0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan20 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang determinan sosial budaya yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Faktor-faktor seperti tingkat pendidikan, kemiskinan, ketidakadilan, dan urbanisasi dapat berdampak negatif terhadap kesehatan karena memengaruhi gizi, sanitasi, dan akses terhadap fasilitas kesehatan. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan sumber daya alam d
Dokumen tersebut membahas tentang determinan sosial budaya yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Faktor-faktor seperti tingkat pendidikan, kemiskinan, ketidakadilan, dan urbanisasi dapat berdampak negatif terhadap kesehatan karena memengaruhi gizi, sanitasi, dan akses terhadap fasilitas kesehatan. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan sumber daya alam d
Dokumen tersebut membahas tentang determinan sosial budaya yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Faktor-faktor seperti tingkat pendidikan, kemiskinan, ketidakadilan, dan urbanisasi dapat berdampak negatif terhadap kesehatan karena memengaruhi gizi, sanitasi, dan akses terhadap fasilitas kesehatan. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan sumber daya alam d
DETERMINAN KESEHATAN (FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN) Kesehatan merupakan konsep yang kompleks, bisa mempunyai arti berbeda bagi individu atau etnis yang berbeda.
Derajat “perasaan sehat” berkaitan erat dengan ke-
mampuan seseorang mendayagunakan “potensi diri” mereka secara penuh.
Potensi diri ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain
faktor perilaku, perilaku yg berhubungan dg kesehatan, faktor-faktor sosial, ekonomi dan ling-kungan, spt dukungan sosial, pekerjaan, penghasi-lan dan perumahan. ARTI KESEHATAN BAGI INDIVIDU
Berbagai peristiwa hidup yang dialami individu dan
masyarakat, berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan bagi mereka. Tapi semua orang menginginkan kesehatan bagi dirinya, meskipun tidak semua orang mampu membuat dirinya menjadi sehat. Oleh karena itu “health promotion” menjadi penting. Bedakan dg AGENT PENYAKIT sbg Etiologi Penyakit (aspek biologis) dg variabel-variabel Sosial KEDAMAIAN DAN PERDAMAIAN
Sebagai sumber dari rasa aman dan ketenteraman jiwa,
merupakan salah satu bentuk kebutuhan dasar manusia. Tidak adanya rasa aman berpengaruh ter-hadap kesehatan mental serta kemampuan berpikir jernih dan logis, sikap emosional dan sosial bagi individu dan masyarakat.
Menimbulkan rasa takut dan saling curiga men-curigai satu
sama lain, hilangnya kesempatan untuk berpikir jernih dan logis. TINGKAT PENDIDIKAN Rendahnya tingkat pendidikan, berpengaruh pada penghasilan individu dan masyarakat. Dampaknya adalah ketidakmampuan untuk meng- konsumsi makanan yang cukup bergizi, tinggal di rumah yang layak huni dan rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Disamping itu ketidakmampuan dalam hal mene-rima dan mengadopsi perilaku hidup sehat yang ditawarkan oleh promotor kesehatan. HUBUNGAN SOSIAL YANG RENDAH Rendahnya derajat hubungan sosial, menyebabkan tidak terpenuhinya salah satu dari kebutuhan dasar manusia yang sehat, kebutuhan sosial. Secara so-sial, ini tidak sehat.
Berakibat pada timbulnya penyakit budaya, yang di- kenal
dgn “culture shock”, geger budaya, individu dan masyarakat kehilangan jati diri, harga diri dan solidaritas sosial antar sesama warga masyarakat.
Kalau solidaritas sosial sudah tidak ada lagi, bagai-mana
kita bisa hidup berbangsa dengan baik. JAMINAN SOSIAL Rendah atau tidak adanya jaminan sosial yang me-madai bagi masyarakat, menyebabkan hidup penuh ketidakpastian dan rasa waswas dari hari ke hari, tidak adanya ketenangan.
Situasi yang penuh dengan ketidakpastian ini, me-rupakan
salah satu sumber penyakit mental, spiritual dan emosional bagi individu dan masyarakat. KEADILAN Kurang tegaknya keadilan, khususnya di bidang pelayanan kesehatan, menyebabkan banyak orang, terutama fakir miskin, anak terlantar dan orang cacat, tidak memperoleh hak asasinya untuk mem-peroleh pelayanan kesehatan yang bermutu.
Pelayanan seharusnya bersifat impersonal, artinya mutu
pelayanan kesehatan yg diberikan kpd pasien harusnya sama untuk siapa saja, tergantung kepada tingkat kegawatan penyakitnya, bukan kemampuan bayar (kpd. uang). POLA MAKAN Pola makan dan makanan merupakan produk budaya, sehingga tidak heran kalau masyarakat dari etnis terten-tu sangat rentan terhadap penyakit tertentu pula, se-dangkan etnis lainnya kebal terhadap penyakit tersebut, dan sebaliknya. Globalisasi menyebabkan proses akulturasi semakin cepat, pergeseran budaya termasuk pola makan, dan berakibat terjadinya pergeseran pola penyakit, dari pe-nyakit infeksi ke penyakit non-infeksi, yang sebelumnya belum begitu dominan di masyarakat. Sementara, akibat dari makanan gizi rendah, daya tahan terhadap penyakit lemah, kasus penyakit infeksi masih tetap dominan di tengah masyarakat. KEMISKINAN Pengentasan kemiskinan masih sebatas retorika para elit belaka, faktor ketidak-adilan memperparah status kemiskinan masyarakat.
