Anda di halaman 1dari 12

A.

HUBUNGAN ANTROPOLOGI DAN ILMU KESEHATAN


Kedua bidang ilmu ini saling berkesinambungan karena ilmu antropologi dapat
memberikan informasi tentang data kesehatan masyarakat dari berbagai daerah serta aneka
warna kebudayaan,metode dan cara untuk dan menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan
adat istiadat setempat, sehingga hal ini memudahkan mereka yang ingin atau akan bekerja
diluar daerah.
Antropologi kesehatan merupakan bagian dari antropologi sosial dan kebudayaan
yang mempelajari bagaimana kebudayaan dan masyarakat mempengaruhi masalah-masalah
kesehatan, pemeliharaan kesehatan dan masalah terkait lainnya.

1. Sejarah Perkembangan  Antropologi  Kesehatan


Rudolf Virchow ahli patologi Jerman terkemuka, pada tahun 1849 ia
menulis apabila  kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehat maupun yang
sakit, maka apa pula ilmu  yang merumuskan hukum-hukum sebagai dasar struktur
sosial, untuk menjadikan efektif  hal-hal yang inheren dalam manusia itu sendiri
sehingga kedokteran dapat melihat struktur sosial yang mempengaruhi kesehatan dan
penyakit, maka kedokteran dapat ditetapkan sebagai antropologi.
Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan
terdapat pada tulisan yang ditulis Caudill berjudul “Applied Anthropology in
Medicine”.
Sepuluh tahun kemudian, Scoth memberi judul “Antropologi Kesehatan”
dan Paul membicarakan “Ahli Antropologi Kesehatan” dalam suatu artikel mengenai
kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor perubahan budaya
kesehatan dalam masyarakat.
Sebagai contoh, masyarakat dahulu saat akan melakukan persalinan minta
bantuan oleh dukun bayi dengan peralatan sederhana, namun saat ini masyarakat lebih
banyak yang mendatangi bidan atau dokter kandungan dengan peralatan yang serba
canggih.
Bahkan mereka bisa tahu bagaimana keadaan calon bayi mereka di dalam
kandungan melalui USG. Saat ini masyarakat lebih memaknai kesehatan.

Antropologi 1
B. HUBUNGAN ANTARA ANTROPOLOGI DENGAN ILMU GIZI
Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan manusia dan budayanya, dan di dalam antropologi juga diterangkan tentang
antropologi kesehatan yang menerangkan tentang hubungan manusia, budaya, dan kesehatan.
Di dalam antropologi kesehatan ini diterangkan dengan lebih jelas tentang tingkah laku
manusia yang mempengaruhi kesehatannya dikarenakan budayanya.
Gizi merupakan zat yang terdapat di dalam makanan yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup. Dengan mengkonsumsi gizi seseorang dapat tumbuh dengan baik karena
zat gizi ini dapat memberikan zat-zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sehingga tubuh
dapat terpelihara dengan baik.
Setelah mengetahui tentang antropologi dan gizi, maka sedikit banyak kita dapat
melihat hubungan antara antropologi dengan gizi. Hubungan antropologi dengan gizi ini
sangat kuat sekali atau sangat erat.
a. Antropologi Gizi
Sebuah bidang dalam lapangan antropologi yg menggabungkan antara ilmu
gizi dengan antropologi Fokus perhatiannya adalah gejala2 antropologi yg mengganggu
status gizi manusia.
b. Pentingnya antropologi gizi
Tingginya angka gizi buruk dan kekurangan gizi, serta tingkat kelaparan
pada masyarakat. Penyebab kekurangan gizi adalah Produksi makanan yang kurang
dibandingkan jumlah penduduk yg ada dan rendahnya daya bali masyarakat karena faktor
ekonomi.
c. Pengaruh budaya pada gizi  masyarakat perkotaan dan pedesaan
Pengaruh budaya antara masyarakat perkotaan dan pedesaan selalu
dijadikan pembanding. Membedakan tingkat pengetahuan masalah tentang gizi dan pola
hidup yang mereka jalani, masyarakat perkotaan lebih cenderung terhadap kemajuan
ekonomi, pengetahuan tentang gizi, menu seimbang, dan kesehatan.
Sedangkan masyarakat pedesaan pada umumnya disebabkan kemiskinan,
kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasis), dan
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi.

