Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rafly Azmy Rifaldi

NIM : 1905740
Kelas : PTB B
Mata Kuliah : Building Information Management (BIM)
Tugas : (Resume Tugas 3 PK dan gambar PK apa saja yg ada di gedung
BC)

Tugas 3 Resume

 Sistem Utilitas Pada Bangunan Tinggi.


Sistem Proteksi Kebakaran
Dalam Usaha dan Upaya berdasarkan sistem proteksi kebakaran untuk mencegah atau
menyebarkan api dengan menghilangkan/meminimalkan risiko kebakaran dan penyiapan
sistem proteksi aktif dan pasif

- Pasif: Penggunaan material, komponen bangunan, kompartementalisasi


- Aktif: sistem deteksi dan sistem pemadam kebakaran
 Peraturan Menteri PUPR No. 26/prt/m/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem
Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

 Sistem proteksi kebakaran aktif, merupakan sistem proteksi kebakaran dengan


berfokus pada sistem pendeteksian dan sistem pemadaman kebakaran, contohnya :
0. Deteksi kebakaran, menggunakan unsur elektrikal seperti detektor, alarm
kebakaran, dan komunikasi deteksi kebakaran sebagai pendeteksi dan
keselamatan jiwa yang bertujuan untuk mendeteksi munculnya api sejak
tahap awal dan kemudian memberi peringatan (alarm) ke sekitar
a. Evakuasi kebakaran, menggunakan pencahayaan darurat dan sistem
mekanikal pengendalian asap, evakuasi kebakaran yang biasanya ditandai
dengan bunyi alarm
b. Pemadaman kebakaran, pada proses pemadaman kebakaran jika api yang
dihasilkan kecil bisa dipadamkan menggunakan APAR namun jika api
sudah membesar maka sprinkle yang akan mengeluarkan air hasil distribusi
dari GWT menggunakan pompa khusus.
c. Penempatan hydrant, sprinkle, dan APAR. Penempatan hydrant dengan
jangkauan 38 m ditempatkan di area shaft pemadam kebakaran di dekat
tangga darurat dan sedekat mungkin dengan pipa hydrant.
Proteksi kebakaran aktif

Sistem dari sistem deteksi kebakaran, evakuasi kebakaran, pemadam kebakaran

Diagram Sistem

Deteksi kebakaran
 Adapun cara mencegah kebakaran pada gedung dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu:
0. Fire system security (detector api, sprinkle, dan alarm asap)
a. Cara manual (fire hydrant, fire extinguisher, fire alarm button, dan fire axe)
Pada Penerapan sistem proteksi kebakaran di gedung Anda dengan membangun komponen
berikut: Misalnya. :

A. Logo pintu keluar darurat

B. Pisahkan jarak antar barang yang berisiko tinggi kebakaran

C. Memasang peralatan proteksi kebakaran pada struktur bangunan

D. Merancang peralatan tahan ledakan atau tahan ledakan untuk produk listrik di area
berbahaya kebakaran

E. Buat pintu keluar darurat yang dapat digunakan dalam keadaan darurat

Dan untuk mengatasi Aktivtas ruangan jika adanya kebakaran, menggunakan sistem
utilitas untuk smoke detector dengan mendeteksi adanya kebakaran dari asap dan juga
terminal box fire alarm dan selanjutnya menggunakan master control panel fire alarm –
dengan sisten fcc (fire command center) dibalik pintu-pintu dan sarana komunikasi
otomatis terbuka dan juga kelistrikan dari masing- masing PLN padam dan untuk
membackup nya sendiri dengan mesin genset.
Arsitek vs proteksi kebakaran

Perancangan arsitektur

 GWT fire, R. Pompa PK


 ruang FCC (fire command center) & MCP-FA (master control panel – fire alarm)
 IHB (indoor hydrant box) & TBFA (terminal box fire alarm)
 detector, battery lamp, sprinkler head

Contoh Gambar PK pada penggunaan Gedung BC

Anda mungkin juga menyukai