ABSTRAK
Sasaran keselamatan pasien dibutuhkan ketika melaksanakan kegiatan pemberian asuhan
keperawatan di rumah sakit sehingga kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan semakin
berkualitas. Salah satu sasaran tersebut yaitu dengan penggunaan komunikasi efektif. Dengan
terlaksananya hal ini dengan baik maka kenyamanan pasien akan pelayanan ini semakin
meningkat. Kenyamanan pasien dapat semakin dirasakan ketika seseorang mampu
berkomunikasi dengan efektif. Oleh karena itu kajian ini membahas tentang pelaksanaan
komunikasi efektif sebagai salah satu sasaran keselamatan pasien di rumah sakit. Kajian ini
dilakukan dengan metode mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai sumber mengenai
pelaksanaan komunikasi efektif melalui buku, artikel, maupun hasil-hasil penelitian terdahulu dalam
bentuk jurnal. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan komunikasi efektif
yang telah ditentukan di rumah sakit khususnya oleh perawat. Hasil Pengkajian ini menjelaskan bawa
pelaksanaan komunikasi efektif ini perlu dilaksanakan di rumah sakit demi kenyamanan pasien dan
memungkinkan tersampainya informasi dengan baik dan mempererat hubungan perawat dengan
pasien.
Kata kunci: keselamatan pasien, komunikasi efektif, rumah sakit
ABSTRACT
Patient safety goals are needed when carrying out nursing care activities in the hospital so that the
quality of health services provided is more quality. One such target is the use of effective
communication. With this well implemented the patient's comfort in this service is increasing. Patient
comfort can be increasingly felt when someone is able to communicate effectively. Therefore this
study discusses the implementation of effective communication as one of the goals of patient safety in
the hospital. This study was conducted by the method of gathering various information from various
sources regarding the implementation of effective communication through books, articles, and the
results of previous research in the form of journals. This study aims to determine how the
implementation of effective communication that has been determined at the hospital, especially by
nurses. The results of this study explain that the implementation of this effective communication needs
to be carried out in the hospital for the convenience of the patient and allows the delivery of
information well and strengthen the relationship of nurses with patients.
METODE
Metode yang digunakan pengkajian ini yaitu dengan mengumpulkan informasi dari berbagai
referensi termasuk di dalamnya hasil-hasil penelitian terdahulu dalam bentuk karya tulis
b. Perintah lengkap lisan atau hasil pemeriksaan dibacakan kembali secara lengkap oleh penerima
tugas.
c. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah kepada yang menyampaikan
hasil pemeriksaan
d. Prosedur dan kebijakan mengarahkan pelaksanaan verifikasi keakuratan komunikasi lisan secara
konsisten.
Metode komunikasi efektif ini terdiri atas Situation, Background, Assesment, dan Recomendation
(SBAR). Metode inj banyak digunakan di dunia internasional setelah ada himbauan utuk adanya
reformasi dalam metode berkomunikasi dan kerja sama dalam tim pelayanan kesehatan. SBAR dapat
digunakan dalam berkomunikasi dengan pasien, selama handover, atau setiap saat ada perubahan
yang tak terduga dalam perawatan pasien. Komunikasi SBAR merupakan komunikasi yang sedang
marak dikembangkan saat ini pada organisasi kesehatan dalam mengoptimalkan keselamatan pasien.
Komunikasi SBAR dapat diterapkan dalam pelayanan keperawatan.
Penerapan metode komunikasi SBAR oleh perawat dalam melakukan tindakan memiliki
dampak positif, antara lain:
DAFTAR PUSTAKA
Firawati, dkk. (2012). Pelaksanaan program keselamatan pasien di RSUD solok. Jurnal
kesehatan masyarakat .Vol. 6 No. 2.
H Simamora Roymond. (2019). Documentation of Patient Identification into the Electronic
System to Improve the Quality of Nursing Services. International Journal of
Scientific & Technology Research. 8 (9). 1884-1886
H Simamora Roymond. (2019). Buku Ajar Pelaksanaan Indentifikasi Pasien. Uwais Inspirasi
Indonesia
H Simamora Roymond., Fathi Achmad. (2019). The Influence of Training Handover based
SBAR Communication for Improving Patients Safety. Indian Journal of Public
Health Research & Development. 9. 1280-1285
Potter dan Perry. (2010). Fundamental Keperawatan (Ed.7). Jakarta: Salemba Medika.
Priharjo,R. (2000). Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC.
Simamora, R. H. (2019). Menjadi Perawat yang: CIH’HUY. Surakarta: Kekata Publisher.
Sitorus, R dan Yulia. (2006). Model praktik keperawatan profesional di rumah sakit. Jakarta:
EGC.
Supranto, J. (1997). Pengukuran tingkat kepuasan pasien. Jakarta: Rineka Cipta.
Suwarno. (2007). Manajemen sumber daya manusia di rumah sakit suatu pendekatan sistem.
Jakarta: EGC.
Triwibowo, Cecep dkk. (2016). Handcover sebagai upaya peningkatan keselamatan pasien
(patient safety) di rumah sakit. Jurnal keperawatan Soedirman. Vol. 11 No. 2
Wardani, Viera. (2017). Manajemen keselamatan pasien. Malang: UB press.
Sujatmiko. (2012). Hubungan komunikasi verbal dan non verbal perawat dengan tingkat
kepuasan pasoen di ruang rawat inap RSUD kab. Madiun. Jurnal kesehatan, vol.
2,No.1
Supranto, J. (1997). Pengukuran tingkat kepuasan pasien. Jakarta: Rineka Cipta.
Theo, D.(2009). Pengaruh Persepsi Pimpinan tentang Mutu Instalasi Gawat Darurat terhadap
Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit di Kota Medan. USU Institutional Repository
(USU-IR).