Antropologi 2
d. Faktor-fakor yang mempengaruhi terhadap status gizi masyarakat perkotaan dan
pedesaan
Seorang ahli kesehatan masyarakat HL. Blum, yaitu : lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan dan herediter ( keturunan ). Tiga faktor yang pertama, yaitu
lingkungan yang mempengaruhi pola hidup sehat bagaimana antara masyarakat kota dan
desa bisa hidup bersih, perilaku menjadi dasar penentu bagaimana masyarakat bisa terjauh
dari penyakit  agar mampu melakukan hidup sehat dan bersih dan pelayanan kesehatan
adalah yang dominan.
e. Kebudayaan menentukan makanan
Ilmu gizi : makanan (nutriment = konsep biokimia) adalah suatu produk
organik dengan kualitas-kualitas biokimia yg dapat dipakai oleh organisma yang hidup
termasuk manusia untuk memepertahankan hidup. Antropolog: makanan (food=konsep
budaya) dibentuk secara budaya, makanan perlu legitimasi budaya.
1. Gizi yang Bersumber Dari Makanan Tradisional
Makanan tradisional indonesia diolah  dari ; singkong, ubi ungu, jagung, beras
ketan, dan masih banyak lagi. Kebanyakan dari makanan tradisional indonesia menjadi
sumber karbohidrat yang baik bagi tubuh . Contohnya Timphan kue/hidangan khas Aceh
disaat lebaran/hari raya baik hari raya Idul fitri maupun Idul Adha dan Tempe yang sudah
menjadi makanan sehari – hari masyarakat Indonesia. Sehingga menjadi sumber gizi yang
baik bagi kesehatan masyarakat. Yang berupa, yaitu karbohidrat, protein, dan vitamin.

Antropologi 3
C. CARA PENGOBATAN BARAT
Sudah kita ketahui bersama, kedokteran barat telah menemukan berbagai macam
obat mulai dari aspirin penghilang sakit, sampai obat-obatan dengan harga selangit.
Diproduksi dengan teknologi yang canggih. Yang berasal baik dari material organik maupun
an-organik. Senyawa organik adalah senyawa-senyawa yang akan terurai di dalam tubuh kita
nantinya, sedangkan senyawa an-organik adalah senyawa yang tidak terurai, seperti natrium,
nitrogendan senyawa logam, seperti seng, magnesium, calcium dan lainnya.
Asal penyakit yang sekarang sembuh, tak jadi soal. Tanpa memperhitungkan akibat
selanjutnya, atau boleh jadi unsur kesengajaan, karena suatu saat si pasien akan datang lagi
dengan penyakit yang lain, dan tentunya dia juga punya obatnya. Hemm, tampaknya unsur
bisnis memang menjadi pertimbangan utama kaum ini.
1. PENGOBATAN BARAT
1) Pengobatan barat  lebih banyak berasal dari negeri barat sehingga orientasinya pun ke
barat
2) Bahan pengobatan kimia sintesis tentu saja menggunanakan bahan kimia.
3) Daya serap pengobatan kimia sintesis lebih berkisar antara 50 s/d 80% 
4) Lebih diarahkan untuk menghilangkan gejala-gejalanya saja.
5) Bersifat sympthomatis yang hanya untuk mengurangi penderitaannya saja.
6) Bersifat paliatif artinya penyembuhan yang bersifat spekulatif, bila tepat penyakit akan
sembuh, bila   tidak akan menjadi racun yang berbahaya.
7) Lebih diutamakan untuk penyakit-penyakit yang sifatnya akut (butuh pertolongan
segera) seperti asma akut, diare akut, patah tulang, infeksi akut dan lain-lain.
8) Reaksi cepat, namun bersifat destruktif artinya melemahkan organ tubuh lain, terutama
jika dipakai terus-menerus dalam jangka waktu lama.
9) Efek samping yang bisa ditimbulkan iritasi lambung dan hati, kerusakan ginjal,
mengakibatkan lemak darah.
10) Pengobatan kimia sintetis dalam jangka panjang bisa melemahkan sistem imun tubuh
kita
11) Pengobatan barat menggunakan paradigma "illness is the enemy",  "penyakit adalah
musuh".

