0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan10 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Komunikasi efektif antar anggota tim medis sangat penting untuk keselamatan pasien
2. Kesalahan dalam komunikasi dapat berakibat fatal bagi pasien karena dapat menyebabkan salah paham dalam penanganan pasien
3. Metode komunikasi efektif seperti SBAR dapat mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Komunikasi efektif antar anggota tim medis sangat penting untuk keselamatan pasien
2. Kesalahan dalam komunikasi dapat berakibat fatal bagi pasien karena dapat menyebabkan salah paham dalam penanganan pasien
3. Metode komunikasi efektif seperti SBAR dapat mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Komunikasi efektif antar anggota tim medis sangat penting untuk keselamatan pasien
2. Kesalahan dalam komunikasi dapat berakibat fatal bagi pasien karena dapat menyebabkan salah paham dalam penanganan pasien
3. Metode komunikasi efektif seperti SBAR dapat mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien.
Fauziah Putri (223110250) D3 Keperawatan Padang kelas 1A keselamatan pasien
Keselamatan pasien harus sangat diperhatikan oleh tenaga
medis setiap penanganan yang dilakukan terhadap pasien , oleh sebab itu tenaga medis harus memahami apa saja yang harus diperhatikan untuk keselamatan pasien agar dapat diaplikasikan pada saat menangani pasien dirumah sakit . Sasaran 2: komunikasi efektif antar anggota team kesehatan Komunikasi sangatlah penting untuk melaksanakan asuhan keperawatan yang akan diberikan perawat terhadap pasien . Sebelum perawat menangani pasien , perawat harus mengumpulkan data - data yang dimiliki oleh pasien yang tentunya didaapat dari pasien itu sendiri .
Apabila perawat tidak memiliki komunikasi yang efektif maka
perawat tidak akan bisa mendapat data objektif dari pasien , apabila perawat tidak dapat membina hubungan saling percaya terhadap pasien maka pasien pun enggan untuk memberikan masalah nya kepada perawat , selain itu apabila perawat tidak dapat berkomunikasi secara efektif kepada pasien maka dia tidak akan mengetahui hal penting apa saja yang harus dia tanyakan kepada pasien lanjutan..
Komunikasi efektif selain dilakukan perawat kepada
pasien , dilakukan juga terhadap perawat dengan tenaga medis yang lainnya , apabila perawat tidak dapat berkomunikasi secara efektif terhadap tenaga medis lain mengenai sesuatu yang berhubungan dengan pasien maka juga akan mempengaruhi keselamatan pasien . lanjutan..
Misalnya data yang perawat dapat dari pasien . A
adalah B , namun karena perawat tidak dapat mengkomunikasikan dengan bener kepada tenaga medis yang lain , baik itu dokter , farmasi dan ahli gizi sehingga tenaga medis lainnya bukan memahami pasien A dengan data B malah berasumsi pasien A dengan data C dikarenakan kesalahan perawat dalam menyampaikan komunikasi kepada tenaga medis lainnya , ini dapat berbahaya kepada keselamatan pasien karena beda data yang diberi beda pula layanan kesehatan yang akan diterima . lanjutan..
Komunikasi yang sering dilakukan adalah komunikasi
lisan , tertulis dan elektronik . Kesalahan sering terjadi saat komunikasi secara lisan atau via telepon , dan melaporkan hasil pemeriksaan klinis yang bersifat cito via telepon ke unit perawatan . Tujuan sasaran ini mengurangi kesalahan saat berkomunikasi , sehingga meningkatkan keselamatan pasien jika dilakukan secara efektif , akurat , tepat waktu , jelas dan lengkap . Salah satu tindakan untuk meningkatkan komunikasi yang efektif dengan cara menulis perintah , membaca ulang , dan konfirmasi kembali ( write - read back - repeat back ) . Lanjutan..
Apabila situasi gawat darurat misalnya di kamar operasi
dan IGD atau ICU diperbolehkan tidak melakukan pembacaan kembali ( read back ) bila tidak memungkinkan ( Kemenkes RL . , 2017 ) .
Metode lain yang dapat dipakai adalah SBAR ,
( Beckett , C. D. , & Kipnis , G. , 2009 ) menyatakan bahwa alat komunikasi yang direkomendasikan oleh World Health Organization ( WHO ) yang dapat digunakan dalam serah terima / handover adalah SBAR , pemakaian SBAR dapat meningkatkan mutu pelayanan dan kualitas handover sehingga dapat menekan medical error . Lanjutan....
( Sammer , Lykens , Singh , Mains , & Lackan ,
2010 ) menyatakan teknik Situation - Background - Assessment - Recommendation ( SBAR ) dilakukan sebelum handover / serah terima . Persiapan yang harus dilakukan antara lain memeriksa pasien terlebih dahulu , mengecek dokter penanggungjawab yang akan dihubungi , periksa diagnosis medik pasien , baca terlebih dahulu instruksi dokter dan dokumentasi perawat sebelumnya , pastikan rekam medik pasien tersedia baru melaporkan kondisi pasien dengan teknik SBAR . Awali dari situation , background / latar belakang , assessment / penilaian terakhir recommendation . Terima Kasih