Nama Kelompok 1 :
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “antropologi
kesehatan”.Makalah ini dapat dijadikan bahan sumber bacaan yang membahas mengenai
sejarah antropologi kesehatan dan hubungan antropologi dengan kesehatan serta kegunaan
antropologi kesehatan dan merupakan sarana untuk kami sebagai menambah syarat untuk
melengkapi tugas dalam mata kuliah antropologi yang telah ditugaskan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….......i
DAFTAR ISI………………………………………………………………….……ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………....1
A. Latar Belakang……………………………………………………………….1
B. Tujuan………………………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………..3
A. Pengertian Transkultural……………………………………………………...3
B. Tujuan………………………………………………………………………...3
C. Konsep Budaya……………………………………………………………...3
A. Kesimpulan…………………………………………………………………14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antropologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk
manusia dan juga budayanya. Menurut Koentjaraningrat (1981 : 11) antropologi berarti
“ilmu tentang manusia.” Ilmu antropologi telah berkembang dengan luas, ruang lingkup
dan batas lapangan perhatiannya yang luas. Terdapat macam-macam antropologi seperti
antropologi fisik, antropologi budaya, antropologi biologi antropologi sosial, antropologi
kesehatan. Ilmu antropologi memberi sumbangan bagi ilmu kesehatan. Anderson (2006 :
247) menyatakan bahwa kegunaan antropologi bagi ilmu-ilmu kesehatan terletak dalam 3
kategori utama :
a. Ilmu antropologi memberikan suatu cara yang jelas dalam memandang masyarakat
secara keseluruhan maupun para anggota individual mereka. Ilmu
antropologimenggunakan pendekatan yang menyeluruh atau bersifat sistem, dimana
peneliti secara tetap menanyakan, bagaimana seluruh bagian dari sistem itu saling
menyesuaikan dan bagaimana sistem itu bekerja.
b. Ilmu antropologi memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk
menguraikan proses-proses perubahan sosial dan buaya dan juga untuk membantu
memahami keadaan dimana para warga dari “kelompok sasaran” melakukan respon
terhadap kondisi yang berubah dan adanya kesempatan baru.
c. Ahli antropologi menawarkan kepada ilmu-ilmu kesehatan suatu metodologi
penelitian yang longgar dan efektif untuk menggali serangkaian masalah teoritis dan
praktis yang sangat luas, yang dihadapi dalam berbagai program kesehatan.
Antropologi kesehatan sebagai ilmu akan memberikan suatu sumbangan pada
pengemban pelayanan kesehatan, termasuk didalamnya obstetri ginekologi sosial. Bentuk
dasar sumbangan keilmuan tersebut berupa pola pemikiran, cara pandang atau bahkan
membantu dengan paradigma untuk menganalisis suatu situasi kesehatan, berdasarkan
perspektif yang berbeda dengan sesuatu yang telah dikenal para petugas kesehatan saat ini.
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, berbagai ilmu yang menunjang profesi
sangat diperlukan guna mendukung tenaga kerja yang profesional. di dalam bidang
kesehatan itu sendiri, khususnya perawat berbagai bidang ilmu yang mencakup bidangnya
sangat penting untuk dikuasai dan dipahami. salah satunya yaitu antropologi kesehatan.
1
Di dalam antropologi kesehatan itu sendiri tercakup materi mengenai perkembangan
antropologi kesehatan dimana di dalam perkembangannya menyangkut hal-hal yang
penting untuk dipelajari, yaitu : hubungan antara sosial budaya dan biologi yang
merupakan dasar dari perkembangan antro kesehatan, perkembangan antro kesehatan dari
sisi biological pole, perkembangan antro kesehatan darsi sisi sosiocultural pole, beda
antara perkembangan antro kesehatan biological pole dan sosiocultural pole, dan kegunaan
antro kesehatan. Maka dari itu kami membuat makalah yang menyangkut tentang
antropologi kesehatan.
B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian antropologi kesehatan.
2. Mengetahui hubungan antara sosial budaya dan biologi yang merupakan dasar dari
perkembangan antro kesehatan.
3. Mengetahui perkembangan antro kesehatan dari sisi biological pole.
4. Mengetahui perkembangan antro kesehatan dari sisi sosiocultural pole.
5. Mengetahui beda antara perkembangan antro kesehatan biological pole dan
sosiocultural pole.
