OLEH :
Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
“Sensor Proximity” tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Tak lupa pula, penulis ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran pembuatan
itu kritik dan saran dari rekan-rekan dan semua pihak sangat diharapkan. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membaca khususnya. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terwujudnya makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
Bab II.......................................................................................................................2
ISI.............................................................................................................................2
3.1 Pengertian Sensor..........................................................................................2
3.1.1 Sensor Menurut Para Ahli......................................................................2
3.1.2 Tranduser................................................................................................2
3.2 Karakteristik Sensor......................................................................................3
3.2.1 Linearitas Sensor....................................................................................3
3.2.2 Sensitivitas Sensor..................................................................................4
3.2.3 Tanggapan Waktu Sensor (Respon Time)..............................................4
3.3 Jenis Sensor...................................................................................................5
1. Sensor External Untuk Keamanan...............................................................6
3.4 Klasifikasi Sensor..........................................................................................7
3.4.1 Sensor Thermal (Sensor Suhu)...............................................................7
3.4.2 Sensor Mekanis.......................................................................................8
3.4.3 Sensor Optik (Sensor Cahaya)................................................................8
3.5 Macam-Macam Sensor..................................................................................9
3.5.1 Sensor Pendeteksi Kelembapan..............................................................9
3.5.2 Sensor Pendeteksi Suara.......................................................................10
3.5.3 Sensor Asap..........................................................................................11
3.5.4 Macam- Macam Sensor Lainnya..........................................................12
3.6 Penjelasan Tentang Sensor Proximity.........................................................17
3.6.1 Prinsip Kerja Sensor Proximity............................................................17
3.6.2 Penerapan Sensor Proximity.................................................................18
3.6.3 Jenis-Jenis Sensor Proximity................................................................20
BAB III Penutup....................................................................................................26
Daftar Pustaka........................................................................................................27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
3.1.2 Tranduser
Transduser berasal dari kata “traducere” dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah. Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu
peranti yang dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang
lain. Suatu definisi mengatakan “transducer adalah sebuah alat yang bila
digerakkan oleh energi di dalam sebuah sitem transmisi, menyalusrkan
energi dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke
sistem transmisi kedua”.
Transmisi kedua ini bisa listrik, mekanik, kimia, optik (radiasi) atau
termal (panas). Sebagai contoh, definisi transducer yang luas ini
2
mencakup alat-alat yang mengubah gaya atau perpindahan mekanis
menjadi sinyal listrik. Alat-alat ini membentuk kelompok transducer yang
sangat besar dan sangat penting yang lazim ditemukan dalam instrumentasi
industri; dan ahli instrumentasi terutama berurusan dengan jenis
pengubahan energi ini. Banyak parameter fisis lainnya (seperti panas,
intensitas cahaya, kelembaban) juga dapt diubah menjadi energi listrik
dengan menggunakan transducer. Transducer-transducer ini memberikan
sebuah sinyal keluaran bila diransang oleh sebuah masukan yang bukan
mekanis; sebuah transmistor bereaksi terhadap variasi temperatur; sebuah
fotosel bereaksi terhadap perubahan intensitas cahaya; sebuah berkas
elektron terhadap efek-efek maknetik, dan lain-lain. Namun dalam semua
hal, keluaran elektris yang diukur menurut metoda standar memberikan
besarnya besaran masukan dalam bentuk ukuran elektris analog.
3
perubahan keluaran dibandingkan dengan masukannya berupa sebuah
grafik. Gambar dibawah memperlihatkan hubungan dari dua buah sensor
panas yang berbeda. Garis lurus pada gambar (a). memperlihatkan
tanggapan linier, sedangkan pada gambar (b). adalah tanggapan non-linier
4
temperatur terjadi sedikit demi sedikit dan kontinyu terhadap waktu, seperti
tampak pada gambar (a) berikut.
Frekuensi adalah jumlah siklus dalam satu detik dan diberikan dalam satuan
hertz (Hz). { 1 hertz berarti 1 siklus per detik, 1 kilohertz berarti 1000 siklus per
detik]. Pada frekuensi rendah, yaitu pada saat temperatur berubah secara lambat,
termometer akan mengikuti perubahan tersebut dengan “setia”. Tetapi apabila
perubahan temperatur sangat cepat lihat gambar (b) maka tidak diharapkan akan
melihat perubahan besar pada termometer merkuri, karena ia bersifat lamban dan
hanya akan menunjukan temperatur rata-rata.
3.3Jenis Sensor
Internal Sensor
Internal sensor, yaitu sensor yang dipasang di dalam bodi robot. Sensor
internal diperlukan untuk mengamati posisi,
kecepatan, dan akselerasi berbagai sambungan mekanik pada robot,
dan merupakan bagian dari mekanisme servo.
