Faktor yang mempengaruhi yaitu luas bangunan, jumlah lantai, dan jarak
dinas pemadam kebakaran terdekat dengan gedung.
Untuk itu, tandon air di hydrant gedung paling tidak harus mampu
menyediakan air untuk memadamkan kebakaran selama 30 menit (waktu
perkiraan petugas pemadam kebakaran datang ke lokasi).
2. POMPA HYDRANT
Pompa hydrant inilah yang akan menghisap air dari tandon air
melalui pipa suction (pipa hisap) dan mendistribusikannya dengan tekanan
tinggi ke jaringan perpipaan hydrant gedung sampai
komponen output. Syarat pompa hydrant untuk hydrant gedung yaitu
memiliki kapasitas minimum 500 galon per menit.
Pompa hydrant terdiri dari 3 pompa yang harus ada untuk hydrant gedung,
yaitu:
Pompa Jockey: Pompa ini berfungsi sebagai penjaga tekanan statis di jaringan hydrant. Selain
sebagai pengontrol tekanan, pompa jockey juga bisa berfungsi sebagai pengontrol jika terjadi
kebocoran pada instalasi hydrant. Pompa ini akan bekerja secara otomatis jika salah satu katup
pengeluaran dibuka, dan akan otomatis mati pada saat katup ditutup.
Pompa jockey pada umumnya bekerja dengan tenaga listrik dari PLN atau sumber listrik utama pada
gedung.
Pompa Elektrik: Pompa hydrant elektrik berfungsi sebagai pipa utama yang akan
bekerja ketika kapasitas maksimal pompa jockey terlampaui. Pompa hydrant elektrik akan hidup
secara otomatis dan akan mati dengan cara manual melalui panel kontrol pompa atau bisa juga diatur
Pompa ini bekerja menggunakan daya listrik dari PLN atau sumber listrik utama pada gedung.
Pompa Diesel: Pompa hydrant diesel akan bekerja ketika pompa elektrik sudah
melampaui batas tekanan yang diatur atau ketika pompa elektrik tidak memiliki daya karena
pemadaman listrik. Prinsip kerja pompa hydrant diesel hampir sama dengan pompa elektrik yang bisa
Pompa diesel bekerja dengan sumber daya listrik independen atau diesel.
Ketiga pompa di atas memiliki fungsi saling melengkapi dan terintegrasi
sehingga dalam instalasi hydrantgedung mutlak memiliki 3 pompa ini
sebagai amunisi.
3. PANEL KONTROL POMPA
Panel kontrol pompa ini sudah seharusnya ada jika menggunakan
pompa hydrant karena semua pengaturan diatur di sini. Pompa jockey, pompa
elektrik, dan pompa diesel bisa diatur bekerja dan mati secara manual atau
otomatis melalui komponen ini. Di sini Anda dapat mengatur tekanan
minimal dan maksimal untuk masing-masing pompa.
Main pump atau pompa elektrik di-setting 4~8 bar atau 4 ~10 bar
Pompa diesel di-setting 3~8 bar atau 3~10 bar tetapi juga diintegrasikan dengan suplai daya dari PLN.
4. SISTEM DISTRIBUSI & JARINGAN PERPIPAAN
Dari pompa, air akan didistribusikan dan diteruskan hingga ke
titik output (hydrant pillar, hydrant valve, sprinkler). Tentu yang digunakan
bukan pipa sembarangan. Pipa yang digunakan haruslah terbuat dari besi
yang tahan karat dan kokoh karena akan mendistribusikan air bertekanan
tinggi. Pipa-pipa ini terdiri dari pipa header yang paling besar hingga pipa-
pipa cabang yang memiliki ukuran lebih kecil.
Pada sistem distribusi ini juga diperlukan komponen pendukung lainnya yang
akan mendukung kinerja komponen lainnya seperti safety valve, air vent,
pressure switch, pressure gauge, dan komponen lainnya.
5. HYDRANT PILLAR
Air bertekanan kemudian bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran
melalui hydrant pillar. Hydrant pillar ini berfungsi sebagai jalan keluar air
dari sistem hydrant gedung. Hydrant pillar biasanya berada di luar gedung
untuk proteksi kebakaran dari luar.
Di samping atau di dekat hydrant pillar harus tersedia hydrant box yang
berfungsi sebagai tempat penyimpanan selang pemadam kebakaran (fire
hose), hose nozzle, & hose rack.
Sehingga ketika Anda akan menggunakan hydrant pillar, komponen di
dalam hydrant box tersebut bisa secepatnya diambil dan dipasang
pada hydrant pillar.
Hydrant valve atau yang biasa disebut angle valve ini sudah seharusnya
berada di dalam gedung untuk mengoptimalkan cara kerja hydrant gedung.
Lalu bagaimana cara kerja hydrant valve dan dimana letaknya?
Hydrant valve biasanya diletakkan di dalam hydrant box yang ada di dalam
gedung bersama dengan fire hose, hose nozzle, dan hose rack.
Anda tinggal memasang selang pemadam kebakaran yang telah siap
ke hydrant valve dan memutar krannya saja.
Prosedur lengkapnya bisa Anda baca di sini > https://guardall.co.id/cara-
kerja-hydrant-gedung-bertingkat/
Siamese connection berfungsi sebagai masukan air dari pihak luar seperti air
dari mobil pemadam kebakaran.
Siamese connection ini membantu petugas pemadam kebakaran
mendistribusikan air yang mereka miliki ketika area kebakaran tidak dapat
dimasuki mobil pemadam kebakaran.
Untuk itu siamese connection biasa ditempatkan di area yang mudah
dijangkau atau di depan gedung.
Petugas pemadam kebakaran tetap bisa memadamkan melalui titik-
titik hydrant pillar dan hydrant valveyang tersebar di area gedung.
SNI 03-1735-2000 tentang tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk
SNI 03-1745-2000 tentang tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan slang untuk
Standard Nasional Indonesia (SNI) 03-3989- 2000 tata cara perencanaan dan pemasangan sistem
MENYUKAI INI:
TERKAIT
Ketahui Cara Kerja Hydrant Gedung Bertingkat Lengkap di SiniJuli 27, 2018dalam "Fire Hydrant"
Komponen Hydrant dan Fungsinya Sesuai Standar SNIJuni 25, 2018dalam "Fire Hydrant"
Komponen dalam fire hydrantApril 4, 2017dalam "Fire Hydrant"
Cara Kerja Instalasi, Fire Hydrant, Hydrant Gedung, Komponen Dalam Fire Hydrant
RECOMMENDED POSTS