Anda di halaman 1dari 65

Ketenagalistrikan

Ketenagalistrikan

12/20/23 2 previous next


12/20/23 3
12/20/23 5
Cover of electrical boxes should never be left open. Leaving them open creates
the danger of electrical shock and violates OSHA regulations
Arus / Tegangan listrik

DANGER Tidak tampak


Tidak berbau
Tidak berbunyi

Dapat dirasakan
Dapat menyebabkan

Kematian
 Instalasi listrik adalah
PENGERTIAN
PENGERTIAN bangunan mulai dari
pembangkit tenaga sampai
titik penggunaan akhir

 Peralatan listrik adalah setiap


alat pemakai listrik

 Perlengkapan listrik adalah


komponen-komponen yang
diperlukan pada jaringan
instalasi
1. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan
penggunaannya

2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik


 bahaya sentuhan langsung
 bahaya sentuhan tidak langsung
 bahaya kebakaran
Kebijakan nasional G Kebijakan nasional
dalam hal upaya Teg.Tinggi/ dalam hal penyediaan
menjamin tenaga listrik
tempat kerja (pengusahaan)
yang Aman dan yang Andal, Aman dan
lingkungan yang Sehat Teg.Ekst.Tingi Akrap lingkungan

Teg.Menengah/

Teg.Rendah
M

Tempat kerja Bukan tempat kerja


Undang undang No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja

Pasal 2 ayat (1) huruf q


(Ruang lingkup)
Setiap tempat dimana listrik dibangkitkan,
ditransmisikan, dibagi-bagikan, disalurkan
dan digunakan
Undang undang No 1 tahun 1970

Pasal 3 ayat (1) huruf q


Keselamatan Kerja

(Objective)

Dengan peraturan perundangan


ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja untuk:
q. mencegah terkena aliran listrik berbahaya
Bahaya kejut listrik
• Sentuhan Langsung
• Sentuhan Tidak langsung
Bahaya Sentuhan Langsung
Sentuhan langsung
adalah bahaya sentuhan pada bagian
konduktif yang secara normal
bertegangan

Sentuhan pada bagian konduktif


yang secara normal bertegangan
PROTEKSI BAHAYA
SENTUHAN LANGSUNG

Metoda :
1. Isolasi bagian aktif
2. Penghalang atau Selungkup
3. Rintangan;
4. Jarak aman atau diluar jangkauan
5. Gawai proteksi arus sisa
6. Isolasi lantai kerja.
Bahaya Sentuhan Tidak Langsung

Sentuhan tidak langsung


adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang
secara normal tidak bertegangan, menjadi
bertegangan karena terjadi kegagalan isolasi

Sentuhan pada bagian konduktif


yang secara normal tidak bertegangan
menjadi bertegangan karena terjadi
kegagalan isolasi
EFEK SENGATAN LISTRIK
Besar arus yang
Akibat yang timbul
melewati tubuh
1 mA, atau kurang Tidak ada akibat, tidak terasa
AMAN

1 – 8 mA Sengatan terasa tetapi tidak sakit dan


tidak mengganggu kesadaran
8 – 15 mA Sengatan terasa sakit, tetapi masih bisa
melepaskan diri, kesadaran tidak hilang
BERBAHAYA

15 – 20 mA Sengatan sakit kesadaran bisa hilang dan


tidak bisa melepaskan diri
20 – 50 mA Kesakitan, susah bernafas, terjadi
konstraksi pada otot & kesadaran hilang
100 – 200 mA Kondisi mematikan langsung dan susah
ditolong
200 mA atau lebih Terbakar dan jantung berhenti berdetak
TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)

Tegangan Sentuh Waktu MaksimumYang


(Volt) Diijinkan (Detik)

> 50 ~
50 5
75 1
90 0.5
110 0.2
150 0.1
220 0.05
280 0.03
Jarak aman atau diluar jangkauan
PROTEKSI BAHAYA
“JARAK AMAN” Tegangan kV Jarak cm
1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN LISTRIK