5
Gambar2.3.1 Internal sensor
Exsternal Sensor
External sensor, yaitu sensor yang dipasang diluar bodi robot. Sensor eksternal
diperlukan karena dua macam alasan yaitu:
6
Contoh pertama: andaikan sebuah robot bergerak keposisinya yang baru dan ia
menemui suatu halangan, yang dapat berupa mesin lain misalnya. Apabila robot
tidak memiliki sensor yang mampu mendeteksi halangan tersebut, baik sebelum
atau setelah terjadi kontak, maka akibatnya akan terjadi kerusakan.
Contoh kedua: sensor untuk keamanan diilustrasikan dengan problem robot
dalam mengambil sebuah telur. Apabila pada robot dipasang pencengkram
mekanik (gripper), maka sensor harus dapat mengukur seberapa besar tenaga yang
tepat untuk mengambil telor tersebut. Tenaga yang terlalu besar akan
menyebabkan pecahnya telur, sedangkan apabila terlalu kecil telur akan jatuh
terlepas.
Sesuai denganfungsisensorsebagai pendeteksi sinyal dan
menginformasikan sinyal tersebut ke sistem berikutnya, maka peranan
danfungsisensorakan dilanjutkan oleh transduser. Karena keterkaitan antara sensor
dan transduser begitu erat maka pemilihan transduser yang tepat dan sesuai juga
perlu diperhatikan.
Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan
panas/temperature/suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu.
7
Contohnya; bimetal, termistor, termokopel, RTD, photo transistor, photo dioda,
photo multiplier, photovoltaik, infrared pyrometer, hygrometer, dsb
Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis, seperti
perpindahan atau pergeseran atau posisi, gerak lurus dan melingkar, tekanan,
aliran, level dsb. Contoh; strain gage, linear variable deferential transformer
(LVDT), proximity, potensiometer, load cell, bourdon tube, dsb.
8
Gambar 2.4.3 Sensor Optik
Sensor optic atau cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari
sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengernai benda atau
ruangan. Contoh; photo cell, photo transistor, photo diode, photo voltaic, photo
multiplier, pyrometer optic, dsb.
Sensor Kelembaban digunakan untuk mengontrol jumlah uap air yang ada
dalam berbagai proses industri. Tekstil, kayu, dan pengolahan kimia
sangat sensitif terhadap kelembaban
9
Gambar 2.5.1.2 Sensor Higrometers
Hygrometers adalah perangkat yang merasakan perubahan baik sifat
fisik atau listrik mereka. Beberapa bahan seperti rambut atau potongan
tipis panjang perubahan kayu tergantung pada kadar air.
Perubahan panjang secara langsung berhubungan dengan kelembaban.
Sensor suara adalah salah satu sensor yang penting, karena mereka
dapat digunakan dalam aplikasi industri seperti deteksi kelemahan
dalam padatan dan lokasi dan linear pengukuran jarak. Gelombang
tekanan suara juga dapat menyebabkan getaran dan kegagalan.
3.5.2.1 Mikrofon
10
Gambar 2.5.2.1 Sensor Mikrofon
Mikrofon adalah terdiri dari transduser tekanan, dan digunakan untuk
mengkonversi tekanan suara menjadi sinyal listrik. Ada enam jenis
mikrofon: elektromagnetik, kapasitansi, pita, kristal, karbon, dan
piezoelektrik.
Sensor asap berguna untuk tidak hanya keamanan bagi pekerja, tetapi
juga masalah lingkungan dan isu-isu kemurnian proses
3.5.3.1Sensor Inframerah
Sensor ini mendeteksi perubahan sinyal yang diterima dari LED karena
asap atau benda lainnya di jalan cahay dari LED
11
3.5.3.3 Sensor Taguchi-Type
12
penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk
menggerakkan suatu mekanis saklar.
3.5.4.2 Sensor Magnet
13
pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah
atau laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri dari pasangan
sumber cahaya dan penerima.
14
sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada perubahan tahanan
pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan
luas penampangnya.
15
kode binary tertentu untuk masing-masing posisi sudut ) mempunyai
cara kerja sang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih
rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk
suatu pengkodean dalam susunan tertentu.
16
penginderanya. Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang
sangat linear
17
produksi yang ada di setiap industri, baik itu industri kecilataupun besar,
menggunakan sensor jenis ini, sebab selain praktis sensor ini termasuk
tahanterhadap benturan ataupun goncangan, selain itu mudah pada saat
melakukan perawatanataupun penggantian, sebab talah dirancang
demikian oleh produsennya, adapun salah satucontoh pengunaan atau
penerapan dari sensor jenis ini adalah digunakan untuk mendeteksigerakan
cylinder up atau down pada sebuah mesin atau penggerak
18
Gambar 2.7.2.2 Mendeteksi Putaran Gear
Mendeteksi putaran gear pada mesin yang dianggap vital atau penting
seperti mesin bagianpelumasan dll, adalah sangat dianjurkan untuk
dipasang, kenapa ? sebab pada kasus tertentuterkadang hanya bagian
motor penggeraknya saja yang berputar namun gearnya tidak berputar
dikarenakan beberapa sebab seperti rantai penghubung antara motor
dengan gear putus.
