Anda di halaman 1dari 59

SISTEM PROTEKSI

KEBAKARAN
PADA BANGUNAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti pelajaran ini para peserta


diklat diharapkan dapat memahami tentang
Sistim Alarm Kebakaran, Sistem Hidran
Kebakaran, dan Sistem Sprinkler Otomatis.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti Materi ini para peserta diklat


diharapkan dapat :

 Memahami dengan baik mengenai Komponen –


komponen utama Sistem Alarm Kebakaran
 Memahami Komponen Utama Hidran Kebakaran
 Memahami Sistem Sprinkler Otomatis
PENGERTIAN

Sistem Proteksi kebakaran


adalah:
Peralatan sistem
perlindungan /pengamanan
bangunan gedung dari kebakaran
yang di pasang pada bangunan
gedung.

(Perda DKI Jakarta No 8 tahun 2008, tentang


Pencegahan Dan Penanggulangan Bahaya
Kebakaran)
SISTEM ALARM
KEBAKARAN GEDUNG

Pengertian :
Adalah suatu alat untuk memberikan peringatan dini kepada
penghuni gedung atau petugas yang ditunjuk,tentang adanya
kejadian atau indikasi kebakaran di suatu bagian gedung.

 Dengan adanya peringatan secara dini tersebut akan


memungkinkan penghuni/petugas dapat mengambil tindakan
pemadaman atau melaksanakan evakuasi jiwa maupun harta
benda .
SYSTEM CONSTRUCTION
MAIN CONTROL FIRE ALARM

Alat ini adalah pusat dari Fire Alarm


System yang dapat mengontrol
bekerjanya seluruh bagian detector
dan manual station juga memberikan
instruksi pada alarm bell, lacation
indicator lamp apabila terjadi
indikasi kebakaran.

Biasanya alat ini dipasang pada


ruang operation atau control room
dimana terdapat pengawasan 24 jam.
FASILITAS YANG DIMILIKI MCFA
 Power indicator lamp
Untuk mengetahui kondisi catu daya pada panel
 Fire Alarm Station : Untuk mengetahui sinyal

yang diterima dari berasal dari Manual push


Button.
 Intercom : Untuk melakukan komunikasi dengan

Annunciator atau Fire Alarm Station


 Accumulation : Untuk mengetahui adanya

alaram Palsu
 Caution : Indikasi untuk menunjukan bahwa

posisi salah satu saklar atau lebih tidak pada


posisi normal
FASILITAS YANG DIMILIKI MCFA
 Disconnection : Untuk menunjukan adanya kabel instalasi
yang terputus pada jaringan detector.
 Fuse Disconnection : Untuk mengetahui adanya fuse yang

putus pada panel akibat gangguan yang terjadi pada sistem.


 Silence ; Saklar ini berfungsi untuk mematikan alarm bell.
 General alarm : Untuk mengaktifkan bell pada seluruh area

gedung apabila keadaan darurat.


 Battery Check : Untuk mengetahui kondisi battery back up

pada panel.
 Reset ; Untuk mengembalikan panel pada keadaan normal.
Local Combined Box
• Alat ini adalah gabungan antara Manual Alarm Station
dan Alarm Bell tetapi dilengkapi juga dengan
indicator Lamp sebagai tanda bahwa Control
Panel/Fire Alarm bekerja normal.
• Biasanya alat ini juga dipasang pada ruang umum
sebagai pemberi isyarat apabila terjadi kebakaran
seperti keterangan tersebut diatas.

Annunciator Panel
• Alat ini adalah bagian/tambahan dari Control Panel
Fire Alarm System yang fungsinya sebagai
monitor/pengamat tambahan hanya tidak dapat
berbuat aktif seperti Control Panel. Alat ini juga
dilengkapi dengan Alarm Bell dan telephone jack.
• Biasanya alat ini dipakai apabila dibutuhkan pengamat
tambahan diruangan lain seperti ruang General
Manager pada suatu hotel.
MANUAL ALARM STATION
• Alat ini bekerja apabila tombol
mechanic yang dilapis oleh plastic
ditekan yang mengakibatkan
mechanical contact menjadi aktif.

• Biasanya alat ini digunakan pada


ruang2 umum/public area sebagai
alat diteksi manual dan untuk
Manual Alarm Station dilengkapi
dengan telephone jack untuk
emergency communication.
ALARM BELL

 Alat ini bekerja apabila Main


Control Fire Alarm menjadi aktif
(Control Panel akan mensupply
tegangan DC 24 volt ke Alarm
Bell).
 Biasanya
alat ini juga digunakan
pada ruang umum sebagai
pemberi isyarat apabila terjadi
kebakaran (untuk evakuasi).
JENIS DAN TIPE DETEKTOR
IONIZATION SMOKE DETECTOR
ALAT PENGINDRA INI MEMILIKI KOMPONEN :

 Ruang deteksi dengan ini dilengkapi dengan bahan


radioaktif yang diberi muatan listrik sehingga
memancarkan ion positif dan ion negatif dengan muatan
yang seimbang.
 Rangkaian electronic contact .

 Cara kerja detektor ini bila terjadi kebakaran yang kemudian


ada asap yang memasuki ruang deteksi maka partikel-
partikel asap tersebut mempengaruhi perubahan nilai ion
diruang deteksi tersebut mengakibatkan rangkaian
elektronic contact menjadi aktif dan alarm berbunyi .

Biasanya alat ini digunakan apabila dibutuhkan


deteksi seawal mungkin untuk suatu ruangan seperti
ruang computer, arsip dan lain-lain , sehingga pada
ruangan tersebut tidak diperkenankan merokok.
PHOTO ELECTRIC DETECTOR SMOKE
PENGURANGAN CAHAYA
KOMPONEN PADA ALAT PENGINDRA INI:
 Sunber cahaya infra merah dipantulkan melalui lensa
fokus sehingga pancaran cahayanya lurus.
 Photo electric cell yg dihubungkan kerangkaian
electronic contact ke alarm.Di waktu tidak terjadi
kebakaran photo cell selalu menerima cahaya infra merah

 Prinsip kerja deteksi ini bila terjadi kebakaran terdapat


asap yang menghalangi cahaya yg selalu diterima oleh
photo cell, kemudian dengan berkurangnya nilai cahaya
yg diterima oleh photo cell mengakibatkan rangkaian
electronic contact menjadi aktif dan alarn berbunyi.

Biasanya alat ini digunakan apabila dibutuhkan deteksi


yang tidak terlalu sensitif seprti ruang kerja eksekutif,
gudang dan lain2 dimana terdapat asap dengan kadar
ringan.
PHOTO ELECTRIC DETECTOR SMOKE
PEKA CAHAYA

ALAT DETECTOR INI MEMILIKI KOMPONEN:


 Ruang deteksi yang dilengkapi dengan
pemancar cahaya infra merah dan penerima
cahaya infra merah .
 Rangkaian electronic contact .

 Prinsip kerja detector ini bila terjadi


kebakaran sehingga asap memasuki ruang
deteksi maka partikel asap tersebut
memantulkan cahaya infra merah yang
dipancarkan oleh tranmitter sehingga dapat
tertangkap oleh receiver ( photo diodae) yang
mengakibatkan rangkaian electronic contact
menjadi aktif dengan demikian alarm
berbunyi.
PENGINDRA PANAS SUHU TETAP
(FIXED TEMPERATURE)
DETEKSI INI MEMILIKI KOMPONEN:
 Elemen peka yang di dalamnya menggunakan
dwi-logam (sensor bimetal).
 Mechanical contact.

 Prinsip kerja deteksi ini bila terjadi kebakaran


elemen peka menerima panas dengan derajat
suhu yg ditentukan (600,700,800 dst) oleh
kepekaan deteksi maka sensor bimetal
mendorong mechanical contact menjadi aktif
dengan demikian alarm berbunyi.

Biasanya alat ini digunakan pada ruangan


yang agak panas seperti ruang mesin,
Generator listrik dan lain2 serta memerlukan
diteksi panas dengan keadaan panas tertentu
(over heat sensor).
PENGINDRA PANAS TIPE PENGEMBANGAN SUHU
(RATE OF RISE HEAT DETECTOR)

DETEKSI INI MEMILIKI KOMPONEN:


Ruang deteksi yang dilengkapi membran
(diafragma) sebagai pendorong titik kontak tsb.

 Prinsip kerja deteksi ini bila disuatu ruangan


terjadi kebakaran sehingga terjadi perubahan suhu
yg cepat antara 70 – 100 / detik dan pemuaian
udara diruang tertutup tersebut mengakibatkan
membran terdorong naik dan dgn terdorongnya
membran sekaligus mendorong mechanical contact
menjadi aktif dan alarm berbunyi.

Biasanya alat ini digunakan sebagai alat deteksi


panas biasa untuk ruangan2 kantor, hotel, pusat
perbelanjaan dan lain-lain
PENGINDRA NYALA API
(FLAME DETECTOR)
ULTRA VIOLET
Alat deteksi ini sensitif terhadap cahaya api yg memancarkan
cahaya putih kebiru-biruan dan biasanya alat ini dipasang
untuk melindungi benda-benda yg terbakar memancarkan
cahaya putih kebiru-biruan seperti natrium, alkohol dll.

INFRA MERAH
Alat deteksi ini sensitif terhadap cahaya api yg memancarkan cahaya infra merah,
karena alat deteksi ini dilengkapi dengan filter amplifier untuk cahaya infra merah.
Sehingga mengakibatkan rangkaian electronic – contact menjadi aktif

Biasanya alat ini digunakan untuk deteksi


ruangan yang agak besar/tinggi atau ruangan
yang menyimpan barang- barang yang mudah terbakar
seperti gudang mesiu, minyak, bahan kimia dan lain – lain.
INTERCONNECTION
FIRE ALARM SYSTEM
SISTEM PEMERCIK OTOMATIS
(SPRINKLER)

Pengertian
Sistem Pemercik (Sprinkler) otomatis
adalah suatu sistem jaringan instalasi
pemipaan yang disiapkan untuk
memancarkan air bertekanan
tertentu secara otomatis ke segala
arah di dalam suatu ruangan yang
dipicu oleh aktifnya sensor panas.
1. JENIS SISTEM SPRINKLE

1. Sistem Pipa Basah (Wet pipe system).

2. Sistem Pipa Kering (Dry pipe system).

3. Sistem Pra-Aksi (Pre-action system).

4. Sistem Banjir (Deluge system).


1. JENIS SISTEM SPRINKLE
SISTEM PIPA BASAH
 Pada sistem ini seluruh jaringan
sprinkler, baik di atas maupun di
bawah control valve berisi air
bertekanan sehingga memungkinkan
sistem akan bekerja pada saat kepala
sprinkler pecah dan langsung
memancarkan air.
 Sistim ini adalah yang paling biasa,
paling mudah dirancang, dan paling
mudah dirawat.
 Sistim ini disarankan menjadi pilihan
pertama bagi perencana, dan dipasang
bila suhu tempat yang akan diproteksi
dijaga pada atau diatas 4° C (40° F).
1. JENIS SISTEM SPRINKLE
SISTEM PIPA BASAH
1. JENIS SISTEM SPRINKLE
SISTEM PIPA KERING
 Suatu jaringan sprinkler dimana selain menggunakan katup
kendali, sistem juga dilengkapi dgn katup pipa kering (Dry pipe
valve).Dari katup pipa kering sampai ke titik sprinkler tidak
berisi air, tatapi berisi udara bertekanan. Sedangkan dari katup
pipa kering sampai ke pompa berisi air bertekanan.

 Sistim lebih rumit, memerlukan suatu pasokan udara/gas yang


handal, dan perencanaan khusus.

 Sistim ini dijumpai didaerah iklim dingin dengan suhu dibawah


4° C (40° F), dan di gudang kamar dingin (cold storage
warehouse).
1. JENIS SISTEM SPRINKLE
SISTEM PIPA KERING
1. JENIS SISTEM SPRINKLE
SISTEM PRA AKSI
 Sistem ini merupakan sistem kering yang menggunakan katup jenis
curah (Deluge type valve), peralatan deteksi dan kepala sprinkler
tertutup. Pada saat panas atau asap pada ruang yg dilindungi
mencapai suhu tertentu, panas atau asap tsb akan dideteksi oleh
detektor, yg selanjutnya akan mengaktifkan katup curah dan air
akan mengalir ke kepala sprinkler.

 Sistim lebih rumit, memerlukan suatu pasokan udara/gas yang


handal, sistem deteksi dan perencanaan khusus.

