Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ANTROPOLOGI KESEHATAN DAN RESPON NYERI

PADA PASIEN SESUAI / KETERKAITANNYA DENGAN BUDAYA

DISUSUN OLEH:

Nama : NATALIA SIREGAR

Prodi : S1- Keperawatan

NIM : 220204033

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur saya
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah- Nya
sehingga saya sanggup menyelesaikan penyusunan makalah Antropologi dengan judul
"ANTROPOLOGI KESEHATAN DAN RESPON NYERI PADA PASIEN SESUAI/
KETERKAITANNYA DENGAN BUDAYA” tepat pada waktunya. Penyusunan makalah
semaksimal mungkin saya upayakan dan didukung tunjangan  banyak sekali pihak, sehingga
sanggup memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa saya mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah
ini.  Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, saya
menerima saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini. Akhirnya penyusun sangat
berharap semoga makalah yang saya buat ini dapat  bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain.
BAB I
PENDAHULUAN

A. ANTROPOLOGI KESEHATAN
 
A. Latar Belakang
Antropologi kesehatan sebagai ilmu akan memberikan suatu sumbangan  pada
pengemban pelayanan kesehatan, termasuk didalamnya obstetri ginekologi sosial. Bentuk
dasar sumbangan keilmuan tersebut berupa pola pemikiran, cara  pandang atau bahkan
membantu dengan paradigma untuk menganalisis suatu situasi kesehatan, berdasarkan
perspektif yang berbeda dengan sesuatu yang telah dikenal para petugas kesehatan saat ini.
Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan  budaya. Budaya
merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan  bagaimana cara
memandang dunia, bagaimana mengungkapkan emosionalnya, dan  bagaimana berhubungan
dengan orang lain, kekuatan supernatural atau Tuhan serta lingkungan alamnya. Budaya itu
sendiri diturunkan dari suatu generasi ke generasi selanjutnya dengan cara menggunakan
ocial, bahasa, seni, dan ritual yang dilakukan dalam perwujudan kehidupan sehari-hari. Di
sisi lain, latar belakang budaya mempunyai pengaruh yang penting dalam berbagai aspek
kehidupan manusia (kepercayaan, perilaku, persepsi, emosi, bahasa, agama, ritual, struktur
keluarga, diet, pakaian, sikap terhadap sakit, dll). Selanjutnya, hal-hal tersebut tentunya akan
mempengaruhi status kesehatan masyarakat dan pola pelayanan kesehatan yang ada di
masyarakat tersebut.
Latar belakang dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi mata kuliah
Antropologi Kesehatan dan juga untuk kami sebagai anggota kelompok agar memperdalam
ilmu tentang antropologi dibidang kesehatan terutama dalam bidang keperawatan.

B. RESPON NYERI PADA PASIEN SESUAI / KETERKAITANNYA DENGAN


BUDAYA
A. Pengertian
Nyeri menurut International Association for the Study of Pain (IASP)
merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat
adanya kerusakan atau ancaman kerusakan pada jaringan.1 Nyeri merupakan
keluhan utama yang paling sering dialami pasien dan kegelisahan akibat nyeri
akan menimbulkan suatu peringatan bagi klinisi.1 Nyeri adalah suatu fenomena
perseptual dan sensual serta penting bagi tubuh untuk terlindung dari cedera
sehingga manusia dapat bertahan hidup. Nyeri sangat mengganggu dan
menyulitkan lebih banyak orang dibanding suatu penyakit manapun.
Nyeri dapat mengenai semua orang, tanpa memandang jenis kelamin, umur,
ras, status sosial, dan pekerjaan.2 Menurut National Phamaceutical Council,
sekitar 9 dari 10 penduduk Amerika mengalami nyeri secara regular dan
merupakan alasan utama datang ke petugas medis. Setiap tahun sekitar 25 juta
penduduk Amerika mengalami nyeri akut karena trauma ataupun operasi dan 50
juta penduduk menderita nyeri kronik.3 Saat ini prevalens nyeri kronis di Eropa
berkisar antara 10-30% populasi orang dewasa. Nyeri kronis sering terjadi pada
kelompok usia lanjut, kelompok berpenghasilan rendah, dan di kalangan wanita.

