PERATURAN DAERAH
PHD-OTDA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI | DITJEN OTONOMI DAERAH
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PERATURAN DAERAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan adanya kewenangan untuk mengurus daerah sendiri
berdasarkan UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
mengharuskan pemerintahan di daerah membentuk regulasi-regulasi
dalam upaya melaksanakan roda pemerintahan di daerah yaitu dengan
melahirkan peraturan-peraturan daerah yang sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi daerah. Kewenangan pemerintahan daerah dalam
membentuk peraturan daerah, mempunyai legitimasi/dasar yang kuat,
yakni secara yuridis formal didasari dalam UUD 1945 pasal 18 ayat (6),
yang berbunyi, “Pemerintah daerah berhak menetapkan Peraturan
Daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan
tugas pembantuan”, yang kemudian diatur juga dalam UU Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah pada pasal 136 ayat (1), yang
berbunyi, “Perda ditetapkan oleh Kepala Daerah setelah mendapatkan
persetujuan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).”
PHD-OTDA 1
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PERATURAN DAERAH
PHD-OTDA 2
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PERATURAN DAERAH
B. TUJUAN
1. Menetapkan standar baku penyelenggaraan analisis kebutuhan
peraturan daerah.
C. SASARAN
1. Terwujudnya standarisasi penyelenggaraan analisis kebutuhan
peraturan daerah;
2. Tersusunnya program Perda yang proporsional dan sesuai kebutuhan
masyarakat.
D. MANFAAT
1. Kementerian Dalam Negeri cq Direktorat Jenderal Otonomi Daerah
selaku pembina dan pengawas produk hukum daerah;
2. Kepala Daerah;
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
4. Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda)
5. Unsur Perangkat Daerah yang membidangi hukum;
6. Unsur Sekretariat DPRD;
7. Unsur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
8. Instansi dan/atau Perangkat Daerah terkait;
9. Perancang peraturan perundang-undangan;
10. Ahli; dan
11. Unsur-unsur lain sesuai kebutuhan.
PHD-OTDA 4
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PERATURAN DAERAH
E. RUANG LINGKUP
1. Alur Penyelenggaraan Analisis Kebutuhan Peraturan Daerah;
2. Analisis Kebutuhan Peraturan Daerah dan Program Pembentukan
Peraturan Daerah.
PHD-OTDA 5
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PERATURAN DAERAH
BAB II
ALUR PENYELENGGARAAN
ANALISIS KEBUTUHAN PERATURAN DAERAH
PHD-OTDA 9
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PERATURAN DAERAH
BAB III
PENENTUAN SKALA PRIORITAS
PHD-OTDA 11
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PERATURAN DAERAH
PHD-OTDA 12
LAMPIRAN
FORM CHECKLIST PENENTUAN SKALA PRIORITAS
ANALISIS KEBUTUHAN DALAM RANGKA PENYUSUNAN PROPEMPERDA TAHUN ANGGARAN …
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ….
1. JUMLAH USULAN TEMA/JUDUL PERDA : (Hasil Identifikasi Kebutuhan Inisiatif Pemda + Hasil Identifikasi Kebutuhan Inisiatif
DPRD)
2. JUMLAH PERDA DALAM PROPEMPERDA : (Perda yang berhasil diundangkan tahun sebelumnya + 25% Propemperda tahun
sebelumnya)
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Untuk kolom 2 isilah dengan judul/tema Perda dan lembaga insiator;
2. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai dengan kolom 2, yang dibagi dalam beberapa tahap, meliputi:
a. Tahap Pertama Pemberian Checklist adalah dengan memperhatikan Kesesuaian Judul/Tema Perda dengan Urusan
Pemerintah Yang Menjadi Kewenangan Daerah (kolom 3a-3c), yang bisa dilihat pada Lampiran UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
b. Tahap Kedua Pemberian Checklist adalah mengkoordinasikan dan mengharmonisasikan hasil dari Tahap I dengan
memperhatikan Kesesuaian Judul/Tema Perda dengan Pelaksanaan Perintah Perundang-undangan Yang Lebih Tinggi (kolom
4a-4c). Untuk itu, baik Biro/Bagian Hukum dan Bapemperda perlu mengidentifikasi dasar hukum (peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi) yang terkait dengan judul/tema Perda yang diusulkan. Indikator ini sekaligus sebagai alat bantu untuk menentukan
urut-urutan prioritas pembentukan Perda;
c. Tahap Ketiga Pemberian Checklist diperlukan ketika Tahap I dan Tahap II belum cukup menentukan skala prioritas dalam
Propemperda. Untuk melakukan ini, Pemda dan DPRD bisa menyebarkan kuesioner kepada perwakilan masyarakat yang formatnya
bisa dilihat pada lampiran berikutnya.
3. Kategori Dalam Hasil Penentuan Skala Prioritas:
Prioritas I : Pelaksanaan Urusan Wajib Pelayanan Dasar dan Mengandung Unsur Perintah Perundang-undangan Yang Lebih Tinggi Dengan
Batasan Waktu
Prioritas II : Pelaksanaan Urusan Wajib Pelayanan Dasar dan Mengandung Unsur Perintah Perundang-undangan Yang Lebih Tinggi Tanpa
Batasan Waktu
Prioritas III : Pelaksanaan Urusan Wajib Pelayanan Dasar dan Yang Tidak Mengandung Unsur Perintah Perundang-undangan Yang Lebih Tinggi
Prioritas IV : Pelaksanaan Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar dan Mengandung Unsur Perintah Perundang-undangan Yang Lebih Tinggi
Dengan Batasan Waktu
Prioritas V : Pelaksanaan Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar dan Mengandung Unsur Perintah Perundang-undangan Yang Lebih Tinggi Tanpa
Batasan Waktu
Prioritas VI : Pelaksanaan Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar dan Yang Tidak Mengandung Unsur Perintah Perundang-undangan Yang Lebih
Tinggi
Prioritas VII : Pelaksanaan Urusan Pilihan dan Mengandung Unsur Perintah Perundang-undangan Yang Lebih Tinggi Dengan Batasan Waktu
Prioritas VIII : Pelaksanaan Urusan Pilihan dan Mengandung Unsur Perintah Perundang-undangan Yang Lebih Tinggi Tanpa Batasan Waktu
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PERATURAN DAERAH
Prioritas IX : Pelaksanaan Urusan Pilihan dan Yang Tidak Mengandung Unsur Perintah Perundang-undangan Yang Lebih Tinggi
PHD-OTDA 1
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PERATURAN DAERAH
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Kuesioner ini diselenggarakan dalam rangka membantu menentukan judul/tema Perda yang masuk dalam skala
prioritas Propemperda Tahun …
2. Identitas Bapak/Ibu/Saudara dalam pengisian kuesioner akan dijaga/ tidak disebarluaskan;
3. Kuesioner ini terdiri atas Pertanyaan Tertutup dan Pertanyaan Terbuka:
a. Untuk Pertanyaan Tertutup, silahkan lingkari angkanya yang Bapak/Ibu/Saudara nilai sesuai, yaitu 0 untuk
nilai terendah dan 9 untuk nilai tertinggi;
b. Untuk Pertanyaan Terbuka, silahkan jawab pertanyaan dengan singkat, padat dan jelas!
PERTANYAAN TERTUTUP
NO. STATEMEN/PERNYATAAN NILAI
1. Judul/Tema Perda tersebut dibutuhkan oleh masyarakat daerah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Judul/Tema Perda tersebut bisa menyelesaikan akar permasalahan di 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
daerah
3. Judul/Tema Perda tersebut tidak berpotensi menimbulkan konflik di 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
tengah-tengah masyarakat
4. Judul/Tema Perda tersebut berpotensi untuk mempermudah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
masyarakat untuk mengakses pelayanan publik di daerah
5. Judul/Tema Perda tersebut dapat meningkatkan kualitas pelayanan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
publik di daerah
6. Judul/Tema Perda tersebut dapat berkontribusi pada peningkatan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
pertumbuhan ekonomi daerah
7. Judul/Tema Perda tersebut dapat berkontribusi pada peningkatan daya 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
saing daerah
PHD-OTDA 2
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PERATURAN DAERAH
PERTANYAAN TERBUKA
2. Menurut Bapak/Ibu/Saudara, mengapa Judul/Tema Perda tersebut bisa/tidak bisa menyelesaikan akar
permasalahan di daerah?
PHD-OTDA 3
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PERATURAN DAERAH
PHD-OTDA 4