Anda di halaman 1dari 75

1.

Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai


tujuan penggunaannya

2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik


 bahaya sentuhan langsung

 bahaya sentuhan tidak langsung

 bahaya kebakaran
DASAR HUKUM

UNDANG UNDANG
NO 1 TH 1970
KESELAMATAN
KERJA
Ruang Lingkup

BERLAKU DI SETIAP
TEMPAT KERJA DI
WILAYAH KEKUASAAN
HUKUM RI

UNSUR TEMPAT KERJA:


1. Ada tempat usaha baik
ekonomi/ sosial
2. Ada tenaga kerja
3. Ada sumber bahaya
mencegah terkena aliran
listrik yang berbahaya
Dengan peraturan perundangan
ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja dalam perencanaan, pembuatan,
pengangkutan,peredaran,perdagangan,
pemasangan, pemakaian, penggunaan,
pemeliharaan dan penyimpanan bahan,
barang, produk teknis dan aparat
produksi yang mengandung dan dapat
Direktur melakukan pelaksanaan
umum terhadap Undang-undang ini,
sedangkan para pegawai pengawas
dan ahli keselamatan kerja ditugaskan
menjalankan pengawasan langsung
terhadap ditaatinya Undang-undang
ini dan membantu pelaksanaannya.
KEPMENAKER No Kep 75/Men/2002
Pasal 2 ayat (1)

Perencanaan, pemasangan,
penggunaan, pemeriksaan dan
pengujian instalasi listrik di tempat
kerja harus sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Indonesia (SNI) No.
SNI-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi Listrik
2011 (PUIL 2011) di Tempat Kerja
KEPMENAKER No Kep 75/Men/2002
Pasal 2 ayat (2)

Pengurus bertanggung jawab


terhadap ditaatinya dan wajib
melaksanakan ketentuan Standar
Nasional Indonesia (SNI) No.
0225-2011 mengenai Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL
2011) di Tempat Kerja.
PERATURAN DAN STANDAR
TEKNIS K3 LISTRIK
 UU No. 14 Th 1969 digantikan dgn UU No.
13 Th 2003 tentang Ke-TK-an)
 UU No. 1 Th 1970 (UU Keselamatan Kerja)
 Kepmenaker No.75/MEN/2002 (PUIL 2000)
 Permenaker No. 02/MEN/1989 (K3 Petir)
 Permenaker No. 03 /MEN/1999 ( K3 Lift)
 SK Dirjen Binawas No. 407/BW/1999 (Teknisi Lift)
 SK Dirjen Binawas No. 311/BW/2002 (Teknisi Listrik)
 Permenaker No. 13/Men/2011 (Nab Faktor Fisika Dan
Faktor Kimia)
 Kep Dirjen No. 89/PPK/XII/2012 tentang Pembinaan
Calon Ak3 Listrik
RUANG LINGKUP PENGAWASAN

1. Perencanaan, pembuatan, pemasangan


atau perakitan, penggunaan atau
pengoperasian, dan pemeliharaan
instalasi listrik.
2. Personil yang bertanggung jawab dalam
K3 Listrik.
Arus / Tegangan listrik
Tidak tampak
Tidak berbau
Tidak berbunyi

Dapat dirasakan
Dapat menyebabkan
DANGER
Kematian
Dampak Arus Listrik Pada Manusia

Tergantung pada :
-besar arus yang mengalir ke
tubuh.
-bagian tubuh yang terkena.
-lama/ durasi pekerja terkena arus
kejut.
PENGERTIAN
Instalasi listrik adalah jaringan yang
tersusun secara terkoordinasi mulai
dari sumber pembangkit atau titik
sambungan suplai daya listrik sampai
titik-titik pembebanan akhir.
Peralatan listrik adalah semua alat,
pesawat atau mesin yang digerakan
dengan tenaga listrik. Ex : Lift,
escalator, mesin las, lemari es,dll.
PENGERTIAN

