Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANTROPOLOGI KESEHATAN
“KONSEP PENYEBAB DAN TIMBULNYA PENYAKIT”

DI SUSUN OLEH :

NAMA KELOMPOK :
1. ANNISA FEBRIYANTI SITANGGANG (3172122010)
2. LIDYA SRI NANDA TARIGAN ((3173322034)
3. RAYNOLD TARIGAN ((3173122029)

KELAS : D REGULER 2017

PENDIDIKAN ANTROPOLOGI – FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan
kasihnya kita masih diberikan kesehatan hingga saat ini dan dapat menyusun dan
menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah Antropologi Kesehatan dengan tepat waktu.

Adapun judul dari makalah kelompok kami adalah “Konsep Penyebab dan Timbulnya
Penyakit” yang akan kami paparkan berbagai pengetahuan seputar antropologi kesehatan
secara teoritis serta kajian yang ada pada bagian makalah yang kami bahas ini supaya
menghasilkan berbagai pandangan yang luas mengenai ini .

Semoga dengan adanya makalah ini, kami berharap kiranya pembaca dapat memahami
berbagai konsep dan teoritis dari bahasan kami dan dapat mengaplikasikannya pada kehidupan
sebenarnya, apabila banyak kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan makalah selanjutnya,
sekian dan terimakasih.

Medan, September 2019

Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1

DAFTAR ISI............................................................................ Error! Bookmark not defined.

BAB I ......................................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3

A. LATAR BELAKANG ....................................................................................................... 3

B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................. 4

C. TUJUAN.......................................................................... Error! Bookmark not defined.

D. MANFAAT ..................................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB II........................................................................................................................................ 5

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5

A. TEORI DAN KONSEP ANTROPOLOGI KESEHATAN .............................................. 5

B. DIMENSI TEORITIS DAN TERAPAN ..........................................................................5


C. KONSEP PENYEBAB DAN TIMBULNYA PENYAKIT..............................................6
BAB III ...................................................................................................................................... 9

PENUTUP.................................................................................................................................. 9

A. KESIMPULAN ................................................................................................................. 9

B. SARAN.............................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejak berakhirnya Perang Dunia II, ahli-ahli Antropologi sosial-budaya maupun
antropologi biologi semakin meningkatkan perhatiannya pada studi lintas budaya mengenai
sistem kesehatan, juga pada faktor-faktor bioekologi dan sosial-budaya yang berpengaruh
terhadap kesehatan serta timbulnya penyakit, baik pada masa kini maupun disepanjang sejarah
kehidupan manusia.

Sebagian dari minat mereka terletak pada masalah-masalah teoritis, semata-mata


karena didorong oleh perasaan ingin tahu tentang perilaku kesehatan manusia dalan
manifestasinya yang seluas-luasnya. Sebagian lainnya terletak pada masalah-masalah terapan,
karena didorong oleh keyakinan bahwa dalam teknik-teknik penelitian antropologi, teori-teori
maupun datanya dapat dan harus digunakan dalam program-program yang disusun untuk
memperbaiki perawatan kesehatan di negara-negara maju maupun di negara-negara
berkembang.

Secara konseptual, semuanya itu dapat dijajarkan dalan satu kontinu, dengan ujung
yang satu disebut kutub biologi sedangkan ujung lainnya disebut kutub sosial-budaya. Kearah
kutub biologi terdapat ahli-ahli antropologi yang pokok perhatiannya adalah tentang
pertumbuhan dan perkembangan manusia, peranan penyakit dalam evolusi manusia dan
paleppatologi (studi mengenaik penyakit-penyakit purba). Sedangkan ahli-ahli antropologi ke
arah kutub sosial-budaya terdapat ahli-ahli antropologi dengan perhatian pada sistem medis
tradisional (etnomedisin), masalah-masalah petugas kesehatan, tingkah laku sakit, hubungan
antara dokter-pasien serta dinamika serta usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan Barat
kepada masyarakat tradisional.

Secara singkat antropologi kesehatan dipandang oleh pakar atau dokter sebagai disiplin
biobudaya yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosial-budaya dari tingkah
laku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya disepanjang sejarah
kehidupan manusia yang memperngaruhi kesehatan dan penyakit. Untuk itu dalam kajian
Antropologi kesehatan ini, materi yang ingin dibahas disini yaitu tentang konsep penyebab dan
bagaimana timbulnya penyakit yang dipandang dari segi ilmu Antropologi Kesehatan.’

3
B. RUMUSAN MASALAH
Yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :

1. Apa defenisi dari Ilmu Antropologi Kesehatan ?


2. Bagaimana Konsep penyebab dan timbulnya Penyakit dalam Antropologi Kesehatan ?

C. TUJUAN

Adapun yang menjadi tujuan dalam Penulisan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui defenisi Ilmu Antropologi Kesehatan


2. Untuk mengetahui konsep penyebab dan timbulnya penyakit dalam Antropologi
Kesehatan

D. MANFAAT

Manfaat dalam penulisan makalah ini yaitu untuk menambah pengetahuan pembaca
khususnya dibidang Ilmu Antropoloi Kesehatan, bagaimana konsep penyebab dan timbulnya
penyakit dilihat dari Ilmu Antropologi kesehatan.

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. TEORI DAN KONSEP ANTROPOLOGI KESEHATAN

Sejak berakhirnya Perang Dunia II, ahli-ahli Antropologi sosial-budaya maupun


antropologi biologi semakin meningkatkan perhatiannya pada studi lintas budaya mengenai
sistem kesehatan, juga pada faktor-faktor bioekologi dan sosial-budaya yang berpengaruh
terhadap kesehatan serta timbulnya penyakit, baik pada masa kini maupun disepanjang sejarah
kehidupan manusia.

Sebagian dari minat mereka terletak pada masalah-masalah teoritis, semata-mata


karena didorong oleh perasaan ingin tahu tentang perilaku kesehatan manusia dalan
manifestasinya yang seluas-luasnya.

Antopologi Kesehatan merupakan keilmuan yang membahas pengauh unsur-unsur


budaya terhadap penghayatan masyarakat mengenai penyakit dan kesehatan. Menurut Weaver
Antropologi Kesehatan adalah cabang dari Antropologi terapan yang menangani berbagai
aspek kesehatan dan penyakit. (Weaver, 1968,1)

Rudolf Virchoew, hli Patologi Jerman terkemuka, pada tahun 1949, ia menulis apabila
kedokteran adalah ilmu mengenai manusia sehat maupun yang sakit, maka ada pula ilmu yang
merumuskan hukum-hukum sebagai dasar struktur sosial yan mempengaruhi kesehatan dan
penyakit, maka kedokteran dapat diterapkan sebagai Antropologi.

B. DIMENSI TEORITIS DAN TERAPAN

Perkembangan perhatian Antropologi terhadap masalah-masalah kesehatan dan


penyakit sebagian bermotivasi teoritis : karena kepercayaan dan praktek-praktek penobatan
merupakan kategori utama dalam semua kebudayaan, suatu keteranan yang lengkap dari setiap
kebudayaan. Namun dalam pertumbuhannya, perhatian para ahli Antropologi dalam lapangan
kesehatan dan penyakit, memiliki dimensi-dimensi praktis juga, banyak hasil penelitian telah
diterapkan, dilaksanakan dalam kerjasama dengan petugas-petugas diberbagai program dan
proyek kesehatan, dengan tujuan akhir meningkatkan pelayanan kesehatan atau dalam ranka
pemahaman terhadap kompenen-kompenen tingkah laku sehubunan dengan timbulnya
penyakit.

5
Beberapa ahli Antropolgi melihat dimensi terapan menjadi dimensi yang berarti.
Weaver, misalnya merasa yakin bahwa “Antropologi kesehatan adalah cabang dari
Antropologi terapan yang menangani berbagai aspek kesehatan dan penyakit” (Weaver
1968:1). Sedangkan Straus merasa bahwa cabang-cabang sosiologi kedokteran teoritis maupun
terapan tidak dapat dipertemukan, bahwa “para ahli sosiologi kedokteran dapat kehilangan
objektivitasn jika ia terlalu dekat mengidentifikasikan dirinya dengan pengajaran kedokteran
atau penelitian klinis.

Sebaliknya perbedaan antara teoritis dan terapan terutama bersifat analitik, suatu cara
untuk memandang berbagai aspek penelitian atau menulis hasil-hasil penelitian itu. Seperti
halnya dengan karya-karya terapan lainnya, penelitian yang dilaksnakan dalam ruang lingkup
terapan memberikan umpan data dasar bagi kumpulan teori kebudayaan dan penelitian teoritis
yan murni.

Antropologi kesehatan adalah istilah yang digunakan oleh ahli-ahli Antropologi untuk
mendeskripsikan (1) penelitian mereka yang tujuannya adalah defenisi komperensif dan
interpretasi tentang hubungan timbal balik biobudaya antara tingkah laku manusia dimasa lalu
dan masa kini dengan derajat kesehatan dan penyakit tanpa mengutamakan perhatian pada
penggunaan praktis dari pengetahuan tersebut, (2) partisipasi profesional mereka dalam
program-program yang bertujuan memperbaiki derajat kesehatan melalui pemahaman yang
lebih besar tentang hubungan antara gejala bio-sosial budaya dengan kesehatan, serta melalui
perubahan tingkah laku sehat ke arah yang diyakini akan meningkatkan kesehatan yang lebih
baik.

C. KONSEP PENYABAB DAN TIMBULNYA PENYAKIT

Sistem teori penyakit adalah lebih jauh dari sekedar penjelasan yang sederhana
menenaik sebab-sebab penyakit. Antara lain :

a) Suatu sistem teori penyakit memberikan rasional bagi pengobatan

Jika penyakit didefenisikan sebagai akibat masuknya suatu objek karena ilmu
sihir, maka pengeluaran objek itu adalah mutlak bagi kesembuhan si pasien.
Pengobatan mungkin pula ditujukan untuk membujuk atau menetralisasi tukang sihir,
supaya ia meyakinkan bahwa penyakit itu tidak akan kembali. Jika penyakit dianggap
disebabkan oleh jiwa pasien yang berkeliaran dialam mimpi dan tidak sempat masuk

6
lagi kedalam tubuhnya waktu ia terbangun, maka penyembuh akan berusaha untuk
menjebak atau membawa jiwa tersebut masuk kembali ke tubuh.

b) Suatu sistem teori penyakit menjelaskan “Mengapa”

Pada masyarakat, pasien senantiasa berpikir mengenai kesembuhan. Betapapun


pentingnya dalam konteks ini, fungsi dari sistem teori penyakit tidakla terbatas hanya
pada pemberian untuk penyembuhan. Senantiasa ada pertanyaan menggelitik,
“mengapa ini terjadi padaku, pada saat ini dan ditempat ini?” jika jawaban yang baik
terhadap pertanyaan ini diperoleh, pasien akan takut bahwa penyakitnya akan kembali.
Maka sistem teori penyakit tidak hanya mendiagnosis sebab dan memberikan
pengobatan yang logis, tetapi juga berhubungan dengan pertanyaan yang lebih luas lagi
tentang apa yang telah mengganggu hubungan sosial si pasien, keseimbangan apakah
yang terdapat dalam alam yang terganggu dan mengapa, dengan tak terduga nasib buruk
telah menimpa individu tersebut.

Dalam masyarakat tradisonal, sedikitnya sistem kausalitas penyakit jauh


melewati sekedar penjelasan tentang apa yang telah terjadi, sistem tersebut juga
menjelaskan mengapa, sehingga dengan demikian membantu memuaskan kebutuhan
dasar manusia untuk mengetahui.

c) Sistem-sistem teori penyakit seringkali menjalankan peran kuat dalam memberi sanksi
dan dorongan norma-norma budaya sosial dan moral

Hal ini benar jika penyakit disebabkan oleh dosa, pelanggaran tabu, dan bentuk-
bentuk lain dari kesalahan tindakan. Penyakit individu mencerminkan transgresi pribadi
sedangkan epidemi berarti kegagalan moral sosial yang utama. Pada keduanya,
pengampuanan dan ketaatan pada hukum-hukum Tuhan adalah jalan bagi
penyembuhan serta penghindaran terjadinya lagi penyakit dimasa yang akan datang.

Penyakit dilihat sebagai ganjaran bagi tingkah laku yang tidak disukai, dan
merupakan anggapan yang tersebar luas dikalangan masyarakat non-barat atau dengan
kata lain, ancaman dari penyakit sebagai akibat dari tingkah laku masyarakat dalam
usaha mempertahankan aturan-aturan.

7
d) Suatu sistem teori penyakit dapat memberikan rasional bagi pelaksanaan-pelaksanaan
konservasi

Di kalangan beberapa penduduk berburu, penangkap ikan, peramu dan petani


sederhana, penjelasan tentang penyakit memainkan peran yang kuat dalam pengelolaan
cadangan makanan yang terbatas. Semua hewan buruan dan ikan berada dibawah
kekuasaan penguasa hewan, semacam makhluk halus yang bertubuh kerdil yang
dengan rasa iri menggembala kawanan rusa, tapir, babi hutan dan hewan-hewan lain,
termasuk ikan yang merupakan sumber makanan. Tokoh ini dengan anak buahnya
hidup didalam gunung-gunung batu yang curam dan juga pada dasar sungai yang
dalam.

Untuk memperoleh izin penguasa tersebut agar boleh menangkap ikan atau
membunuh hewan buruan, para pemburu harus melaksanakan suatu upacara penyucian
yang cukup berat, termasuk mandi, pantangan dalam hubungan seks, serta membatasi
makan. Seorang pemburuh yang membunuh terlalu banyak hewan atau dengan
senagaja teledor membiarkan hewan-hewan buruannya yang teluka melaikan diri, akan
dihukum oleh chaneko dengan menculik jiwanya, bila chaneko tidak mau
mengembalikan jiwa tadi, pemburu itu akan sakit dan mati (Foster:1945:181)

e) Suatu sistem teori penyakit dapat mengatasi Agresi

Spiro telah menguraikan mengenai alus, hantu-hantu jahat yang di kalangan


penduduk Ifaluk di wilayah atol kecil Micronesia sebagai penyebab penyakit dan
kemalangan. “alus menyebabkan kegelisahan, ketakutan, kecemasan, juga penyakit dan
kematian; dengan menyebabkan kematian individu-individu, mereka secara potensial
dapat memusnakan seluruh masyarakat. dari sudut pandang penduduk, akan lebih baik
bila tidak ada alus” (Spiro 1952:498).

f) Peran Nasionalistik Pengobatan Tradisional

Pengobatan tradisional sering memainkan peranan penting dalam


pengembangan kebangsaan nasional, karena ia dapat melambangkan masa silam negara
yang bersangkutan dan tingkatan kebudayaan yang tinggi di masa lalu.

8
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Antopologi Kesehatan merupakan keilmuan yang membahas pengauh unsur-unsur
budaya terhadap penghayatan masyarakat mengenai penyakit dan kesehatan. Menurut Weaver
Antropologi Kesehatan adalah cabang dari Antropologi terapan yang menangani berbagai
aspek kesehatan dan penyakit. (Weaver, 1968,1)

Sedangkan sebab-sebat timbulnya penyakit dilihat dari ilmu antropologi kesehatan


yaitu Suatu sistem teori penyakit memberikan rasional bagi pengobatan, Suatu sistem teori
penyakit menjelaskan “Mengapa”, Sistem-sistem teori penyakit seringkali menjalankan peran
kuat dalam memberi sanksi dan dorongan norma-norma budaya sosial dan moral, Suatu sistem
teori penyakit dapat memberikan rasional bagi pelaksanaan-pelaksanaan konservasi, Suatu
sistem teori penyakit dapat mengatasi Agresi dan peran naasionalistik dalam pengobatan
tradisional.

B. SARAN
Untuk mengetahui dan bisa menjelaskan tentang teori ataupun konsep-konsep tentang
penyebab dan timbulnya penyakit dalam Antropologi kesehatan maka ada baiknya mahasiswa
lebih banyak membaca kajian-kajian teori dalam Antropologi Kesehatan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Foster, A. (2016). Antropologi Kesehatan. Jakarta: UI-PRESS.

10

Anda mungkin juga menyukai