 Sistem ini cocok untuk peralatan komputer, telekomunikasi,


museum dan fasilitas lain.
1. JENIS SISTEM SPRINKLE
SISTEM PRA AKSI
1. JENIS SISTEM SPRINKLE
SISTEM BANJIR (DELUGE SYSTEM)
 Sistem ini biasanya menggunakan kepala sprinkler
terbuka dan dilengkapi dengan katup curah (Deluge
valve). Sistem ini dikombinasikan dengan sistem
alarm terpisah yang berfungsi mengaktifkan katup
curah tsb.
 Begitu katup terbuka, air mengalir melalui kepala
sprinkler dan menghidupkan pompa kebakaran.

 Sistim ini cocok untuk fasilitas yang berisi cairan


yang mudah menyala dan terbakar. Juga untuk situasi
dimana kerusakan akibat kebakaran dapat terjadi
dalam waktu yang relatif singkat, misal hanggar
pesawat terbang.
1. JENIS SISTEM SPRINKLE
SISTEM BANJIR (DELUGE SYSTEM)
2. KEPALA SPRINKLE
SISTEM
Deflector. BANJIR (DELUGE SYSTEM)
Terpasang pada rangka sprinkler, dimana arus air akan diarahkan dan
diubah ke suatu pancaran yang direncanakan untuk menutupi atau
melindungi suatu area tertentu. Jumlah air yang terpancar tergantung
kepada tekanan air yang keluar dan diameter lubang (orifice).
2. KEPALA SPRINKLE
Deflector
Terpasang pada rangka sprinkler, dimana arus air akan diarahkan dan diubah
ke suatu pancaran yang direncanakan untuk menutupi atau melindungi suatu
area tertentu. Jumlah air yang terpancar tergantung kepada tekanan air yang
keluar dan diameter lubang (orifice).
57o C
141o C

68o C
182o C

79o C

204o C
260o C
93o C
2. KEPALA SPRINKLE
SPRINKLE STANDARD
Berikut adalah aplikasi 2 jenis
springkler yang biasa ditemui:
Upright & Pendent Standard
Spray Sprinkler (SSU & SSP).

Sidewall Spray Sprinkler.


Perhatikan bahwa Spray Pendent sprinkler hanya
dirancang
untuk dipasang pada posisi penden saja.

Dan sebaliknya Spray Upright sprinkler hanya


dirancang untuk dipasang pada posisi tegak saja.
JUMLAH KEPALA SPRINKLER MAKSIMUM YANG DAPAT DI
PASANG PADA SUATU KUTUB KENDALAI
Kelompok Bahaya kebakaran Jumlah Kepala Sprinkler

Sistem bahaya kebakaran berat 500 buah

Sistem bahaya kebakaran Sedang 1000 buah

Sistem Bahaya kebakaran ringan 1000 buah

Persediaan Kepala Sprinkler Cadangan :


1. Sistem bahaya kebakaran berat ; 36 buah
2. Sistem bahaya kebakaran Sedang ; 24 buah
3. Sistem Bahaya kebakaran ringan : 6 buah
3. CARA KERJA SPRINKLE
 Dipicu oleh gas panas di sekelilingnya
 Gas panas dan asap panas dari sumber kebakaran
membubung ke atas, membentur langit-langit dan
menyebar ke sekelilingnya membentuk lapisan panas
 Makin lama lapisan gas panas makin tebal, dan makin
tinggi temperaturnya
◦ Kalau mencapai temperature rating dari sprinkler, glass
bulb pecah atau fusible link putus
◦ Pd wet system air bertekanan dlm pipa memancar
keluar
3. CARA KERJA SPRINKLE
SPRINKLER PECAH
HIDRAN KEBAKARAN

Pengertian

Sistem Hidran kebakaran


Gedung adalah: Suatu sistem
istalasi yang dipasang di dalam
suatu bangunan gedung yang
dimaksudkan untuk
memadamkan kebakaran yang
terjadi di dalam bangunan
gedung.
MACAM-MACAM HIDRAN KEBAKARAN

 HIDRAN KOTA
Hidran yang terletak ditepi jalan dibuat dan dimiliki
oleh Pemerintah hanya untuk keperluan pemadaman
kebakaran .

 HIDRAN HALAMAN
Hidran yang terletak di halaman suatu bangunan yang
dibuat dan dimiliki oleh bangunan tersebut untuk
keperluan pemadaman kebakaran

 HIDRAN GEDUNG
Hidran yang terletak di dinding pada lantai-lantai
bangunan untuk keperluan pemadaman kebakaran.
KOMPONEN SISTEM INSTALASI
HIDRAN KEBAKARAN

1. Tempat persediaan air (Reservoir).


2. Pompa-pompa, ( Pompa Jockey, Pompa Utama
Electric, dan Pompa Utama Diesel ).
3. Gate Valve (Kran Induk )
4. Cek Valve ( Kran Penahan Balik )
5. Pipa Tegak ( Riser )
6. Box hidran Dengan Perlengkapannya
7. Hidran Halaman (Pillar Hydrant).
8. Kopling sambungan Pengeluaran ( Landing Valve
)
9. Sambungan Pemadam Kebakaran (Siamese
Connetion).
AIR CADANGAN
UNTUK KEBAKARAN
 Jumlah persedian air harus mencukupi dan memadai
untuk kebutuhan pompa pemadam kebakaran dengan
tingkat Klasifikasi Hunian Bahaya Kebakaran yang telah
ditentukan.

 Bak Resevoir harus mempunyai sistim pengisian air


secara otomatis, dan dapat termonitor terus menerus
kondisi dan keberadaannya. Pada kondisi tertentu
diperlukan peralatan sensor untuk memberikan
peringatan apabila kondisi atau volumenya berada pada
posisi yang kritis.
AIR CADANGAN
UNTUK KEBAKARAN

 Apabila tempat penyimpanan air digabung dengan


penyimpanan air untuk kebutuhan lain, maka bagian
pipa pengisapan dan penyaluran outlet untuk itu
haruslah dibuat sedemikian rupa, sehingga pada level
tertentu, dimana pengisapan yang lain-lain tidak akan
dapat lagi mempergunakan sisa air cadangan khusus
untuk pemadam kebakaran dalam volume yang telah
ditetapkan.
“Gambar resorvir persediaan air untuk pemadaman kebakaran dan
keperluan lain”

POMPA KEBAKARAN
NEGATIF
POMPA PLUMBING

KEDALAM PIPA ISAP


POMPA PENGGUNA LAIN

BAGIAN AIR UNTUK


POMPA KEBAKARAN POMPA KEBAKARAN
KAPASITAS SESUAI POSITIF
KEBUTUHAN
KEDALAM PIPA ISAP
POMPA KEBAKARAN
KAPASITAS AIR CADANGAN
PEMADAMAN KEBAKARAN
Kebutuhan Air Cadangan Khusus untuk Fire Hydrant
( Tidak termasuk kebutuhan untuk Fire Sprinkler System )
KLASIFIKASI HUNIAN BAHAYA TOTAL ACCUMULATED MINIMAL
KEBAKARAN LITER DALAM 60 MENIT OPERATION

1 BH RISER 2 BH RISER LEBIH 2 RISER

LIGHT HAZARD OCCUPANCIES 114.000 114.000 114.000

ORDINARY HAZARD GROUP-1 114.000 114.000 114.000

ORDINARY HAZARD GROUP-2 114.000 170.000 170.000

ORDINARY HAZARD GROUP-3 114.000 170.000 228.000

HIGH HAZARD MINIMAL 250.000 Liter


KAPASITAS AIR CADANGAN
PEMADAMAN KEBAKARAN
“Kebutuhan Air Cadangan untuk
Fire Hydrant System dan Fire Sprinkler”

KLASIFIKASI HUNIAN BAHAYA TOTAL ACCUMULATED MINIMAL


KEBUTUHAN UNTUK FIRE SPRINKLER
KEBAKARAN RESIDUAL FLOW DURASI DALAM
PRESSURE Us GPM MENIT
LIGHT HAZARD OCCUPANCIES Min- 15 Psi 500 – 750 30 – 60

ORDINARY HAZARD Min – 20 Psi 750 – 1500 60 – 90

EXTRA HAZARD Min – 20 Psi 2000 60 - 90


UNIT POMPA
PEMADAM KEBAKARAN
Pompa Pemadam kebakaran Seperangkat
alat yang berfungsi untuk memindahkan air
dari resevoir ke ujung pengeluaran .