Perlengkapan listrik adalah


komponen-komponen yang
diperlukan dalam rangkaian instalasi
listrik, misalnya pengendali, fiting,
sakelar , dll
Ketenagalistrikan

7/3/2018
previousnext
14
Tujuan K3 Listrik
1. Menjamin kehandalan instalasi listrik
sesuai tujuan penggunaannya.
2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik
N bahaya sentuhan langsung
N bahaya sentuhan tidak langsung
N bahaya kebakaran
Bagian 1. PENDAHULUAN

Tujuan
Terselenggaranya instalasi listrik yang baik
dan menjamin keselamatan , keaman
instalasi, gedung dan isinya.

Ruang lingkup
Perancangan, Pemasangan, pemeriksaan,
pengujian, pelayanan, pemeliharaan dan
pengawasan instalasi listrik
11.1.2 Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini
berlaku untuk semua pengusahaan
instalasi listrik tegangan rendah
arus bolak-balik sampai dengan 1000 V,
arus searah 1500 V dan
tegangan menengah sampai dengan 35 kV
dalam bangunan dan sekitarnya baik
perancangan, pemasangan, pemeriksaan
dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan
maupun pengawasannya dengan
memperhatikan ketentuan yang terkait.
7/3/2018
17
Bagian 2. PERSYARATAN DASAR

Proteksi untuk keselamatan


- Proteksi sentuh langsung
- Proteksi sentuh tidak langsung
- Proteksi efek termal
- Proteksi arus lebih
- Proteksi arus gangguan
- Proteksi tegangan lebih akibat petir
- Proteksi perlengkapan dan instalasi listrik
Bagian 2. PERSYARATAN DASAR (Lanjutan)

Perancangan
- Aspek keselamatan
- Asapek kehandalan
- Aspek Akrap lingkungan

Pemilihan peralatan listrik


Karakteristik beban, arus, tegangan, prekuensi, daya

Created by ganjar budiarto 7/3/2018


19
Tegangan sentuh yang berbahaya:
• > 50 V a.b. di ruang normal,
• > 25 V a.b. di ruangan lembab
• Daya > 100 Watt
Tidak mengatur persyaratan inst. listrik di :
- Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat terbang,
kapal laut
- Tambang bawah tanah
1 Instalasi listrik harus diuji dan diperiksa sebelum
dioperasikan dan/atau setelahmengalami perubahan
penting untuk membuktikan bahwa pekerjaan
pemasangan telah dilaksanakan sebagaimana
semestinya sesuai dengan PUIL 2000 dan/atau standar
lain yang berlaku.

2 Instalasi dalam pabrik atau bengkel, instalasi dengan 100


titik beban atau lebih, dan instalasi dengan daya lebih
dari 5 kW, sebaiknya keadaan resistans isolasinya
diperiksa secara berkala, dan jika resistans isolasinya
tidak memenuhi ketentuan atau terlihat adanya gejala
penurunan instalasi itu harus diperbaiki.

7/3/2018
21
Proteksi untuk keselamatan
Proteksi untuk keselamatan menentukan persyaratan terpenting untuk
melindungi manusia, ternak dan harta benda.
Proteksi untuk keselamatan selengkapnya meliputi:
a) Proteksi dari kejut listrik (lihat 3.2).
b) Proteksi dari efek termal (lihat 3.23).
c) Proteksi dari arus lebih (lihat 3.24).
d) Proteksi dari tegangan lebih, khususnya akibat petir (lihat 3.25).
e) Proteksi dari tegangan kurang.
f) Pemisahan dan penyakelaran.
CATATAN Proteksi dari tegangan kurang serta pemisahan dan penyakelaran belum
dijelaskan dalam PUIL ini, tetapi akan diterbitkan dalam suplemen PUIL, dalam
amandemen PUIL atau akan dimasukkan dalam revisi PUIL yang akan datang.
Proteksi dari tegangan lebih yang dijelaskan adalah hanya yang diakibatkan karena
petir, sedangkan yang disebabkan karena penyakelaran dan karena gangguan
antara sistem tegangan tinggi dan bumi belum dijelaskan.