Antropologi 4
2. Hubungan Sebab-Akibat
Sebagaimana halnya dengan system-sistem subbudaya lainnya, system-sistem
kausalitas penyakit menunjukkan adanya suatu harmoni dasar di dalam dirinya sendiri, suatu
integrasi yang rasional dalam banyak bagiannya.
Etiologi-etiologi personalistik logisnya membutuhkan jenis penyembuh tertentu,
seorang shaman atau peramal lain, untuk menentukan bukan hanya penyebab langsung dari
suatu penyakit, melainkan juga, yang lebih penting, mencari siapa yang berada di belakang
penyebab tersebut.
Etiologi-etiologi naturalistik memerlukan jenis penyembuh lain, yakni tabib atau
ahli ramuan yang mengetahui tentang obat-obatan dan pengobatan lainnya yang akan
memulihkan keseimbangan badan.
Foster (1976) membicarakan tentang prinsip hubungan yang kontras antara
etiologi-etiologi personalistik dan naturalistik, yang disimpulkan sebagai berikut.

3. Etiologi-etiologi Komprehensif dan Terbatas


Etiologi-etiologi medis personalistik merupakan bagian dari sitem-sistem
penjelasan yang lebih komprehensif, sedangkan etiologi-etiologi naturalistik sebagian
terbesar terbatas pada masalah penyakit.
Penyakit bukan merupakan kategori yang terpisah dari kemalangan pada
umumnya.
Sebaliknya, etiologi-etiologi yang naturalistik hanya terbatas pada penyakit-
penyakit tertentu; mereka tidak ada hubungan dengan kekeringan, kegagalan, perburuan,
pertikaian tanah, atau gangguan lain dala kehidupan.

4. Penyakit, Religi dan Magi


Pengobatan, magi dan religi sedemikian seringnya didiskusikan, seakan-akan
ketiganya adalah bagian yang sangat penting dari suatu sistem. Namun apabila dihubungkan
antara religi dan magi dengan sistem-sistem etiologi, tampak jelas bahwa kedua pihak
berkorelasi dengan sistem-sistem personalistik dan kurang sekali berhubungan dengan sistem-
sistem naturalistik.
Di Amerika Latin dan daerah Laut Tengah, para korban penyakit meletakkan saji-
sajian sakral di atas atau di dekat patung Kristus atau Bunda Maria, mereka terlihat dalam
tindakan keagamaan yang ditujukan untuk penyembuhan.

Antropologi 5
Pemujaan tersebut tidak ditujukan pada makhluk-makhluk yang bertanggung
jawab atas terjadinya penyakit itu, melainkan lebih pada makhluk-makhluk supranatural yang
sebagai penasehat bagi manusia, dapat ikut campur membantu penderita dalam tiap keadaan
gawat. Sebaliknya, dalam sistem-sistem personalistik, pengorbanan-pengorbanan dan saji-
sajian dimaksudkan untuk berdamai dengan makhluk-makhluk yang bertanggung jawab atas
terjadinya penyakit tersebut.

5. Tingkatan-tingkatan Penyebab
Penggunaan istilah “agen perantara” oleh Goody menunjukkan titik perbedaan
yang penting antara sistem personalistik dengan sistem naturalistik. Pada sistem naturalistik,
penyakit biasanya dijelaskan melalui penyebab tunggal, seperti kelebihan panas atau dingin
dalam tubuh, yang telah mengacaukan keseimbangan alamiah.
Paling sedikit dapat dibedakan antara agen personal (dukun sihir, hantu, atau
dewa) dan tehnik yang digunakan oleh agen tersebut (seperti pemasuka objek penyakit, racun,
pencurian jiwa, kesurupan, atau ilmu sihir).

6. Shaman dan Pengobatan Lainnya

Shaman dan dukun sihir biasanya tidak ditemukan dikalangan penduduk yang
etiologi utamanya adalah naturalistik.

