0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan6 halaman
Panduan ini menjelaskan tentang tata cara komunikasi antar staf rumah sakit untuk menyampaikan informasi kepada pasien dan keluarga secara efektif. Komunikasi dilakukan antara tenaga medis, perawat, dan staf lainnya baik di dalam unit maupun lintas unit. Setiap staf harus memahami pedoman komunikasi untuk menghindari kesalahpahaman dalam memberikan informasi kepada pasien.
Panduan ini menjelaskan tentang tata cara komunikasi antar staf rumah sakit untuk menyampaikan informasi kepada pasien dan keluarga secara efektif. Komunikasi dilakukan antara tenaga medis, perawat, dan staf lainnya baik di dalam unit maupun lintas unit. Setiap staf harus memahami pedoman komunikasi untuk menghindari kesalahpahaman dalam memberikan informasi kepada pasien.
Panduan ini menjelaskan tentang tata cara komunikasi antar staf rumah sakit untuk menyampaikan informasi kepada pasien dan keluarga secara efektif. Komunikasi dilakukan antara tenaga medis, perawat, dan staf lainnya baik di dalam unit maupun lintas unit. Setiap staf harus memahami pedoman komunikasi untuk menghindari kesalahpahaman dalam memberikan informasi kepada pasien.
JL RE Martadinata Nomor 1 Kertawangunan Sindangagung
Kuningan BAB I
DEFINISI
Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi
dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran – pikiran atau informasi. “ Komunikasi efektif adalah tepat waktu, akurat, jelas dan mudah dipahami oleh penerima, sehingga dapat mengurangi tingak kesalahan ( kesalahpahaman ).
Tata cara berkomunikiasi antar staf RS adalah merupakan proses
penyampaian informasi atau pesam antar staf Rs untuk disampaikan kepada pasien dan keluarga.
Komunikasi antar staf RS adalah koordinasi dan kolaborasi antara
perawat dan dokter, perawat dengan perawat, perawat dengan bidan, perawat dengan farmasi, perawat dengan nutrisionist, perawat dengan petugas laboratorium, dan petugas lain atau sebaliknya bahkan komunikasi dengan luar RS. BAB II
RUANG LINGKUP
1. Komunikasi efektif dilakukan anatara :
a. Pemberi pelayanan dengan pasien ( Pendaftaran, security, Humas
dan Marketing )
b. Profesional Pemberi Asuhan ( PPA ) dengan Pasien dan keluarga
c. Profesional Pemberi Asuhan ( PPA )
d. Staf Baik di dalam unit maupun lintas unit
e. Staf Rumah Sakit dengan staf instansi lain / rekanan / Komunitas
2. Jenis Komunikasi
a. Komunikasi di RSU Kuningan Medical Center bersifat informasi dan
edukasi untuk pasien / custumer sebagai berikut :
1) Komunikasi yang bersifat informasi meliputi :
Jam Pelayanan
Pelayanan yang tersedia
cara mendapatkan pelayanan
Sumber alternative mengenai asuhan dan pelayanan yang
diberikan ketika kebutuhan asuhan pasien melebihi kemampuan RS 2) Komunikasi yang bersifat edukasi meliputi :
Edukasi tentang diagnosis, rencana asuhan, dan therapy
Edukasi tentang Obat
Edukasi tentang Nutrisi
Edukasi tentang penggunaan peralatan medic
Edukasi tentang pra operasi
Edukasi tentang manajemen nyeri
Edukasi tentang rehabilitasi medic
Komunikasi yang bersifat edukasi ini dibahas lebih lanjut dalam
Panduan Pendidikan Pasien dan Keluarga
b. Komunikasi antar staf, pemberi pelayanan, dan PPA dapat berupa
koordinasi pemberian informasi atau sosialisasi sebagai berikut :
1) Produk layanan dan jam pelayanan baru
2) Perubahan kebijakan atau regulasi RS terkait pelayanan
maupun SDM
3) Rapat Unit maupun lintas unit
BAB III
TATALAKSANA
Tata laksana tentang tata cara berkomunikasi antar staf Rumah Sakit yaitu :
1. PPA (Profesional Pemberi Asuhan) melakukan assesment awal sesuai
dengan SPO
2. PPA (Profesional Pemberi Asuhan) melakukan assesment ulang sesuai
dengan SPO
3. Hasil Assesment ulang dicatat dalam formulir perkembangan pasien
terintegrasi
4. Jika berdasarkan hasil assesment ualng, dokter memutuskan pasien untuk
dirawat, maka dokter menuliskan pada formulir catatan perkembangan terintegrasi “ RUJUK “
5. Jika berdasarkan hasil assesment ulang dokter memutuskan pasien untuk
tetap dirawat maka dokter membuat therapy perawatan dan atau pengobatan lanjutan pada formulir CPPT
6. PPA melakukan assesment dan perawatan dan atau pengobatan sesuai
dengan advis dokter serta menuliskan rencana penatalaksanaan rawatan pada formulir CPPT dan membubuhkan stemepl profesi yaitu “ DOKTER, PERAWAT, BIDAN, FARMASI/APOTEKER, FISIOTHERAPY, NUTRISIONIST BAB IV
DOKUMENTASI
Setiap staf RS yang memberikan infromasi dan edukasi, wajib paham
dengan tatacara berkomunikasi antar staf RS. Dalam panduan ini dibuat untuk seluruh staf RS agar tidak terjadi kesalahan dalam memberikan informasi (kesalah pahaman) antara pemberi informasi dan penerima informasi.
Dalam berkomunikasi antar staf juga perlu memperhatikan tatacara
komunikasi, agar semua staf yang ada di RS tidak salah dalam melakukan asuhan ke pasien dan keluarga.