PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Mengaplikasikan teori mengenai pemadaman kebakaran
menggunakan hydrant
Memahami prosedur pemakaian hydrant
1.3. Manfaat
Dapat mengaplikasikan teori pemadaman kebakaran menggunakan
hydrant
Dapat menambah wawasan khususnya mengenai prosedur
pemadaman kebakaran menggunakan hydrant
BAB II
DASAR TEORI
( Sumber : https://firehydrant.id/fungsi-komponen-hydrant-box-spesifikasi-
yang-sering-digunakan/ )
b. Pompa
Pompa-pompa yang terpasang dalam sistem hydrant kebakaran
merupakan perangkat alat yang berfungsi untuk memindahkan air dari
bak penampungan ( reservoir ) ke ujung pengeluaran ( pipa pemancar /
nozzle ). Pompa-pompa pada sistem hydrant ini sekurang-kurangnya
terdiri atas 1 unit Pompa Jockey, 1 unit Pompa Utama dengan sumber
daya listrik dan generator serta 1 unit Pompa Cadangan dengan sumber
daya motor diesel.
1. Pompa Jockey
Pompa Jockey berfungsi untuk mempertahankan tekanan
statis didalam jaringan sistem hydrant. Pada saat terjadi pengeluaran
kecil sejumlah air didalam jaringan pompa jockey ini akan bekerja
guna mengembalikan tekanan keposisi semula. Karenanya sekaligus
pompa jockey juga akan berfungsi untuk memantau kebocoran -
kebocoran pada jaringan sistem hydrant. Operasi kerja pompa
jockey didisain untuk hidup ( start ) secara otomatis pada saat salah
satu katup pengeluaran dibuka atau terjadi kebocoran pada jaringan
dan akan berhenti bekerja ( stop ) secara otomatis pada saat katup
bukaan ditutup.
2. Pompa Utama
Pompa utama ini berfungsi sebagai penggerak utama
bekerjanya sistem hydrant. Pompa Utama akan bekerja setelah
kapasitas maksimal pompa jockey terlampaui. Operasi kerja pompa
utama didisain untuk hidup ( start ) secara otomatis dan berhenti
bekerja ( stop ) secara manual, melalui tombol reset pada panel
pompa kebakaran.
3. Pompa Cadangan
Pompa cadangan berfungsi sebagai penggerak cadangan dari
sistem hydrant, yang titik start bekerjanya setelah pompa utama.
Pompa ini meskipun berfungsi sebagai cadangan, namun tetap
dalam kondisi “siaga operasi”. Dalam kondisi seperti ini pompa
cadangan akan bekerja secara otomatis pada saat kapasitas maksimal
pompa utama terlampaui, mengalami kerusakan atau pada saat
sumber daya utama ( PLN ) padam. Sama halnya dengan pompa
utama, operasi kerja pompa cadangan didisain untuk hidup ( start )
secara otomatis dan berhenti bekerja ( stop ) secara manual.
( Sumber : http://sistem-pemadam-kebakaran.blogspot.com/2013/05/jenis-
dan-macam-hydrant.html )
c. Pemipaan
Rangkaian jaringan pemipaan pada sistem hydrant terdiri atas:
a) Pipa Hisap (suction)
Ialah hydrant yang dilengkapi dengan selang berdiameter
2,5” yang penggunaannya diperuntukan secara khusus bagi petugas
pemadam kebakaran atau orang yang telah terlatih.
b) Pipa Penyalur
Pipa Penyalur adalah pipa yang terentang dari Pipa Header
sampai ke Pipa Tegak atau ke Hydrant Halaman. Diamater pipa
berfariasi antara 4, 6 dan 8 inch sesuai dengan besar kecilnya sistem
hydrant yang dipasang
c) Pipa Header
Pipa Header dapat dikatakan sebagai pipa antara yang
ukuran diameternya biasanya lebih besar dari pipa lainnya didalam
rangkaian sistem hydrant. Pipa ini merupakan tempat bertemunya
pipa pengeluaran ( discharge ) dari pompa jockey, Pompa Utama
maupun Pompa Cadangan sebelum kemudian ke pipa penyalur.