7. Diagnosis

Sistem-sistem etiologi personalistik dan naturalistik juga dapat dibedakan


berdasarkan teknik-teknik diagnosis.

Pengobatan terhadap gejala-gejala penyakit merupaka kepentingan kedua,.


Sebaliknya, sejauh yang berkenaan dengan penyembuh, diagnosis merupakan hal yang
kurang penting dalam sistem-sistem naturalistik; penentuan tentang penyebab dilakukan oleh
si pasien sendiri atau oleh anggota-anggota keluarganya.

Antropologi 6
D. PENGOBATAN DUNIA NON-BARAT SISTEM PATOLOGI HUMORAL
Dalam hal mendeskripsikan sistem medis Barat, ahli-ahli antropologi merasa
kebingungan menghadapi masalah peristilahan. Semua istilah yang umum dipakai
menunjukkan kesenjangan kualitatif antar pengobatan “modern” dan pengobatan yang
merupakan hasil perkembangan budaya pribumi, suatu dikotomi yang ditekankan dengan
penggunaan istilah-istilah yang kontras seperti “ilmiah” versus “primitif”, “Barat” versus
“non-Barat” dan “modern” versus “tradisional”. Walaupun kesenjangan kualitatif itu ada,
dalam suatu era relativisme kebudayaan yang ekstrim, banyak orang dikacaukan oleh istilah-
istilah yang memerlukan evaluasi.

1. Etnomedisin
Etnomedisin istilah kontemporer untuk kelompok pengetahuan luas yang berasal
dari rasa ingin tahu dan metode – metode penelitian yang digunakan untuk menambah
pengetahuan itu, menarik minat ahli – ahli antropologi, baik dari alasan teoritis maupun
alasan praktis.
Etnomedisin adalah cabang antropologi medis yang membahas tentang asal mula
penyakit, sebab-sebab, dan cara pengobatan menurut kelompok masyarakat tertentu.
Semua istilah yang umum dipakai menunjukkan kesenjangan kualitatif antara
pengobatan “modern” dan pengobatan yang merupakan hasil perkembangan budaya pribumi,
suatu dikotomi yang ditekankan dengan penggunaan istilah – istilah yang kontras seperti
“ilmiah” versus “primitif”, “Barat” versus “non-Barat”, dan “modern” versus “tradisional”.
Karena tradisi maupun karena seringnya penggunaan di dalam kepustakaan masih
terbersit keinginan untuk tetap menggunakan suatu istilah yang berasal dari kategorisasi
antropologi tradisional. Ackernecht sendiri juga merasakan perlunya perubahan ; seperti
dalam buku karangannya yang mengalami perubahandi tahun 1971.
Namun apabila berpindah dari kerangka tipe kemasyarakatan kepada kerangka
etiologi, kepada konsep tentang kausalitas penyakit, akan lebih banyak menghindari implikasi
yang merendahkan dari istilah terdahulu itu dan penjelasannya yang rumit di masa
berikutnya.

Antropologi 7
2. Etiologi Penyakit
a) Sistem Medis Personalistik
System medis personalistik adalah suatu system dimana penyakit (illness)
disebabkan oleh intervensi dari suatu agen yang aktif, yang dapat berupa makhluk supra
natural (makhluk gaib atau dewa), makhluk yang bukan manusia (seperti hantu, roh
leluhur, atau roh jahat) maupun makhluk manusia (tukang sihir atau tukang tenung). Orang
yang sakit adalah korbannya.
b) Sistem Medis Naturalistik
System medis naturalistic adalah penyakit (illness) dijelaskan dengan istilah
sitemik yang bukan pribadi . dimana sehat terjadi karena unsur yang tetap ada di dalam
tubuh seperti panas, dingin, cairan tubuh (humor atau dosha) yang dihubungkan dengan
umur kordinasi individu dengan lingkungan sosialnya.
Konsep pengobatan tradisional kuna Cina didasarkan pada konsep Yin danYang.
Yin dan yang adalah dua kekuatan yang berinteraksi secara seimbang dan terus menerus di
dalam alam.