 
 
B. Rumusan Masalah Antropolgi Kesehatan dan Respon Nyeri Pada Pasien Sesuai
Keterkaitannya dengan Budaya
1. Antropologi Kesehatan
Berdasarkan beberapa permasalahan yang telah diurakan dalam latar  belakang ini
maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1. Apa hubungan antara social budaya dan biologi yang merupakan dasar dari
perkembangan antropologi keperawatan?
2. Bagaimana perkembangan antropologi keperawatan dari sisi biological pole?
3. Apa kegunaan antropologi keperawatan?

2. Respon Nyeri Pada Pasien Sesuai/ Keterkaitannya Dengan Budaya


Nyeri dapat mengenai semua orang, tanpa memandang jenis kelamin, umur, ras,
status sosial, dan pekerjaan.2 Menurut National Phamaceutical Council, sekitar 9 dari 10
penduduk Amerika mengalami nyeri secara regular dan merupakan alasan utama datang ke
petugas medis.
Setiap tahun sekitar 25 juta penduduk Amerika mengalami nyeri akut karena trauma
ataupun operasi dan 50 juta penduduk menderita nyeri kronik.3 Saat ini prevalens nyeri
kronis di Eropa berkisar antara 10-30% populasi orang dewasa. Nyeri kronis sering terjadi
pada kelompok usia lanjut, kelompok berpenghasilan rendah, dan di kalangan wanita.
 
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui hubungan antara social budaya dan biologi yang merupakan
dasar dari perkembangan antropologi kesehatan ?
2. Mencari tahu tentang apa itu antropologi kesehatan ?
3. Mencari tahu apa itu respon nyeri pada pasien?
4. Mencari tahu klasifikasi nyeri
5. Respon tubuh terhadap terhadap nyeri
6. Peran obat anestesi terhadap respon tubuh akibat nyeri
 
D. Manfaat Penulisan
Hasil pembuatan makalah ini dapat memberikan :
1. Informasi mengenai antropologi dalam kesehatann bagi anggota saya maupun
pembaca.
2. Dapat menambah ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis.
3. Kami selaku anggota kelompok dapat mengerti apa itu antropoligi dibidang
kesehatan dan respon nyeri pada pasien sesuai keterkaitannya dengan budaya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. ANTROPOLOGI KESEHATAN
A. Pengertian Antropologi
Menurut asal kata anthropologi berasal dari kata Yunani Anthropos yang
berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian
"bernalar", "berakal"). Anthropologi mempelajari manusia sebagai makhluk  biologis
sekaligus makhluk sosial. Anthropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia
pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta
kebudayaan yang dihasilkan.  
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Antropologi adalah : Ilmu yang
mempelajari tentang manusia baik deri segi kebudayaan, peran, tingkahlaku, aspek
biologi dan kesehatan

B. Pengertian Keperawatan
Pada dasarnya, inti dari keperawatan adalah memberikan asuhan keperawatan
kepada orang lain dimana asuhan keperawatan tersebut diberikan kepada individu,
keluarga, kelompok, serta masyarakat. Sedangkan tujuan dari keperawatan adalah
untuk meningkatkan kesehata, pencegahan penyakit,  pengobatan penyakit, serta
pemulihan kesehatan. Sehingga bisa disimpulkan bahwa keperawatan merupakan
profesi yang mempunyai tujuan untuk kesejahteraan umat manusia.
Dalam menjalankan keperawatan digunakan ilmu dan seni serta mnggunakan
proses keperawatan sebagai metode ilmiah yang dijadikan sebagai  pedoman dalam
melaksanakan praktek keperawatan profesional. Asuhan keperawatan adalah faktor
penting dalam survival klien dan dalam aspek-aspek  pemeliharaan, rehabilitatif, dan
preventif perawatan kesehatan.

C. Antropologi Keperawatan
Antropologi keperawatan merupakan sistem sosial budaya yg memiliki
ketertarikan untuk dikaji, dalam hal ini antrropologi dapat berdiri sendiri maupun
integrasi dengan bidang profesi lain, seperti pendidikan bagi peranan professional
interaksi, peran professional kebebasan wanita, dan peran professional profesi
keperawatan.
Profesi keperawatan merupakan bidang pengamatan yang menarik bagi
antropologi dalam mengamati metodologinya.
 