- Pompa Picu (untuk mempertahankan


tekanan statis)
- Pompa Utama(sebagai penggerak
utama)
- Pompa Cadangan (sebagai penggerak
cadangan)

Jenis pompa yang digunakan adalah pompa


yang mampu untuk mensuplai air dalam
kapasitas besar dengan daya dorong ( total
head ) yang cukup tinggi.
UNIT POMPA
PEMADAM KEBAKARAN

Tata Letak dan pemasangan Pompa

 Penempatan dan tata letak pemasangan


pompa akan mempengaruhi sistim
operasi pompa. Pompa yang terpasang
diatas permukaan atau dibawah
permukaan air, serta metoda
pemasangan Pipa Isap yang tidak
memenuhi persyaratan yang
semestinya, akan mempengaruhi kinerja
pompa.
HINDRAN GEDUNG
(INDOOR FIRE HYDRANT CABINET)
Indoor Fire Hydrant cabinet
adalah suatu sarana untuk penempatan dan
penyimpanan peralatan fire hose beserta
perlengkapannya ( Hydrant Valve / kran ,
1(satu) rol atau lebih selang pemadam api
( fire hose ) , pemancar air ( Fire Nozzle ) .

Apabila dikehendaki, Indoor Fire Hydrant


Cabinet ini juga dilengkapi dengan peralatan
Fire Extinguisher, peralatan Fire Alarm
System dan sarana perlengkapan yang
dibutuhkan lainnya.
HINDRAN GEDUNG
(INDOOR FIRE HYDRANT CABINET)

Class-I Service Fire Hose Station:


Indoor Fire Hydrant dengan type Class-I Service adalah Fire Hose
Station yang hanya akan dioperasikan oleh Petugas atau oleh Regu
Pemadam Kebakaran yang telah terlatih.
Perlengkapan Indoor Fire Hydrant Class-I Service adalah :
1 rol atau lebih Fire Hose ukr. 65mm ( 2 ½ inch ) panjang 20m atau
30m

1 buah Hydrant Valve ukr. 65mm ( 2 ½ inch )


1 buah Fire Nozzle ukr. 65mm ( 2 ½ inch )
1 buah Fire Hose Rack ( untuk gantungan Fire Hose )
HINDRAN GEDUNG
(INDOOR FIRE HYDRANT CABINET)

Class-II Service Fire Hose Station :


Indoor Fire Hydrant dengan type Class-II Service adalah Fire Hose
Station yang dapat dioperasikan oleh petugas yang kurang
berpengalaman sekalipun, karena tekanan balik ( Nozzle Reaction )
yang timbul sewaktu peralatan ini dioperasikan tidaklah terlalu
besar.
Perlengkapan Indoor Fire Hydrant Class-II Service adalah :

1 rol atau lebih Fire Hose ukr. 40mm ( 1 ½ inch ) panjang 20m atau 30m
1 buah Hydrant Valve ukr. 40mm ( 1 ½ inch )
1 buah Fire Nozzle ukr. 40mm ( 1 ½ inch )
1 buah Fire Hose Rack ( untuk gantungan Fire Hose )
HINDRAN GEDUNG
(INDOOR FIRE HYDRANT CABINET)
Class-III Service Fire Hose Station :
Indoor Fire Hydrant dengan type Class-III Service adalah Fire
Hose Station yang menyediakan 2(dua) buah Hydrant Outlet.
Hydrant valve outlet dengan ukr. 40mm ( 1 ½ inch ) untuk
dioperasikan oleh penghuni yang kurang berpengalaman,
sedang kan untuk Hydrant Landing Valve ukr. 65mm ( 2 ½ inch )
seharusnya hanya dipergunakan oleh petugas yang terlatih , atau
oleh petugas Dinas Pemadam kebakaran.