3. Konsep – Konsep Kausalitas Dalam Sistem Personalistik


Inti dari kausalitas dalam system personalistik yaitu : “Penyakit disebabkan oleh
agen – agen yang dengan beberapa cara menjatuhkan kekuatan mereka atas diri para korban
mereka. Agen tersebut dapat berupa makhluk mnusia, ‘ manusia super’…atau bukan
manusia ; namun senantiasa dipandang sebagai makhluk yang keras hati, yang tidak bertindak
sembarangan melainkan sebagai respons terhadap motif pribadi yang disadari.
Contohnya oaring Dobu Melanesia yang mengangap bahwa penyakit (illness)
berasal dari agen dan terutama karena ada rasa iri.

Antropologi 8
4. Konsep – Konsep Kausalitas Dalam Sistem Naturalistik
Berlawanan dengan system personalistik, system naturalistic menjelaskan tentang
penyakt (illness) dalam istilah sistemik yang bukan pribadi, disini agen yang aktif
menjalankan peranannya. Dalam system ini . keadaan sehat sesuai dengan model
keseimbangan: apabila unsure-unsur dasar dalam tubuh manusia- “humor”, yin dan yang,
serta dosha dalam ayurveda- berada dalam keadaan seimbang menurut usia dan kondisi
individu, maka tercapailah keadaan sehat dan dicakup antara lain:
a) Pengobatan Ayurveda
Di India pada masa ini, banyak makanan yang dianggap mempunyai kualitas
memanaskan atau mendinginkan dan seperti dalam patologi humoral,kombinasi yang tepat
dari macam-macam makanan dan ramuan dapat memulihkan keseimbangan tubuh yang
terganggu.
b) Pengobatan Tradisional China
Pengobatan tradisional cina “kuno” sejak masa Huang Ti Nei Ching Su Wen yaitu
kaisar ketiga pada tahun 2697 – 2597 s.m. Pengobatan Cina Kuno mulai menggunakan
penjelasan naturalistic pada saat yang kira-kira sama ketika proses sedang berlangsung di
Yunani dan India.
Pengobatan tradisional Cina mewakili kasus khusus tentang konsep sentral dalam
kosmologi Cina, “ pasangan kekuatan yin dan yang, dimana interaksi mereka terus
menerus berada dibalik seluruh gejala alam termasuk pembentukan dan berfungsinya
tubuh manusia.

Antropologi 9
c) Pengobatan Rakyat Amerika
1) Pengobatan rakyat Ero-Amerika
Istilah Ero-Amerika digunakan untuk menyebutkan kepercayaan dan praktek
medis para imigran Eropa dan keturunanya di Amerika Serikat. Pengobatan rakyat Ero-
Amerika lebih menonjolkan etiologi naturalistic ; walaupun penyakit sering dijelaskan
sebagai hukuman dari Tuhan.
2) Pengobatan rakyat kulit hitam
Pengobatan rakyat kulit hitam tidak hanya terbatas pada ilmu sihir dan ilmu
gaib saja, dimana terdapatnya bidan-bidan terampil yang hingga akhir-akhir ini masih
menolong persalinan di daerah selatan, yang juga memilki pengetahuan yang luas
mengenai ramuan-ramuan secara turun-temurun.
3) Pengobatan rakyat Amereka – Spanyol
Pengobatan yang dilakukan lebih banyak dilakukan oleh ahli antropologi daro
pada ahli folklore. Penyembuhan di kalangan masyarakat kebanyakan tidak
mengandalkan curandero maupun obat-obatan rumah. Dengan kata lain, Tuhan adalah
penyembuh utama.