Penolong harus mengamankan diri dahulu


untuk menhindarkan pengaruh arus listrik,
berada pada papan kering, kain kering, pakaian,
alas yang serupa itu yang bukan logam (kayu,
karet). Jika tidak mungkin kedua tangan
penolong dibalut dengan kain kering, pakaian
kering atau bahan serupa itu (kertas, karet).
Pada saat memberikan pertolongan, penolong
harus menjaga diri agar tubuhnya jangan
bersentuhan dengan benda logam.
a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik
 Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan
memutuskan sakelar atau gawai pengaman,
penghantar ditarik sampai terlepas dari
penderita dengan menggunakan benda kering
bukan logam, kayu atau tali yang diikat pada
penghantar.
 Penderita ditarik dari tempat kecelakaan.
 Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan
tangan yang dibungkus dengan pakaian kering
yang dilipat-lipat.
 Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan.
b. Berikan pertolongan medis secepatnya.
1. JENIS SERTIFIKASI KOMPETENSI PERSONIL K3 LISTRIK
(311/BW/2002)
- Ahli K3 Listrik / Petir
- Teknisi K3 Listrik / Petir

2. Sertifikat Bidang Teknisi Lift (407/BW99)


 PENYELIA PEMASANGAN
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan proyek pemasangan

 TEKNISI (Ajustment)
Melaksanakan Comissioning,

 TEKNISI PEMELIHARAAN
Merawat dan memperbaiki lift

 PENYELIA OPERASI LIFT


Mengawasi kelaikan operasi lift

Pengurus Wajib Membentuk Organisasi K3 PK dan Menyiapkan Personilnya


Kep. Dirjen Binawas Kep 311/BW/2002
TEKNISI LISTRIK
(PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN)

KOMPETENSI
Tugas dan tanggung jawab :
 Melayani, merawat dan mengawasi kelaikan instalasi
listrik;
 Membantu pemeriksaan dan pengujian instalasi
listrik;
Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat
mengundang bahaya
Ref
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989
tentang Instalasi Penyalur Petir
Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi
bahaya sambaran langsung

2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000)


Sebagai rujukan untuk sistem proteksi
internal/proteksi bahaya sambaran tidak langsung
AWAN KE AWAN

Arus : 5.000 ~ 200.000 A


Panas : 30.000 oC

AWAN KE BUMI

KERUSAKA
KERUSAKA Sasaran
NN OBYEK YANG TERTINGGI
•• THERMIS,
THERMIS,
•• ELEKTRIS,
ELEKTRIS,
•• MEKANIS,
MEKANIS
MEKANIS,
MEKANIS
BAHAYA SAMBARAN PETIR

SAMBARAN
LANGSUNG

SAMBARAN TIDAK
LANGSUNG

KERUSAKAN
PADA ALAT ELEKTRONIK
KONSEPSI PROTEKSI BAHAYA
SAMBARAN PETIR


 PERLINDUNGAN
PERLINDUNGANSAMBARAN
SAMBARANLANGSUNG
LANGSUNG
Dengan
Denganmemasang
memasanginstalasi
instalasipenyalur
penyalurpetir
petirpada
pada
bangunan
bangunan
Jenis
Jenisinstalasi
instalasi: :
-- Sistem
SistemFranklin
Franklin
-- Sistem
SistemSangkar
SangkarFaraday
Faraday
-- Sistem
SistemElektro
Elektrostatik
statik


 PERLINDUNGAN
PERLINDUNGANSAMBARAN
SAMBARANTIDAK TIDAKLANGSUNG
LANGSUNG
Dengan
Denganmelengkapi
melengkapiperalatan
peralatanpenyama
penyamategangan
tegangan
pada
padajaringan
jaringaninstalasi
instalasilistrik
listrik(Arrester)
(Arrester)
INSTALASI
INSTALASI PENYALUR
PENYALUR PETIR
PETIR
PERMENAKER
PERMENAKER PER-02
PER-02 MEN/1989
MEN/1989
SISTEM FRANKLIN

