Anda di halaman 1dari 28

TUGAS KESELAMATAN KERJA V

ANGGOTA KELOMPOK :
1. Dwi Hastuti R0216029
2. Eka Wijayanti R0216031
3. Ernita Dyah W R0216033
4. Evirisky K R0216035
5. Faisal Prasetya N R0216037
6. Friska Andani R0216039
7. Intan Puji A R0216047
Pengertian Hidran

Hidran Kebakaran (Fire


Hydrant) adalah suatu
system/ rangkaian
instalasi/jaringan
pemipaan untuk
menyalurkan air
(tekanan tertentu) yang
digunakan sebagai
sarana pemadaman
kebakaran.
Macam – macam sistem hidran
2. Macam-macam Sistem Hydran
kebakaran
Kebakaran
Berdasarkan tempat atau lokasinya
system hydran kebakaran dapat dibagi
menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :
◦ Sistem Hidran Gedung;
◦ Sistem Hidran Halaman;
◦ Sistem Hidran Kota.
1. Sistem Hidran Gedung
Hidran gedung ialah hidran yang terletak
atau dipasang didalam bangunan dan
2½ sistem serta peralatannya
2½ disediakan/dipasang oleh pihak pengelola
bangunan/gedung tersebut.
Berdasarkan penggunaannya hidran jenis
ini diklasifikasikan kedalam 3 (tiga)
kelompok sebagai berikut :
a. HIDRAN KLAS I
Hidran yang dilengkapi dengan slang
berdiameter 2,5” yang penggunaannya
2½ diperuntukan secara khusus bagi
petugas Pemadam Kebakaran atau
orang yang telah terlatih.
1. Sistem Hidran Gedung

b. HIDRAN KLAS II

Hidran yang dilengkapi
dengan slang berdiameter 1,5”
yang penggunaannya
diperuntukan bagi penghuni
gedung atau para petugas
yang belum terlatih.

1. Sistem Hidran Gedung

c. HIDRAN KLAS III

Hidran yang dilengkapi
dengan slang berdiameter
gabungan antara Hidran
Kelas I dan Hidran Kelas II


2. Sistem Hidran Halaman

Sistem hidran halaman ialah


hidran yang terletak diluar atau
lingkungan bangunan instalasi
dan peralatan serta sumber air
disediakan oleh pihak pemilik
atau pengelola gedung
3. Sistem Hidran Kota

Hidran Kota ialah hidran yang terpasang


ditepi/sepanjang jalan pada daerah
perkotaan yang dipersiapkan sebagai
prasarana kota oleh Pemerintah Daerah
setempat guna menanggulangi bahaya
kebakaran. Persediaan air untuk hidran
jenis ini dipasok oleh Perusahaan Air
Minum setempat (PAM)
Komponen Sistem Hydran
1. Reservoir (penampungan air)

Komponen hydrant dan fungsinya


yang sangat berperan penting
yaitu reservoir atau penampungan air.
Reservoir harus mampu mengatasi
persediaan air minimal 30 menit
penggunaan hydrant dengan
kapasitas minimum pompa 500 galon
per menit.
Komponen Sistem Hydran
2. Sistem distribusi hydrant

