Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

PERBEDAAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI KESEHATAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI KESEHATAN

Dosen Pengampu:
Dr. Mustatul Anwar, S.Pd, M.Kes

Disusun oleh:
Nama :
LINDA PUSPITA SARI (2207010326)
SITI NURHALISA (2207010012)
MELLYDINIA NOVINDA RAMADHANI (2207010018)

KELAS NON REGULER SEMESTER 3


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL-
BANJARI
TAHUN 2023
Perbedaan Antara Sosiologi Dan Antropologi Kesehatan, Akan Tetapi
Dalam Perjalanan Sosiologi Kesehatan Dan Antropologi Kesehatan
Dalam Memelihara Kesehatan Manusia Saling Berhubungan Dan
Keterkaitan.

A. Pengertian Sosiologi Dan Antropologi Kesehatan


1. Sosiologi Kesehatan

Sosiologi Kesehatan mempelajari interaksi antara masyarakat dan


kesehatan lebih khususnya bagaimana konsepsi dan pemaknaan kesehatan
dan penyakit menurut masyarakat sehingga mempengaruhi gaya hidup,
perilaku dan semua praktik kehidupan dalam kesehariannya. Sosiologi
kesehatan mengkaji bagaimana kehidupan sosial mempengaruhi angka
kelahiran dan kematian dalam populasi. Ilmu sosiologi memperagakan
bagaimana kondisi kesehatan termasuk penyakit sebenarnya juga
dipengaruhi oleh kondisi sosio ekonomi dan status sosial individu dalam
masyarakat. Dengan kata lain variabel sosial berperan dalam
mempengaruhi kondisi kesehatan individu dan masyarakat.

2. Antropologi Kesehatan

Antropologi kesehatan merupakan bagian dari ilmu antropologi


yang sangat penting sekali, karena di dalam antropologi kesehatan
diterangkan dengan jelas kaitan antara manusia, budaya, dan kesehatan
sehingga kita dapat mengetahui kaitan antara budaya suatu masyarakat
dengan kesehatan masyarakat itu sendiri. Anderson (2006) menyatakan
bahwa antropologi kesehatan adalah disiplin biobudaya yang memberi
perhatian kepada aspek-aspek biologis dan sosial budaya dari tingkah laku
manusia, terutama tentang cara-cara interaksi ntara keduanya di sepanjang
sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit.
Begitu juga dengan Sarwono (1993) menyatakan bahwa Antropologi
kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap
penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan. Antropologi
kesehatan mempelajari bagaimana kesehatan individu, formasi sosial yang
lebih luas dan lingkungan dipengaruhi oleh hubungan antara manusia dan
spesies lain, norma budaya dan institusi sosial, politik mikro dan makro,
dan globalisasi.

B. Perbedaan Antara Sosiologi dan Antropologi Kesehatan.


1. Antropologi Kesehatan
a. Ilmu yang mempelajari manusia dan kebudayaan.
b. Memiliki kecenderungan mengkaji kelompok etnik.
c. Mengkaji masyarakat yang sederhana dan primitif.
d. Mengkaji masyarakat yang homogen.
e. Antropologi memandang masyarakat dan kebudayaan sebagai holistik.
f. Antropologi menggunakan metodologi induksi.
g. Ilmu ini memiliki pengaruh pada pandangan humanities yang cukup
besar. Pandangan humanities dan induksi adalah pandangan konsep
pemahaman terhadap lapangan penelitian dahulu, kemudian baru bisa
membangun teori.
h. Hasil penelitian antropologi sebagian besar disebut dengan etnografi.
2. Sosiologi Kesehatan
a. Sosiologi mempelajari tentang masyarakat.
b. Memiliki kecenderungan untuk mengkaji masyarakat heterogen.
c. Kebanyakan ilmu sosiologi mengkaji masyarakat perkotaan.
d. Sosiologi menggunakan metodologi deduksi. Metodologi tersebut
menekankan pemikiran pada bangunan teori dan konsep, kemudian
baru dicari pada lapangan penelitian.
e. Pengaruh pandangan positivisme yang besar mampu mengadopsi
pandangan ilmu alam atau natural science kepada ilmu sosiologi.

Jadi, perbedaan dari antropologi dan sosiologi terlihat sangat jelas.


Antropologi adalah ilmu yang mempelajari asal-usul manusia. Sementara
sosiologi adalah ilmu yang membantu untuk mengenal perilaku manusia di
tengah kehidupan masyarakat.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan


antropologi dan sosiologi Kesehatan terletak pada fokus ilmu yang dimiliki
oleh keduanya. Antropologi lebih fokus untuk mempelajari manusia dan
kebudayaan baik dari zaman prasejarah sampai sekarang. Sedangkan ilmu
sosiologi akan mempelajari masyarakat dan bagaimana perilaku manusia pada
kehidupan bermasyarakat

C. Hubungan dan Keterkaitan Antara Sosiologi dan Antropologi


Kesehatan Dalam Memelihara Kesehatan Manusia.

Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari


tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir berawal dari
ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat,
budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Antropologi lebih
memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal
dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi
mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada
masyarakat dan kehidupan sosialnya.

Masalah kesehatan juga dipelajari oleh antropologi medis, suatu


bidang sosial yang erat kaitannya dengan sosiologi medis. Antropologi medis
mempunyai suatu cabang yang dinamakan etmidisin.Yaitu pandangan
masyarakat terhadap psikiattri dan cara-cara mereka menanganinya.

Hubungan Antropologi dan sosiologi kesehatan yaitu data mengenai


konsepsi dan sikap penduduk desa tentang kesehatan, tentang sakit, terhadap
dukun, terhadap obat-obatan tradisional, terhadap kebiasaan dan pantangan
makan dan ssebagainya. Ilmu antropologi juga memberi kepada dokter
kesehatan masyarakat yang akan bekerja dan hidup di berbagai daerah dengan
berbagai macam aneka warna adat dan budaya. Metode-metode dan cara-cara
untuk segera mengerti dan menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan adat-
adat lain.

Oleh para ahli kesehatan, antropologi kesehatan dipandang sebagai


disiplin biobudaya yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan
sosial budaya dari tingkah laku manusia, terutama tantang cara-cara interaksi
antara keduanya, sepanjang sejarah kehidupan manusia yang mempengaruhi
kesehatan dan penyakit.

Ada Cara dan gaya hidup manusia merupakan fenomena yang dapat
dikaitkan dengan munculnya berbagai macam penyakit. Selain itu hasil dari
berbagai macam kebudayaan juga dapat menimbulkan barbagai macam
penyakit. Masyarakat dan pengobat tradisional menganut dua konsep
penyebab sakit, yaitu Naturalistik dan Personalistik. Penyebab dari penayakit
yang bersifat Naturalistik yaitu orang yang menderita penyakit akibat
lingkungan, makanan, dan pola hidup yang tidak baik, termasuk juga
kepercayaan panas dingin seperti masuk angin dan penyakit bawaan.

Konsep sehat atau sakit yang dianut pengobat tradisional (Batra) sama
seperti yang dianut masyarakat setempat, yakni suatu keadaan yang
berhubungan dengan keadaan badan atau kelainan kondisi tubuh serta gejala-
gejala yang dirasakan. Sedangkan menurut konsep Personalistik menganggap
munculnya penyakit (illnes) disebabkan oleh intervasi suatu gen aktif yang
dapat berupa makhluk halus (jin, roh leluhur, atau roh jahat), atau dari
manusia (santet, sihir, dan tukang tenung).

Anda mungkin juga menyukai