 PENERIMA
PENERIMA
Sudut perlindungan (AIR
112 o (AIRTERMINAL)
TERMINAL)

 HANTARAN
HANTARANPENURUNAN
(DOWN
PENURUNAN
(DOWNCONDUCTOR)
CONDUCTOR)

 HANTARAN
HANTARANPEMBUMIAN
PEMBUMIAN
(GROUNDING)
(GROUNDING)

Resistan pembumian
mak 5 ohm

12/20/23 35
INSTALASI PENYALUR PETIR
PERMENAKER PER-02 MEN/1989

BAGIAN-BAGIAN PENTING
SISTEM FRANKLIN

 PENERIMA
PENERIMA(AIR
(AIRTERMINAL)
TERMINAL)
HANTARAN
HANTARANPENURUNAN
Sudut perlindungan 112 o
 (DOWN PENURUNAN
(DOWNCONDUCTOR)
CONDUCTOR)
HANTARAN
HANTARANPEMBUMIAN
 PEMBUMIAN
(GROUNDING)
(GROUNDING)
Resistan pembumian
mak 5 ohm
PERMENAKER No. : PER-02 MEN/1989
INSTALASI PENYALUR PETIR

 PENERIMA
PENERIMA(AIR
(AIRTERMINAL)
TERMINAL)

HANTARAN
HANTARANPENURUNAN
PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
(DOWN CONDUCTOR)

 HANTARAN
HANTARANPEMBUMIAN
PEMBUMIAN
(GROUNDING)
(GROUNDING)


MIN 2 TITIK GROUNDING
PERMENAKER
PERMENAKER PER-02
PER-02 MEN/1989
MEN/1989
INSTALASI
INSTALASI PENYALUR
PENYALUR PETIR
PETIR

NILAI RESISTANS SEBARAN


ELEKTRODA PEMBUMIAN
MAK. 5 Ohm

BAHAYA
BAHAYASTEP
STEPVOLTAGE
VOLTAGE

PEMBUMIAN
PEMBUMIANTIDAK
TIDAKSEMPURNA
SEMPURNA
Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi
syarat dapat mengundang bahaya

Grounding tidak sempurna, berbahaya !!


PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL

RSTN RSTN

ARRESTER

GROUNDING

Semua bagian konduktif dibonding


Semua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester
Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi listrik semua kawat RSTN tegangannya
sama tidak ada beda potensial
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
(PER 02/MEN/1989)
A : Peruntukan bangunan (-10 0 1 2 3 5 15 )
B : Struktur konstruksi (0 1 2 3)
C : Tinggi bangunan ( 0 2 3 4 5 - 10 )
D : Lokasi bangunan( 0 1 2)
E : Hari guruh (0 1 2 3 4 - 7)

R =A+B+C+D+E
< 11 ABAIKAN
= 11 KECIL
= 12 SEDANG
= 13 AGAK BESAR
= 14 BESAR
> 14 SANGAT BESAR
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
A: Peruntukan bangunan
Rumah tinggal : 1
Bangunan umum : 2
Banyak orang : 3
Instalasi gas,minyak, rumah sakit : 5
Gudang handak : 15

B: Struktur konstruksi
Steel structure : 0
Beton bertulang, kerangka baja atap logam : 1
Beton bertulang, atap bukan logam : 2
Kerangka kayu atap bukan logam : 3

C: Tinggi bangunan
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR

C: Tinggi bangunan
s/d 6m : 0
12 m : 2
17 m : 3
25 m : 4
35 m : 5
50 m : 6
70 m : 7
100 m : 8
140 m : 9
200 m : 10
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR

D: Lokasi bangunan
Tanah datar : 0
Lereng bukit : 1
Puncak bukit : 2

E: Hari guruh per tahun


2 : 0
4 : 1
8 : 2
16 : 3
32 : 4
64 : 5
128 : 6
156 : 7
LIFT
Ketentuan K3 LIFT

UU 1/70 Bab II Psl 2 (2) - f

……… tempat kerja dimana :


f. Dilakukan pengangkutan barang,
binatang, atau manusia, baik didarat,
melalui terowongan, dipermukaan air,
dalam air maupun di udara
Syarat-syarat K3 Lift
UU 1/70 (Bab III Psl 3 (1) - n
Dengan peraturan perundangan
ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja untuk :
n. “Mengamankan dan memperlancar
pengangkutan orang, binatang,
tanaman atang barang”.
PENGENDALIAN K3 LIFT
PERMENAKER NO : PER 03/MEN/1999

Dasar pertimbangan
Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift (Perat.
Menteri Tenaga Kerja No Per 03/Men/1999) adalah
bahwa Pesawat lift dinilai mempunyai potensi bahaya
tinggi,

Pasal 25

Pengurus yang membuat, memasang, memakai pesawat


lift dan perubahan teknis maupun administrasi harus

mendapat ijin dari Menteri atau pejabat yang


ditunjuknya.
LIFT
Pesawat lift sebagai sarana transportasi
vertikal yang dirancang dengan perangkat
pengendali otomatik dari dalam kereta dan
pada setiap lantai pemberhentian.

Pengguna/penumpang lift hanya dengan


tekan tombol dapat mengendalikannya
menuju lantai yang dikehendaki;
LIFT
Apabila terjadi sesuatu hal yang
membahayakan, penumpang tidak
dapat berbuat apa apa,

Aspek kehandalan dan keselamatan


penumpang merupakan faktor dasar
dalam pertimbangan perancangan
pesawat lift.
K3 LIFT
Untuk menjamin kehandalan dan keamanan
pesawat lift, telah ditetapkan syarat-syarat K3,

Dasar :
Undang undang No 1 th 1970;
Peraturan Menaker No Per. 03/Men/1999
Kepmenaker No. : Kep 407/M/BW/1999
GAMBAR
RENCANA
MEKANISME PENGAWASAN K3
EVALUASI

OK
IJIN RIKSA UJI
PEMASANGAN BERKALA

PEMASANGAN RIKSA UJI

OK

IJIN PEMAKAIAN
PEMAKAIAN
KLASIFIKASI & KOMPETENSI TEKNISI LIFT
KEPUTUSAN MENTERI No .KEP-407/M/BW/99

PENYELIA PEMASANGAN
Mengawasi pelaksanaan
pekerjaan
Proyek pemasangan

TEKNISI (Ajustment)
Melaksanakan Comissioning,

TEKNISI PEMELIHARAAN
Merawat dan memperbaiki lift

PENYELIA OPERASI LIFT


Mengawasi kelaikan operasi lift
Contoh

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI

KARTU LISENSI K3
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
No : 64/PNKK/07.03 Berlaku s/d : 28 Juli 2008
Nama : FRANSISCUS WARTOYO
Tempat & tgl lahir : Yogyakarta, 2 April 1954
Instansi/Perh. : PT. Toshindo Elevator Utama
Alamat : Jl. Boulevard Rukan Plaza Pasific B2 No. 25 -
Kelapa Gading – Jakarta Utara
Jakarta, 28 Juli 2003
PLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMA
KESELAMATAN KERJA

Ir. Imam Subari


NIP. 160009422
Contoh

KOMPETENSI
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. : KEP. 407/M/BW/1999

Tugas dan tanggung jawab :


1. Merawat dan mengawasi kelaikan operasi lift dan eskalator;
2. Membantu pemeriksaan dan pengujian lift dan eskalator;
Contoh

KOMPETENSI
TEKNISI PENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATOR
SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. : KEP. 407/M/BW/1999

Tugas dan tanggung jawab :


 Mengawasi keselamatan operasi lift dan eskalator;
 Mengambil tindakan pengamanan keadaan darurat operasi
lift dan eskalator;
Terima
Terima kasih
kasih …..
…..

Anda mungkin juga menyukai