b. Fixed temperature heat detectors: Bekerja berdasarkan Gbr 8 Flame/ Spark Detector
perubahan bentuk komponen sensor dari padat menjadi Jenis Flame Detector yang bekerja dengan sistem optical
cair. Pada jenis sensor ini digunakan heat sensitive sensor:
eutectic alloy, yaitu campuran zat kimia yang akan a. Ultraviolet (UV) Flame Detector: bekerja dengan
berubah bentuk pada suhu tertentu atau eutectic point. panjang gelombang lebih pendek dari 300 nm.
heat sensitive eutectic alloy secara mudah dapat Detektor ini mendeteksi kebakaran dan ledakan dalam
dicontohkan seperti timah atau Tin (Sb) yang akan waktu 3-4 milidetik karena radiasi UV yang
mencair pada suhu penyolderan. Begitu pencairan ini dipancarkan pada saat terjadi percikan api.
terjadi maka sensor akan bekerja untuk menggerakan b. Near Infrared Array Flame Detectors: juga dikenal
alarm. sebagai detektor api visual, menggunakan teknologi
pengenalan api untuk mengkonfirmasi timbulnya api
dengan menganalisis dekat radiasi IR melalui array
pixel dari sebuah charge-coupled device (CCD).
c. Infrared (IR) Flame Detectors: detektor api yang
bekerja dalam spektrum pita inframerah. Gas panas
memancarkan pola spektrum tertentu di wilayah
inframerah, yang dapat dirasakan dengan kamera
thermal imaging khusus (TIC), jenis kamera ini dikenal
juga sebagai kamera thermographic
d. IR3 flame detectors: bekerja dengan membandingkan
Gbr 7 ROR Fixed temperature heat detector tiga band panjang gelombang tertentu dalam IR
Berbeda dengan ROR, maka Fix Temperature baru wilayah spektrum dan rasio mereka satu sama lain.
mendeteksi pada derajat panas yang langsung tinggi. 6) Ionization current flame detection: Jenis flame detection
Oleh karena itu cocok ditempatkan pada area yang yang menggunakan ionisasi dikenal sebagai Ionization current
lingkungannya memang sudah agak-agak "panas", flame detection. Sistem ini bekerja dengan mengukur
seperti: ruang genset, basement, dapur-dapur intensitas ionisasi dalam api. Jenis sesor ini biasanya
foodcourt, gudang beratap asbes, bengkel las dan digunakan dalam proses pemanas gas di industri besar yang
sejenisnya. Alasannya, jika pada area itu dipasang terhubung ke sistem kontrol api dan bertindak baik sebagai
ROR, maka akan rentan terhadap False Alarm (Alarm monitor kualitas api dan perangkat fire system.
Palsu), sebab hembusan panasnya saja sudah bisa
menyebabkan ROR mendeteksi. Area efektif detektor 7) Thermocouple flame detection: Termokopel digunakan
jenis ini adalah 30m2 (pada ketinggian plafon 4m) atau secara ekstensif untuk memantau keberadaan api dalam sistem
15m2 (untuk ketinggian plafon antara 4 - 8m). Seperti pembakaran pemanas dan kompor gas. Umumnya digunakan
halnya ROR, kabel yang diperlukan untuk detector ini sebagai pencegahan bahaya untuk memotong pasokan bahan
cuma 2, yaitu L dan LC, boleh terbalik dan bisa bakar bila nyala api tidak dapat dikendalikan. Hal ini untuk
mencegah bahaya ledakan dan kebakaran atau bahaya sesak
napas di ruang tertutup karena tipisnya oksigen.
8) Sensor Gas (Gas Detector): Gas Detector akan untuk
mendeteksi kehadiran sebuah gas dalam area tertentu yang
berpotensi menimbulkan kebakaran atau pun menyebabkan
gangguan keselamatan bagi manusia.