7/3/2018 22
Proteksi dari kejut listrik
Ruang lingkup
Proteksi dari kejut listrik harus diberikan dengan
penerapan tindakan yang sesuai, yang berupa:
a) Proteksi dari sentuh langsung atau proteksi dalam
pelayanan normal, maupun proteksi dari sentuh tak
langsung atau proteksi dalam kondisi gangguan (lihat
3.3).
b) Proteksi dari sentuh langsung atau proteksi dalam
pelayanan normal (lihat 3.4).
c) Proteksi dari sentuh tak langsung atau proteksi
dalam kondisi gangguan (lihat 3.5).
7/3/2018 23
Jatuh dari ketinggian / Falls
• Arus kejut listrik dapat
menyebabkan cidera tak
langsung / cause indirect
injuries
• Pekerja pada ketinggian
dapat jatuh akibat
terkena arus kejut dapat
menyebabkan kematian
7/3/2018 25
Ancaman bahaya listrik
–Bagian tubuh yang terkena
–Besar teg dan arus yang mengalir
–Lama mengalirnya arus

LUKA BAKAR
NILAI TAHANAN PADA ORGAN TUBUH
MANUSIA

Tahanan Pada: Nilai Tahanan:


• Kulit kering • 100– 600 k ohm
• Kulit basah • 1.000 ohm
• Tangan ke kaki • 100– 600 k ohm
• Telinga- telinga • 100 ohm
TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)
Tegangan Sentuh Waktu MaksimumYang Diijinkan
(Volt) (Detik)

< 50 ~
50 5
75 1
90 0.5
110 0.2
150 0.1
220 0.05
280 0.03

7/3/2018
28
Bahaya kejut listrik

Langsung
Tidak langsung

t : 1,0 0,8 0,6 0,4 0,3 0,2 (detik)


E: 90 100 110 125 140 200 (Volt)
I : 180 200 250 280 330 400 (mA)

7/3/2018
29
EFEK SENGATAN LISTRIK
Besar arus yang Akibat yang timbul
melewati tubuh
1 mA, atau kurang Tidak ada akibat, tidak terasa
AMAN

1 – 8 mA Sengatan terasa tetapi tidak sakit dan


tidak mengganggu kesadaran
8 – 15 mA Sengatan terasa sakit, tetapi masih bisa
melepaskan diri, kesadaran tidak hilang
15 – 20 mA Sengatan sakit kesadaran bisa hilang
BERBAHAYA

dan tidak bisa melepaskan diri


20 – 50 mA Kesakitan, susah bernafas, terjadi
konstraksi pada otot & kesadaran hilang
100 – 200 mA Kondisi mematikan langsung dan susah
ditolong
200 mA atau lebih Terbakar dan jantung berhenti berdetak

7/3/2018
30
Potensi Bahaya – Sentuh lansung

Cover removed from wiring or breaker box


31
SISTEM PROTEKSI (Lanjutan)

Proteksi sentuhan tidak langsung


Prinsip : Pemutusan secara otomatik
Metoda :
- Sistem Pembumian
- Sistem Hantaran pengaman
- Sistem Hantaran Netral Pengaman

Created by ganjar budiarto 7/3/2018


32
Proteksi bahaya
N Sentuhan tidak langsung

1. Sistem TT atau
Pembumian Pengaman (PP)
2. Sistem IT atau
Hantaran pengaman (HP)
3. Sistem TN atau
Pembumian Netral Pengaman (PNP)

Created by ganjar budiarto 7/3/2018


33
1. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)

L1
Membumikan titik netral di
L2
sumbernya dan membumikan
L3
N pada BKT instalasi dan BKT
perlengkapan listrik.

