Kedua undang-undang tersebut menetapkan bahwa pemasangan fire alarm harus memenuhi
persyaratan teknis yang ditentukan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir dan Energi Sumber
Daya Mineral (BATAN). Selain itu juga harus dilakukan oleh tenaga yang berpengalaman dan
berlisensi.
Ada juga nih acuan standar pemasangan fire alarm di Indonesia, yaitu mengacu pada Standar
Nasional Indonesia (SNI) No. 03-3986-2000 tentang instalasi fire alarm kebakaran otomatis.
Akan tetapi, sampai saat ini skematik proses instalasi fire alarm lebih mengacu pada standar
dari National Fire Protection Association (NFPA 72).
NFPA menjadi acuan utama, karena sudah lebih terjamin keakuratannya. Nah, di dalam NFPA
72 ini terdapat ketentuan-ketentuan mengenai keselamatan terbaru menggunakan sistem yang
mampu mendeteksi bahaya kebakaran.
Itulah beberapa standar pemasangan fire alarm system yang bisa Anda jadikan sebagai acuan
dalam melakukan instalasi sistem.
Namun, Anda juga harus tetap mempertimbangkan untuk mematuhi juga peraturan perundang-
undangan lainnya yang berlaku di Indonesia. Termasuk peraturan dari pemerintah daerah
setempat maupun peraturan dari perusahaan terkait.
Dibawah ini merupakan beberapa standar umum yang dapat diterapkan:
1. Sistem fire alarm harus dirancang dan diinstal oleh tenaga profesional yang
memiliki lisensi dan kualifikasi yang sesuai.
2. Sistem harus sesuai dengan standar industri yang berlaku, seperti NFPA 72 di
Amerika Serikat.
3. Sistem harus dilakukan pengujian dan pemeliharaan rutin untuk memastikan
kinerjanya selalu dalam kondisi baik.
4. Sistem harus dapat memberikan peringatan dini dan alarm yang jelas dan cukup
keras untuk dapat didengar oleh semua orang di area yang ditutupi oleh sistem
tersebut.
5. Sistem harus dapat dioperasikan dengan mudah oleh petugas keamanan atau
pegawai bangunan.
6. Sistem harus dapat terhubung dengan sistem lain seperti sprinkler, sistem
pemadaman, dan sistem pemadaman darurat.
Lalu, Fire Alarm Diletakkan Dimana?
Dalam standar pemasangan fire alarm yang berlaku, detektor harus diletakkan di lokasi yang
strategis. Hal tersebut bertujuan untuk mendeteksi kebakaran pada waktu yang tepat dan
memberikan peringatan yang cepat kepada penghuni atau pengunjung suatu bangunan.
Dibawah ini merupakan beberapa tempat yang efektif untuk meletakkan fire alarm:
1. Di dalam ruangan: fire alarm harus diletakkan di dalam setiap ruangan yang
memiliki potensi kebakaran, seperti ruang tamu, kamar tidur, dapur, dan ruang
kerja.
2. Di luar ruangan: fire alarm harus diletakkan di luar ruangan di area yang
memiliki potensi kebakaran, seperti di area parkir, di lantai dasar bangunan, dan
di area eksternal.
3. Di area kritis: fire alarm harus diletakkan di area yang memiliki potensi
kebakaran yang tinggi, seperti di dalam lift, di area server, di area mesin, dan di
area penyimpanan bahan kimia.
4. Di area umum: fire alarm harus diletakkan di area umum seperti di koridor, di
ruang tunggu, di lobby, dan di area terbuka yang digunakan banyak orang.
Untuk rincian lebih detail, Anda bisa menyimak lebih lanjut pada regulasi dan standar
pemasangan fire alarm yang berlaku di Indonesia. Tujuannya adalah agar Anda bisa
mendapatkan keamanan maksimal dari fire alarm system yang terpasang.