OLEH :
2018
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
“Sensor Proximity” tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Tak lupa pula, penulis ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran pembuatan
itu kritik dan saran dari rekan-rekan dan semua pihak sangat diharapkan. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membaca khususnya. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terwujudnya makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
Bab II ................................................................................................................................... 2
ISI......................................................................................................................................... 2
3.1 Pengertian Sensor ............................................................................................... 2
3.1.1 Sensor Menurut Para Ahli ........................................................................... 2
3.1.2 Tranduser .................................................................................................... 2
3.2 Karakteristik Sensor ............................................................................................ 3
3.2.1 Linearitas Sensor ......................................................................................... 3
3.2.2 Sensitivitas Sensor....................................................................................... 4
3.2.3 Tanggapan Waktu Sensor (Respon Time) ................................................... 4
3.3 Jenis Sensor ......................................................................................................... 5
1. Sensor External Untuk Keamanan ...................................................................... 6
3.4 Klasifikasi Sensor ................................................................................................. 7
3.4.1 Sensor Thermal (Sensor Suhu) .................................................................... 7
3.4.2 Sensor Mekanis ........................................................................................... 8
3.4.3 Sensor Optik (Sensor Cahaya) ..................................................................... 8
3.5 Macam-Macam Sensor ....................................................................................... 9
3.5.1 Sensor Pendeteksi Kelembapan .................................................................. 9
3.5.2 Sensor Pendeteksi Suara ........................................................................... 10
3.5.3 Sensor Asap ............................................................................................... 11
3.5.4 Macam- Macam Sensor Lainnya ............................................................... 12
3.6 Penjelasan Tentang Sensor Proximity ............................................................... 17
3.6.1 Prinsip Kerja Sensor Proximity .................................................................. 17
3.6.2 Penerapan Sensor Proximity ..................................................................... 18
3.6.3 Jenis-Jenis Sensor Proximity ..................................................................... 20
BAB III Penutup ................................................................................................................. 26
Daftar Pustaka................................................................................................................... 27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Bab II
ISI
3.1.2 Tranduser
2
Transmisi kedua ini bisa listrik, mekanik, kimia, optik (radiasi)
atau termal (panas). Sebagai contoh, definisi transducer yang luas ini
mencakup alat-alat yang mengubah gaya atau perpindahan mekanis
menjadi sinyal listrik. Alat-alat ini membentuk kelompok transducer yang
sangat besar dan sangat penting yang lazim ditemukan dalam
instrumentasi industri; dan ahli instrumentasi terutama berurusan dengan
jenis pengubahan energi ini. Banyak parameter fisis lainnya (seperti panas,
intensitas cahaya, kelembaban) juga dapt diubah menjadi energi listrik
dengan menggunakan transducer. Transducer-transducer ini memberikan
sebuah sinyal keluaran bila diransang oleh sebuah masukan yang bukan
mekanis; sebuah transmistor bereaksi terhadap variasi temperatur; sebuah
fotosel bereaksi terhadap perubahan intensitas cahaya; sebuah berkas
elektron terhadap efek-efek maknetik, dan lain-lain. Namun dalam semua
hal, keluaran elektris yang diukur menurut metoda standar memberikan
besarnya besaran masukan dalam bentuk ukuran elektris analog.
3
menghasilkan tegangan sesuai dengan panas yang dirasakannya. Dalam
kasus seperti ini, biasanya dapat diketahui secara tepat bagaimana
perubahan keluaran dibandingkan dengan masukannya berupa sebuah
grafik. Gambar dibawah memperlihatkan hubungan dari dua buah sensor
panas yang berbeda. Garis lurus pada gambar (a). memperlihatkan
tanggapan linier, sedangkan pada gambar (b). adalah tanggapan non-linier
4
Tanggapan waktu pada sensor menunjukan seberapa cepat tanggapannya
terhadap perubahan masukan. Sebagai contoh, instrumen dengan tanggapan
frekuensi yang jelek adalah sebuah termometer merkuri. Masukannya adalah
temperatur dan keluarannya adalah posisi merkuri. Misalkan perubahan
temperatur terjadi sedikit demi sedikit dan kontinyu terhadap waktu, seperti
tampak pada gambar (a) berikut.
Frekuensi adalah jumlah siklus dalam satu detik dan diberikan dalam
satuan hertz (Hz). { 1 hertz berarti 1 siklus per detik, 1 kilohertz berarti 1000
siklus per detik]. Pada frekuensi rendah, yaitu pada saat temperatur berubah secara
lambat, termometer akan mengikuti perubahan tersebut dengan “setia”. Tetapi
apabila perubahan temperatur sangat cepat lihat gambar (b) maka tidak
diharapkan akan melihat perubahan besar pada termometer merkuri, karena ia
bersifat lamban dan hanya akan menunjukan temperatur rata-rata.
5
kecepatan, dan akselerasi berbagai sambungan mekanik pada robot,
dan merupakan bagian dari mekanisme servo.
External sensor, yaitu sensor yang dipasang diluar bodi robot. Sensor eksternal
diperlukan karena dua macam alasan yaitu:
6
robot tersebut digunakan. Berikut ini adalah dua contoh sederhana untuk
mengilustrasikan kasus diatas.