Bila terjadi kegagalan


isolasi, teganan suplai akan
PE
terputus karena alat
proteksi bekerja otomatik

7/3/2018
34
SISTEM PEMBUMIAN PENGAMAN
L1
L2
L3
N

SATU FASE TIGA FASE

7/3/2018
35
2. Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP)
Tujuan pembumian :
Bila terjadi arus bacor atau hubung singkat, arus
akan tersalur ke bumi melalui penghantar pengaman
sehingga arus meningkat dan pengaman akan terputus
secara otomatik

Fasa tunggal 3 kawat


Penghantar Aktif
Penghantar Nol/Netral
Hantaran pengaman

7/3/2018
36
SISTEM HANTARAN PENGAMAN
L1/R
L2/S
L3/T
N
PE

7/3/2018
37
3. Sistem TN atau
Pembumian Netral Pengaman (PNP)
Fasa tunggal 3 kawat

Netral &
Ground
dihubungkan

7/3/2018
38
SISTEM PEMBUMIAN NETRAL PENGAMAN
L1
L2
L3
N/PE

7/3/2018
39
Potensi bahaya listrik pada
pekerjaan konstruksi dan
pengendaliannya
Pengendalian Bahaya listrik
Kecelakaan listrik pada
pekerjaan konstruksi
disebabkan oleh kombinasi
tiga faktor berikut :

– Peralatan/ instalasi
yang tidak aman
– Lingkungan pada
pekerjaan konstruksi.

– Prilaku / cara bekerja


yang tidak aman.
Created by ganjar budiarto 7/3/2018
44
Pengendalian – Isolasi Bagian aktif
• Ditutup dengan isolasi yang
hanya dapat dilepas dengan
merusaknya.
• Mampu menahan pengaruh :
Mekanik, kimia, listrik, dan
termal
• Jika isolasi diterapkan selama
pemasangan instalasi, mutu
isolasi ditetapkan dengan
pengujian sama dengan
jaminan mutu isolasi
perlengapan buatan pabrik
Contoh pengendalian – menutup yang
terbuka

• Junction boxes, pull


boxes and fittings
harus tertutup dg rapi
• Cabinet , boxes dan
fitting yang tidak dpt
terbuka harus
Photo shows violations
tertutup (jgn ada of these two requirements

penutupnya hilang)
Pengendalian– Pengguanaan jenis kabel
yang sesuai
• Kabel diseusikan dengan operasi,
building materials, beban , lingkungan
• Gunakan fixed cords dari pada flexible
cords
• Gunakan extension cord yang sesuai

Must be 3-wire type and designed for hard or extra-hard use


Potensi Bahaya – kabel dan kawat yang rusak
• Plastik atau
karet penutup
hilang Plastic
• eextension
cords & tools
rusak
50 7/3/2018


SYARAT K3
KHA : MIN 1,25 X I
nominal

KHA kabel listrik ditentukan oleh jenis


bahan konduktornya dan ukuran
penampangnya
(Periksa tabel PUIL)

7/3/2018
51
52

7/3/2018
1

2
3

4
Potensi Bahaya – kabel yang rusak
• Kabel dapat rusak :
–Umur
–Benturan ujung pintu
atau jendela
–Staples or fastenings
– Abrasi karena
benturan
–penggunaan
• Penggunaan yang
tidak benar dapat
Pengendalian – kabel dan kawat
• Isolasi yang memadai
• Periksa sebelum digunakan
• Gunakan tusuk kontak 3-wire
type
• Gunakan tususk kontak yang
cocok (hard or extra-hard usage)
• Hanya gunakan kabel, kotak
kontak dan conecction yang
sesuai,
• Melepaskan kabel dengan
menarik plug (Tusuk kontak)
jangan kabelnya.
Pengendalian bahaya sentuh tidak langsung
- Grounding
• Grounding
memperkecil
resistansi alat dan
bumi
• Saat ada arus kejut
atau tegangan petir,
arus mengalir ke
tanah, grounding
melindungi arus kejut
melalui tubuh
Pengendalian – Peralatan dan perlengkapan di Grounding

