Anda di halaman 1dari 21

PERSYARATAN

UMUM
INSTALASI LISTRIK
-KESELAMATAN LISTRIK-

ERLANGGA SABDA PRATAMA


197052537
KETENTUAN TERKAIT

Di samping PUIL ini,


harus pula diperhatikan
ketentuan terkait dalam
peraturan perundang - UUD nomor 1 5 tahun 1985 tentang
undangan yang
berlaku, antara lain :
ketenagalistrikan telah dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku oleh undang - undang nomor 3 0
tahun 2009 tentan g ketenagalistrikan. Peraturan
pelaksanaan menurut undang undang no 1 5 tahun
1985 tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
atau diganti berdasarkan uu no 3 0 tahun 2009.
PENANAMAN, PENUNJUKAN, DAN
PEMBERLAKUAN
● Jika dalam penerbitan PUIL 1964, 1977 dan 1987
nama buku ini adalah Peraturan Umum Instalasi
Listrik, maka mulai penerbitan tahun 2000,
namanya menjadi Persyaratan Umum Instalasi
Listrik dengan tetap mempertahankan
singkatannya yang sama yaitu PUIL.
● Penggantian “Peraturan” menjadi “Persyaratan”
dianggap lebih tepat karena padaperkataan
“peraturan” terkait pengertian adanya kewajiban
untuk mematuhi ketentuannya dan jika tidak
maka berlaku suatu sanksi; suatu peraturan
hanya dapat diterbitkan oleh otoritas atau
regulator yang berwenang. PUIL sebagai Standar
Nasional Indonesia (SNI) dengan Peraturan
Menteri ESDM diberlakukan sebagai SNI wajib
(merupakan regulasi), sehinggamenjadi
“peraturan” yang harus dipatuhi.
PUIL berlaku untuk desain, pemasangan dan
verifikasi instalasi listrik sebagai berikut:

KOMPLEKS KOMPLEKS
( PREMISES) PERUMAHAN KOMPLEKS PUBLIK PERTANIAN DAN
PERKEBUNAN

BANGUNAN
KOMPLEKS KOMPLEKS INDUSTRI
PRAFABRIKASI
KOMERSIAL
PUIL berlaku untuk desain, pemasangan dan
verifikasi instalasi listrik sebagai berikut:

KARAVAN, LOKASI,
KARAVAN DAN LOKASI LOKASI MEDIK MARINA
SERUPA

UNIT PORTABEL INSTALASI LOKASI PEMBANGUNAN,


(MOBILE) ATAU PENCAHAYAAN PAMERAN, BAZAR, DAN
DAPAT DIANGKUT EKSTERNAL DAN INSTALASI LAIN UNTUK
SERUPA KEPERLUAN TEMPORER
PUIL berlaku untuk desain, pemasangan dan
verifikasi instalasi listrik sebagai berikut:

SISTEM FOTOVOLTAIK SISTEM FOTOVOLTAIK


PUIL MENCAKUP

perkawatan magun (fixed) untuk


• sistem perkawatan dan kabel teknologi informasi dan komunikasi,
yang tidak secara spesifik sinyal, kendali dan serupa (tidak
dicakup oleh standar peranti termasuk perkawatan internal
aparatus)
• sirkit yang disuplai pada voltase
nominal sampai dengan 1000 V a.b.
Semua instalasi pelanggan
atau 1500 V a.s. Untuk a.b.,frekuensi
diluar banguan
yang diperhitungkan dalam standar
ini adalah 50 Hz dan 400 Hz.
Penggunaan \frekuensi lain untuk
keperluan khusus dimungkinkan.
KONDISI LINGKUNGAN
KARAKTERISTIK SUPLAI YANG
TERSEDIA

Sifat arus: arus bolak-balik (a.b.) dan/atau arus searah


(a.s.).-
Fungsi Konduktor:
Untuk (a.b): konduktor lin; konduktor netral; konduktor
proteksi.
Untuk (a.s): konduktor lin; konduktor titik tengah;
konduktor proteksi
ENAM PRINSIP DASAR INSTALASI LISTRIK
FAKTOR DAN PARAMETER
LINGKUNGAN
1. Kondisi Iklim: dingin/panas, 5. Cairan Pengotor: pasir, debu,
debu melayang, sedimen debu,
kelembaban, tekanan, lumpur dan jelaga
gerakan media sekeliling, 6. Kondisi Mekanis: berbagai
penguapan, radiasi d an air minyak, cairan pendingin, gemuk,
selain dari hujan. bahan bakar dan air baterai
7. Gangguan Listrik dan
2. Kondisi biologis: flora dan
Elektromagnet: getaran, jatuh
fauna seperti jamur dan rayap. bebas, benturan, gerakan
3. Bahan Kimia Aktif: garam, berputar, deviasi su dut,
sulfur dioksida, hidrogen sulfit, percepatan, beban statis dan
nitrogen oksida, ozon, roboh, medan magnet, medan
amonia,klor, hidrogen klorida, listrik, harmonik, tegangan
hidrogenflor. sinyal,variasi tegangan dan
4. Bahan Mekanis Aktif:
hidrokarbon organic. frekuensi, dan tegangan induksi
dan transien
PRINSIP
FUNDAMENTAL
Proteksi Untuk Keselamatan