Contoh pertama: andaikan sebuah robot bergerak keposisinya yang baru dan ia
menemui suatu halangan, yang dapat berupa mesin lain misalnya. Apabila robot
tidak memiliki sensor yang mampu mendeteksi halangan tersebut, baik sebelum
atau setelah terjadi kontak, maka akibatnya akan terjadi kerusakan.
Contoh kedua: sensor untuk keamanan diilustrasikan dengan problem robot
dalam mengambil sebuah telur. Apabila pada robot dipasang pencengkram
mekanik (gripper), maka sensor harus dapat mengukur seberapa besar tenaga yang
tepat untuk mengambil telor tersebut. Tenaga yang terlalu besar akan
menyebabkan pecahnya telur, sedangkan apabila terlalu kecil telur akan jatuh
terlepas.
Sesuai dengan fungsi sensor sebagai pendeteksi sinyal dan meng-
informasikan sinyal tersebut ke sistem berikutnya, maka peranan dan fungsi
sensor akan dilanjutkan oleh transduser. Karena keterkaitan antara sensor dan
transduser begitu erat maka pemilihan transduser yang tepat dan sesuai juga perlu
diperhatikan.
7
Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala
perubahan panas/temperature/suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang
tertentu. Contohnya; bimetal, termistor, termokopel, RTD, photo transistor, photo
dioda, photo multiplier, photovoltaik, infrared pyrometer, hygrometer, dsb
8
Gambar 2.4.3 Sensor Optik
Sensor optic atau cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya
dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengernai benda
atau ruangan. Contoh; photo cell, photo transistor, photo diode, photo voltaic,
photo multiplier, pyrometer optic, dsb.
9
Hygrometers adalah perangkat yang merasakan perubahan baik
sifat fisik atau listrik mereka. Beberapa bahan seperti rambut atau
potongan tipis panjang perubahan kayu tergantung pada kadar air.
Perubahan panjang secara langsung berhubungan dengan kelembaban.
Sensor suara adalah salah satu sensor yang penting, karena mereka
dapat digunakan dalam aplikasi industri seperti deteksi kelemahan
dalam padatan dan lokasi dan linear pengukuran jarak. Gelombang
tekanan suara juga dapat menyebabkan getaran dan kegagalan.
3.5.2.1 Mikrofon
10
Mikrofon adalah terdiri dari transduser tekanan, dan digunakan
untuk mengkonversi tekanan suara menjadi sinyal listrik. Ada enam
jenis mikrofon: elektromagnetik, kapasitansi, pita, kristal, karbon, dan
piezoelektrik.
11
3.5.3.3 Sensor Taguchi-Type
12
3.5.4.2 Sensor Magnet
13
atau laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri dari pasangan
sumber cahaya dan penerima.
14
pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan
luas penampangnya.
15
sang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa
gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu
pengkodean dalam susunan tertentu.
16
3.6 Penjelasan Tentang Sensor Proximity
Sensor Proximity adalah alat pendeteksi yang bekerja berdasarkan jarak
obyek terhadap sensor. Karakteristik dari sensor ini adalah mendeteksi obyek
benda dengan jarak yang cukup dekat. Proximity sensor ini mempunyai tegangan
kerja antara 10-30 Vdc dan ada juga yang menggunakan tegangan 100-200VAC.
Hampir di setiap mesin-mesin produksi sekarang ini menggunakan sensor jenis
ini, sebab selain praktis sensor ini termasuk sensor yang tahan terhadap benturan
ataupun goncangan, selain itu mudah pada saat melakukan perawatan ataupun
perbaikan penggantian.
17
demikian oleh produsennya, adapun salah satucontoh pengunaan atau
penerapan dari sensor jenis ini adalah digunakan untuk mendeteksigerakan
cylinder up atau down pada sebuah mesin atau penggerak
a. Deteksi Jarak
jarak deteksi adalah, Jarak dari posisi referensi (permukaan
referensi) untuk operasi yangdiukur (reset) ketika obyek standar
penginderaan digerakkan oleh metode tertentu.
18
Mendeteksi putaran gear pada mesin yang dianggap vital
atau penting seperti mesin bagianpelumasan dll, adalah sangat dianjurkan
untuk dipasang, kenapa ? sebab pada kasus tertentuterkadang hanya bagian
motor penggeraknya saja yang berputar namun gearnya tidak berputar
dikarenakan beberapa sebab seperti rantai penghubung antara motor
dengan gear putus.
Jika kasus seperti diatas sampai terjadi, maka sudah dapat
dibayangkan akan terjadikerusakan akibat aus pada salah satu bagian
mesin tersebut, karena mesin berjalan tanpaadanya pelumasan dan tidak
adanya sinyal yang memberitahukan bahwa gear untuk mesinpelumasan
tidak berputar padahal motor penggeraknya kondisi hidup atau berputar.
Untuk menghindari kejadian tersebut maka haruslah dipasang
sensor untuk mendeteksiputaran gear, sensor yang tepat untuk deteksi
tersebut adalah proximity sensor selainpemasangannya mudah sensor jenis
ini cukup compatible.