• Ground power supply


systems, isntalasi listrik, and
peralatan listrik
• Inspeksi yang teratur untuk
menjamin grounding dlam
kondisi baik.
• Selalu Periksa sebelum
menggunakan peralatan
listrik
• Jangan melepaskan
grounding dari peralatan
Potensi Bahaya – Beban lebih
Bahaya dapat berasal
dari :
• Terlalu banyak
peralatan listrik dalam
satu kotak kontak
• Proteksi araus lebih
yang tidak memadai
• Isolasi leleh / melting,
dapat menimbulkan
bunga api
 Pembebanan lebih
 Sambungan tidak sempurna
 Perlengkapan tidak standar
 Pembatas arus tidak sesuai
 Kebocoran isolasi
 Listrik statik
 Sambaran petir

7/3/2018
58
KEBAKARAN LISTRIK
Yang harus dilakukan bila terjadi kebakaran listrik :

• Jika terlihat asap di peralatan listrik, segera tekan


switch off / matikan arus listrik peralatan tersebut.
• Matikan aliran listrik ke ruangan dimana terjadi
kebakaran listrik.
• Jangan membuka “electrical cabinet” yang terbakar
apabila belum disiapkan alat pemadam yang sesuai.
• Orang yang tidak berkepentingan harus segera
meninggalkan ruangan.
• Singkirkan barang-barang lain yang memungkinkan
terjadi-nya penyebaran kebakaran.
• Gunakan media pemadam Non-Conduktor (Dry Powder
atau Gas CO2).
KEBAKARAN LISTRIK
Kebakaran pada peralatan listrik
yang bertegangan
“Kebakaran Kelas C”
Bahaya kebakaran listrik :
• Kebakaran listrik bisa menjadi pemicu terbakarnya
bahan lain di sekitarnya
• Terbakarnya insulator dapat menghasilkan asap beracun
• Asap pada ruangan sempit akan membahayakan
manusia
• Penggunaan media pemadaman yang salah (konduktif)
bisa menyebabkan bahaya bagi regu pemadam;
PHB
APP Utama

7/3/2018
PHB 1 PHB 2

62
Lanjutan 6.4.2.

6.4.3. Group pelayanan perlengkapan satu fasa, fasa dua, fasa tiga,
kemudian merupakan kelompok pelayanan sendiri-sendiri.

PHB UTAMA

PHB 1 PHB 2 PHB 3

Kelompok Kelompok
instalasi tenaga Instalasi
Penerangan atau
Perlengkapan
3 fasa Instalasi Instalasi Instalasi
Fasa-1 Fasa-2 Fasa-3
6.4.4. KHA sakelar sirkit keluar minimal sama dengan KHA
pengaman proteksi.
6.4.5. Mekanisme sakelar dipilih degan buka tutup semua kutup
secara serentak/bersama-sama.
Proteksi perlengkapan
dan instalasi listrik
• Perlengkapan listrik harus dicantumkan:
– Nama pembuat atau merk dagang
– Daya, tegangan, dan/atau arus pengenal
– Data teknis lainnya
– Hanya digunakan jika telah memenuhi
ketentuan PUIL 2011.
– Tidak boleh dibebani lebih dari
kemampunnya
Lockout and Tagging of Circuits
• Gunakan kunci sesudah tidak
mnggunakan listrik
• Guankan Tag controls
• Tag semua peralatan atau
rangkaian yang memungkinkan
mempunyai arus kejut
• Tag harus jelas dan mudah
terlihat.
Safety-Related Work Practices
• Gunakan pagar dan tanda yang
jelas pada perlengkapan atau
peralatan listrik
Penggolongan ruangan sesuai dengan sifatnya :
Huruf dalam kurung, petunjuk kategori dari ruang yang dimaksud
(n) Ruang kering
(l) Ruang kerja listrik
(lk) Ruang kerja listrik terkunci
(d) Ruang berdebu
(blg) Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan gas
(bld) Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan debu
(bks) Ruang dengan bahaya kebakaran serat
(ko) Ruang dengan gas, uap atau debu yang korosif
(b) Ruang lembab dan basah
(p) Ruang sangat panas
(k) Ruang kerja kasar
(r) Ruang radiasi