6. Mengetahui kegunaan antro kesehatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Transkultural
Transkultural adalah suatu pelayanan keperawatan yang berfokus pada analisis dan
ranscultural adalah ilmu dan kiat yang humanis, yang difokuskan pada perilaku individu
atau kelompok, serta proses untuk mempertahankan atau meningkatkan perilaku sehat atau
perilaku sakit secara fisik dan psikokultural sesuai latar belakang budaya. Pelayanan
keperawatan ranscultural diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya.
dan pohon keilmuan yang humanis sehingga tercipta praktik keperawatan pada kultur yang
spesifik dan universal. Kultur yang spesifik adalah kultur dengan nilai-nilai norma spesifik
yang tidak dimiliki oleh kelompok lain, seperti bahasa. Sedangkan kultur yang universal
adalah nilai atau norma yang diyakini dan dilakukan ransc oleh semua kultur seperti
budaya berolahraga membuat badan sehat, bugar; budaya minum teh dapat membuat
memahami landasan teori dan praktik keperawatan yang berdasarkan budaya.Budaya yang
merestrukturisasi budaya.
sebagai manusia yang bersifat sosial. Budaya yang berupa norma, adat istiadat menjadi
acuan perilaku manusia dalam kehidupan dengan yang lain. Pola kehidupan yang
berlangsung lama dalam suatu tempat, selalu diulangi, membuat manusia terikat dalam
internalisasi dari suatu nilai-nilai yang mempengaruhi pembentukan karakter, pola pikir,
pola interaksi perilaku yang kesemuanya itu akan mempunyai pengaruh pada pendekatan
Budaya mempunyai pengaruh luas terhadap kehidupan individu. Oleh sebab itu,
penting bagi perawat mengenal latar belakang budaya orang yang dirawat (Pasien).
Misalnya kebiasaan hidup sehari-hari, seperti tidur, makan, kebersihan diri, pekerjaan,
kekeluargaaan, peranan masing-masing orang menurut umur. Kultur juga terbagi dalam
sub-kultur. Subkultur adalah kelompok pada suatu kultur yang tidak seluruhnya
mengaanut pandangan keompok kultur yang lebih besar atau member makna yang
pelayanan dari dokter pria. Dalam beberapa setting, lebih mudah menerima pelayanan
kesehatan pre-natal dari dokter wanita dan bidan. Hal ini menunjukkan bahwa budaya
baru; ia berfokus pada studi perbandingan nilai-nilai dan praktik budaya tentang kesehatan
4
dan hubungannya dengan perawatannya. Leininger ( 1991 ) mengatakan bahwa
transkultural nursing merupakan suatu area kajian ilmiah yang berkaitan dengan
perbedaan maupun kesamaan nilai-nilai budaya (nilai budaya yang berbeda ras, yang
pasien). Perawatan transkultural adalah berkaitan dengan praktik budaya yang ditujukan
untuk pemujaan dan pengobatan rakyat (tradisional). Caring practices adalah kegiatan
adalah berfungsi untuk meningkatkan pemahaman atas tingkah laku manusia dalam kaitan
(kultur), baik di masa lampau maupun zaman sekarang akan terkumpul persamaan-
tradisional ini adalah pranata sosial yang harus dipelajari dengan cara yang sama seperti
mempelajari pranata social umumnya dan bahwa praktek pengobatan asli (tradisional)
adalah rasional dilihat dari sudut kepercayaan yang berlaku mengenai sebab akibat.
6
Dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan barat kepada masyarakat
tradisional.
1. Tahun 1849
Rudolf Virchow, ahli patologi Jerman terkemuka, yang pada tahun 1849 menulis
apabila kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehat maupun yang sakit, maka
apa pula ilmu yang merumuskan hukum-hukum sebagai dasar struktur sosial, untuk
menjadikan efektif hal-hal yang inheren dalam manusia itu sendiri sehingga kedokteran
dapat melihat struktur sosial yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit, maka
kedokteran dapat ditetapkan sebagai antropologi. Namun demikian tidak dapat dikatakan
bahwa Vichrow berperan dalam pembentukan asal-usul bidang Antropologi Kesehatan
tersebut., munculnya bidang baru memerlukan lebih dari sekedar cetusan inspirasi yang
cemerlang.
2. Tahun 1953
Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan terdapat pada
tulisan yang ditulis Caudill berjudul “Applied Anthropology in Medicine”. Tulisan ini
merupakan tour the force yang cemerlang , tetapi meskipun telah menimbulkan
antusiasme, tulisan itu tidaklah menciptakan suatu subdisiplin baru.
3. Tahun 1963
Sepuluh tahun kemudian, Scoth memberi judul “Antropologi Kesehatan” dan Paul
membicarakan “Ahli Antropologi Kesehatan” dalam suatu artikel mengenai kedokteran
7
dan kesehatan masyarakat. Setelah itu baru ahli-ahli antropologi Amerika benar-benar
menghargai implikasi dari penelitian-penelitian tentang kesehatan dan penyakit bagi ilmu
antropologi. Pengesahan lebih lanjut atas subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah
dengan munculnya tulisan yang dibuat Pearsall (1963) yang berjudul Medical Behaviour
Science yang berorientasi antropologi, sejumlah besar (3000 judul) dari yang terdaftar
dalam bibliografi tersebut tak diragukan lagi menampakan pentingnya sistem medis bagi
Antropologi.