1. Kajian antropologi keperawatan
Dimulai tahun 1936 oleh Brown. Tahun 1968, hanya terdapat 8 orang antropologi
yg berkecimpung dlm pendidikan keperawatan. Tahun 1969, Leininger
menemukan 19 tulisan tentag perawatan dalam konteks antropologi. Sekarang
semakain banyak, antropolog dan tulisan2 antropologi keperawatan.
2. Pendidikan Keperawatan
 Tahun 1976 di Amerika 14 sekolah perawat menawarkan pendidikan PhD.
 Perawat kini lebih berpendidikan
 Perawat lebih fokus pada profesionalitasnya
 Keingian untuk lebih maju
3. Masalah Profesi Keperawatan pd aspek perilaku/antropologi
  proses penerimaan calon perawat  
 Latarbelakang siswa
 Motivasi
 Pendidikan dan pengalaman pendidikan
 Pola-pola karier
 Peran serta spesialisasi profesional.
 Masalah lain
 Frekuensi frustasi perawat

D. Hubungan antara social budaya dan biologi yang merupakan dasar dari
perkembangan antropologi keperawatan
Hubungan antara social budaya dan biologi yang merupakan dasar dari
perkembangan antropologi keperawatan, yaitu : Masalah kesehatan merupakan
masalah kompleks yang merupakan resultante dari  berbagai masalah lingkungan
yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, social budaya, perilaku,
populasi penduduk, genetika, dan sebagainya. Derajat kesehatan masyarakat yang
disebut sebagai psycho socio somatic health well being, merupakan resultante dari 4
faktor yaitu :
1. Environment atau lingkungan
2. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan
dengan ecological balance 
3.  Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi
penduduk, dan sebagainya
4.  Health care service  berupa program kesehatan yang bersifat preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitatif
Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan
faktor yang paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendahnya
derajat kesehatan masyarakat.
Tingkah laku sakit, peranan sakit dan peranan pasien sangat
dipengaruhi oleh faktor -faktor seperti kelas social, perbedaan suku bangsa
dan budaya. Maka ancaman kesehatan yang sama (yang ditentukan secara
klinis), bergantung dari variable-variabel tersebut dapat menimbulkan reaksi
yang berbeda di kalangan  pasien. Misalnya dalam
bidang biologi, antropologi keperawatan menggambarkan teknik dan
penemuan ilmu-ilmu kedokteran dan variasinya, termasuk biokimia, genetik,
epidermiologi.

E. Kegunaan Antropologi Kesehatan


Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan  budaya. Budaya
merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan  bagaimana cara
memandang dunia, bagaimana mengungkapkan emosionalnya, dan  bagaimana
berhubungan dengan orang lain, kekuatan supernatural atau Tuhan serta lingkungan
alamnya
Secara umum, antropologi keperawatan senantiasa memberikan sumbangan  pada
ilmu kesehatan lain sebagai berikut :
1. Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan
termasuk individunya. Dimana cara pandang yang tepat akan mampu untuk
memberikan kontribusi yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu
masyarakat dengan tetap bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang
membangun. Contoh ; pendekatan sistem, holistik, emik, relativisme yang
menjadi dasar pemikiran antropologi dapat digunakan untuk membantu
menyelesaikan masalah dan mengembangkan situasi masyarakat menjadi lebih
baik.
2. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan
proses sosial budaya bidang kesehatan. Memang tidak secara tepat meramalkan
perilaku individu dan masyarakatnya, tetapi secara tepat  bisa memberikan
kemungkinan luasnya pilihan yang akan dilakukan bila masyarakat berada pada
situasi yang baru.
3. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam
merumuskan suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan
iterpretasi hasil tentang suatu kondisi yang ada di masyarakat.

2. RESPON NYERI PADA PASIEN SESUAI/KETERKAITANNYA DENGAN


BUDAYA

2.1 Defenisi Nyeri

Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak


menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial,
atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut.1,7 Nyeri bersifat
subjektif dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti budaya,
pengalaman-pengalaman nyeri sebelumnya, mood, kepercayaan, dan
kemampuan untuk menyesuaikan diri.

2.2 Klasifikasi Nyeri

Nyeri berdasarkan durasi terbagi menjadi nyeri akut dan nyeri kronis.
Nyeri berdasarkan patofisiologi terdiri dari nyeri fisiologis, nosiseptif dan
neuropatik.

