1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Peran Antropologi Kesehatan”.
Makalah ini kami susun dengan maksud memberikan wawasan dan
pengetahuan mengenai Peran Antropologi Kesehatan kepada teman-teman.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan pengaruh yang baik untuk
pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat kami
harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Antropologi Kesehatan 3
B. Peran Budaya dalam Dunia Kesehatan 4
C. Peran Antropologi Kesehatan Dalam Pembangunan Masyarakat 7
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Antropologi Kesehatan?
2. Bagaimana Peran Budaya dalam Dunia Kesehatan?
3. Bagaimana Peran Antropologi Kesehatan Dalam Pembangunan
Masyarakat ?
4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami Definisi Antropologi Kesehatan
2. Untuk mengetahui dan memahami Peran Budaya dalam Dunia Kesehatan
3. Untuk mengetahui dan memahami Peran Antropologi Kesehatan Dalam
Pembangunan Masyarakat
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pada dasarnya istilah sehat mengandung banyak muatan kultural, sosial dan
pengertian professional beragam lainnya. Sehat pun harus dilihat dari berbagai
aspek, tidak hanya dari ilmu kedokteran saja. Karenanya, antropologi kesehatan
menjadi ilmu yang ingin meneropong masalah-masalah interaksi kesehatan dan
penyakit pada suatu tempat tertentu. Antropologi kesehatan juga melihatnya dari
berbagai segi terutama yang berkaitan dengan latar belakang budaya masyarakat
setempat. Cabang ilmu dari antropologi ini juga mengupayakan penyertaan
konsep sosial budaya pada perencanaan, implementasi, dan evaluasi perwujudan
kesehatan bagi masyarakat.
Penelitian para ahli dengan tujuan yakni sebagai definisi komprehensif dan
interpretasi tentang hubungan timbal balik biobudaya. Baik antara tingkah laku
manusia dimasa lalu dengan masa kini, ataupun antara derajat kesehatan dan
penyakit. Interpretasi tersebut dilakukan tanpa mengutamakan perhatian pada
penggunaan praktis dari pengetahuan tersebut.
6
B. Peran Budaya dalam Dunia Kesehatan
7
canggih, budaya kesehatan masyarakat di masa lalu jelas berbeda jika
dibandingkan dengan kebudayaan kesehatan di masa sekarang dan mendatang.
Salah satu contoh budaya kesehatan yang berubah dari waktu ke waktu adalah
tentang cara menjaga kesehatan personal, seperti mandi,keramas, atau sikat gigi
titik pada zaman dahulu, manusia di berbagai daerah di belahan bumi memiliki
cara-cara berbeda dalam membersihkan tubuh titik penggunaan bahasa yang lazim
pada masa itu diantaranya adalah minyak, abu, atau batu apung, sesuai dengan
kebudayaan mereka titik bahan-bahan itu dipilih sebelum dipertemukannya
formula untuk membuat sabun seperti yang kita tahu saat ini, oleh kimiawan
Persia al-razi sekitar abad ke-7 Masehi.
Versi berbeda dilakoni orang Yunani kuno yang menganggap aktivitas mandi
untuk alasan kecantikan saat melakukan pun tidak perlu menggunakan rumusan
khusus. Orang Yunani kuno membersihkan tubuh dengan menggunakan balok
lilin, pasir, batu apung ataupun abu. Ketika peradaban Romawi mulai maju,
budaya membersihkan tubuh mulai disadari manfaatnya sehingga masyarakatnya
menjadi sering mandi. Masyarakat Romawi kalah itu bahkan membudayakan
mandi menjadi sebuah aktivitas rutinitas yang harus dilakukan di tempat tertentu
8
titik akhirnya budaya mandi dengan menggunakan sabun terus berkembang serta
menjadi sebuah kegiatan rutin hingga saat ini.
Bukan hanya cara mandi yang berbeda dari masa dahulu dan sekarang kemah
budaya gosok gigi pun mengalami hal yang sama. Temuan sejarah
mengungkapkan sikat gigi menjadi salah satu alat hasil kebudayaan paling tua dan
masih digunakan oleh manusia sampai sekarang. Bangsa Babilonia dan Mesir
telah memanfaatkan stik punya dari kayu tanaman salvadora persica atau lebih
dikenal dengan nama Siwak sejak 3500 sebelum Masehi. Siwak digunakan
sebagai sikat gigi sekaligus pasta gigi dengan cara dikunyah pada salah satu sisi
lalu digosokkan pada gigi karena dipercaya memiliki kemampuan antiseptik titik
cara ini bahkan dilanjutkan oleh masyarakat Jazirah Arab dan menyebarkannya
saat ilmu pengetahuan kesehatan berkembang pesat di masa keemasan Islam.
Seiring zaman proses perubahan yang terjadi tidak hanya menyangkut budaya
kesehatan individu atau personal. Kini, budaya kesehatan masyarakat juga telah
mengalami banyak perubahan jika dibandingkan dengan masa lalu titik dulu
masyarakat memandang kesehatan lebih ke arah paradigma sakit atau sembuh dari
sakit. Namun seiring dengan perkembangan zaman masyarakat cenderung
berparadigma sehat dalam memaknai kesehatan. penilaian individu terhadap status
kesehatan pun menjadi salah satu faktor penentu perilakunya, yaitu perilaku sakit
jika mereka merasa sakit dan perilaku sehat jika mereka menganggap diri mereka
sehat
9
C. PERAN ANTROPOLOGI KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN
MASYARAKAT
10
faktor sosial yang relevan dengan terjadinya gangguan kesehatan ataupun
sosiologi berusaha berhubungan langsung dengan perawatan pasien atau
memecahkan problem kesehatan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa
fenomena sosial dapat menjadi faktor menentu atau mempengaruhi orang-
orang untuk menangani penyakit atau mempengaruhi kesehatan mereka
ataupun tingkat laku lain setelah sakit dan penyakit terjadi .
2. Sociology of medicine, berhubungan dengan organisasi , nilai ,
kepercayaan terhadap praktek kedokteran sebagai bentuk dari perilaku
manusia yang berada dalam lingkup pelayanan kesehatan, misalnya bentuk
pelayanan kesehatan, sumber daya manusia untuk membangun kesehatan,
pelatihan tugas kesehatan
3. Sociology for medicine, berhubungan dengan strategi metodoli yang
dikembangkan sosiologi untuk kepentingan bidang pelayanan kesehatan.
Misalnya tekmik skala pengukur thurstone, lifeilikert, goodmantt yang
membantu mengendali atau mengukur skala sikap
4. Sosiology from medicine, menganalisa lingkungan kedokteran dari
perspektif sosial. Miisalnya bagaiman pola pendidikan, perilaku, gaya
hidup paradokter, atau “ sosialisasi “ mahasiswa kedokteran selama
mengikuti pendidikan kedokteran
5. Sosialogy at medicine , merupakan bagian yang lebih banyak mengamatai
orientasi politik dan idiologi yang berhubungan dengan kesehatn,
misalnya, bagaimana suatu strukttur pengobatan “western” akan
mempengaruhi perubahan pola pengebotan sekaligus merubah pola
interkasi masyarakat
6. Sociology around medicine, menunjukan bagaimana sosiologi menjadi
bagian atau bernteraksi dengan ilmu lain seperti antropologi ekonomi,
atnologi, etik filosopi, hukum maupun bahasa.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Foster, G. M., & Anderson, B. G. (2006). Antropologi Kesehatan. Jakarta: Universitas
Indonesia (UI-Press).
Maulana, N. (2014). Buku Ajar Sosiologi & Antropologi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Putri, D. M., & Rachmawati, N. (2018). ANTROPOLOGI KESEHATAN Konsep dan Aplikasi
Antropologi dalam Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
https://www.academia.edu/31687908/ANTROPOLOGI_KESEHATAN_Oleh_Kelompok_2
13