Sistem distribusi hydrant adalah


desain distribusi jaringan pipa yang
menghubungkan tandon air ke
output air.
Komponen Sistem Hydran
3. Sistem perpipaan
Sistem pipa hydrant terdiri dari beberapa komponen pipa dengan
diameter yang berbeda-beda. Pipa tersebut mendistribusikan air
bertekanan untuk memadamkan api. Berikut jenis pipa hydrant, yaitu:
 Sistem pipa utama (primary feeders), biasanya berukuran 8-16
inch.
 Pipa kedua (secondary feeders), berukuran 6-12 inch.
 Pipa cabang, berukuran 4.5-6 inch.
 Pipa-pipa inilah sebagai media distribusi air untuk memadamkan
kebakaran.
Komponen Sistem Hydran
4. Ruang pompa (pump room)
Ruang pompa merupakan sebuah ruang atau bangunan yang
berisi mesin utama instalasi hydrant yaitu pompa hydrant dan
panel pengendali sistem hydrant. Di dalam ruang pompa terdapat:
 Pompa hydrant
 Panel kontrol
 Header
 Suction (pipa hisap)
 Pressure tank
Komponen Sistem Hydran
5. Pompa hydrant
Pompa hydrant berfungsi memindahkan air dari reservoir ke sistem
distribusi hydrant.Pompa hydrant ada 3 yaitu:
 Pompa jockey berfungsi untuk
menjaga tekanan stastis di dalam
jaringan hydrant.
 Pompa utama (electric main pump)
sebagai penggerak utama air di sistem
hydrant.
 Pompa cadangan (diesel pump)
sebagai penggerak cadangan sistem
hydrant.
Komponen Sistem Hydran
6. Panel Kontrol
Panel kontrol berfungsi
mengatur dan
mengendalikan system kerja
pompa hydrant agar dapat
bekerja sesuai fungsinya.
Hydrant pump bekerja
berdasarkan tekanan yang
ada pada instalasi pipa.

Untuk mengatur sistem kerja pompa berdasarkan tekanan, panel kontrol


mendapatkan input dari pressure switch.
Komponen Sistem Hydran
7. Header
Pipa header berfungsi sebagai
penghubung utama antara pipa
pengeluaran (discharge) dari pompa
hydrant ke jaringan sistem distribusi
hydrant.
Diameter pipa biasanya berukuran
lebih besar dibanding pipa lainnya.
Komponen Sistem Hydran
8. Suction (pipa hisap)
Suction (pipa hisap)
berfungsi mengubungkan
air dari tandon air
menuju ke pompa
hydrant.
Suction terdiri dari
beberapa komponen
yaitu foot valve, gate
valve, Y strainer, dan
flexible joint.
Komponen Sistem Hydran
9. Pressure tank
Pressure tank berfungsi mejaga
tekanan dari pompa hydrant agar
selalu stabil dan membuang udara
yang terjebak dalam instalasi.
Komponen Sistem Hydran
Komponen output fire hydrant merupakan kelengkapan Sistem Hidran
yang terdiri dari :
 Katup-katup (valve)
 Saklar Tekanan (pressure switch)
 Tangki Tekanan (pressure tank)
 Tangki Pemancing (priming tnk)
 Manometer
 Kotak hidran isi 1 set Slang dan pipa pemancar (nozzle)
 Katup petugas Pemadam (landing valve)
 Sambungan Dinas Pemadam (siamese connection)
Bagian-bagian Hydran Yang
Penting Digunakan Pemadam
Kebakaran
a. Sambungan Pemadam Kebakaran
Siamese connection merupakan
masukan (inlet) bercabang dua yang
berfungsi untuk memasukka air kedalam
jaringan sistem hidran apabila pompa
kebakaran mengalami kerusakan atau
air didalam reservoir telah habis.
Kopling ini biasanya terletak ditempat yang mudah dilihat dan mudah
dijangkau oleh mobil unit Pemadam Kebakaran.
b. Katup Petugas Pemadam Kebakaran

Katub ini berupa kopling keluaran (outlet)


yang jenis dan ukurannya sesuai dengan
kopling yang digunakan oleh DPK.
Terpasang ditiap lantai bangunan,
dihubungkan pada Pipa Tegak sistem
hidran.Fungsi dari katup ini adalah
menghubungkan slang DPK dengan Pipa
Tegak yang pasokan airnya oleh Unit Mobil
Pompa melalui Siamese Connection.

