Anda di halaman 1dari 50

K3 LISTRIK

Disampaikan oleh :

SUPRIADI, S.T.
PEGAWAI PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI RIAU
Ketenagalistrikan

02/02/2023 2
previousnext
Arus / Tegangan listrik

DANGER Tidak tampak


Tidak berbau

Dapat dirasakan
Dapat menyebabkan

Kematian
PENGERTIAN

Instalasi listrik adalah bangunan mulai


dari pembangkit tenaga sampai titik
penggunaan akhir
Peralatan listrik adalah setiap alat yang
menggunakan listrik
Perlengkapan listrik adalah komponen-
komponen yang diperlukan pada jaringan
instalasi
Tujuan K3 Listrik
1. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai
tujuan penggunaannya

2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik


 bahaya sentuhan langsung
 bahaya sentuhan tidak langsung
 bahaya kebakaran
• UU No. 1 thn 1970 ttg
Keselamatan Kerja
• Permenaker No 12 thn
2015.
• Permenaker No. 33
thn 2015
• Kepdirjen
Binwasnaker & K3 No.
47 tahun 2015
• Kepdirjen
Binwasnaker & K3 No.
48 tahun 2015
UU No. 1 Tahun 1970

RUANG LINGKUP

BERLAKU DI SETIAP TEMPAT


KERJA DI WILAYAH KEKUASAAN
HUKUM RI

UNSUR TEMPAT KERJA:


1. Ada tempat usaha baik ekonomi/
sosial
2. Ada tenaga kerja
3. Ada sumber bahaya
UU No. 1 Tahun 1970
Pasal 2 ayat (2)

q dibangkitkan, dirubah,
dikumpulkan, disimpan,
dibagi-bagikan atau
disalurkan listrik, gas,
minyak atau air;
UU No. 1 Tahun 1970
Pasal 3 ayat (1)

q mencegah terkena aliran


listrik yang berbahaya
UU No. 1 Tahun 1970
Pasal 4 ayat (1)

Dengan peraturan perundangan


ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja dalam perencanaan, pembuatan,
pengangkutan, peredaran,perdagangan,
pemasangan, pemakaian, penggunaan,
pemeliharaan dan penyimpanan bahan,
barang, produk teknis dan aparat
produksi yang mengandung dan dapat
menimbulkan bahaya kecelakaan
UU No. 1 Tahun 1970
Pasal 5 ayat (1)

Direktur melakukan pelaksanaan


umum terhadap Undang-undang ini,
sedangkan para pegawai pengawas
dan ahli keselamatan kerja ditugaskan
menjalankan pengawasan langsung
terhadap ditaatinya Undang-undang
ini dan membantu pelaksanaannya.
RUANG LINGKUP

1. Perencanaan, pembuatan, pemasangan


atau perakitan, penggunaan atau
pengoperasian, dan pemeliharaan
instalasi listrik.
2. Personil yang bertanggung jawab dalam
K3 Listrik.
N
Dampak Arus Listrik Pada Manusia

Tergantung pada :
 besar arus yang mengalir ke
tubuh
 bagian tubuh yang terkena
 lama/ durasi pekerja terkena
arus kejut
Arus listrik pada tubuh dapat
mengakibatkan :
 menghentikan fungsi jantung dan
menghambat pernafasan.
 Panas yang ditimbulkan oleh arus dapat
menyebabkan kulit atau tubuh terbakar,
khususnya pada titik dimana arus masuk
ke tubuh.
 Beberapa kasus dapat menimbulkan
pendarahan, atau kesulitan bernafas dan
gangguan saraf.
 Gerakan spontan akibat terkena arus
listrik, dapat mengakibatkan cidera lain
seperti akibat jatuh atau
terkena/tersandung benda lain.
menghentikan fungsi jantung dan menghambat pernafasan
Luka bakar akibat listrik
Kemungkinan jatuh dari ketinggian
EFEK SENGATAN LISTRIK
BESAR ARUS YANG AKIBAT YANG TIMBUL
MELEWATI TUBUH

1 mA, atau kurang TIDAK ADA AKIBAT, TIDAK TERASA


AMAN

1 – 8 mA SENGATAN TERASA TETAPI TIDAK SAKIT


DAN TIDAK MENGGANGGU KESADARAN
8 – 15 mA SENGATAN TERASA SAKIT, TETAPI MASIH BISA
MELEPASKAN DIRI, KESADARAN TIDAK HILANG
BERBAHAYA