5. Pengobatan Amerika Dipandang Sebagai Etnomedisin


a) Etiologi dikotomi personalistik-naturalistik cocok untuk pengobatan rakyat di Amerika
maupun system lainnya.
b)  Etiologi personalistik mencakup kepercayaan terhadap ilmu sihir, mata jahat, dan
penyakit akibat hukuman Tuhan. Adanya tingkatan kausal ganda.
c) Etiologi naturalistic meliputi kepercayaan bahwa dingin dalam berbagai cara
menyebabkan penyakit dan cedera akibat keseleo atau patah tulang

Antropologi 10
6. Etnopiskiartri
Konsep-konsep tentang sebab penyakit dalam masyarakat rumpun dan petani,
berbeda secara mendasar dengan konsep yang merupakan ciri pengobatan ilmiah. Sejauh ini
telah mengamati perwujudan sistem kepercayaan itu, terutama dalam konteks penyakit akut,
penyakit infeksi, dan penyakit yang melemahkan, yang terbanyak mengambil korban pada
penduduk dunia. Namun etnomedisin juga mencakup studi tentang bagaimana masyarakat
tradisional memandang dan menangani penyakit jiwa.
Kebutuhan untuk menyatakan dikotomi antara penyakit fisik dan penyakit jiwa
lebih merupakan refleksi dari konsensus Barat daripada orientasi masyarakat yang berakar
dalam sistem kepercayaan naturalistik atau personalistik. Dalam berbagai masyarakat tersebut
, etiologi penyakit mendorong persatuan, bukannya memisahkan keadaan fisik dari keadaaan
emosional.

7. Etiologi-Etiologi Penyakit Jiwa Non-Barat


Diantara orang Eskimo di pulau St. Lawrence yang telah terakumulasi, kesurupan
dihubungkan dengan shamanisme, namun tidak dengan gangguan spikiatrik berat, walaupun
hal ini berlaku di kalangan penduduk Eskimo lainnya yang kurang terakumulasi, magi dan
ilmu sihir merupakan penjelasa, sebagai mana halnya dengan faktor stres yang dikatakan
akibat “terlalu khawatir” dan “mudah takut” dan sebagainya. Faktor keturunan dijelaskan
dengan sindroma “lamban belajar” yang dideskripsikan informan sebagai terdapat dalam
keluarga-keluarga. Pelanggaran tabu, termasuk kawin sumbang, seringkali disebut-sebut
sebagai penyebab ketidakwarasan.

Antropologi 11
8. Konsep-Konsep Sebab Akibat Dalam Sistem Naturalistik
Berlawanan dengan sistem-sistem personalistik, sistem-sistem naturalistik
menjelaskan tentang penyakit (illness) dalam istilah-istilah sistematik yang bukan pribadi, di
sini agen yang aktif tidak menjelaskan peranannya.
Dalam sistem-sistem ini, keadaan sehat sesuai dengan del keseimbangan: apabila
unsur-unsur dasar dalam tubuh manusia “humor”, yin dan yang, serta dosha dalam ayurveda
berada dalam keadaan seimbang menurut usia dan kondisi individu, maka tercapailah
keadaan sehat.
Apabila keseimbangan ini terganggu dari luar maupun dari dalam oleh kekuatan-
kekuatan alam seperti panas, dingin, atau kadang-kadang emosi yang kuat, maka terjadilah
penyakit.
Walaupun prinsip keseimbangan dalam sistem-sistem naturalistik diekspresikan
dalam berbagai cara, tulisan-tulisan masa kini mengungkap peranan utama panas dan dingin
sebagai ancaman pokok terhadap kesehatan.
Kata-kata yang digunakan kadang-kadang menunjukkan suhu yang aktual, namun
lebih sering dalam tulisan itu dideskripsikan keadaan yang tidak langsung berhubungan
dengan panas atau dingin.
Dalam versi Amerika Latin mengenai sistem ini, makanan, ramuan jamu, dan
substansi-substansi lain, kondisi maupun peristiwa (seperti es, haid, kehamilan dan gerhana)
diklasifikasikan sebagai panas, dingin, atau netral dalam artian kualitas pembawaan. Prinsip
konseptual tersebut hampir serupa dengan apa yang digunakan di Amerika Serikat, dengan
menyatakan air “keras” dan air “lunak”, minuman “keras” dan minuman “lembut”, dan
anggur “kering”, dan anggur “manis”. Kita mengetahui bahwa cairan tidaklah keras, lunak,
atau kering dalam artian sebenarnya; namun ahli etnologi dari planet Mars akan menjadi
bingung dengan istilah-istilah kita tersebut.

Antropologi 12

Anda mungkin juga menyukai