Standar ini membahas mengenai tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan
slang untuk mencegah bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. Sebelumnya,
sistem dibagi pada tiga kelas, yaitu:
Sistem kelas I
Sistem harus menyediakan sambungan slang ukuran 63,5 mm (2½ inci) untuk pasokan air yang
digunakan oleh petugas pemadam kebakaran dan mereka yang terlatih.
Sistem kelas II
Sistem harus menyediakan kotak slang ukuran 38,1 mm (1½ inci) untuk memasok air yang
digunakan terutama oleh penghuni bangunan atau oleh petugas pemadam kebakaran selama
tindakan awal.
Sistem harus menyediakan kotak slang ukuran 38,1 mm (1½ inci) untuk memasok air yang
digunakan oleh penghuni bangunan dan sambungan slang ukuran 63,5 mm (2½ inci) untuk
memasok air dengan volume lebih besar untuk digunakan oleh petugas pemadam kebakaran
atau mereka yang terlatih.
Untuk sistem hydrant di gedung perkantoran dikatgorikan dalam sistem kelas I karena bahaya
kemungkinan terjadinya kebakaran di kanor termasuk rendah karena pemicu kebakaran rendah
dan sistem proteksi di kantor yang cukup baik.
Alat pengatur tekanan, alat pembatas tekanan, bangunan gedung, katup control, katup control
tekanan, katup slang, pipa cabang, pipa tegak, pipa tegak basah, pipa tegak kering, pipa utama,
sambungan slang, tekanan-tekanan,
Sistem harus menyediakan sambungan slang ukuran 63,5 mm (2½ inci) untuk pasokan air yang
digunakan oleh petugas pemadam kebakaran dan mereka yang terlatih. Untuk kelas 1:
1. Pada setiap bordes diantara 2 lantai pada setiap tangga kebakaran yang dipersyaratkan.
Terdapat beberapa pengecualian, : Sambungan slang diizinkan untuk diletakan pada
lantai bangunan di dalam tangga kebakaran, atas persetujuan instansi yang berwenang.
2. Pada setiap sisi dinding yang berdekatan dengan bukaan jalan keluar horizontal.
3. Di setiap jalur jalan keluarpada pintu masuk dari daerah bangunan menuju ke jalan
terusan.
4. Di bangunan mal yang tertutup, pada pintu masuk setiap jalur jalan keluar atau koridor
jalan keluar dan pintu pintu masuk untuk umum menuju ke mal.
5. Pada lantai tangga kebakaran yang teratas dengan tangga yang dapat mencapai atap
dan bila tangga tidak dapat mencapai atap, maka sambungan slang tambahan 65 mm
harus disediakan pada pipa tegak yang tyerjauh untuk memenuhi keperluan pengujian.
6. Apabila bagian lantai atau tingkat terjauh yang tidak dilinfungi oleh springkler yang
jaraknya dari jalan keluar yang diisyaratkan melampaui 45,7 m atau bagian lantai yang
terjauh dan dilindungi oleh sprinkler yang jarak tempuhnya melebihi 61 ma dari jarak
yang ditentukan.
Ukuran pipa tegak untuk sistem kelas I dan kelas III harus berukuran sekurang-kurangnya 100
mm (4 inci).
1. dirancang secara hidraulik untuk mendapatkan laju aliran air pada tekanan sisa 6,9 bar
(100 psi) pada keluaran sambungan slang 65 mm (2½ inci) terjauh dihitung secara
hidraulik, dan 4,5 bar (65 psi ) pada ujung kotak hidran 40 mm (1½ inci) terjauh dihitung
secara hidraulik.
2. ukuran pipa dengan laju aliran yang disyaratkan pada tekanan sisa 6,9 bar (100 psi) pada
ujung slang terjauh dengan ukuran 65 mm (2½ inci) dan tekanan 4,5 bar (65 psi) pada
ujung slang terjauh dengan ukuran 40 mm (1½ inci), dirancang sesuai seperti tertera
pada tabel 7.7.b . Perancangan yang menggunakan cara skedul pipa, harus dibatasi
hanya untuk pipa tegak basah dari bangunan yang tidak dikatagorikan sebagai bangunan
tinggi.
Bilamana tekanan sisa pada keluaran ukuran 40 mm (1½ inci) pada sambungan slang yang
tersedia untuk digunakan oleh penghuni melampaui 6,9 bar (100 psi), alat pengatur tekanan
yang sudah diuji harus disediakan untuk membatasi tekanan sisa dengan aliran yang
disyaratkan di butir 5.9, pada tekanan 6,9 bar (100 psi).
Bilamana tekanan statis pada sambungan slang melampaui 12,1 bar (175 psi), alat pengatur
tekanan yang sudah diuji harus disediakan untuk membatasi tekanan statis dan tekanan sisa, di
ujung sambungan slang 40 mm (1½ inci) yang tersedia untuk digunakan oleh penghuni,
bertekanan 6,9 bar ( 100 psi), dan bertekanan 12,1 bar (175 psi) pada sambungan slang lainnya.
1. Suatu sistem pengairan umum yang tekanan dan laju alirannya mencukupi.
2. Pompa air otomatis yang dihubungkan dengan sumber air yang telah disetujui sesuai
standar yang disyaratkan.
3. Pompa-pompa pemadam kebakaran manual yang dikombinasikan dengan tangki-tangki
bertekanan.
4. Tangki-tangki bertekanan yang dipasang sesuai dengan standar.
5. Pompa pemadam api manual yang dapat dioperasikan dengan peralatan kendali jarak
jauh (remote control devices) pada setiap kotak hidran.
6. Tangki-tangki gravitasi yang dipasang sesuai standar.
Laju aliran minimum dari pipa hidraulik terjauh harus sebesar550 gpm. Laju aliran pia tegak
tambahan harus sebesar 250 gpm untuk setiap pipa tegak, yang jumlahnya tidak melampaui
1250 gpm.
Untuk Sistem Kombinasi pada Bangunan yang dilengkapi dengan Sprinkler otomastis secara
parsial , laju aliran 150 gpm untuk tingkat hunian bahaya kebakaran ringan, atau 500 gpm untuk
tingkat hunian dengan bahaya kebakaran sedang.
Satu atau lebih sambungan harus disediakan pada system 1 pipa tegak. Bangunan tinggi harus
dilengkapi sekurang kurangnya untuk setiap zona dengan dua atau lebih sambungan dengan
mobil pemadam kebakaran dengan tempat penyimpanan yang berjauhan.
Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis. Gambar rencana yang secara akurat menunjukan detail
dan pengaturan dari system pipa tegak harus disiapkan untuk instansi yang berwenang sebelum
system instalasi dilaksanakan. Gambar rencana tersebut harus jelas, mudah dimengerti dan
digambar dengan menggunakan skala. Gambar gambarharus menunjukan lokasi, pengaturan,
sumber air, perlatan, dan semua detail yang diperlukan untuk menunjukan bahwa ketentuan ini
dipenuhi. Rencana harus mencakup spesifikasi teknis, sifat, dari bahan bahan yang digunakan
dan harus menguraikan semua komponen system. Rencana dan rancangan tersebut juga harus
ditunjukan dengan diagram yang menunjukan ketinggian.
Perhitungan Hidrolis. Bilamana system pemipaan pipa tegak dihitung secara hidrolik, maka
bersamaan dengan penyerahan gambarrencana disertakan juga perhitungan secara lengkap.
[1] SNI 03-1745-2000