7/3/2018
67
Bagian 9
Pengusahaan Instalasi Listrik

Bagian 9.5.3.1 : Orang yang diberi tanggung jawab,


perancangan, pemasangan,
pemeriksaan, dan pengujian inst.
Listrik, harus memahami K3 dan
memiliki ijin kerja.
Bagian 9.5.3.2 : Orang yang mengawasi pemasangan
instalasi listrik
Bagian 9.10.4. : Pengusahaan listrik > 200 kVA harus
memiliki organisasi yang
bertanggjawab secara khusus

7/3/2018
68
Pembinaan K3 bagi teknisi / petugas /
operator

Pembinaan K3 bagi pekerja sangat


penting, khususnya untuk pekerjaan
yang mempunyai potensi bahaya listrik .
TEKNISI LISTRIK :PELAKSANA
PELAYANAN, PEMELIHARAAN
Kep. Dirjen Binawas Kep
311/BW/2002
Kompetensi kerja
adalah kemampuan kerja setiap individu
yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang
sesuai dengan standar yang ditetapkan.

7/3/2018
70
KOMPETENSI

Tugas dan tanggung jawab :


• Melayani, merawat dan mengawasi
kelaikan instalasi listrik;
• Membantu pemeriksaan dan pengujian
instalasi listrik;

7/3/2018
71
Inventarisasi
Jenis jabatan fungsional berbasis kompetensi K3 Listrik
1. Klas I. Teknisi ( pemasangan, pemeliharaan)
2. Klas II. Penyelia (pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan)
3. Klas III. Ahli K3 Listrik

Teknisi Listrik Penyelia K3 Listrik Ahli K3 Listrik

Dapat melayani dan Dapat melakukan Dapat mengevaluasi


memelihara inst. pengawasan pek. potensi bahaya dan
listrik secara benar pemasangan dan tindakan koreksi
dan aman, baik bagi pemeliharaan inst. terhadap:
dirinya, peralatan listrik secara benar – gambar
dan aman dalam dan aman sesuai rancangan;
pengoperasiannya ketentuan dan – hasil
prosedur K3. pemeriksaan
dan
pengujian;
7/3/2018
72
• Energi Listrik sudah menjadi kebutuhan
dasar masyarakat;
• Listrik mengandung potensi bahaya yang
dapat mengancam keselamatan manusia
(tenaga kerja), asset maupun lingkungan,
• Karena itu instalasi listrik harus memenuhi
syarat K3,
–Dirancang, dipasang, diperiksa/diuji secara
teknik sesuai standar (PUIL) yang berlaku;
–Dikelola dengan menerapkan SMK3 dan
didukung oleh tenaga teknik dan ahli yang
memiliki kompetensi K37/3/2018
73
Listrik mengandung potensi bahaya yang dapat
mengancam keselamatan manusia (tenaga
kerja), asset maupun lingkungan, karena itu
instalsi listrik harus dikendalikan dengan
pendekatan:
– TEKNIS : dirancang, dipasang, diperiksa/diuji
secara berkala dengan mengacu pada standar
(PUIL) yang berlaku
– PERSONEL : melalui pembinaan kompetensi
teknisi, penyelia, ahli
– MANAJEMEN : menerapkan SMK3

7/3/2018
74
• Listrik, Lift mengandung potensi bahaya
• Penggunaan instalasi/peralatan listrik, lift
harus memiliki ijin/pengesahan K3
• Masa uji lift berlaku 1 tahun
• Operasional listrik/lift harus diawasi oleh
teknisi yang kompeten
• Pengurus bertanggung jawab atas
pelaksanaan syarat-syarat K3

7/3/2018
75

Anda mungkin juga menyukai