Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Hukum Acara Peradilan Agama dengan
judul “Antropologi Kesehatan”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
psikososial dan kebudayaan kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
PEMBAHASAN
Jika diumpamakan sebagai kewajiban, maka tugas utama ahli antropologi kesehatan
diantaranya: bagaimana individu di masyarakat mempunyai persepsi dan bereaksi terhadap
"ill" dan bagaimana tipe pelayanan kesehatan yang akan dipilih, untuk mengetahui mengenai
budaya dan keadaan sosial di lingkungan tempat tinggalnya.
Ada beberapa ilmu yang berhubungan dengan antropologi dan saling berkontribusi
dalam memberikan sumbangan untuk perkembangan ilmu lain. Misalnya dalam bidang
biologi, antropologi kesehatan menggambarkan teknik dan penemuan ilmu-ilmu kedokteran
dan variasinya, termasuk mikrobiologi, biokimia, genetik, parasitologi, patologi, nutrisi, dan
epidemiologi. Hal ini memungkinkan untuk menghubungkan antara perubahan biologi yang
didapatkan dengan menggunakan teknik tersebut terhadap faktor-faktor sosial dan budaya di
masyarakat tertentu. Contoh: penyakit keturunan albinism di suatu daerah di Nusa Tenggara
Timur ditransmisikan melalui gen resesif karena pernikahan diantara anggota keluarga.
Ada beberapa ilmu yang memberikan sumbangan terhadap antropologi kesehatan, antara
lain:
Antropologi fisik/biologi/ragawi,
Contoh: nutrisi mempengaruhi pertumbuhan, bentuk tubuh, variasi penyakit. Selain itu
juga mempelajari evolusi penyakit sebagai akibat faktor budaya, migrasi dan urbanisasi.
Etnomedisin, awalnya mempelajari tentang pengobatan pada masyarakat primitif
atau yang masih dianggap tradisional, meski dalam perkembangan lebih lanjut stereotipe
ini harus dihindari karena pengobatan tradisional tidak selamanya terbelakang atau salah.
Kepribadian dan budaya,
adalah observasi terhadap tingkah laku manusia di berbagai belahan dunia. Misalnya:
perawatan schizophrenia di suatu daerah untuk mencari penyembuhan yang tepat dapat
digunakan untuk mengevaluasi pola perawatan penyakit yang sama.
Kesehatan Masyarakat,
dimana beberapa program kesehatan bekerjasama dengan antropologi untuk menjelaskan
hubungan antara kepercayaan dan praktek kesehatan.
Transcultural nursing
• Area wilayah keilmuan budaya yg fokus memandang perbedaan dan persamaan
antara budaya keperawatan meliputi perspektif sehat, sakit yg didasarkan pada
nilai budaya kemanusiaan, kepercayaan dan tindakan yg digunakan dalam
memberikan asuhan keperawatan manusia secara utuh (Leininger, 2002)
Sehat
• Keseluruhan yg mengisi aktivitas kehidupan
• Terletak rentang sehat dan sakit
• Merupakan keyakinan, nilai, pola kegiatan yg digunakan dalam enjaga dan
memelihara keadaan seimbang
• Dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-hari
• Klien dan perawat mempunyai tujuan yg sama mempertahankan kesehatan
dalam rentang sehat-sakit
Lingkungan
• Keseluruhan fenomena yang mempengaruhi perkembangan, kepercayan dan
perilaku klien
• Totalitas kehidupan dimana klien berinteraksi dg budayanya dalam bentuk fisik,
sosial dan simbolik
• Terdapat tata kelakuan, aturan, struktur, , simbol, sosialisasi, dan rasa aman,
memiliki, terisolasi.
