Disusun Oleh:
Muhammad Ridho Syihabuddin
V8122062
B
1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi system proteksi
kebakaran pada Gedung E FK UNS baik aktif maupun pasif
1.4 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah untuk menambah wawasan terkait system proteksi
kebakaran dan sebagai sarana perbaikan system proteksi kebakaran yang masih belum sesuai
regulasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
LANTAI 3
LANTAI 2
=tangga
LANTAI 1
TITIK
KUMPUL
2. Sistem Proteksi Kebakaran Aktif
a. Hydrant
= reservoir
= distributor
= primery feeder
= secondary feeder
= hydrant box
= hydrant halaman
b. APAR
c. Detektor
d. Alaram Kebakaran
e. Sprinkler
= sprinkler
= pipa utama
= pipa cabang
A. PEMBAHASAN
1. Jalur Evakuasi dan Titik Kumpul
Lantai 3 semua akses jalur evakuasi dari ruang apapun di arahkan menuju
tangga. Setelah turun sampai lantai 2, dilanjutkan dengan turun ke lantai 1.
Setelah itu menuju titik kumpul area jalan (barat gedung E). Jalur evakuasi
lanatai 2 langsung ke arah barat, kemudian melewati jalan samping gedung E.
lalu menuju titik kumpul.
2. Hydrant
Pada sketsa yang dibuat, gedung E Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret membutuhkan 4 hydrant. Hydrant tersebut terdiri dari 3 hydrant
box dan 1 hydrant halaman. Reservoir terletak di barat gedung E. Hydrant
halaman di letakkan di depan gedung E lantai 1. Hydrant box pada lantai 1
diletakkan di area timur, lantai 2 di area barat, lantai 3 sedikit di tengah.
Terdapat sistem instalasi hydrant kelas III, yaitu:
a. Menggunakan selang berdiameter 2,5 dan 1,5.
b. Debit air minumun 500 galon/menit.
c. Tekanan nozzle terjauh adalah 4,5-7,0 kg/cm2.
d. Waktu persediaan air 90 menit.
3. APAR
Jenis APAR yang tepat untuk digunakan di gedung E adalah APAR
dengan jenis water (air). Pada lantai 1 membutuhkan 5 APAR. Lantai 2 dan 3
membutuhkan masing-masing 7 APAR. Jadi, jumlah APAR yang dibutuhkan di
gedung E berjumlah 19 APAR. Berikut cara penghitungan APAR tiap lantai.
a. Lantai 1
Diketahui:
Luas gedung E= 867,459 m2
D= 15 m (jarak maksimum APAR)
𝜋= 3,14
Jadi jumlah apar yang dibutuhkan di lantai 1 (X1)
21
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑅𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
X1= 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝐿𝑖𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑖
867,549
X 1= 3,14
2
×15
4
1221
X 2= 3,14
2
×15
4
1221
X 3= 3,14
2
×15
4
= 1 × 12
2
=6
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
Nmemanjang =
𝑆
40,73
= 12
=3
𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟
Nmelebar =
𝑆
21,30
= 12
=2
Detektor di lantai 1 = Nmenajang × Nmelebar
=3x2
=6
23
b. Lantai 2
Diketahui:
Panajang = 57,35m
Lebar = 21,30m
Faktor pengali = 100%
R. efektif asap = 12m
Jadi jumlah detektor yang diperlukan di lantai 2, yaitu:
S = jarak tiap detektor
S = jarak maksimum x faktor pengali
S = 12 x 100%
S= 12m
Jarak antar detektor = 1 × 𝑆
2
= 1 × 12
2
=6
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
Nmemanjang =
𝑆
57,35
= 12
=5
𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟
Nmelebar =
𝑆
21,30
= 12
=2
Detektor di lantai 2 = Nmenajang × Nmelebar
=5x2
= 10
c. Lantai 3
Diketahui:
Panajang = 57,35m
Lebar = 21,30m
Faktor pengali = 100%
24
R. efektif asap = 12m
Jadi jumlah detektor yang diperlukan di lantai 3, yaitu:
S = jarak tiap detektor
S = jarak maksimum x faktor pengali
S = 12 x 100%
S= 12m
Jarak antar detektor = 1 × 𝑆
2
= × 12
1
2
=6
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
Nmemanjang =
𝑆
57,35
= 12
=5
𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟
Nmelebar =
𝑆
21,30
= 12
=2
Detektor di lantai 3 = Nmenajang × Nmelebar
=5x2
= 10
5. Alaram Kebakaran
Gedung E membutuhkan 3 alaram kebakaran. Setiap lantai terdapat 1
alaram kebakaran. Lantai 1 diletakkan di dekat pintu masuk. Alaram kebakaran
di lantai 2 diltakkan di dekat toilet utara. Sedangkan di lantai 3 ditempatkan di
dekat tolilet utara. Alaram kebakaran harus mudah dilihat dan dijangkau. Ini
suapaya orang yang melihat kebakaran bisa memberikan informasi secara
manual melalui alaram kebakaran.
25
6. Sprinkler
X= 3,45
L= X2
L= (3,45)2
L= 11,9m2
a. Lantai 1
Jumlah sprinkler = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑖
867,549
= 11,9
= 73 sprinkler
b. Lantai 2
Jumlah sprinkler = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑖
1221
= 11,9
= 103 sprinkler
c. Lantai 3
Jumlah sprinkler = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑖
1221
= 11,9
= 103 sprinkler
26
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gedung E Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret mrupakan gedung
pendidikan yang tergolong dalam potensi kebakaran ringan. Gedung tersebut belum
dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran pasif dan aktif. Sehingga penelitian
ini dapat memberikan gambaran mengenai sistem proteksi kebakaran. Sistem
proteksi kebakaran pasif berupa jalur evakuasi dan titik kumpul. Sedangkan sistem
proteksi kebakaran aktif berupa hydrant, APAR, detektor, alaram kebakaran, dan
sprinkler. Dengan rincian sebagai berikut.
1. 4 hydrant, 3 hydrant box dan 1 hydrant halaman
2. 19 APAR berjenis air
3. 26 smoke detector
4. 3 alaram kebakaran manual
5. 225 kepala sprinkler berwarna jingga
B. Saran
1. Seharusnya kami lebih memepelajari mengenai regulasi dan peraturan
mengenai sistem proteksi kebakaran
2. Mempersiapkan referensi sebelum mengerjakan penelitian ini.
3. Mempelajari software atau aplikasi yang digunakan untuk mengedit gambar.
27