Sistem Hidran yang diwajibkan katup jenis ini adalah bangunan dengan
Klasifikasi Bangunan Menengah dan Bangunan Tinggi.
Persyaratan Teknis Hidran Gedung
(SK. GUB. KDKI Jakarta No. 2525 /1984)

Diameter Slang 2 ½ Inchi 1 ½ Inchi


Minimal Debet Air 900 liter / menit 380 liter / menit
(500 gpm) (100 gpm)
Minimal Diameter •Untuk bangunan menengah 4 •Untuk bangunan rendah 2 inchi
Pipa Tegak inchi •Untuk bangunan menengah 2½
•Untuk bangunan tinggi 4 inchi inchi
•Untuk bangunan Tinggi 4 inchi

Tekanan Maksimal Tidak terbatas 6,8 kg / cm2 (199 psi)

Tekanan Minimal 4,4 kg / cm2 (65 psi) 4,4 kg / cm2 (65 psi)
Pemakaian 30 menit 30 menit
Minimal
Aturan – aturan Penting
Penggunaan Hydran
 Letak kotak hidran harus mudah dilihat dan dicapai serta
kotaknya tidak boleh terkunci
 Panjang slang maksimal 30 meter (100 feet), harus tidak bocor
dan tidak lapuk serta diatur sehingga tidak membelit jika ditarik
(direntangkan)
 Pipa pemancar harus selalu terpasang pada slang
 Pipa hidran dan kotak hidran harus dicat merah, kotak hidran
tersebut harus diberi tulisan “HYDRANT” dengan WARNA
PUTIH dan penempatannya tidak terhalang oleh benda-benda
lain
Aturan – aturan Penting
Penggunaan Hydran
 Harus disediakan “Sambungan Dinas Kebakaran” (Fire Brigade
Connection) yang berupa Kopling Kembar Siam (Siamesse
Coupling) dengan jenis yang sama dengan untuk kopling yang
digunakan Dinas Kebakaran serta ditempatkan pada tempat
yang mudah dijangkau oleh Unit Mobil Pompa Dinas Kebakaran
 Pada bangunan tinggi yang memakai pipa tegak 6 inches harus
disediakan kopling pengeluaran (Landing Valve) yang
berdiameter 2½ inch dengan bentuk kopling yang sama dengan
digunakan Dinas Kebakaran
Prosedur Penggunaan Fire
Hydrant
1. Persiapan Selang Fire Hose
Angkat selang fire hose mendekat, bisa juga dipanggul jika
terasa berat dan lempar selang tersebut ke arah yang
mendekati api. Bisa Juga Menarik kedua Ujung Selang dan
disesuaikan dengan model gulungan selang.
Posisikan selang agar tidak terbelit, sehingga aliran air
nantinya bisa berjalan dengan lancar.
Jika panjang selang kurang, maka bisa ditambah dengan
selang lainnya.
Menyambungkan pangkal selang dengan hydrant pillar. Jika
sumber air dari box hydrant biasanya tidak perlu
menyambungkan selang namun Langsung ditarik ke arah api.
Prosedur Penggunaan Fire
Hydrant
2. Persiapan Nozzle
Posisikan kaki agak merenggang agar tumpuan ke
tanah kuat, persiapkan nozzle dengan pegangan
yang sempurna.
Posisi salah satu tangan adalah memegang ujung
nozzle, dan tangan satunya pada pangkal dengan
menjepitkan ke ketiak supaya tidak goyah.
Berikan kode ke operator jika anda merasa sudah
siap memadamkan api.
Prosedur Penggunaan Fire
Hydrant
3. Persiapan Aliran Air
Kode untuk mengalirkan air dari pemegang nozzle adalah
tangan lurus keatas
Sedangkan kode untuk menghentikan aliran air adalah
melipat siku tangan dengan berulang-ulang.
Catatan :
 Jangan membuka kran air (valve) terlalu cepat. Sifat air
yang ada dalam instalasi fire hydrant adalah air yang
mempunyai tekanan, sehingga bisa membahayakan
petugas yang ada di depan (pemegang nozzle) seperti
terpental karena pijakan tidak kuat.
 Menutup kran juga tidak disarankan dengan tergesa-gesa
karena bisa mengakibatkan water hammer yang dapat
merusak peralatan fire hydrant.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai