Anda di halaman 1dari 15

Makalah Kelompok 6 Antropologi Kesehatan

Antropologi dalam Praktik Keperawatan

Dosen Pengampu:

Ns Murniati Muchtar, S.Kep.SKM.M.Biomed


oleh :

M.Yudhi Nugraha (213110123)


Deby Febrianti (223110246)
Gevira Nahdatul Jannah (223110252)
Lidia Firi Nofita Sari (223110257)
Marsha Wulandari (223110258)
Rahma Dynda Oktaviana (223110266)

1A D3 KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES PADANG 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan Rahmad nya.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, utusan dan manusia pilihannya.
Berkat pertolongan dan hidayahnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu, dengan judul
“Antropologi Dalam Praktik Keperawatan ”. Atas di lancarkan pembuatan makalah ini kami berterima
kasih kepada ibuk dosen Ns Murniati Muchtar, S.Kep.SKM.M.Biomed selaku dosen pengampu mata
kuliah etika keperawatan
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari keterbatasan dan kekurangan yang dirasakan
mengingat pengetahuan dan pengalaman kami masih terbatas. Berkat bantuan dari berbagai pihak secara
langsung maupun tidak langsung, keterbatasan dan kekurangan tersebut dapat terselesaikan dengan baik.

Kami harap agar semua pihak dapat memberikan saran dan kritik yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermaanfaat bagi kita semua. Akhir kata kami ucapkan
terima kasih.

Padang, 09 Januari 2023

Penulis

i
Daftar isi

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i

BAB I.................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN................................................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................2

Bab II................................................................................................................................................3

Pembahasan....................................................................................................................................3

A. Defenisi Antropologi............................................................................................................3

B. Sejarah Perkembangan Antropologi Kesehatan...................................................................3

 Perkembangan Antropologi Kesehatan Di Indonesia.......................................................4

C. Perkembngan Antropologi dalam Keperawatan...................................................................4

D. Antropologi Kesehatan Terhadap Praktik Keperawatan......................................................6

E. Manfaat Antropologi Dalam Proses Praktik Keperawatan...................................................7

F. Contoh –Contoh Penerapan Antropologi Dalam Praktik Keperawatan...............................8

BAB III.............................................................................................................................................10

Penutup.........................................................................................................................................10

A. Kesimpulan.........................................................................................................................10

B. SARAN...............................................................................................................................10

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Antropologi Kesehatan adalah cabang dari antropologi terapan yang menangani berbagai
aspek dari kesehatan dan penyakit (Weaver, 1968;1). Antropologi kesehatan sebagai ilmu akan
memberikan suatu sumbangan pada pengemban pelayanan kesehatan, termasuk didalamnya
obstetri ginekologi sosial. Bentuk dasar sumbangan keilmuan tersebut berupa pola pemikiran,
cara pandang atau bahkan membantu dengan paradigma untuk menganalisis suatu situasi
kesehatan, berdasarkan perspektif yang berbeda dengan sesuatu yang telah dikenal para petugas
kesehatan saat ini.

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, berbagai ilmu yang menunjang profesi sangat
diperlukan guna mendukung tenaga kerja yang profesional. Di dalam bidang kesehatan itu
sendiri, khususnya perawat berbagai bidang ilmu yang mencakup bidangnya sangat penting
untuk dikuasai dan dipahami. salah satunya yaitu antropologi kesehatan.

Hubungan antara budaya dan kesehatan sangatlah erat hubungannya, sebagai salah satu
contoh suatu masyarakat desa yang sederhana dapat bertahan dengan cara pengobatan tertentu
sesuai dengan tradisi mereka. Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaan dan respons
terhadap kesehatan dan penyakit dalam segala masyarakat tanpa memandang tingkatannya.
Karena itulah penting bagi tenaga kesehatan untuk tidak hanya mempromosikan kesehatan, tapi
juga membuat mereka mengerti tentang proses terjadinya suatu penyakit dan bagaimana
meluruskan keyakinan atau budaya yang dianut hubungannya dengan kesehatan.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk membahas tentang aplikasi
ilmu antropologi dalam proses praktik keperawatan.

B. Rumusan Masalah
1. ApaDefenisi Pengertian Antropologi ?
2. ApaSejarah Perkembangan Antropologi Kesehatan ?
3. ApaPerkembngan Antropologi dalam Keperawatan ?

1
4. Apa hubungan Antropologi kesehatan dengan praktik
keperawatan?
5. Apa Manfaat Antropologi Dalam Proses Praktik Keperawatan?
6. Apa Contoh –Contoh Penerapan Antropologi Dalam Praktik
Keperawatan?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Defenisi Pengertian Antropologi


2. Mengetahui Sejarah Perkembangan Antropologi Kesehatan
3. Mengetahui Perkembngan Antropologi dalam Keperawatan
4. Mengetahuihubungan Antropologi kesehatan dengan praktik
keperawatan
5. Manfaat Antropologi Dalam Proses Praktik Keperawatan
6. Mengetahui Contoh –Contoh Penerapan Antropologi Dalam
Praktik Keperawatan

2
Bab II
Pembahasan

A. Defenisi Antropologi

Kata antropologi merupakan kombinasi dari dua kata yang diambil dari Bahasa Yunani,
yaitu anthropos yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu. Pada intinya,antropologi
adalah salah satu cabang ilmu sosial tentang manusia. Dulu istilah antropologi memiliki arti lain
yakni ilmu tentang ciri-ciri tubuh manusia. Namun secara garis besar, antropologi berkaitan
dengan perilaku manusia, interaksi yang dilakukan,serta budaya yang tercipta. Berikut beberapa
pengertian dan penjelasan ilmu antropologi dari beberapa pakar:
a.David Hunter
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
b. Koentjaraningrat
mempelajari Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya d engan
aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang
dihasilkan.
c. Ralf L. Beals dan Harry Hoijen
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan semua apa yang dikerjakan
olehnya.

B. Sejarah Perkembangan Antropologi Kesehatan


Tahun 1849 Rudolf Virchow, seorang ahli patologi Jerman yang terkemuka, pada tahun 1849
telah menuliskan apabila kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehat maupun yang
sakit, maka apa ilmu pula yang merumuskan hukum-hukum yang menjadi fondasi struktur sosial,
untuk menjadikan efektif hal-hal yang melekat dalam manusia itu sendiri sehingga kedokteran

3
dapat melihat struktur sosial yang memengaruhi kesehatan dan penyakit, maka kedokteran dapat
ditetapkan sebagai antropologi.

Pada tahun 1953 dimulai sejarah pertama timbulnya perhatian pada Antropologi Kesehatan
yang terdapat pada tulisan yang ditulis oleh Caudill dengan judul "Applied Anthropology in
Medicine". Tulisan ini merupakan tour the force yang cemerlang, akan tetapi meskipun telah
menimbulkan antusiasme, tulisan itu tidaklah menciptakan suatu sub disiplin baru.

Sepuluh tahun kemudian tepatnya pada tahun 1963. Scoth memberi judulo to "Antropologi
Kesehatan" dan Paul membicarakan "Ahli Antropologi Kesehatan dalam suatu artikel mengenai
kedokteran dan kesehatan masyarakat. Setelah tulisan Scoth dan Paul barulah ahli-ahli
antropologi Amerika benar-benar menghargai implikasi dari penelitian-penelitian tentang
kesehatan dan penyakit bagi ilmu antropologi.

Selanjutnya pengesahan atas subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah dengan


munculnya tulisan yang dibuat Pearsall (1963) yang berjudul Medical Behavioral Science yang
berorientasi antropologi, sejumlah besar (3000 judul) dari yang buku atau artikel terdaftar yang
tidak dapat diragukan lagi menunjukkan pentingnya sistem medis bagi Antropologi (Aditya et
al., 2020).

 Perkembangan Antropologi Kesehatan Di Indonesia


Perkembangan Antropologi Kesehatan di dunia internasional dan di Indonesia khususnya,
telah membentuk kondisi dasar bagi pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan maupun
penambahan jumlah tenaga ahli antropologi Kesehatan. Dengan demikian peranan mereka dalam
penelitian berbagai masalah kesehatan dapat berkembang. Kondisi ini bukan hanya bagi
kepentingan penelitian konseptual dan teoritis tetapi juga dalam menanggulangi masalah
kesehatan bagi kepentingan masyarakat.
Foster (1981) mengembangkan Pelayanan Kesehatan Primer (PKP) atau Primary Health Care
(Alma Ata 1978 Deklarasi ini bertujuan untuk mengurangi ketidakadilan pada sistem pelayanan
kesehatan nasional negara berkembang seperti Indonesia, juga menetapkan bahwa kesehatan
adalah suatu

4
 

C. Perkembngan Antropologi dalam Keperawatan

Dengan kemajuan iptek yang semakin canggih, budaya kesehatan di masa lalu berbeda
dengan kebudayaan kesehatan di masa sekarang dan mendatang. Salah satu contoh
budaya kesehatan adalah tentang cara menjaga kesehatan secara individu, seperti mandi,
keramas, atau sikat gigi. Pada zaman dahulu sebelum ditemukannya sabun, manusia
berbagai daerah memiliki cara yang berbeda dalam membersihkan badan. Yang lazim
digunakan diantaranya adalah minyak, abu, atau batu apung sesuai dengan kebudayaan
masing-masing daerah. Masyarakat Mesir Kuno melakukan ritual mandi dengan
menggunakan kombinasi minyak hewani dan nabati ditambah garam. Bahan-bahan
tersebut adalah pengganti sabun yang juga berfungsi untuk menyembuhkan penyakit
kulit. Orang Yunani Kuno mandi untuk alasan kecantikan dan tidak menggunakan sabun.
Mereka membersihkan tubuh dengan menggunakan balok lilin, pasir, batu apung dan
abu. Mereka juga mengoleskan tubuh dengan minyak dan kadang dicampur abu.
Sedangkan orang Sunda kuno biasa menggunakan tanaman wangi liar sebagai alat mandi
mereka.

Bukan hanya cara mandi yang berbeda dari zaman dahulu dan sekarang, tetapi juga
budaya gosok gigi. Pada zaman dahulu masyarakat Arab menggunakan kayu siwak untuk
menggosok gigi. Orang Roma menggunakan pecahan kaca halus sebagai bagian dari
pembersih mulut mereka. Sedangkan masyarakat Indonesia menggunakan halusan
genting dan bata. Namun saat ini manusia beralih menggunakan pasta gigi untuk
menggosok gigi. Begitu juga dengan shampoo yang secara luas digunakan. Dahulu,
masyarakat menggunakan merang untuk keramas dan merawat rambut mereka.

Tidak hanya tentang budaya kesehatan individu atau personal yang mengalami
perubahan. Budaya kesehatan masyarakat pun saat ini telah mengalami perubahan jika
dibandingkan dengan masa lalu. Dahulu masyarakat lebih ke arah paradigma sakit.
Namun saat ini seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat cenderung
berparadigma sehat dalam memaknai kesehatan mereka. Penilaian individu terhadap

5
status kesehatan merupakan salah satu faktor yang menentukan perilakunya, yaitu
perilaku sakit jika mereka merasa sakit dan perilaku sehat jika mereka menganggap sehat.

Perilaku sakit yaitu segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh individu yang sedang
sakit agar memperoleh kesembuhan, contohnya mereka akan pergi ke pusat layanan
kesehatan jika sakit saja, karena mereka ingin sakitnya menjadi sembuh. Sedangkan
perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatannya, misalnya: pencegahan penyakit, penjagaan kebugaran dan
mengkonsumsi makanan yang bergizi. Masyarakat akan selalu menjaga kesehatannya
agar tidak menjadi sakit. Masyarakat menjadi rajin berolah raga, fitness, chek up ke pusat
layanan kesehatan, membudayakan cuci tangan menggunakan sabun, menghindari
makanan berkolesterol tinggi dan lain-lain.

Perkembangan ilmu pengetahuan juga telah mempegaruhi pola pikir masyarakat


pedalaman. Dengan adanya program pemerintah yang seratakan kesehatan dan banyak
dokter yang mengabdi di daerah-daerah tertinggal serta dibangunnya puskesmas di
daerah tersebut menimbulkan pola pikir masyarakat yang pada awalnya memperlakukan
orang sakit seperti orang yang sedang dikutuk mulai berubah. Yang pada awalnya
mengadakan ritual-ritual tertentu untuk mengusir roh halus sebagai penyebab penyakit
juga kini mulai berubah.

Saat ini masyarakat lebih memaknai kesehatan sebagai sebuah kebutuhan. Banyaknya
informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat
masyarakat mengetahui pentingnya kesehatan. Dengan kesehatan kita bisa melakukan
berbagai macam kegiatan yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Sekarang pola pikir masyarakat kebanyakan lebih ke arah preventif terhadap adanya
suatu penyakit. Yaitu pola pikir bahwa mencegah datangnya penyakit itu lebih baik
daripada mengobati penyakit.

D. Antropologi Kesehatan Terhadap Praktik Keperawatan

6
1.Antropologi kesehatan dan ekologi keperawatan
Para antropologi kesehatan pada masa kini khususnya di amerika bekerja dibidang
kesehatan masyarakat,fakultas kedokteran,sekolah perawat dirumah sakit, dan
departemen kesehatan serta dijurusan antropologi pada universitas umum. Mereka
melakukan penelitian dalam topic seperti manusia, anatomi, pediatric, epidemiologi,
kesehatan jiwa, penyalah gunaan obat, definisi mengenai sehat dan penyakit, layihan
petugas kesehatan, birokasi medis, pengaturan dan pelaksanaan rumah sakit, hubungan
dokter-pasien, dan proses memperkenalkan system kesehatan tradisional.

2.Konsep-konsep penting dalam antropologi kesehatan dan ekologi keperawatan.


a)System adalah agregasi pengelompokan objek-objek yang dipersatukan oleh beberapa
bentuk interaksi yang tetap atau saling tergantung, sekelompok unit yang berbedayang
dikombinasikan sedemikian rupa alam atau oleh seni sehingga membentuk suatu
keseluruhan yang integral dan berfungsi, beroperasi atau bergerak dalam suatu kesatuan.
b)System sosial-budaya atau kebudayaan adalah keseluruhan yang integral dalam
interaksi antar manusia.
c)Ekosistem adalah suatu interaksi antar kelompok tanaman dan satwa dalam lingkungan
non hidup mereka (hardesty 1977;289) Hubungan antropologi kesehatan dengan ekologi
dalam praktek keperawatan . hubungan manusia dengan lingkungan , dengan tingkah
lakunya, dengan penyakitnya, cara dimana penyakitnya dan tingkahlakunya
mempengaruhi evolusi atau kebudayaan selalu melalui proses umpan balik. Pendekatan
Ekologis Merupakan dasar bagi studi tentang masalah-masalah epidemiologi.cara-cara
dimana tingkah laku individu dan kelompok menentukan derajat kesehatan dan timbulnya
penyakit yang berbeda-beda dalam populasi yang berbeda-beda..contoh : semakin maju
suatu bangsa, penyakit yang dideritapun berbeda dengan bangsa yang baru berkembang.
penyakit-penyakit infeksi seperti malaria, demam berdarah, TBC dll pada umumnya
terdapat pada Negara yang berrkembang, sedangkan penyakit- penyakit non infeksi
seperti stress, depresi, kanker, hipertensi, umumnya terdapat pada Negara-negara maju.
Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang berbeda pada kedua kelompok
tersebut

7
E. Manfaat Antropologi Dalam Proses Praktik Keperawatan

1. Antropologi sangat dibutuhkan dalam merancang sistem pelayanan


kesehatan modern yang bisa diterima masyarakat tradisional.
2. Program Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat.
3. Penanganan kebiasaan buruk yang menyebabkan sakit.
4. Memberikan masukan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menunjang
pembangunan kesehatan, mendukung perumusan kebijakan masalah
kesehatan, dan mengatasi kendala dalam pelaksanaan program kesehatan
melalui pendekatan kebudayaan.
5. Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan termasuk
individualnya. Dimana cara pandang yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu
masyarakat dengan tetap bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang membangun.
6. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan proses
social budaya bidang kesehatan.
7. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam merumuskan
suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan interprestasi hasil tentang
suatu kondisi yang ada di masyarakat.

F. Contoh –Contoh Penerapan Antropologi Dalam Praktik Keperawatan

Manfaat Antropologi dan contoh- contoh atrolpogi dalam praktik.


Ilmu antropologi membantu seseorang untuk bisa mempelajari pola perilaku manusia dalam
kehidupan bermasyarakat. Individu bisa lebih memahami perilaku manusia, baik itu secara
universal maupun pada suatu suku bangsa.
Peran Antropologi dalam kehidupan sangat penting, baik bagi manusia sebagai individu atau
dalam perannya sebagai kelompok. Dalam praktiknya, Antropologi membantu kita memahami
perbedaan yang ada antarmasyarakat sebagai bentuk keberagaman sehingga tidak memicu
konflik.

8
Pendekatan antropologi atau metode yang digunakan untuk memecahkan masalah terhadap
masyarakat dengan cara yang berbeda. Ada pendekatan holistik, mikro, semiotik, komparatif,
dan behavioristik.
Antropologi budaya adalah Ilmu yang melihat atau mempelajari manusia, berkaitan dengan
materi-materi kebudayaan, seperti misalnya, alat-alat hidup, perumahan, kesenian, norma,
perilaku dan lain sebagainya yang ada dalam masyarakat.
peran dan fungsi antropologi antara lain: Melihat dengan jelas tentang manusia, baik sebagai
pribadi maupun anggota kelompok masyarakat. Mampu mengkaji kedudukan menusia dalam
masyarakat dan dapat melihat dunia atau budaya lain yang belum kita ketahui sebelumnya.

9
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan
sosio-budya dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya
disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada
manusia (Foster/Anderson, 1986; 1-3).
Hubungan antara social budaya dan biologi yang merupakan dasar dar perkembangan
antropologi kesehatan yaitu masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan
resultant dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan
manusia, social budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya.
Kegunaan antropologi kesehatan adalah memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat
secara keseluruhan termasuk individunya, memberikan suatu model yang secara operasional
berguna untuk menguraikan proses sosial budaya bidang kesehatan dan sumbangan terhadap
metode penelitian dan hasil penelitian.

B. SARAN
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan olehnya itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun sebagai bahan ajar untuk penyusunan berikutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Barbara dan George M. Foster. 1986. Antropologi Kesehatan.


Jakarta : UI-Press

11

Anda mungkin juga menyukai