Anda di halaman 1dari 14

PERANCANGAN ALARM KEBAKARAN MENGGUNAKAN SENSOR API DAN ASAP

KELOMPOK 5
Jurusan Teknik Elektro , Universitas Muhammadiyah Tangerang
Mata Kuliah Microprocessor dan Microcontroller

ABSTACT

Umumnya kebakaran diketahui apabila keadaan api sudah mulai membesar atau asap sudah mengepul keluar
dari gedung. Penelitian ini bertujuan untuk membuat peralatan pendeteksi kebakaran dengan memanfaatkan
sensor elektronis, sehingga kebakaan dapat dideteksi secara dini. Digunakan dua sensor elektronis, yaitu satu
buah sensor asap dan satu buah sensor api. System akan bekerja ketika terdapat api dan asap. Pengolahan logika
dan aritmatika digunakan microcontroller. Keluaran dari peralata ini berupa fan yang akan membuang asap
keluar gedung.

KATA KUNCI: SENSOR API DAN ASAP, EXHAUST FAN, MICROCONTROLLER

PENDAHULUAN

Peristiwa kebakaran dapat terjadi di tempat umum maupun di perumahan. Penyebab kebakaran
diakibatkan oleh beberapa faktor, antara lain: hubung pendek jaringan listrik, kebocoran gas elpiji, punting
rokok, dsb. Pada umumnya, kebakaran diketahui jika keadaan api sudah mulai membesar atau asap hitam telah
mengepul keluar dari bangunan. Sistem keamanan pada bangunan (gedung atau di perumahan) dibutuhkan
dikarenakan bahaya kebakaran datang tidak mengenal waktu, sehingga pencegahan dini dapat menghilangkan
munculnya kebakaran, dan kerugian materiil maupun nonmateriil dapat dihindari. Peralatan pendeteksi
kebakaran yang telah dibuat digunakan dua sensor yaitu sensor asap dan sensor api, Sistem akan bekerja ketika
terdapat api dan asap, hal ini untuk menghindari adanya kesalahan yang diakibatkan kenaikan suhu akibat sinar
matahari ataupun kepulan asap akibat rokok. Pada alat ini terdapat keluaran, yaitu Exhaust fan.

TINJAUAN PUSTAKA

Api merupakan oksidasi cepat terhadap suatu material dalam proses pembakaran kimiawi yang
menghasilkan panas , baik berupa benda padat, cair ataupun benda gas. Tingkatan api pada suatu ruang dapat
diukur dengan menggunakan sensor api yang terpasang pada ruang tersebut. Besaran api tidak bisa langsung
diterima oleh komponen elektronik, sehingga perlu perantara pengubah keadaan api menjadi besaran elektronik.
ALAT DAN BAHAN
1. Arduino Uno R3
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring
platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya
memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini
Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan
elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist atau
profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang
dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan
bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino.

2. LCD 16x2
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai
penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi,
kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot
matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan
digunakan untuk menampilkan status kerja alat.
Fitur LCD 16 x 2

Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :

a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.

b. Mempunyai 192 karakter tersimpan.

c. Terdapat karakter generator terprogram.

d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.

e. Dilengkapi dengan back light.

3. Modul Flame Sensor (Sensor Api)


Sensor nyala api / Flame Sensor Module ini adalah modul praktis untuk mendeteksi nyala api
dalam jarak antara 20 cm hingga 1 meter. Dengan memutar trimpot (trimmer potentiometer, komponen
elektronika berbentuk kotak berwarna biru dengan celah berbentuk silang berwarna putih, putar
menggunakan obeng yang sesuai) yang terpasang di modul ini kita juga bisa mengatur tingkat
sensitivitasnya sehingga dapat juga digunakan sebagai sensor cahaya dari lampu bohlam / cahaya
matahari.