UMUM
Persyaratan yang dinyatakan dalam 131.2
hingga 131.7 dimaksudkan untuk memastikan
keselamatan manusia dan ternak serta
keamanan harta benda dari bahaya dan
kerusakan yang dapat timbul oleh
penggunaan instalasi listrik secara wajar.
Persyaratan untuk memastikan keselamatan
ternak dapat diterapkan pada lokasi yang
dimaksudkan untuk kandang ternak.
PROTEKSI TERHADAP KEJUT LISTRIK

01
Proteksi dasar (proteksi
02
Proteksi gangguan
03
Proteksi terhadap
terhadap sentuh (proteksi terhadap efek termal
langsung) sentuh tak langsung)
dapat dicapai dengan : mencegah mengalirnya Instalasi listrik harus disusun
Proteksi harus disediakan terhadap
arus melalui badan manusia atau ternak; sedemikian untuk meminimalkan
bahaya yang dapat timbul karena
membatasi arus yang dapat mengalir melalui risiko kerusakan atau tersulutnya
sentuh dengan bagian aktif
badan ke nilai yang tidak berbahaya. bahan yang mudah terbakar karena
instalasi oleh manusia atau ternak
tingginya suhu atau busur api listrik.
PROTEKSI TERHADAP KEJUT LISTRIK

04
Proteksi terhadap
05
Proteksi terhadap
06
Proteksi terhadap gangguan voltase
dan tindakan terhadap pengaruh
arus lebih arus gangguan elektromagnetik
Manusia atau ternak harus diproteksi dari Konduktor, selain konduktor aktif, dan bagian Manusia dan ternak harus diproteksi
cedera, dan harta benda harus diproteksi dari lain yang dimaksudkan untuk menghantarkan dari cedera dan harta benda harus
kerusakan karena suhu yang berlebihan atau arus gangguan harus mampu menghantarkan diproteksi dari setiap efek yang
stres elektromekanis karena arus lebih yang arus tersebut tanpa menimbulkan suhu yang berbahaya akibat adanya gangguan
mungkin timbul pada konduktor. mekanis terhadap stres elektromekanis arus antara bagian aktif sirkit yang
gangguan jika perluberlebihan.
disuplai pada voltase yang berbeda.
PROTEKSI TERHADAP KEJUT LISTRIK
Proteksi perlengkapan dan instalasi listrik

07
Pada setiap perlengkapan listrik harus tercantum dengan jelas:
• nama pembuat dan atau merek dagang;
• daya, voltase, dan/atau arus pengenal;
• data teknis lain seperti disyaratkan SNI atau standar yang relevan.

Perlengkapan listrik hanya boleh dipasang pada instalasi jika memenuhi


persyaratan dalam PUIL dan/atau standar yang berlaku.
Pemasangan

Pengerjaan yang baik oleh personel yang


kompeten dan bahan yang tepat harus
digunakan pada pemasangan instalasi
listrik. Perlengkapan listrik harus dipasang
sesuai dengan petunjuk yang disediakan
oleh pabrikan perlengkapan.
IDENTIFIKASI INTI DENGAN WARNA

PERSYARATAN UMUM
Identifikasi inti kabel harus dicapai dengan
menggunakan insulasi berwarna atau
dengan metode lain yang sesuai. Setiap
initi kabel hanya boleh mempunyai satu
warna, kecuali inti yang diidentikasi
dengan kombinasi warna hijau-kuning.
Warna hijau dan kuning, jika tidak
dikombinasikan, tidak boleh digunakan
untuk setiap kabel multiinti.
IDENTIFIKASI INTI DENGAN WARNA

01
KABEL INTI
02 03
KABEL DUA INTI : KABEL TIGA INTI :
TUNGGAL :
Hijau-Kuning, Biru, Cokelat ; atau
tidak ada skema warna yang lebih disukai. Tidak ada skema warna yang lebih disukai
cokelat, hitam, abu-abu
IDENTIFIKASI INTI DENGAN WARNA

04 05
KABEL EMPAT KABEL LIMA INTI :
INTI :
Hijau-Kuning, Biru, Cokelat, Hitam, Abu-abu
Hijau-kuning, Cokelat, Hitam, Abu-abu atau atau biru
Biru, Cokelat
SAMBUNGAN LISTRIK

Sambungan antara konduktor serta antara Gawai penyambung seperti terminal


konduktor dan perlengkapan listrik tekan, penyambung puntir tekan, atau
yang lain harus dibuat sedemikian penyambung dengan solder harus
sehingga terjamin kontak yang aman sesuai dengan bahan konduktor yang
dan andal. disambungnya dan harus dipasang
dengan baik

• Dua konduktor logam yang tidak sejenis Semua sambungan listrik harus baik
(seperti tembaga dan aluminium atau dan bebas dari gaya tarik
tembaga berlapis aluminium) tidak
boleh disatukan dalam terminal atau
penyambung puntir kecuali jika alat
penyambung itu cocok untuk maksud
dan keadaan penggunaannya.
SAMBUNGAN LISTRIK

1. Dengan menggunakan kotak


sambung dengan pita insulasi
dan/atau lasdop;
2. Pada konduktor kabel
berpenampang maksimum
2,50 mm2
3. Minimum sebanyak tiga
puntiran. Sambungan puntir
tidak boleh dilakukan pada
konduktor pembumian
THANKS
YOU

Anda mungkin juga menyukai