ANGGOTA KELOMPOK :
1. Dwi Hastuti R0216029
2. Eka Wijayanti R0216031
3. Ernita Dyah W R0216033
4. Evirisky K R0216035
5. Faisal Prasetya N R0216037
6. Friska Andani R0216039
7. Intan Puji A R0216047
Pengertian Hidran
1½
2½
2. Sistem Hidran Halaman
Sistem Hidran yang diwajibkan katup jenis ini adalah bangunan dengan
Klasifikasi Bangunan Menengah dan Bangunan Tinggi.
Persyaratan Teknis Hidran Gedung
(SK. GUB. KDKI Jakarta No. 2525 /1984)
Tekanan Minimal 4,4 kg / cm2 (65 psi) 4,4 kg / cm2 (65 psi)
Pemakaian 30 menit 30 menit
Minimal
Aturan – aturan Penting
Penggunaan Hydran
Letak kotak hidran harus mudah dilihat dan dicapai serta
kotaknya tidak boleh terkunci
Panjang slang maksimal 30 meter (100 feet), harus tidak bocor
dan tidak lapuk serta diatur sehingga tidak membelit jika ditarik
(direntangkan)
Pipa pemancar harus selalu terpasang pada slang
Pipa hidran dan kotak hidran harus dicat merah, kotak hidran
tersebut harus diberi tulisan “HYDRANT” dengan WARNA
PUTIH dan penempatannya tidak terhalang oleh benda-benda
lain
Aturan – aturan Penting
Penggunaan Hydran
Harus disediakan “Sambungan Dinas Kebakaran” (Fire Brigade
Connection) yang berupa Kopling Kembar Siam (Siamesse
Coupling) dengan jenis yang sama dengan untuk kopling yang
digunakan Dinas Kebakaran serta ditempatkan pada tempat
yang mudah dijangkau oleh Unit Mobil Pompa Dinas Kebakaran
Pada bangunan tinggi yang memakai pipa tegak 6 inches harus
disediakan kopling pengeluaran (Landing Valve) yang
berdiameter 2½ inch dengan bentuk kopling yang sama dengan
digunakan Dinas Kebakaran
Prosedur Penggunaan Fire
Hydrant
1. Persiapan Selang Fire Hose
Angkat selang fire hose mendekat, bisa juga dipanggul jika
terasa berat dan lempar selang tersebut ke arah yang
mendekati api. Bisa Juga Menarik kedua Ujung Selang dan
disesuaikan dengan model gulungan selang.
Posisikan selang agar tidak terbelit, sehingga aliran air
nantinya bisa berjalan dengan lancar.
Jika panjang selang kurang, maka bisa ditambah dengan
selang lainnya.
Menyambungkan pangkal selang dengan hydrant pillar. Jika
sumber air dari box hydrant biasanya tidak perlu
menyambungkan selang namun Langsung ditarik ke arah api.
Prosedur Penggunaan Fire
Hydrant
2. Persiapan Nozzle
Posisikan kaki agak merenggang agar tumpuan ke
tanah kuat, persiapkan nozzle dengan pegangan
yang sempurna.
Posisi salah satu tangan adalah memegang ujung
nozzle, dan tangan satunya pada pangkal dengan
menjepitkan ke ketiak supaya tidak goyah.
Berikan kode ke operator jika anda merasa sudah
siap memadamkan api.
Prosedur Penggunaan Fire
Hydrant
3. Persiapan Aliran Air
Kode untuk mengalirkan air dari pemegang nozzle adalah
tangan lurus keatas
Sedangkan kode untuk menghentikan aliran air adalah
melipat siku tangan dengan berulang-ulang.
Catatan :
Jangan membuka kran air (valve) terlalu cepat. Sifat air
yang ada dalam instalasi fire hydrant adalah air yang
mempunyai tekanan, sehingga bisa membahayakan
petugas yang ada di depan (pemegang nozzle) seperti
terpental karena pijakan tidak kuat.
Menutup kran juga tidak disarankan dengan tergesa-gesa
karena bisa mengakibatkan water hammer yang dapat
merusak peralatan fire hydrant.
TERIMAKASIH