Dalam kondisi miskin, serba keterbatasan, tempat tinggal
yang kurang layak, makanan dengan gizi rendah, dari menit ke menit penuh dg rasa was-was (besok apa makan) daya tahan tubuh yang lemah, tidak mudah bagi masyarakat untuk dapat terhindar dari penyakit, apa lagi memikirkan untuk meng-adopsi perilaku baru di bidang kesehatan. PENGHARGAAN TERHADAP HAM Adalah hak asasi setiap insan untuk hidup sehat dan memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai. Pelayanan kesehatan seharusnya bersifat imperso-nal, tidak pandang bulu, namun yang masih terjadi sampai saat ini adalah pelayanan yang berorientasi kepada kepemilikan uang serta strata sosial pende-rita sakit.
Orang miskin hampir tidak memperoleh pelayanan
kesehatan dengan mutu yang seharusnya diberikan kepada setiap insan yang menderita penyakit, PEMBERDAYAAN WANITA Masih banyak wanita, termasuk di rumah tangga, yang mendapat perlakuan semena-mena, kerja keras non-stop hampir 24 jam sehari, mengurus RT, anak dan suami, menyediakan makanan untuk suami dan anak-anak, namun makannya sisa terakhir, setelah semuanya selesai, akibatnya kurang gizi. Bahkan sering menjadi korban kekerasan di RT. Terlalu sering melahirkan anak, kehabisan tenaga karena gizi rendah dan kurang vitamin, kehabisan kalsium, gigi dan tulang jadi kropos. Proses kehamilan dan persalinan belum sepenuhnya ditangani oleh tenaga propfesi (nakes), AKI masih cukup tinggi. SUMBER DAYA YANG DAPAT DIPERBAHARUI Pengendalian atas penggunaan SDA masih belum efektif. Pemanfaatannya jauh lebih cepat dari pemu-lihan, shg terjadi kerusakan hutan dan lingkungan hidup, rusaknya ekosistem, tanah longsor, banjir di musim hujan, genangan air dimana-mana, kering di musim kemarau. Genangan air berdampak kepada timbulnya berbagai macam penyakit menular, seperti diare, DBD, kolera dsb. Lahan pertanian yang subur dan produktif diubah menjadi perumahan. Petani kehabisan lahan, urbani-sasi ke kota, sumber nafkah hidup tidak jelas menim-bulkan masalah baru dikota, penyakit stress dan geger budaya, berdampak pada terganggunya kese-hatan mental MASALAH LANSIA Semakin meningkatnya AHH, berakibat pada terjadi transisi demografi dari struktur penduduk muda menjadi penduduk tua. Jumlah lansia dgn. penduduk muda (<15 tahun) akan seimbang. Meningkatnya jumlah Lansia memerlukan perhatian khusus dalam upaya pelayanan kesehatan, termasuk upaya psikogeriatrik, agar mereka tetap produktif dan mampu mempertahankan kualitas hidupnya. ANCAMAN DALAM PROMKES Kesehatan dan upaya kesehatan tidak berdiri sendiri. Walau bagaimanapun kerja kerasnya promkes, namun masih banyak hal-hal yang berada diluar lingkup tugas atau kewenangan promkes untuk menanganinya. Ini me-rupakan ancaman dari kegiatan promkes, antara lain : Urbanisasi, menimbulkan kepadatan penduduk terutama di daerah kumuh perkotaan, rawan penularan penyakit. Kemajuan sistem transportasi, meningkatkan mobilisasi penduduk, memudahkan penularan penyakit endemi. Rendahnya akses masyarakat ke unit yankes, menye- babkan banyaknya kasus penyakit yg tak tertangani. Semakin maraknya penggunaan obat-obatan terlarang, menimbulkan kerusakan psikososial. URBANISASI Dampak dari semakin menyempitnya lahan pertanian di desa dan adanya keinginan untuk meningkatkan taraf hidup di kalangan generasi muda desa, terjadi urbanisa- si secara besar-besaran. Kepadatan penduduk, sulitnya memperoleh fasilitas hidup, seperti perumahan layak huni, air bersih, MCK, pembuangan sampah, limbah RT dsb. di kota tak bisa dihindarkan. Situasi ini memungkinkan semakin mudah-nya penularan penyakit infeksi dan stress. KEPADATAN PENDUDUK Kepadatan penduduk biasanya diikuti dengan kekumu-han, rendahnya mutu fasilitas kehidupan. Terlalu rapat-nya tempat tinggal akan memudahkan proses penularan penyakit infeksi, seperti TB-Paru, HIV/AIDS dsb. Keracunan dan berbagai penyebab lainnya bisa menim- bulkan stress dan gangguan jiwa. Semakin maraknya kecanduan dan penyalahgunaan dan kecanduan alkohol, narkotika, obat berbahaya serta zat adiktif lainnya. KEMAJUAN SISTEM TRANSPORTASI Memudahkan mobilisai penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya, berdampak kepada semakin mudahnya penularan penyakit yg sebelumnya hanya berjangkit di daerah tertentu saja. RENDAHNYA AKSES MASYARAKAT KE UNIT PELAYANAN KESEHATAN Kurangnya informasi dalam hal upaya pemeliharaan kesehatan. Masyarakat segan ke unit yankes karena takut tidak mampu bayar dan faktor2 sosial budaya lainnya. Kurangnya rasa percaya (trust) terhadap petugas kesehatan`.