SOSIOANTROPOLOGI
KESEHATAN
MARLINA, SKM., MKM.
Antropologi kesehatan merupakan bagian dari antropologi
sosial dan kebudayaan yang mempelajari bagaimana
kebudayaan dan masyarakat mempengaruhi masalah-masalah
kesehatan, pemeliharaan kesehatan dan masalah terkait
lainnya.
Dari definisi-definisi yang dibuat oleh ahli-ahli antropologi
mengenai Antropologi Kesehatan, maka dapat disimpulkan
bahwa Antropologi Kesehatan mencakup:
1. Mendefinisi secara komprehensif dan interpretasi berbagai
macam masalah tentang hubungan timbal-balik biobudaya,
antara tingkah laku manusia dimasa lalu dan masa kini dengan
derajat kesehatan dan penyakit, tanpa mengutamakan
perhatian pada penggunaan praktis dari pengetahuan
tersebut;
2. Partisipasi profesional mereka dalam program-program yang
bertujuan memperbaiki derajat kesehatan melalui
pemahaman yang lebih besar tentang hubungan antara gejala
bio-sosial- budaya dengan kesehatan, serta melalui perubahan
tingkah laku sehat kearah yang diyakini akan meningkatkan
kesehatan yang lebih baik.
Sejarah Perkembangan Antropologi Kesehatan
WHO
Petugas-petugas kesehatan yang bekerja di
lingkungan yang bersifat lintas budaya,
lebih cepat menemukan masalah daripada
mereka yang bekerja dalam kebudayaan
sendiri, dan khususnya mereka yang
terlibat dalam klinik pengobatan melihat
bahwa kesehatan dan penyakit bukan
merupakan gejala biologik saja, melainkan
juga gejala sosial-budaya.
Kebutuhan kesehatan di negara berkembang
tidaklah dapat dipenuhi dengan sekedar
memindahkan pelayanan kesehatan dari negara-
negara industri.
Kumpulan data pokok mengenai kepercayaan dan
praktek pengobatan primitif dan petani yang telah
diperoleh ahli antropologi kebudayaan pada
tahun-tahun sebelumnya, informasi mengenai nilai-
nilai budaya dan bentuk-bentuk sosial, serta
pengetahuan mereka mengenai dinamika stabilitas
sosial dan perubahan, telah memberikan kunci
yang dibutuhkan bagi masalah-masalah yang
dijumpai dalam program-program kesehatan
masyarakat awal tersebut.
Para ahli antropologi dapat menjelaskan pada petugas
kesehatan mengenai bagaimana kepercayaan
tradisional serta prakteknya bertentangan dengan
asumsi pengobatan Barat, bagaimana faktor sosial
mempengaruhi keputusan perawatan kesehatan, dan
bagaimana kesehatan dan penyakit semata-mata
merupakan aspek dari keseluruhan pola kebudayaan,
yang berubah bila ada perubahan sosial budayanya
yang mencakup banyak hal.
Pada awal 1950-an, para ahli antropologi mampu
mendemonstrasikan kegunaan praktis dari
pengetahuan mereka dan metode penelitian mereka
kepada petugas kesehatan masyarakat internasional,
yang banyak menerima mereka dengan tangan
terbuka.
Antropologi Kesehatan Dan Ekologi