• 1. Class 1 System
• Yaitu Hydrant System dengan menggunakan koneksi selang yang
berukuran 2.5in (63.5mm) untuk mensuplai air digunakan oleh orang
orang yang memiliki keahlian dalam penanganan kebakaran seperti
Pemadam Kebakaran
• 2. Class 2 System
• Yaitu Hydrant System dengan menggunakan koneksi selang yang
berukuran 1.5in (38.1mm) untuk mensuplai air digunakan oleh orang
orang pemula yang tidak terlatih dari penghuni sebuah gedung sebagai
permulaan untuk menunggu Pemadam Kebakaran
• 3. Class 3 System
• Yaitu Hydrant System dengan menggunakan koneksi selang yang
berukuran 2.5in dan 1.5in untuk mensuplai air digunakan oleh orang
orang pemula yang tidak terlatih dan orang orang yang memiliki
keahlian dalam penangan kebakaran seperti Pemadam Kebakaran
HYDRANT SYSTEM
Secara umum sistem hydrant dapat dibagi menjadi tiga bagian :
1. HydrantBox
Hydrant Box ini dapat dibagi menjadi dua yaitu berupa Indoor Hydrant (terletak di dalam
gedung) atau Outdoor Hydrant (terletak di luar gedung). Untuk pemasangan Hydrant Box di
dalam ruangan pada bagian atasnya (menempel pada dinding) harus disertai pemasangan alarm
bell. Pada Hydrant Box terdapat gulungan selang atau lebih dikenal dengan istilah Hose Reel.
• Alat ini memiliki fungsi untuk menyuplai air dari PAM dan GWR gedung disalurkan ke
mobil Pemadam Kebakaran agar Pemadam Kebakaran dapat menyiram air mobil ke
gedung yang sedang terbakar. Alat ini diletakkan di bagian luar gedung yang jumlahnya
serta peletakannya disesuaikan dengan luas gedung. Hydrant halaman atau biasa
disebut dengan hydrant pilar, adalah suatu sistem pencegah kebakaran yang
membutuhkan pasokan air dan dipasang di luar bangunan. Hydrant ini biasanya
digunakan oleh mobil PMK untuk mengambil air jika kekurangan dalam tangki mobil.
Jadi hydrant pilar ini diletakkan di sepanjang jalan akses mobil PMK.Untuk menentukan
kebutuhan pasokan air kebakaran menggunakan perhitungan SNI 03-1735-2000 sbb:
Pasokan air untuk hydrant halaman harus sekurang-kurangnya 2400 liter/menit,
serta mampu mengalirkan air minimal selama 45 menit.
Jumlah pasokan air untuk hydrant halaman yang dibutuhkan ditunjukkan pada
RUMUS berikut :
• Rumus yang digunakan
V =Qxt
• Dimana :
V = Volume air yang dibutuhkan hydrant (liter)
Q = Debit aliran untuk hydrant pilar (liter/menit)
t = Waktu pasokan air simpanan (menit)
Untuk menentukan jumlah dan titik hydrant halaman/pillar menggunakan
acuan SNI (Standar Nasional Indonesia) no. 03-1735-2000 sbb:
• Pegang Nozzle
• Ambil posisi dengan benar (kuda-kuda), setelah siap beri kode agar
air segera dialirkan.
• Tangan kiri pegang ujung Nozzle, tangan kanan pada pangkal Nozzle
sambil dijepit dengan ketiak.
• Mengalirkan air
• Beri kode operator dengan tangan lurus ke atas.
• Untuk menghentikan aliran air, tangan ditekuk dengan membuat
gerakan melipat sebatas siku berulang-ulang.
Keuntungan Dan Kelemahan Menggunakan Hydrant
Hydrant digunakan pada saat :
1.Alat Pemadam Api Ringan sudah tidak bisa memadamkan api.
2.Aliran listrik sudah dimatikan/dipadamkan.
3.Jumlah personil sesuai dengan peralatan yang digunakan.