Pertama pasang terlebih dulu cam switch [berupa plate besi] pada
shaft gear untuk memberikan sinyal pada sensor saat gear berputar,
Proximity sensor dipasang satu porosdengan cam switch namun tidak
bersentuhan, ada jarak kurang lebih 10 mm, ketika gearmulai berputar
maka sensor akan bekerja [on-off] mengikuti irama cam switch, hal ini
akanterlihat seperti counter.
Keluaran atau output dari sensor dapat dihubungkan ke PLC atau
relay, selanjutnya kontak dapat dihubungkan ke alarm peringatan atau
emergency sistem, saat terjadi abnormal padaputaran motor atau gear
maka mesin akan stop, dan mesinpun aman dari kerusakan.
Proximity Switch atau Sensor Proximity adalah alat pendeteksi
yang bekerja berdasarkan jarak obyek terhadap sensor. Karakteristik dari
sensor ini adalah menditeksi obyek bendadengan jarak yang cukup dekat,
berkisar antara 1 mm sampai beberapa centi meter sajasesuai type sensor
yang digunakan. Proximity Switch ini mempunyai tegangan kerja
antara10-30 Vdc dan ada juga yang menggunakan tegangan 100-200VAC
19
c. Penerapan pada Smartphone
Fitur ini sangat berguna untuk layar sentuh karena setiap layar
sentuh pasti sangat sensitif dengan segala bentuk sentuhan, yang membuat
setiap sentuhan sebagi sebuah perintah. Bayangkan jika tidak ada sensor
ajaib ini, smartphone kamu mungkin akan bergerak gerak sendiri ketika
kamu melakukan panggilan telepon, karena layar sentuh kamu tertekan
oleh pipi atau telinga.
Konsep dari cara kerja proximity sensor ini sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan infra merah. Yakni ketika ada sebuah benda yang
menghalangi proximity sensor dengan jarak tertentu. Maka sensor
proximity ini akan secara otomatis aktif. Tidak hanya sebagai “pelindung”
ketika pengguna melakukan panggilan, namun juga perkembangan
proximity sensor sudah banyak berkembang guna menambah daya tarik
sebuah smart screen.
1. Inductive Proximity
Inductive Proximity berfungsi untuk mendeteksi objek
logam. Prinsip kerja dari proximity inductive adalah apabila ada tegangan
sumber maka osilator yang ada pada proximity akan membangkitkan
medan magnet dengan frekuensi tinggi. Jika sebuah benda logam di
dekatkan pada permukaan sensor maka medan magnet akan berubah.
Perubahan pada osilator ini akan dideteksi sensor sebagai sinyal
adanya objek. Contoh Inductive Proximity ini biasanya digunakan pada
20
metal detector di bandara. Sensor proximity ini akan mendeteksi adanya
objek logam walaupun tidak terlihat.
.
Gambar 2.8.1.2 Prinsip Kerja Sensor Proximity
21
Kelebihan dan Kekurang Sensor Inductive Proximity
a. Kelebihan
2 . Capacitive Proximity
Sensor Capacitive Proximity mampu mendeteksi objek logam
maupun non logam. Prinsip kerja dari proximity capacitive adalah dengan
cara mengukur perubahan kapasitansi medan listrik sebuah kapasitor yang
disebabkan oleh sebuah objek yang mendekatinya. Capacitive proximity
ini biasanya digunakan pada bumper mobil atau bagian mobil yang
22
lainnya. Manfaat sederhananya adalah untuk memudahkan mobil parkir,
karena sensor ini akan bekerja apabila mendekteksi benda-benda pada
jarak tertentu sehingga mobil tidak akan menabrak benda tersebut.
23
Gambar 2.8.2.4 Deteksi Logam dan Non logam
Salah satu penggunaan capacitive proximity sensor adalah
mendeteksi level cairan dalam botol melalui penghalang .Contoh, air
mempunyai dielectric yg lebih tinggi dari pada plastik . Sensor dapat
membedakan plastic dan mendeteksi cairan.
24
b. Kekurangan
1.Tidak dapat mendeteksi benda asing dari jarak jauh
3. Optic Proximity
Sensor ini mendeteksi adanya objek dengan cahaya biasanya
adalah infra red. Proximity optik ini terdiri dari sebuah cahaya dan
penerima (receptor) yang mendeteksi sebuah benda dengan refleksi. Jika
benda dalam jarak yang sensitif atau benda mengenai cahaya dari sensor,
maka cahaya akan memantul kembali ke penerima dan mengindikasikan
bahwa terdapat sebuah benda yang tertangkap sensor.
25
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang
menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan
kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau
referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini Penulis
banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik
saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus
pada penulis.
26
Daftar Pustaka
-Bagusrizal.blogspot.com
-Zonaelektro.net
-Syaefaanjar.blogspot.com
-blog.klikMRO.com
-www.duniapembangkitlistrik.com
-id.scribd.com
-gadgetpopuler.com
-insawin.blogspot.com
27