Anda di halaman 1dari 20

DETERMINAN SOSIAL

BUDAYA DALAM
KESEHATAN MASYARAKAT

MARLINA, SKM., MKM


DETERMINAN KESEHATAN
(FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN)
 Kesehatan merupakan konsep yang kompleks, bisa
mempunyai arti berbeda bagi individu atau etnis yang
berbeda.

 Derajat “perasaan sehat” berkaitan erat dengan ke-


mampuan seseorang mendayagunakan “potensi diri”
mereka secara penuh.

 Potensi diri ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain


faktor perilaku, perilaku yg berhubungan dg kesehatan,
faktor-faktor sosial, ekonomi dan ling-kungan, spt dukungan
sosial, pekerjaan, penghasi-lan dan perumahan.
ARTI KESEHATAN BAGI INDIVIDU

Berbagai peristiwa hidup yang dialami individu dan


masyarakat, berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatan bagi mereka.
Tapi semua orang menginginkan kesehatan bagi dirinya,
meskipun tidak semua orang mampu membuat dirinya
menjadi sehat.
Oleh karena itu “health promotion” menjadi
penting.
Bedakan dg AGENT PENYAKIT sbg Etiologi Penyakit
(aspek biologis) dg variabel-variabel Sosial
KEDAMAIAN DAN PERDAMAIAN

 Sebagai sumber dari rasa aman dan ketenteraman jiwa,


merupakan salah satu bentuk kebutuhan dasar manusia.
Tidak adanya rasa aman berpengaruh ter-hadap kesehatan
mental serta kemampuan berpikir jernih dan logis, sikap
emosional dan sosial bagi individu dan masyarakat.

 Menimbulkan rasa takut dan saling curiga men-curigai satu


sama lain, hilangnya kesempatan untuk berpikir jernih dan
logis.
TINGKAT PENDIDIKAN
 Rendahnya tingkat pendidikan, berpengaruh pada
penghasilan individu dan masyarakat.
 Dampaknya adalah ketidakmampuan untuk meng-
konsumsi makanan yang cukup bergizi, tinggal di rumah
yang layak huni dan rendahnya akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan.
 Disamping itu ketidakmampuan dalam hal mene-rima dan
mengadopsi perilaku hidup sehat yang ditawarkan oleh
promotor kesehatan.
HUBUNGAN SOSIAL YANG RENDAH
 Rendahnya derajat hubungan sosial, menyebabkan tidak
terpenuhinya salah satu dari kebutuhan dasar manusia
yang sehat, kebutuhan sosial. Secara so-sial, ini tidak
sehat.

 Berakibat pada timbulnya penyakit budaya, yang di- kenal


dgn “culture shock”, geger budaya, individu dan
masyarakat kehilangan jati diri, harga diri dan solidaritas
sosial antar sesama warga masyarakat.

 Kalau solidaritas sosial sudah tidak ada lagi, bagai-mana


kita bisa hidup berbangsa dengan baik.
JAMINAN SOSIAL
 Rendah atau tidak adanya jaminan sosial yang me-madai
bagi masyarakat, menyebabkan hidup penuh
ketidakpastian dan rasa waswas dari hari ke hari, tidak
adanya ketenangan.

 Situasi yang penuh dengan ketidakpastian ini, me-rupakan


salah satu sumber penyakit mental, spiritual dan emosional
bagi individu dan masyarakat.
KEADILAN
 Kurang tegaknya keadilan, khususnya di bidang pelayanan
kesehatan, menyebabkan banyak orang, terutama fakir
miskin, anak terlantar dan orang cacat, tidak memperoleh
hak asasinya untuk mem-peroleh pelayanan kesehatan
yang bermutu.

 Pelayanan seharusnya bersifat impersonal, artinya mutu


pelayanan kesehatan yg diberikan kpd pasien harusnya
sama untuk siapa saja, tergantung kepada tingkat
kegawatan penyakitnya, bukan kemampuan bayar (kpd.
uang).
POLA MAKAN
 Pola makan dan makanan merupakan produk budaya,
sehingga tidak heran kalau masyarakat dari etnis terten-tu
sangat rentan terhadap penyakit tertentu pula, se-dangkan
etnis lainnya kebal terhadap penyakit tersebut, dan
sebaliknya.
 Globalisasi menyebabkan proses akulturasi semakin cepat,
pergeseran budaya termasuk pola makan, dan berakibat
terjadinya pergeseran pola penyakit, dari pe-nyakit infeksi
ke penyakit non-infeksi, yang sebelumnya belum begitu
dominan di masyarakat.
 Sementara, akibat dari makanan gizi rendah, daya tahan
terhadap penyakit lemah, kasus penyakit infeksi masih
tetap dominan di tengah masyarakat.
KEMISKINAN
 Pengentasan kemiskinan masih sebatas retorika para elit
belaka, faktor ketidak-adilan memperparah status
kemiskinan masyarakat.

 Dalam kondisi miskin, serba keterbatasan, tempat tinggal


yang kurang layak, makanan dengan gizi rendah, dari menit
ke menit penuh dg rasa was-was (besok apa makan) daya
tahan tubuh yang lemah, tidak mudah bagi masyarakat
untuk dapat terhindar dari penyakit, apa lagi memikirkan
untuk meng-adopsi perilaku baru di bidang kesehatan.
PENGHARGAAN TERHADAP HAM
 Adalah hak asasi setiap insan untuk hidup sehat dan
memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai.
Pelayanan kesehatan seharusnya bersifat imperso-nal,
tidak pandang bulu, namun yang masih terjadi sampai
saat ini adalah pelayanan yang berorientasi kepada
kepemilikan uang serta strata sosial pende-rita sakit.