4. Modul Sensor Asap


Sensor gas asap MQ-2 ini mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap
dan output membaca sebagai tegangan analog.
Sensor gas asap MQ-2 dapat langsung diatur sensitifitasnya dengan memutar trimpot. Sensor ini biasa
digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas baik di rumah maupun di industri. Gas yang dapat dideteksi
diantaranya : LPG, i-butane, propane, methane ,alcohol, Hydrogen, smoke.
5. Exhaust Fan (Kipas)

Exhaust fan berfungsi untuk menghisap udara di dalam ruang untuk dibuang ke luar, dan pada
saat bersamaan menarik udara segar di luar ke dalam ruangan. Selain itu exhaust fan juga bisa mengatur
volume udara yang akan disirkulasikan pada ruang. Supaya tetap sehat ruang butuh sirkulasi udara agar
selalu ada pergantian udara dalam ruangan dengan udara segar dari luar luar ruangan.Exhaust fan
merupakan salah satu jenis kipas angin yg difungsikan untuk sirkulasi udara dalam ruang atau rumah.
Oleh karena itu,peletakkannya diantara indoor dan outdoor.

6. Kabel Jumper

Deskripsi Produk :

Kabel dupont arduino merupakan kabel jumper yang digunakan untuk proyek rangkaian komponen
elektronik yang dikerjakan dengan menggunakan breadboard.

Fungsi Kabel :

Kabel dupont biasa digunakan untuk menghubungkan kabel dengan PCB dan juga komponen-
komponen elektronik pada projek breadboard.
Spesifikasi Produk :

~ Memiliki berat 50gr

~ Tersedia banyak jenis, mulai dari jumper breadboar male to male, male to female, female to female.

Manfaat Kabel :

Kabel Dupont sangat bermanfaat untuk proyek arduino atau breadboard / papan board dan juga praktis
dalam penggunaannya.

7. Pengertian dan prinsip kerja Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik
menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi
buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut
dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar,
tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka
setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara
bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah
selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).
Metode Dan Prosedur

1. Membuat Perancangan Sistem


LCD

2X16
SENSOR API

ARDUINO UNO
Buzzer

SENSOR ASAP
Exhaust Fan

2. Membuat Rangkaian Masukan Sensor Pendeteksi Asap.

Deteksi asap menggunakan kombinasi sebuah LED inframerah dan sebuah fototransistor.
Keduanya terdapat dalam satu bentuk komponen yang dipasang secara berhadapan satu sama lain dalam
satu tempat yang tahan terhadap cahaya. Saat ada intensitas cahaya maka transistor akan saturasi tetapi
saat tidak ada cahaya yang mengenai fototransistor maka tidak terjadi aliran arus dari kolektor ke
emitor, pada saat ini transistor dalam kondisi cut-of sehingga kondisi kaki kolektor berlogika tinggi.
Sebaliknya pada saat fototransistor menerima cahaya maka terjadi aliran arus dari kaki kolektor ke
emitor sehingga kaki kolektor berlogika rendah. Keluaran dari kaki kolektor dimasukkan ke bagian
masukan komparator,
3. Membuat Rangkaian Masukan Sensor Pendeteksi Api

Sensor api yang digunakan dalam peralatan ini adalah IC LM393 Alasan digunakannya IC ini karena
mempunyai sifat linier terhadap perubahan suhu, sebesar 10mV tiap kenaikan satu derajat celcius.

4. Membuat Rangkaian Penampil


Guna menampilkan informasi program digunakan media berupa display. penampil yaitu LCD
dengan tipe dotmatrik 16x2 keluaran seico.
Cara Kerja Alat Dan Hasil

1. Koneksikan antara sistem Arduino dengan perangkat lain seperti Sensor Pendeteki Asap, Sensor
Pendeteksi Api, buzzer, layar LCD 2×16, dan Exhaust Fan.