Keperawatan
• Merupakan proses rangkaian praktik yg diberikan pada klien dg latar belakang
budaya untuk mewujudkan kemandirian individu sesuai budaya yg diyakini
• Meliputi : Pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, evaluasi
2.4 PANDANGAN PARA AHLI ANTROPOLOGI TERHADAP PENYAKIT
Jauh sebelum apa yang disimpulkan ahli-ahli antropologi pada akhir abad 20, pada tahun
1924 W.H. R. River, seorang dokter, menyebutkan bahwa kepercayaan medis dan
prakteknya tidak dapat dipisahkan dari aspek budaya dan organisasi sosial yang lain. Ia
menyatakan “praktek medis primitif mengikuti dari dan membuat pengertian dalam syarat-
syarat yang mendasari kepercayaan medis. Ia juga menyatakan keberadaan 3 padangan
dunia yang berbeda (gaib, religi, dan naturalistik) dan menghubungkan sistem-sistem
kepercayaan, dan tiap-tiap pandangan memilki model perilaku medis yang sesuai.
Ackerkencht, seorang dokter dan ahli antropologi, orientasi teoritisnya diungkapkan dalam
bentuk lima generalisasi yaitu:
1. studi signifikan dalam antropologi medis bukanlah sifat tunggal melainkan konfigurasi
budaya secara keseluruhan dai masyarakat dan temapt dimana pola medis berada
dalam totalitas tersebut,
2. ada begitu banyak pengobatan primitif,
3. bagian dari pola medis, seperti yang ada pada keseluruhan budaya, secara fungsional
saling berkaitan,
4. pengobatan primitif paling baik dipahami dalam kaitan kepercayaan dan definisi
budaya,
5. manifestasi pengobatan primitif yang bervariasi seluruhnya merupakan pengobatan
gaib.
Tugas utama ahli dari Antropologi Kesehatan adalah bagaimana individu di masyarakat
mempunyai persepsi dan beraksi terhadap ill dan bagaimana tipe pelayanan kesehatan yang
akan dipilih, untuk mengetahui mengenai budaya dan keadaaan sosial di komunitas tempat
tinggal. Antropologi Kesehatan dianggap sebagai ‘antropologi dari obat” (segi teori) dan
‘Antropologi dalam pengobatan’ (segi praktis atau terapan).
Pandangan ahli antropologi penyebab orang sakit ada dua hal yaitu:
Menelusuri nilai budaya, misalnya mengenai pengenalan kusta dan cara perawatannya.
Kusta telah dikenal oleh etnik Makasar sejak lama. Adanya istilah kaddala sikuyu
(kusta kepiting) dan kaddala massolong (kusta yang lumer), merupakan ungkapan
yang mendukung bahwa kusta secara endemik telah berada dalam waktu yang lama di
tengah-tengah masyarakat tersebut.
2. Secara naturalistik
Secara naturalistik penyakit dijelaskan dengan istilah sistemik yang bukan pribadi.
Sistem-sistem naturalistik mengakui adanya suatu model keseimbangan, sehat terjadi
karena unsur-unsur yang tetap dalam tubuh, seperti panas, dingin, cairan tubuh
(humor atau dosha), yin dan yang berada dalam keadaan seimbang menurut usia dan
kondisi individu dalam lingkungan alamiah dan lingkungan sosialnya. Apabila
keseimbangan ini terganggu, maka hasilnya adalah timbulnya penyakit. Walaupun
prinsip keseimbangan dalam sistem-sistem neuralistik dieksprresikan dalam berbagai
cara, tulisan masa kini mengungkapkan peran utama panas, dingin, sebagai ancaman
pokok terhadap kesehatan. Natural, nonsupranatural, dan empiris adalah istilah-istilah
yang sejajar dengan predikat “naturalistik” namun istilah “supranatural” dan “magical”
kurang tepat karena keduanya, membutuhkan sejumlah agen yang secara konseptual
berbeda.
Istilah supranatural menunjukan kepada suatu tata kehudupan yang melewati batas
alam nyata atau alam semesta yang terlihat dan dapat diamati. Sistem-sistem etiologi
personalistik dan naturalistik sudah tentu tidaklah eksklusif satu sama lain. Etiologi-
etiologi medis personalistik merupakan bagiandari penjelasan yang lebih
komperhensif, sedangkan etiologi-etiologi naturalistik sebagian besar terbatas pada
masalah penyakit. Dengan kata lain dalam sistem personalistik, penyakit hanya
merupakan suatu kasus khusus dalam penjelasan tentang segala kemalangan. Penyakit
bukan merupakan kategori yang terpisah dari kemalangan pada umumnya.