 Orang miskin hampir tidak memperoleh pelayanan


kesehatan dengan mutu yang seharusnya diberikan kepada
setiap insan yang menderita penyakit,
PEMBERDAYAAN WANITA
 Masih banyak wanita, termasuk di rumah tangga, yang
mendapat perlakuan semena-mena, kerja keras non-stop
hampir 24 jam sehari, mengurus RT, anak dan suami,
menyediakan makanan untuk suami dan anak-anak,
namun makannya sisa terakhir, setelah semuanya selesai,
akibatnya kurang gizi.
 Bahkan sering menjadi korban kekerasan di RT.
 Terlalu sering melahirkan anak, kehabisan tenaga karena
gizi rendah dan kurang vitamin, kehabisan kalsium, gigi dan
tulang jadi kropos.
 Proses kehamilan dan persalinan belum sepenuhnya
ditangani oleh tenaga propfesi (nakes), AKI masih cukup
tinggi.
SUMBER DAYA YANG DAPAT DIPERBAHARUI
 Pengendalian atas penggunaan SDA masih belum efektif.
Pemanfaatannya jauh lebih cepat dari pemu-lihan, shg
terjadi kerusakan hutan dan lingkungan hidup, rusaknya
ekosistem, tanah longsor, banjir di musim hujan, genangan
air dimana-mana, kering di musim kemarau.
 Genangan air berdampak kepada timbulnya berbagai
macam penyakit menular, seperti diare, DBD, kolera dsb.
 Lahan pertanian yang subur dan produktif diubah menjadi
perumahan. Petani kehabisan lahan, urbani-sasi ke kota,
sumber nafkah hidup tidak jelas menim-bulkan masalah
baru dikota, penyakit stress dan geger budaya, berdampak
pada terganggunya kese-hatan mental
MASALAH LANSIA
 Semakin meningkatnya AHH, berakibat pada terjadi transisi
demografi dari struktur penduduk muda menjadi penduduk
tua. Jumlah lansia dgn. penduduk muda (<15 tahun) akan
seimbang.
 Meningkatnya jumlah Lansia memerlukan perhatian
khusus dalam upaya pelayanan kesehatan, termasuk
upaya psikogeriatrik, agar mereka tetap produktif dan
mampu mempertahankan kualitas hidupnya.
ANCAMAN DALAM PROMKES
Kesehatan dan upaya kesehatan tidak berdiri sendiri.
Walau bagaimanapun kerja kerasnya promkes, namun
masih banyak hal-hal yang berada diluar lingkup tugas atau
kewenangan promkes untuk menanganinya. Ini me-rupakan
ancaman dari kegiatan promkes, antara lain :
 Urbanisasi, menimbulkan kepadatan penduduk terutama di
daerah kumuh perkotaan, rawan penularan penyakit.
 Kemajuan sistem transportasi, meningkatkan mobilisasi
penduduk, memudahkan penularan penyakit endemi.
 Rendahnya akses masyarakat ke unit yankes, menye-
babkan banyaknya kasus penyakit yg tak tertangani.
 Semakin maraknya penggunaan obat-obatan terlarang,
menimbulkan kerusakan psikososial.
URBANISASI
 Dampak dari semakin menyempitnya lahan pertanian di
desa dan adanya keinginan untuk meningkatkan taraf
hidup di kalangan generasi muda desa, terjadi urbanisa- si
secara besar-besaran.
 Kepadatan penduduk, sulitnya memperoleh fasilitas hidup,
seperti perumahan layak huni, air bersih, MCK,
pembuangan sampah, limbah RT dsb. di kota tak bisa
dihindarkan. Situasi ini memungkinkan semakin mudah-nya
penularan penyakit infeksi dan stress.
KEPADATAN PENDUDUK
 Kepadatan penduduk biasanya diikuti dengan kekumu-han,
rendahnya mutu fasilitas kehidupan. Terlalu rapat-nya
tempat tinggal akan memudahkan proses penularan
penyakit infeksi, seperti TB-Paru, HIV/AIDS dsb.
 Keracunan dan berbagai penyebab lainnya bisa menim-
bulkan stress dan gangguan jiwa.
 Semakin maraknya kecanduan dan penyalahgunaan dan
kecanduan alkohol, narkotika, obat berbahaya serta zat
adiktif lainnya.
KEMAJUAN SISTEM TRANSPORTASI
 Memudahkan mobilisai penduduk dari satu daerah ke
daerah lainnya, berdampak kepada semakin mudahnya
penularan penyakit yg sebelumnya hanya berjangkit di
daerah tertentu saja.
RENDAHNYA AKSES MASYARAKAT KE UNIT
PELAYANAN KESEHATAN
 Kurangnya informasi dalam hal upaya pemeliharaan
kesehatan.
 Masyarakat segan ke unit yankes karena takut tidak mampu
bayar dan faktor2 sosial budaya lainnya.
 Kurangnya rasa percaya (trust) terhadap petugas kesehatan`.

Anda mungkin juga menyukai