Hal ini disebabkan karena akan terjadi efek tekanan balik


( Nozzle Reaction ) yang relatif besar disaat peralatan Hydrant
Landing Valve ukr. 65mm ( 2 ½ inch ) ini dipergunakan.
 Nozzle Reaction, adalah suatu efek tekanan balik dari gaya
kinetik yang timbul disaat Fire Nozzle dari Hose Station
menyemburkan air.
HINDRAN GEDUNG
(OUTDOOR FIRE HYDRANT CABINET/OHC)

OUTDOOR FIRE HYDRANT CABINET ( OHC )


Adalah Box untuk penyimpanan Slang Pemadam ( Fire Hose ) yang
biasanya mempunyai ukr. 65mm ( 2 ½ inch ), yang diperlengkapi pula
dengan sebuah Fire Nozzle ( Straight Jet atau Spray ) yg biasanya
mempunyai ukr. 65mm ( 2 ½ inch ).
HINDRAN GEDUNG
(OUTDOOR FIRE HYDRANT CABINET/OHC)

HYDRANT PILLAR

Hydrant pillar mempunyai bermacam type dan


ukuran. Pada umumnya, pada penggunaan
ditingkat klasifikasi ringan dan ordinary hazard
( sedang ) , type yang dipergunakan dalam ukr.
65mm
( 2 ½ inch ) , connector outletnya.

Tersedia dalam komposisi 1(satu) buah outlet (Single


Way atau One Way), dan komposisi 2(dua) buah
outlet(Two Way ). Juga terdapat dari komposisi 3
atau 4 outlet seperti yang terpasang pada sistim
hidran kebakaran di dermaga kapal , instalasi
penyulingan minyak , dll.
HINDRAN GEDUNG
(OUTDOOR FIRE HYDRANT CABINET/OHC)

HYDRANT PILLAR

 Hydrant Pillar harus mempunyai Kran Utama ( Main


Valve ) dan Stop Kran pada setiap cabang outlet untuk
penyambungan selang pemadam kebakaran. Stop
Kran pada outlet ini juga berfungsi sebagai Adjuster
Valve yang dapat mengatur besaran flow dan tekanan
pada fire hose yang dipergunakan.
HINDRAN GEDUNG
(OUTDOOR FIRE HYDRANT CABINET/OHC)

LANDING VALVE ( FIRE BRIGADE CONNECTOR )

Landing Valve atau Fire Brigade Connector


Berfungsi sebagai sarana penyambungan selang pemadam kebakaran
( Fire Hose ) dari petugas Pemadam Kebakaran dengan sistim Fire
Hydrant Gedung. Peralatan penyambungan ini terpasang pada pipa
tegak ( Riser ). Bisa juga terpasang didalam Fire Hose Station Cabinet
( Fire Hydrant Cabinet Class-I Service ) atau Fire Hose Station ( Fire
Hydrant Cabinet Class-III Service ).
Landing Valve ini harus mempunyai kopling penyambungan
( Coupling Connector ) yang sama jenis dan typenya dengan jenis dan
type Fire Hose yang dimiliki oleh petugas pemadam kebakaran
setempat.
HINDRAN GEDUNG
(OUTDOOR FIRE HYDRANT CABINET/OHC)

FIRE BRIGADE CONNECTOR


( SEAMESSE CONNECTION )

 Setiap jaringan sistim fire


hydrant maupun fire sprinkler,
diharuskan untuk
menyediakan sebuah unit
peralatan yang berfungsi
sebagai Inlet pengisian air
yang bertekanan kedalam
sistim jaringan.
HINDRAN GEDUNG
(OUTDOOR FIRE HYDRANT CABINET/OHC)

 Unit Fire Brigade Connector, biasanya mempunyai inlet


sebanyak 2(dua) buah atau lebih. Jenis coupling
penyambungannya haruslah sesuai dengan jenis
coupling yang dipergunakan oleh Dinas Kebakaran
setempat. Unit peralatan ini harus mempunyai
peralatan yang mencegah air berbalik kembali keluar,
atau yang disebut dengan Non Return Valve atau Check
Valve.

 Pemasangan harus ditempatkan sedemikian rupa,


sehingga setiap jaringannya dapat menerima supply air
dari pengisian yang sedang dilakukan.
REFERENSI
 Perda DKI Jakarta No 8 Tahun 2008, tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Bahaya Kebakaran
 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. PER-02/MEN/1983
TENTANG
 INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK,Kepmen PU No
10/KPTS/2000, Tentang Ketentuan teknis Pengamanan Terhadap
bahaya kebakaran pada bangunan
 International Fire Service Training Association(IFSTA)
TERIMA KASIH
SELAMAT BERTUGAS

Anda mungkin juga menyukai