referensi / standart
Undang-undang No: 1 tahun 1970 : Keselamatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI no. Per-05/MEN/1996 : SMK3
Keputusan Menakertrans RI no : Kep 75/MEN/2002 : pemberlakuan SNI & PUIL 2000 ditempat
kerja
Keputusan Dirjen Pembinaan hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenaga kerjaan No :
311/BW/2002 : sertifikasi kompetensi K3 Teknik listrik
PUIL 2000
NFPA 780
3
I. Pemeriksaan PHB
Tujuan Pemeriksaan
Melakukan pemeriksaan terhadap kelayakan operasi panel PP-C1
Pada Politeknik Negeri Bandung dari aspek safety dan standarisasi
dengan mengacu pada :
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 2000
SPLN
IEC 1024
UU No. 1 tahun 1970
UU No.18 / 1999 tentang jasa konstruksi listrik tentang bangunan
SNI 04-0225-2000 Instalasi PHB
Prosedur Pemeriksaan
I.
1.
2.
3.
4.
5.
Safety talk
Kelengkapan APD
Inspeksi area kerja
Inspeksi tools
Pembagian tugas (Pemeriksaan listrik oleh minimal 2 orang)
Labeling
Lay out diagram(Panel schedule)
Kelengkapan peralatan/Komponen terpasang
Terminasi
Kesesuaian penghantar (KHA)
Kesesuaian pengaman (Nominal pengaman)
Kesesuain terhadap lingkungan
Prosedur Pemeriksaan
VI. Pencatatan dan analisa hasil uji
1.
2.
3.
V.
1.
2.
3.
4.
Rekomendasi
Buat rekomendasi perbandingan jika ditemukan ada yang tidak sesuai dengan standard menurut hasil analisa
(Hasil langkah VI)
Minta tanggal untuk progress hasil rekomendasi
Menindaklanjuti (follow up) hasil rekomendasi sesuai tanggal yang teah disepakati
Berikan appresiasi jika tidak ditemukan kesalahan
Dokumentasi kegiatan
Pemeriksaan PHB
No
Temuan
Standard
Rekomendasi
PUIL
6.2.2.5
Lampu
indikator tidak ada
PUIL
6.6.3.1
Label push
button tidak ada
PUIL
6.6.5.2
Tanda yang
menunjukkan
bahaya listrik
tidak ada
PUIL
6.2.2.6
Target
Penyelesaian
No
Temuan
Standard
Rekomendasi
Memasang pengunci pintu
1.
Tidak ada
pengunci pintu
panel pengunci
PUIL
6.4.4.1
2.
PUIL
9.12.1.3.2
3.
Kabel bounding
tidak terpasang
pada pintu panel
PUIL
2.1.2.2 &
3.5.2.1
4.
Gambar instalasi
tidak sesuai yang
terpasang
PUIL
9.4.3.1
5.
Kabel serabut
tidak disolder /
diberi selongsong
PUIL
7.11.1.11
Target
Penyelesaian
Solder / Pasang
selongsong
10
No
Temuan
Standard
Rekomendasi
6.
Pemasangan
isolasi pada
sambungan kabel
tidak standard
PUIL 7.2
7.
Kabel phasa
tidak
menggunakan
kode warna
standard
PUIL 7.2
8.
Kabel power
antar bushbar
berhimpit dan
saling bersilang
PUIL
7.10.3
9.
Tempat jalur
kabel berpotensi
merusak isolasi
kabel
PUIL
7.12.5.2
Target
Penyelesaian
11
No
Temuan
Standard
Rekomendasi
10.
Bushbar
berlubang
PUIL
6.6.4.2
11.
Koneksi kabel
pada terminal
ditemukan ada
yang lebih dari 2
PUIL
7.11.3.1
PUIL
6.6.4.3
Target
Penyelesaian
12
No
Temuan
Standard
Rekomendasi
12.
Gambar
instalasi pada
etiket gambar
tidak ada approval
PUIL 9.2.2
13.
Isolator kabel
rusak
PUIL
9.12.1.2.2
Cover kotak
kontak tidak
terpasang
bounding
PUIL
2.1.2.2 &
3.5.2.1
Pasang bounding
Target
Penyelesaian
13
14
Tujuan Pemeriksaan
15
Prosedur Pemeriksaan
I.