Diameter pipa header ini bervariasi antara 6, 8 dan 10 inci,
tergantung dari besar kecilnya sistem hydrant yang dipasang. Dari
pipa header ini, selain berhubungan dengan pipa penyalur, biasanya
dihubungkan juga dengan pipa-pipa yang menuju ke tangki
bertekanan ( pressure tank ), tangki pemancing ( priming tank ),
Sirkulasi / by pass ke Reservoir ( safety valve ), pressure switch dan
ke manometer indikasi tekanan kerja pompa.
( Sumber : https://www.slideshare.net/amirulammu/instalasi-fire-hydrant )
2.3. Komponen-komponen Hydrant System
Berikut adalah komponen-komponen yang terdapat pada hydrant
system :
Siamese Connection adalah merupakan masukan ( inlet ) bercabang dua
yang berfungsi untuk memasukkan air kedalam jaringan sistem hydrant
apabila pompa kebakaran mengalami kerusakan atau air didalam
reservoir telah habis.
Nozzle adalah salah satu komponen hydrant untuk memancarkan air
atau bahan pemadam api kimia lainnya.
Hose Reel adalah selang yang digunakan untuk mengalirkan air pada
bagian ujungnya selalu terpasang nozzle secara tetap dihubungkan
secara permanen dengan sumber air bertekanan.
Hydrant pilar adalah suatu sistem pencegah kebakaran yang
membutuhkan pasokan air dan dipasang di luar bangunan. Hydrant ini
biasanya digunakan oleh mobil Pemadam Kebakaran untuk mengambil
air jika kekurangan dalam tangki mobil. Jadi hydrant pilar ini diletakkan
di sepanjang jalan akses mobil Pemadam Kebakaran.
Hydrant box adalah hydrant yang dipasangkan dengan box yang
mempunyai dua kategori yaitu indoor dan outdoor.
(Sumber : https://helmidadang.wordpress.com/2012/12/30/jenis-jenis-
hydrant/ )
(Sumber : https://logamceper.com/hydrant-pemadam-kebakaran/)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
b. Langkah pemadaman
1. Memposisikan diri sesuai jabatan dan mengerjakan tugas masing –
masing sesuai tabel dibawah ini
Tugas masing masing jabatan
2. Setelah api berhasil dipadamkan, setiap anggota melakukan
pembenahan peralatan
3. Selesai pembenahan, regu pemadam kebakaran segera berbaris
seperti semula dan kepala regu pasukan penanggulangan
kebakaran segera lapor sebagai berikut : “Regu satu telah selesai
memadamkan kebakaran, anggota selamat, api padam, peralatan
lengkap, laporan selesai.”
4. Instruktur memberikan aba – aba “bubarkan” dan kepala regu
menjawab “bubarkan” diteruskan memimpin penghormatan
kepada instruktur dan selesai instruktur membalas, maka regu
pasukan pemadam kebakaran bisa dibubarkan.
Berikut ini merupakan flowchart yang menjelaskan prosedur praktikum
secara sederhana
Setiap regu akan dipanggil oleh dosen untuk tampil di lapangan pada lokasi yang telah
ditentukan
Untuk persiapan pemadaman kebakaran dengan berbaris sesuai aba – aba pada tabel
5.1
Kepala regu segera laporan jika telah siap melaksanakan pemadaman kebakaran
Begitu aba – aba dari instruktur selesai, semua anggota regu secara serempak
mengulangi perintah instruktur dan langsung bertindak
Memposisikan diri sesuai jabatan dan mengerjakan tugas masing – masing sesuai
tabel 5.2
Kepala regu pasukan penanggulangan kebakaran segera lapor jika telah selesai
memadamkan kebakaran
Instruktur memberikan aba – aba “bubarkan” dan kepala regu menjawab “bubarkan”
diteruskan memimpin penghormatan kepada instruktur
3.2. Alat
Peralatan yang dibutuhkan dalam praktikum penggulungan selang
pemadam kebakaran ini adalah
Instalasi hydrant kebakaran
DAFTAR PUSTAKA
https://egsean.com/prinsip-kerja-pompa-hydrant-pada-gedung/
https://firehydrant.id/fungsi-komponen-hydrant-box-spesifikasi-yang-sering-
digunakan/
https://helmidadang.wordpress.com/2012/12/30/jenis-jenis-hydrant/
https://logamceper.com/hydrant-pemadam-kebakaran/
http://www.reindo.co.id/reinfokus/edisi24/hydrant.htm
https://www.slideshare.net/amirulammu/instalasi-fire-hydrant