2. Pasang power supply (adaptor 9 V) dan hidupkan (colokkan ke sumber PLN 220V) sehingga
LCD menyala.

3. Pasang juga power supply untuk Exhaust Fan.

4. Tampilan pertama:

Alarm Asap dan Api

5. Berikutnya tunggu sampai sensor MQ-2 siap.

Tunggu sensor siap

6. Selanjutnya jika sensor sudah siap maka tampilan pada LCD menampilkan hasil pembacaan
sensor.

Api :4.61

Asap:0.28

7. Saat sensor membaca ada api atau asap maka alarm berbunyi dan exhaust fan menyala.

8. Selanjutnya jika sensor sudah tidak membaca adanya asap maupun api maka alarm dan exhaust fan mati.
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau pemberitahuan. Dalam istilah
jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau
kegagalan dalam penyampaian sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang mengalami kerusakan
(penurunan kinerja). Pesan ini digunakan untuk memperingatkan operator atau administrator mengenai
adanya masalah (bahaya) pada jaringan. Alarm memberikan tanda bahaya berupa sinyal, bunyi, ataupun
sinar. Alarm memberitahukan apabila terjadi bahaya dan kerusakan ataupun kejadian yang tidak
diharapkan pada jaringan melalui sinyal sehingga memberikan peringatan secara jelas agar dapat
diantisipasi. Alarm itu dibuat dengan memiliki beberapa fungsi yaitu mendeteksi perubahan suhu,
kepekatan asap, dan timbulnya api yang ada pada suatu ruangan, memberikan peringatan dengan buzzer.
Tujuan dari pembuatan alat ini adalah untuk mendapatkan suatu rangkaian sistem alarm yang dapat
mendeteksi kebakaran dan menjelaskan bagaimana proses kerjanya. Kemudian kita dapat memperoleh
sebuah informasi yang jelas mengenai cara kerja model pengolahan input sensor dan model responnya.

Rumusan Masalah
 Bagaimanakah prosedur kerja dari alarm kebakaran ?
 Bagaimanakah prinsip kerja dari alarm kebakaran ?

Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan laporan ini yaitu untuk untuk mendapatkan suatu rangkaian sistem alarm yang dapat
mendeteksi kebakaran dan menjelaskan bagaimana proses kerjanya?

Manfaat Penelitian
 Menambah pengetahuan kita tentang manfaat dan cara kerja dari alarm kebakaran.
 Memberikan kemudahan kepada masyarakat memiliki alarm kebakaran sederhana.

METODELOGI
Tempat Penelitian
Lokasi tempat penelitian di Universitas Muhammadiyah Tangerang

Alat dan Bahan


Metodelogi penelitian yang digunakan dalam perancangan dan pembuatan tugas ini tersusun dalam beberapa
bahan, meliputi komponen-komponen elektronika seperti Arduino UNO, Sensor Pendeteksi Asap, Sensor
Pendeteksi Api, Buzzer, LCD 16x2, Exhaust Fan.

Prosedur Penelitian

 Mencari Judul sesuai dengan standard Prototype yang diterapkan


 Menyiapkan program dengan software berupa Arduino dan Proteus
 Membuat jurnal laporan sebagai bahan uji coba penelitian
 Merancang Prototype sesuai dengan prosedur
 Mendesain rancangan gambar Prototype menggunakan software AutoCAD
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian

Pengujian Hardware :

Pengujian sistem Alarm asap dan api dengan buzzer yang akan menyala dan muncul di LCD pertanda program
aktif, lalu melakukan percobaan dengan pemberian sumber api sehingga menyebabkan sensor api dan asap
mendeteksi adanya hal itu, dan buzzer akan aktif sehingga exhaust fan akan menyala dan membuang asap
keluar.

Pengujian Software :

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah modul arduino dapat bekerja dengan baik, Berdasarkan
pengujian diatas disimpulkan bahwa Arduino dapat berfungsi dengan baik. Pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui
apakah secara Aplikasi Program Arduino IDE (Integrated Development Environment) yang akan di
upload ke Arduino Duemilanove sudah benar. Pengujian ini dilakukan dengan cara Verify/Compile
Berdasarkan pengujian diatas disimpulkan program dapat berjalan dengan baik tidak ada pesan error saat di
compile, dan muncul pesan Done compiling.

Pembahasan Penelitian

Analisis Kebutuhan

Dalam Pembuatan Prototipe Alarm Pendeteksi Asap dan Api ini membutuhkan beberapa perangkat keras (
hardware ), perangkat lunak ( software dan alat-alat pendukung antara lain) :

Perangkat Keras ( Hardware )

1.Rangkaian Arduino

Rangkaian ini menggunakan Arduino UNO R3 dengan menggunakan yang digunakan sebagai system.
Rangkaian ini berfungsi sebagai otak yang mengatur jalannya rangkaian secara keseluruhan.