1.
2.
3.
4.
5.
Safety talk
Kelengkapan APD
Inspeksi area kerja
Inspeksi tools
Pembagian tugas (Pemeriksaan listrik oleh minimal 2 orang)
2.
3.
Melakukan pilihan terminal 3 pada alat uji dan lakukan kalibrasi peralatan uji (earth tester) baik saat awal
pengecekan maupun saat pengecekan berlangsung untuk memastikan bounding dalam keadaan baik dan
potensial tegangan tanah berimbang
Lakukan pengecekan pada titik electroda utama 1 dimana electroda sementara 5 m dan electroda bantu
bervariasi dari 10 m,15 m dan 20 m,Lakukan hal yang sama pada electroda sementara 10 m dengan electroda
bantu 10 m,15 m dan 20 m, amati dan catat hasil pengukuran
Melakukan pengukuran pentanahan dengan paralel pada titik electroda utama 2,lakukan langkah seperti pada step
2
16
Prosedur Pemeriksaan
VI.
1.
2.
3.
4.
Rekomendasi
Buat rekomendasi perbandingan jika ditemukan ada yang tidak sesuai dengan standard menurut hasil analisa
(Hasil langkah III)
Minta tanggal untuk progress hasil rekomendasi
Menindaklanjuti (follow up) hasil rekomendasi sesuai tanggal yang telah disepakati
Berikan appresiasi jika tidak ditemukan kesalahan
17
Dokumentasi Kegiatan
18
Elektroda
Bantu I (180)
10 m
15 m
20 m
5m
5.7
5.7
5.6
10 m
24
5.8
Elektroda Bantu I ,
10 m (180)
40
45
60
60
Paralel
5.9
5.85
5.8
3.7
19
1. Pada pengukuran tahanan pembumian dengan sudut 1800 (garis lurus) dapat diketahui
bahwa jika tahanan sementara dan tahanan bantu berada pada posisi yang sama maka
hasilnya tidak akan akurat. Hal ini disebakan metode pengukuran pembumian ini
menggunakan prinsip jembatan wheatstone. Untuk itu jika elektroda sementara dan
elektroda bantu berada pada jarak yang sama maka keduanya harus berada pada sudut
yang berbeda sehingga dapat menghasilkan hasil pengukuran yang lebih akurat
2. Pada pengukuran tahanan pembumian parallel, dapat diketahui bahwa nilai tahanan
pembumian adalah sekitar 3.7 . Nilai ini sudah memenuhi nilai tahanan
pembumian yang disyaratkan pada PUIL 2000 Bab 3.
20
PUIL 7.11.1.11
Ujung penghantar kabel fleksibel yang dihubungkan pada perlengkapan listrik
harus dibuat sedemikian rupa sehingga kawat halus (kawat banyak) penghantar
tersebut tidak menyebar
Rekomendasi
Agar dibuat sesuai dengan standart
21
22
Tujuan Pemeriksaan
23
Prosedur Pemeriksaan
I.
1.
2.
3.
4.
5.
Safety talk
Kelengkapan APD
Inspeksi area kerja
Inspeksi tools
Pembagian tugas (Pemeriksaan listrik oleh minimal 2 orang)
24
Prosedur Pemeriksaan
VI.
1.
2.
3.
4.
Rekomendasi
Buat rekomendasi perbandingan jika ditemukan ada yang tidak sesuai dengan standard menurut hasil analisa
(Hasil langkah III)
Minta tanggal untuk progress hasil rekomendasi
Menindaklanjuti (follow up) hasil rekomendasi sesuai tanggal yang teah disepakati
Berikan appresiasi jika tidak ditemukan kesalahan
25
26
27
Dokumentasi Kegiatan
28
U-V-W Jumper
Sesaat
60 M
1 Menit
70 M
10 Menit
100 M
Hasil Pengukuran
U-N
0.1
V-N
0.1
W-N
0.1
29
PUIL 9.12.1.3.2
Hasil pemeriksaan secara berkala suatu instalasi harus dibuat dalam laporan
tertulis dan dicatat secara teratur.
Temuan : Tidak ditemukan laporan pemeriksaan
Rekomendasi
Agar dibuat laporan pemeriksaan
31
32