15 – 20 mA SENGATAN SAKIT KESADARAN BISA HILANG DAN


TIDAK BISA MELEPASKAN DIRI

20 – 50 mA KESAKITAN, SUSAH BERNAFAS, TERJADI


KONSTRAKSI PADA OTOT & KESADARAN HILANG

100 – 200 mA KONDISI MEMATIKAN LANGSUNG DAN SUSAH


DITOLONG

200 mA atau lebih TERBAKAR DAN JANTUNG BERHENTI BERDETAK


TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)

Tegangan Sentuh Waktu Maksimum Yang


(Volt) Diijinkan (Detik)

< 50 ~
50 5
75 1
90 0.5
110 0.2
150 0.1
220 0.05
280 0.03
Bahaya kejut listrik
disebabkan oleh :
• Sentuhan Langsung
• Sentuhan Tidak langsung
Bahaya Sentuhan Langsung

Sentuhan langsung
adalah bahaya sentuhan pada
bagian konduktif yang secara
normal bertegangan
RUANG
LINGKUP
Tegangan sentuh yang
berbahaya:
 > 50 V a.b. di ruang normal,
 > 25 V a.b. di ruangan
lembab
Tidak mengatur persyaratan
 Daya teknis instalasi
> 100 Watt
listrik di :
- Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat terbang,
kapal laut
- Tambang bawah tanah
Proteksi dari Arus Kejut

Proteksi Sentuh langsung :


1. Mencegah mengalirnya arus
melalui tubuh
2. Membatasi arus yang dapat
mengalir melalui badan sampai
nilai yang lebih kecil dari arus
kejut
PROTEKSI BAHAYA
SENTUHAN LANGSUNG
METODA :
1 Isolasi bagian aktif
2 Penghalang atau Selungkup
3
3 Rintangan
4
4 Jarak aman atau diluar jangkauan
5 Gawai proteksi arus sisa
6
3 Isolasi lantai kerja.
Mengisolasi Bagian Aktif

Mengisolasi bagian aktif


Mengisolasi Bagian Aktif
Menutup dg Penghalang atau Selungkup
Memasang Rintangan
Proteksi dengan rintangan
Rintangan : mencegah sentuh tidak
sengaja ke bagian aktif tetapi tidak
mencegah sentuh disengaja
Rintangan mencegah :
◦ Mendekatnya badan dengan tidak
sengaja ke bagian aktif
◦ Sentuh tidak sengaja dg ke bagian aktif
selama operasi
Rintangan dapat dilepas tanpa
menggunakan kunci atau pekakas, tetapi
harus aman sehingga tercegah lepasnya
rintangan secara tidak sengaja
Memberi Jarak Di Luar Jangkauan
PROTEKSI BAHAYA
“JARAK AMAN”
Jarak aman atau diluar jangkauan :
TEGANGAN
JARAK (cm)
(KV)
1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300
ISOLASI LANTAI KERJA
Bahaya Sentuhan Tidak Langsung

Sentuhan tidak langsung


adalah bahaya sentuhan pada bagian
konduktif yang secara normal tidak
bertegangan, menjadi bertegangan
karena terjadi kegagalan isolasi
Proteksi dari Arus Kejut
Proteksi Sentuh tak langsung :
1. Mencegah mengalirnya arus
gangguan melalui badan
2. Membatasi arus yang dapat
mengalir melalui badan sampai
nilai yang lebih kecil dari arus kejut
Lanjutan
Proteksi dari Arus Kejut

Proteksi Sentuh tak langsung :


3. Pemutusan secara otomatis dlm
waktu yg ditentukan pada saat
terjadi gangguan yg sangat
miungkin menyebabkan arus
melalui badan yg bersentuhan dg
bagian konduktif terbuka, yg nilai
arusnya sama dengan atau lebih
besar dari arus kejut listrik.
4. Penerapan metoda ikatan penyama
potensial adalah salah satu prinsip
penting untuk keselamatan.
PROTEKSI BAHAYA
SENTUH TIDAK
LANGSUNG
METODA :
1 Pemutusan supply secara otomatis

2 Memasang grounding (pembumian)

3
3 Mempergunakan perlengkapan kelas ii atau dengan
isolasi ekivalen
4
4 Proteksi dengan lokasi tidak konduktif
PROTEKSI BAHAYA
SENTUH TIDAK
LANGSUNG
METODA :

5 Proteksi dengan ikatan penyama potensial lokal bebas


BUMI
6 Proteksi dengan separasi listrik.
Memisahkan sirkit perlengkapan dari jaringan
sumber dg menggunakan trafo pemisah atau motor
generator.