Jika kasus seperti diatas sampai terjadi, maka sudah dapat
dibayangkan akan terjadikerusakan akibat aus pada salah satu bagian
mesin tersebut, karena mesin berjalan tanpaadanya pelumasan dan tidak
adanya sinyal yang memberitahukan bahwa gear untuk mesinpelumasan
tidak berputar padahal motor penggeraknya kondisi hidup atau berputar.
Untuk menghindari kejadian tersebut maka haruslah dipasang sensor untuk
mendeteksiputaran gear, sensor yang tepat untuk deteksi tersebut adalah
proximity sensor selainpemasangannya mudah sensor jenis ini cukup
compatible.
Pertama pasang terlebih dulu cam switch [berupa plate besi] pada shaft
gear untuk memberikan sinyal pada sensor saat gear berputar, Proximity
sensor dipasang satu porosdengan cam switch namun tidak bersentuhan,
ada jarak kurang lebih 10 mm, ketika gearmulai berputar maka sensor akan
bekerja [on-off] mengikuti irama cam switch, hal ini akanterlihat seperti
counter.
Keluaran atau output dari sensor dapat dihubungkan ke PLC atau
relay, selanjutnya kontak dapat dihubungkan ke alarm peringatan atau
emergency sistem, saat terjadi abnormal padaputaran motor atau gear
maka mesin akan stop, dan mesinpun aman dari kerusakan.
19
Proximity Switch atau Sensor Proximity adalah alat pendeteksi yang
bekerja berdasarkan jarak obyek terhadap sensor. Karakteristik dari sensor
ini adalah menditeksi obyek bendadengan jarak yang cukup dekat, berkisar
antara 1 mm sampai beberapa centi meter sajasesuai type sensor yang
digunakan. Proximity Switch ini mempunyai tegangan kerja antara10-30
Vdc dan ada juga yang menggunakan tegangan 100-200VAC
1.Inductive Proximity
Inductive Proximity berfungsi untuk mendeteksi objek logam.
Prinsip kerja dari proximity inductive adalah apabila ada tegangan sumber
maka osilator yang ada pada proximity akan membangkitkan medan
20
magnet dengan frekuensi tinggi. Jika sebuah benda logam di dekatkan
pada permukaan sensor maka medan magnet akan berubah.
Perubahan pada osilator ini akan dideteksi sensor sebagai sinyaladanya
objek. Contoh Inductive Proximity ini biasanya digunakan pada metal
detector di bandara. Sensor proximity ini akan mendeteksi adanya objek
logam walaupun tidak terlihat.
21
Gambar 2.8.1.2 Prinsip Kerja Sensor Proximity
2 . Capacitive Proximity
Sensor Capacitive Proximity mampu mendeteksi objek logam
maupun non logam. Prinsip kerja dari proximity capacitive adalah dengan
cara mengukur perubahan kapasitansi medan listrik sebuah kapasitor yang
disebabkan oleh sebuah objek yang mendekatinya. Capacitive proximity
ini biasanya digunakan pada bumper mobil atau bagian mobil yang
22
lainnya. Manfaat sederhananya adalah untuk memudahkan mobil parkir,
karena sensor ini akan bekerja apabila mendekteksi benda-benda pada
jarak tertentu sehingga mobil tidak akan menabrak benda tersebut.
23
Gambar 2.8.2.4 Deteksi Logam dan Non logam
Salah satu penggunaan capacitive proximity sensor adalah mendeteksi
level cairan dalam botol melalui penghalang .Contoh, air mempunyai
dielectric yg lebih tinggi dari pada plastik . Sensor dapat membedakan
plastic dan mendeteksi cairan.
24
b.Kekurangan
1.Tidak dapat mendeteksi benda asing dari jarak jauh
3. Optic Proximity
Sensor ini mendeteksi adanya objek dengan cahaya biasanya adalah
infra red. Proximity optik ini terdiri dari sebuah cahaya dan penerima
(receptor) yang mendeteksi sebuah benda dengan refleksi. Jika benda
dalam jarak yang sensitif atau benda mengenai cahaya dari sensor, maka
cahaya akan memantul kembali ke penerima dan mengindikasikan bahwa
terdapat sebuah benda yang tertangkap sensor.
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang
menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan
kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau
referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini Penulis
banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik
saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus
pada penulis.
26
Daftar Pustaka
Dwi Surjono. Suherman. 2011. Elektronika Teori dan Penerapan. Jember: Cerdas Ulet
Kreatif.
27
Jenis-Jenis Sensor dan Transduser. Online at
medukasi.net/online/2008/jenissensor/sensor%20cahaya%20dan%20fungsinya.html
[accssed 06/01/13]
Pakpahan, Sahat. 1988. Kontrol Otomatik Teori dan Penerapan. Jakarta : Erlangga.
28