Nyeri akut didefinisikan sebagai nyeri dengan onset segera dan


memiliki durasi terbatas. Nyeri akut biasanya memiliki hubungan temporal
dan kausal dengan perlukaan seperti pembedahan, trauma dan infeksi yang
menyebabkan peradangan. Nyeri kronik umumnya menetap lebih dari
waktu penyembuhan suatu perlukaan (>3-6 bulan) dan sering tidak
memiliki penyebab yang jelas.1 Perbedaan nyeri akut dan kronis diuraikan
pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Konsekuensi Fisiologi terhadap Nyeri

Sistem Tubuh Respon terhadap Nyeri Manifestasi Klinis

Endokrin/Metabolik Gangguan sekresi hormon Penurunan berat badan


ACTH, kortisol, Demam Peningkatan laju napas
katekolamin, insulin dan laju jantung
Kardiovaskular Peningkatan laju jantung Unstable Angina
Peningkatan resistensi Infark miokardial
vaskular DVT
Peningkatan tekanan darah
Gastrointestinal Penurunan laju pengosongan Anoreksia
lambun Konstipasi
Ileus
Muskuloskeletal Penurunan motilitas usus Ileus
MuskuloskeletalI mobilitas

Imun Genitourinari Gangguan fungsi imun Infeksi Lemah


Genitourinari Abnomalitas Infeksi
hormon yang Hipertensi
mengatur jumlah urin, Gangguan elektrolit
volume cairan dan elektrolit
Respirasi Keterbatasan usaha respirasi Pneumonia Atelektasis

Muskuloskeletal Muscle spasm Imobilitas Lemah

Tennant F. The Physiologic Effects of Pain on the Endocrine System. Spinger


Healthcare. 2013. 2:75-86

2.3 Peran Obat Anestesia Terhadap Nyeri

Garis Besar farmakologi mengikuti “WHO Three Step Analgesic Ladder”.


Tiga langkah tangga analgesik menurut WHO untuk pengobatan nyeri itu terdiri dari 3:
1. Pada mulanya, langkah pertama hendaknya menggunakan obat
analgesik non opiat
2. Apabila masih tetap nyeri naik kelangkah kedua dimana akan
ditambahkan obat opioid lemah misalnya kodein.
3. Apabila ternyata masih belum reda atau menetap maka sebagai
langkah ketiga disarankan untuk menggunakan opioid keras
yaiut morfin
Obat anesthesia golongan opioid, terutama opioid kerja panjang atau opioid
intrathecal, dapat menekan beberapa produksi hormon terkait respon stres tubuh
menjelang operasi atau respon nyeri. Dosis pasti yang dapat menurunkan respon
hormonal sampai saat ini tidak bisa ditentukan karena bergantung pada masing-
masing individu.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Antropologi Kesehatan

Perkembangan antropologi keperawatan sehubungan dengan fenomena konsep sehat dan


sakit dapat dilihat dari faktor berikut :

1. biologis dan ekologis, mengamati pertumbuhan dan perkembangan manusia maupun


penyakit perkembangan penyakit dalam evolusi ekologis.
2. psikologis dan sosial budaya, mengamati perilaku sakit pada pasien, mempelajari
etnomedisin, petugas kesehatan dan profesionalisme, hubungan  perawat-dokter-
pasien-petugas farmasi.

2. Respon Nyeri Pada Pasien

1. Nyeri merupakan salah satu bentuk respon tubuh terhadap kerusakan


jaringan melalui nosiseptor.
2. Nyeri dapat timbul akibat adanya stimulus atau rangsangan berupa termal,
mekanik, elektrik atau rangsangan kimiawi. Yang kemudian akan lanjut menuju
mekanisme nyeri yaitu transduksi, transmisi, modulasi dan kemudian masuk ke
persepsi nyeri

B. Saran

Cara dan gaya hidup manusia, adat istiadat, kebudayaan, kepercayaan  bahkan seluruh
peradaban manusia dan lingkungannya berpengaruh terhadap  penyakit. Secara fisiologis dan
biologis tubuh manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya.

Manusia mempunyai daya adaptasi terhadap lingkungan yang selalu  berubah, yang
sering membawa serta penyakit baru yang belum dikenal atau  perkembangan/perubahan
penyakit yang sudah ada..
DAFTAR PUSTAKA

1. Swleboda P et.al. Assessment of Pain: Types, Mechanism, and Treatment.


Ann Agric Environ Med. 2013 December 29; Special Issue 1:2-7.
2. http://ardycozt.blogspot.com/2012/11/antropologi-dan-sosiologi-keperawatan.htm
3. https://www.academia.edu/41670972/
MAKALAH_ANTROPOLOGI_KESEHATAN_KELOMPOK_4_Disusun_Oleh
4. http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/13946/1/2c9675bbd8553e586250c0dd16cbfcd9.pdf
5. http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2198/3/BAB%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai