Anda di halaman 1dari 17

Antropologi Dalam Praktik Keperawatan

Disusun Oleh :

Kelompok 6
Nama : Putri Aisyah Oktarina (144012027017)
Raihana Rosida (144012027018)
Resti (144012027019)
Resti Dwi Putri (144012027020)

Dosen Pengampuh: Dr.Yesi Arisandi, S.KM.,M.Kes


STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena telah memberikan kesempatan


pada penyusun untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya
lah penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Antropologi dalam
praktik keperawatan”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari ibu Yesi Arisandi,
S.Kep,M.Kes.Penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu
Yesi Arisandi, S.Kep,M.Kes selaku dosen mata kuliah Antropologi. Tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait materi yang
dibuat oleh penyusun.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dibutuhkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang,2 Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Pengertian Antropologi............................................................................................3
2.2 Pengertian Keperawatan...........................................................................................4
2.3 Antropologi Keperawatan........................................................................................6
2.4 Manfaat antropologi dalam praktik keperawatan......................................................8
2.5 Perkembangan antropologi dalam keperawatan.......................................................8
2.6 Hubungan antara budaya dan kesehatan...................................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................11
3.1 Kesimpulan............................................................................................................11
3.2 Saran......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran atau kesehatan
dalam kegiatan, program kesehatan harus mengutamakan peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit.
Kegiatan, proyek dan program kesehatan diselenggarakan agar memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Prospek perawat profesional di masa depan sangat ditentukan oleh banyak faktor,
mulai faktor keadaan kestabilan sosial-ekonomi-politik di Indonesia dan faktor
internal pada diri perawat sendiri.

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan
termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses
membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara
kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal
yang mempengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.

Menjadi seorang tenaga kesehatan (perawat) bukanlah hal yang mudah.


Seorang perawat harus siap fisik maupun mental, karena tugas seorang perawat
sangatlah berat. Di Indonesia ini jumlah perawat memang tidak sedikit, tetapi
untuk di pelosok daerah masih banyak masyarakat yang belum paham akan arti
dari profesi tenaga medis. perawat yang siap mengabdi di kawasan pedesaan,
artinya ia juga harus siap dengan konsekuensi yang akan terjadi.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Antropologi ?
2. Apa pengertian Keperawatan?
3. Bagaimana Antropologi dalam praktik keperawatan ?
4. Bagaimana Perkembangan antropologi dalam keperawatan ?
5. Bagaimana manfaat antropologi dalam praktik keperawatan ?

1.3 Tujuan
Untuk memahami pengertian tentang Antropologi kesehatan, Antropologi
dalam praktik keperawatan dan manfaat beserta contoh dari antropologi dalam
keperawatan.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Antropologi


Menurut asal kata anthropologi berasal dari kata Yunani (anthropos) yang
berarti “manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam
pengertian "bernalar", "berakal"). Anthropologi mempelajari manusia sebagai
makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
1) Koentjaraningrat: Anthropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia
pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat
serta kebudayaan yang dihasilkan.
2) William A. Havilland: Antropologi adalah studi tentang umat
manusia,berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia
dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang
keanekaragaman manusia.
3) David Hunter: anthropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang
tidak terbatas tentang umat manusia.
4) Solita Sarwono: Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-
unsur budaya terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan
kesehatan.
5) Menurut Weaver : Antropologi Kesehatan adalah cabang dari antropologi
terapan yang menangani berbagai aspek dari kesehatan dan penyakit.
6) Menurut Hasan dan Prasad : Antropologi Kesehatan adalah cabang dari ilmu
mengenai manusia yang mempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaan
manusia (termasuk sejarahnya) dari titik tolak pandangan untuk memahami
kedokteran (medical), sejarah kedokteran (medico-historical)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Antropologi adalah : Ilmu yang
mempelajari tentang manusia baik deri segi kebudayaan, peran, tingkahlaku,
aspek biologi dan kesehatan.

3
2.2 Pengertian Keperawatan
Florence Nightingale (1895)
Keperawatan adalah suatu proses menempatkan pasien dalam kondisi paling baik
untuk beraktivitas.
Martha Roger (1970)
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan
terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehtan, pencegahan penyakit,
perawatan dan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat.

Dorothea Orem (1971)


Keperawatan ialah proses aksi dan interaksi untuk membantu individu dari
berbagai kelompok umur dalam memenuhi kebutuhannya dan menangani status
kesehatan mereka pada saat tertentu dalam suatu siklus kehidupan.

Callista Roy (1976)


Keperawatan merupakan disiplin ilmu yang berorientasi kepada praktik
keperawatan berdasarkan ilmu keperawatan, yang ditujukan untuk memberikan
pelayanan kepada klien.

Virginia Henderson (1978)


Perawatan adalah upaya membantu individu baik yang sehat maupun sakit untuk
menggunakan kekuatan, keinginan dan pengetahuan yang dimilikinya sehingga
individu tersebut mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari, sembuh dari
penyakit atau meninggal dunia dengan tenang. Tenaga perawat berperan
menolong individu agar tidak menggantungkan diri pada bantuan orang lain
dalam waktu secepat mungkin.

4
Lokakarya Keperawatan (1983)
Perawatan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan
bio-psiko-sosial-spiritual yang menyeluruh ditunjukkan kepada individu,
International Council of Nursing (1965)
Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan
keperawatan, berwenang di negara bersangkutan untuk memberikan pelayanan
dan bertanggung jawab dalam peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta
pelayanan terhadap pasien.

V. Henderson (1980)
Perawat mempunyai fungsi yang unik yaitu, membantu individu baik yang sehat
maupun yang sakit, dari lahir hingga meninggal agar dapat melaksanakan aktivitas
sehari-hari secara mandiri, dengan menggunakan kekuatan, kemauan, atau
pengetahuan yang dimiliki. Oleh sebab itu, perawat berupaya menciptakan
hubungan yang baik dengan pasien untuk menyembuhkan/meningkatkan
kemandiriannya. apabila kemandirian tidak berhasil diciptakan maka perawat
membantu mengatasi hambatan. apabila penyakit tidak dapat disembuhkan dan
akhirnya meninggal dunia, maka perawat berusaha agar pasien dapat meninggal
dengan tenang.

Taylor C. Lilis C. Lemone (1989)


Perawat adalah seseorang yang berperan dalam merawat dan membantu seseorang
dengan melindunginya dari sakit, luka dan proses penuaan.

Undang-Undang RI. No.23 tahun 1992 Tentang kesehatan


Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan
tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya, yang diperoleh melalui
pendidikan perawatan.

5
Undang-Undang RI No.20 tahun 2014 Tentang Praktik Keperawatan
Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan
keperawatan baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah
Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pada dasarnya, inti dari keperawatan adalah memberikan asuhan keperawatan
kepada orang lain dimana asuhan keperawatan tersebut diberikan kepada individu,
keluarga, kelompok, serta masyarakat. Sedangkan tujuan dari keperawatan adalah
untuk meningkatkan kesehata, pencegahan penyakit,pengobatan penyakit, serta
pemulihan kesehatan.

2.3 Antropologi Keperawatan


Merupakan sistem sosial budaya yang memiliki khasanah untuk di kaji baik
berdiri sendiri maupun integrasi dengan bidang profesi lain Seperti Pendidikan
bagi peranan professional Interaksi peran professional Kebebasan wanita dalam
peran professional. Profesi keperawatan merupakan bidang pengamatan yang
menarik bagi antropologi : metodologinya. Menurut Foster/Anderson,
Antropologi keperawatan mengkaji masalah-masalah kesehatan dan penyakit
dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan kutub sosial budaya.
Masalah Profesi Keperawatan pada aspek perilaku/antropologi
a.Proses – proses penerimaan calon perawat
b.Latar belakang siswa
c.Motivasi
d.Pendidikan dan pengalaman pendidikan
e.Pola-pola karier
f.Peran serta spesialisasi profesional.
g.Masalah lain
h.Frekuensi frustasi perawat
karena perbedaan citra mereka atas apa yang seharusnya ia lakukan
(memberikan perawatan pada pasien ditempat tidur), Kenyataan apa yang mereka

6
lakukan (Administrasi), Hubungan yang kaku antara perawat dan dokter, Posisi
yang tidak jelas dari suatu profesi.

Antropologi kesehatan terhadap praktik keperawatan


1.Antropologi kesehatan dan ekologi keperawatan
Para antropologi kesehatan pada masa kini khususnya di amerika bekerja dibidang
kesehatan masyarakat, fakultas kedokteran, sekolah perawat dirumah sakit, dan
departemen kesehatan serta dijurusan antropologi pada universitas umum. Mereka
melakukan penelitian dalam topic seperti manusia, anatomi, pediatric,
epidemiologi, kesehatan jiwa, penyalah gunaan obat,definisi mengenai sehat dan
penyakit, layihan petugas kesehatan, birokasi medis, pengaturan dan pelaksanaan
rumah sakit, hubungan dokter-pasien, dan proses memperkenalkan system
kesehatan tradisional.
2.Konsep-konsep penting dalam antropologi kesehatan dan ekologi
Keperawatan
a.System adalah agregasi pengelompokan objek-objek yang dipersatukan
oleh beberapa bentuk interaksi yang tetap atau saling tergantung, sekelompok unit
yang berbedayang dikombinasikan sedemikian rupa alam atau oleh seni sehingga
membentuk suatu keseluruhan yang integral dan berfungsi, beroperasi atau
bergerak dalam suatu kesatuan

b.System sosial-budaya atau kebudayaan adalah keseluruhan yang integral dalam


interaksi antar manusia

c. Ekosistem adalah suatu interaksi antar kelompok tanaman dan satwa dalam
lingkungan non hidup mereka (hardesty 1977;289) Hubungan antropologi
kesehatan dengan ekologi dalam praktek keperawatan hubungan manusia dengan
lingkungan , dengan tingkah lakunya, dengan penyakitnya, cara dimana
penyakitnya dan tingkahlakunya mempengaruhi evolusi atau kebudayaan selalu
melalui proses umpan balik. Pendekatan Ekologis Merupakan dasar bagi studi
tentang masalah-masalah epidemiologi.cara-cara dimana tingkah laku individu
dan kelompok menentukan derajat kesehatan dan timbulnya penyakit yang

7
berbeda-beda dalam populasi yang berbeda-beda..contoh : semakin maju suatu
bangsa, penyakit yang dideritapun berbeda dengan bangsa yang baru berkembang.
penyakit-penyakit infeksi seperti malaria, demam berdarah, TBC dll pada
umumnya terdapat pada Negara yang berrkembang, sedangkan penyakit-penyakit
non infeksi seperti stress, depresi, kanker, hipertensi, umumnya terdapat pada
Negara-negara maju. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang berbeda
pada kedua kelompok tersebut.

2.4 Manfaat antropologi dalam praktik keperawatan


Antropologi sangat dibutuhkan dalam merancang sistem pelayanan kesehatan
modern yang bisa diterima masyarakat tradisional.
1.Program Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat
2.Penanganan kebiasaan buruk yang menyebabkan sakit
3.Memberikan masukan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menunjang
pembangunan kesehatan, mendukung perumusan kebijakan masalah kesehatan,
dan mengatasi kendala dalam pelaksanaan program kesehatan melalui pendekatan
kebudayaan
4.Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan
termasuk individualnya. Dimana cara pandang yang tepat dalam meningkatkan
kesejahteraan suatu masyarakat dengan tetap bertumpu pada akar kepribadian
masyarakat yang membangun.
5.Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan
proses social budaya bidang kesehatan.
6.Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam
merumuskan suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan
interprestasi hasil tentang suatu kondisi yang ada di masyarakat.

2.5 Perkembangan antropologi dalam keperawatan


1.(Tahun 1849)

Rudolf Virchow ahli patologi Jerman terkemuka, pada tahun 1849 ia menulis
apabila kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehat maupun yang sakit,
maka apa pula ilmu yang merumuskan hukum-hukum sebagai dasar struktur

8
sosial, untuk menjadikan efektif hal-hal yang inheren dalam manusia itu sendiri
sehingga kedokteran dapat melihat struktur sosial yang mempengaruhi kesehatan
dan penyakit, maka kedokteran dapat ditetapkan sebagai antropologi. Namun
demikian tidak dapat dikatakan bahwa Vichrow berperan dalam pembentukan
asal-usul bidang Antropologi Kesehatan tersebut.Munculnya bidang baru
memerlukan lebih dari sekedar cetusan inspirasi yang cemerlang.
2.(Tahun 1953)
Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan terdapat
pada tulisan yang ditulis Caudill berjudul “Applied Anthropology in Medicine”.
Tulisan ini merupakan tour the force yang cemerlang , akan tetapi meskipun telah
menimbulkan antusiasme, tulisan itu tidaklah menciptakan suatu disiplin baru.
3.(Tahun 1963)
Sepuluh tahun kemudian, Scoth memberi judul “Antropologi Kesehatan” dan Paul
membicarakan “Ahli Antropologi Kesehatan” dalam suatu artikel mengenai
kedokteran dan kesehatan masyarakat.Setelah itu baru ahli-ahli antropologi
Amerika benar-benar menghargai implikasi dari penelitian-penelitian tentang
kesehatan dan penyakit bagi ilmu antropologi. Pengesahan lebih lanjut atas
subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah dengan munculnya tulisan yang
dibuat Pearsall (1963) yang berjudul Medical Behaviour Science yang
berorientasi
antropologi.

2.6 Hubungan antara budaya dan kesehatan


Hubungan Antara Budaya dan Kesehatan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J
Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Nilai budaya sehat merupakan bagian yang tak terpisahkan
akan keberadaanya sebagai upaya mewujudkan hidup sehat dan merupakan bagian
budaya yang ditemukan secara universal. Dari budaya pula, hidup sehat dapat
ditelusuri.Yaitu melalui komponen pemahaman tentang sehat, sakit, derita akibat

9
penyakit, cacat dan kematian, nilai yang dilaksanakan dan diyakini di masyarakat,
serta kebudayaan dan teknologi yang berkembang di masyarakat. Pemahaman
terhadap keadaan sehat dan keadaan sakit tentunya berbeda di setiap masyarakat
tergantung dari kebudayaan yang mereka miliki. Pada masa lalu, ketika
pengetahuan tentang kesehatan masih belum berkembang, kebudayaan memaksa
masyarakat untuk menempuh cara “trial and error” guna menyembuhkan segala
jenis penyakit, meskipun resiko untuk mati masih terlalu besar bagi pasien.
Kemudian perpaduan antara pengalaman empiris dengan konsep kesehatan
ditambah juga dengan konsep budaya dalam hal kepercayaan merupakan konsep
sehat tradisional secara kuratif.
Sebagai contoh pengaruh kebudayaan terhadap masalah kesehatan adalah
penggunaan kunyit sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit kuning (hepatitis)
di kalangan masyarakat Indonesia. Masyarakat menganggap bahwa warna
penyakit pasti akan sesuai dengan warna obat yang telah disediakan oleh alam.
Kemudian contoh lainnya adalah ditemukannya system drainase pada tahun 3000
SM di kebudayaan bangsa Kreta, dan bangsa Minoans.Ini menunjukkan bahwa
kebudayaan dan pengetahuan serta teknologi sangat berpengaruh terhadap
kesehatan. Sedangkan Antropologi Kesehatan mempelajari bagaimana kesehatan
individu, lingkungan yang dipengaruhi oleh hubungan antara manusia dan spesies
lain, norma budaya dan institusi sosial, politik mikro dan makro, dan globalisasi.
Budaya memiliki kaitan yang erat dengan kesehatan. Hal ini tidak lain
karena pengertian budaya itu sendiri mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni,
kesusilaan, hukum, adat istiadat dan kebiasaan. Ini dikarenakan budaya bersifat
dinamis sebagai bagian penting yang tak terpisahkan dari kehidupan.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Antropologi keperawatan mengkaji masalah-masalah kesehatan dan
penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan kutub sosial
budaya. Para antropologi kesehatan pada masa kini khususnya di amerika bekerja
dibidang kesehatan masyarakat, fakultas kedokteran, sekolah perawat dirumah
sakit, dan departemen kesehatan serta dijurusan antropologi pada universitas
umum. Mereka melakukan penelitian dalam topic seperti manusia, anatomi,
pediatric, epidemiologi, kesehatan jiwa, penyalah gunaan obat,definisi mengenai
sehat dan penyakit, layihan petugas kesehatan, birokasi medis, pengaturan dan
pelaksanaan rumah sakit, hubungan dokter-pasien, dan proses memperkenalkan
system kesehatan tradisional.

3.2 Saran
Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca,dan dapat memberikan pengetahuan sedikit tentang materi ini.Kami
mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi penulisannya, bahasa, dan lain sebagainya. Untuk itu
saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar dapat
terciptanya makalah yang baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Agustiana,afriza aini.,dkk.2019.Antropologi dalam praktik


keperawatan.Riau: Poltekes Kemenkes Riau
Rosalinda.2016.Antropologi kesehatan.Palembang: STIKES
Muhammadiyah Palembang

12
13

Anda mungkin juga menyukai