2. Rangkaian Layar LCD 2×16


Motor Servo ini digunakan untuk menggerakan pintu. Gerakan motor Servo ini dapat bergerak oleh PIR sensor
secara otomatis. Atau demgam cara manual menggunakan push button.

3. Rangkaian Sensor
Sensor digunakan untuk memberikan input yang nantinya akan dibaca oleh mikrokontroler. Sensor disini
menggunakan sensor PIR yang terdiri dari tiga kaki. Kaki pertama terhubung dengan
Arduino, kaki yang kedua terhubung dengan VCC, dan kaki yang ketiga terhubung dengan Ground.

Perangkat Lunak ( Software )

1.Arduino Software
Aplikasi ini digunakan untuk menuliskan program yang akan dibuat
yang akan disimpan dalam ekstensi *.c. Kemudian dapat meng –compile menjadi ekstensi *.hex
. Setelah itu meng –upload –kan file *.hex ke dalam system Arduino.

2. Proteus 7 Professional
Aplikasi ini digunakan untuk menggambar rangkaian. Dalam program terdapat beberapa gambar komponen
elektronika sehingga memudahkan dalam pembuatan gambar rangkaian.
Alat Pendukung

A. Solder
Alat pendukung yang digunakan untuk memanaskan dan menyambung komponen-komponen elektronika.

B. Multimeter
Digunakan untuk mengecek ukuran komponen-komponen elektronika.

C. Cutter
Alat yang digunakan sebagai pemotong akrilik

KESIMPULAN
Sistem deteksi Api dan Asap yang dibuat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, yaitu ketika terdapat suhu
dan asap maka program akan berjalan secara otomatis. Hal ini untuk menghindari adanya kesalahan yang
diakibatkan kenaikan suhu akibat sinar matahari ataupun asap akibat rokok.

DAFTAR PUSTAKA
Bejo, Agus, 2008, C & AVR, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Bishop, Owen, 2002, Dasar-dasar Elektronika, Erlangga, Jakarta.
Budiharto, Widodo, dan Gamayel Rizal, 2007, Belajar Sendiri 12 Proyek Arduino untuk Pemula, Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Malvino, Paul Albert, 1996, Prinsip-prinsip Elektronika, Erlangga, Jakarta.
Setiawan, Sulhan, 2006, Mudah dan Menyenangkan Belajar Sensor Elektronika, ANDI, Yogyakarta.
Wardhana, Lingga, 2004, Belajar Sendiri Arduino coding penerapan http://www.atmel.com, Januari 2010.
http://www.delta-electronic.com, Janurai 2010. http://www.Innovative Electronics.com, Oktober 2009.
Lampiran

Arduino Program

#include <LiquidCrystal.h>

LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7);

float MQ2;

float sensorApi;

int adc;

byte kedip;

byte keluar;

void setup(){

pinMode(8,OUTPUT);
digitalWrite(8,LOW);

pinMode(9,OUTPUT);

digitalWrite(9,LOW);

lcd.begin(16, 2);

lcd.print("Alarm kebakaran ");

delay(2000);

lcd.clear();

lcd.print(" Tunggu sensor");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print(" siap...");

delay(20000);

do{

adc=(analogRead(A0));

MQ2 = adc * (5.0 / 1023.0);

}
while(MQ2 > 1.5);

lcd.clear();

void loop(){

adc=(analogRead(A0));

MQ2 = adc * (5.0 / 1023.0);

adc=(analogRead(A1));

sensorApi = adc * (5.0 / 1023.0);

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("Api :");

lcd.print(sensorApi);

lcd.print(" ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("Asap:");

lcd.print(MQ2);

lcd.print(" ");

if (MQ2 > 1.2 || sensorApi<3){

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(" Ada kebakaran");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("AlarmON FanON");

digitalWrite(8,HIGH);

digitalWrite(9,HIGH);

delay(1000);

keluar=1;

do{

adc=(analogRead(A0));

MQ2 = adc * (5.0 / 1023.0);

adc=(analogRead(A1));
sensorApi = adc * (5.0 / 1023.0);

if(sensorApi>4 && MQ2<1)keluar=0;

while(keluar);

digitalWrite(8,LOW);

digitalWrite(9,LOW);

lcd.clear();

delay(100);

Anda mungkin juga menyukai