7 Memasang tanda keselamatan


Memasang Tanda Keselamatan
Kebakaran karena LISTRIK
Listrik identik dengan kebakaran

1. Pembebanan lebih
2. Sambungan tidak sempurna
3. Perlengkapan tidak standar
4. Pembatas arus tidak sesuai
5. Kebocoran isolasi
6. Listrik statik
7. Sambaran petir
Bagian 9
Pengusahaan Instalasi
Listrik
Poin 9.5.3.2 :
Orang yang mengawasi pemasangan instalasi listrik
Poin 9.5.3.1 :
Orang yang diberi tanggung jawab, perancangan,
pemasangan, pemeriksaan, dan pengujian inst. Listrik,
harus memahami K3 dan memiliki ijin kerja.
Poin 9.10.4.:
Pengusahaan listrik > 200 kVA harus memiliki organisasi
yang bertanggjawab secara khusus dan mempunyai
seorang ahli yang terlatih sebagai penanggung jawab
50
KOMPETENSI SDM
BIDANG K3
LISTRIK
AHLI K3 LISTRIK :
MENILAI RANCANGAN; RIKSA UJI

TEKNISI LISTRIK :
PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN
Kep. Dirjen Binwasnaker & K3 Nomor 48 tahun
2015 tentang Pembinaan Teknisi K3 Listrik

KOMPETENSI
 Mampu dan terampil dalam melakukan
pemasangan dan pemeliharaan terhadap
instalasi, perlengkapan dan peralatan
instalasi listrik di pembangkitan secara
aman;
 Mampu dan terampil dalam melakukan
pemasangan dan pemeliharaan terhadap
instalasi, perlengkapan dan peralatan
instalasi listrik di transmisi listrik secara
aman;
KOMPETENSI
 Mampu dan terampil dalam melakukan
pemasangan dan pemeliharaan
terhadap instalasi, perlengkapan dan
peralatan instalasi listrik di distribusi
listrik secara aman;
 Mampu dan terampil dalam melakukan
pemasangan dan pemeliharaan
terhadap instalasi, perlengkapan dan
peralatan instalasi listrik di
pemanfaatan listrik secara aman;

53
TIPS AMAN UNTUK MENCEGAH BAHAYA
LISTRIK

Gunakan sarung tangan dan sepatu khusus


untuk bahaya listrik;
Simpan peralatan listrik yang tidak digunakan
di tempat yang kering;
Jangan menggunakan peralatan listrik yang
basah/ lembab;
Usahakan bekerja pada tegangan < 50 V;
Usahakan tempat kerja listrik terang;
TIPS AMAN UNTUK MENCEGAH BAHAYA
LISTRIK

Pastikan tidak mendekati potensi bahaya


listrik;
Jangan mencabut/menyentak untuk
melepaskan tusuk kontak;
Jaga kabel dari panas, minyak dan benda
tajam;
Lepaskan peralatan yang tidak digunakan dari
sumber listrik,
Ganti setiap peralatan yang rusak;
TIPS AMAN UNTUK MENCEGAH BAHAYA
LISTRIK

Ganti setiap peralatan yang rusak;


Pastikan bahwa saklar daya utama
untuk mematikan daya listrik mudah
dijangkau dan jelas ditandai, sehingga dapat
dengan cepat dimatikan dalam keadaan
darurat;
Lakukan pekerjaan dengan didampingi seorang
petugas.
KESIMPULAN

 Listrik mengandung potensi bahaya untuk


itu harus dirancang, dipasang, diperiksa/
diuji secara berkala dengan mengacu pada
standar (PUIL) yang berlaku
 Personil bidang listrik diberikan pembinaan
kompetensi K3 listrik sebagai teknisi,
penyelia, ahli Listrik.
KESIMPULAN

 Listrik mengandung potensi bahaya yang


dapat mengancam keselamatan manusia
(tenaga kerja), asset maupun lingkungan,
karena itu instalasi listrik harus
dikendalikan dengan pendekatan
manajemen lewat penerapan SMK3.
 Pengurus bertanggung jawab atas
pelaksanaan syarat-syarat K3.

Anda mungkin juga menyukai