F. Hubungan antara Sosial Budaya dan Biologi yang merupakan Dasar dari
Perkembangan Antropologi Kesehatan.
Hubungan antara social budaya dan biologi yang merupakan dasar dari perkembangan
antropologi kesehatan yaitu masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang
merupakan resultant dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun
masalah buatan manusia, social budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan
sebagainya. Derajat kesehatan masyarakat yang disebut sebagai psycho socio somatic
health well being , merupakan resultante dari 4 faktor yaitu :
8
genetik, parasitologi, patologi, nutrisi, dan epidemiologi. Hal ini memungkinkan
untuk
Jauh sebelum apa yang disimpulkan ahli-ahli antropologi pada akhir abad 20, pada
tahun 1924 W.H. R. River, seorang dokter, menyebutkan bahwa kepercayaan medis dan
prakteknya tidak dapat dipisahkan dari aspek budaya dan organisasi sosial yang lain. Ia
menyatakan “praktek medis primitif mengikuti dari dan membuat pengertian dalam syarat-
syarat yang mendasari kepercayaan medis. Ia juga menyatakan keberadaan 3 padangan
dunia yang berbeda (gaib, religi, dan naturalistik) dan menghubungkan sistem-sistem
kepercayaan, dan tiap-tiap pandangan memilki model perilaku medis yang sesuai.
10
Ackerkencht, seorang dokter dan ahli antropologi, orientasi teoritisnya diungkapkan
dalam bentuk lima generalisasi yaitu:
12
J. Kegunaan Antropologi Kesehatan
Secara umum, antropologi kesehatan senantiasa memberikan sumbangan pada ilmu
kesehatan lain sebagai berikut :
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek
biologis dan sosio-budya dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi
antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi kesehatan
dan penyakit pada manusia (Foster/Anderson, 1986; 1-3).
2. Hubungan antara social budaya dan biologi yang merupakan dasar dari perkembangan
antropologi kesehatan yaitu masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang
merupakan resultant dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun
masalah buatan manusia, social budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan
sebagainya.
3. Sisi biologi adalah kesatuan sistem organ tubuh yang saling menunjang, apabila
terdapat gangguan dari salah satu organ tubuh maka juga akan menggangggu keseluruhan
sistem fungsi.
4. Antropologi kesehatan mempelajari sosio-kultural dari semua masyarakat yang
berhubungan dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari budaya.
5. Perbedaan perkembangan antropologi kesehatan biological pole dan sosiocultural pole
yaitu biological pole pokok perhatian adalah pertumbuhan dan perkembangan manusia,
peranan penyakit dalam evolusi manusia dan paleopatologi (studi mengenai penyakit-
penyakit purba). Pokok perhatian sociocultural pole adalah sistem medis tradisional
(etnomedisin), masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional mereka,
tingkah laku sakit, hubungan antara dokter pasien dan dinamika dari usaha
memperkenalkan pelayanan kesehatan barat kepada masyarakat tradisional.
6. Kegunaan antropologi kesehatan adalah memberikan suatu cara untuk memandang
masyarakat secara keseluruhan termasuk individunya, memberikan suatu model yang
secara operasional berguna untuk menguraikan proses sosial budaya bidang kesehatan dan
sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian.
7. Budaya merupakan salah satu dari perwujudan atau bentuk interaksi yang nyata
sebagai manusia yang bersifat sosial. Budaya yang berupa norma, adat istiadat menjadi
acuan perilaku manusia dalam kehidupan dengan yang lain.
14
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Barbara dan George M. Foster. 1986. Antropologi Kesehatan. Jakarta : UI-
Press
Gutomo Priyatmono. 2007. Bermain dengan Kematian. Yogyakarta: Kanisius.
Koentjaroningrat.2000.Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta: PT. Rineka Cipta
Saifudin. 2005. Antropologi Kontemporer, Suatu Pengantar Kritis Mengenai
Paradigma. Jakarta: Prenata Media
Tedi Sutardi. 2007. Antropologi :mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI
Sekolah Menengah Atas, Program Bahasa. Bandung: PT Setia Purna Inves.
Drs. Naffi Sanggenafa, 2002. Jurnal Antropologi Papua : Penerapan Ilmu Antropologi
Kesehatan Dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat Papua. Jayapura : Laboratorium
Antropologi Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Cenderawasih.
http://sayedmuddasir.wordpress.com/2014/05/01/pandangan-ahli-antropologi-terhadap-
penyakit/ pada pukul 13.30 WIB
http://www.anneahira.com/artikel-kesehatan-antropologi-kesehatan.htm pada pukul
13.30 WIB