Anda di halaman 1dari 3

Standar No urut Elemen Penilaian R D O W S Nilai Fakta dan Analisis Rekomendasi Pengingat Capaian AKP

AKP 1 Rumah sakit menetapkan proses skrining baik pasien rawat inap maupun rawat jalan untuk mengidentifikasi pelayanan Kesehatan yang dibutuhkan sesuai dengan misi serta sumber daya rumah sakit. 0
1. PANDAUAN ASUHAN PELAYANAN
2. PANDUAN SKRINING 2022
3. PANDUAN MPP
4. PANDUAN TRANSFER PASIEN
Rumah sakit telah menetapkan regulasi akses dan 5. PANDUAN TRANSPORTASI PASIEN
1 kesinambungan pelayanan (AKP) meliputi poin a) R 6. PANDUAN KEWASPADAAN COVID-19
– f) pada gambaran umum. (R) 7. PANDUAN TRIAGE
8. PANDUAN PERENCANAAN PEMULANGAN PASIEN
9. SK JENIS PELAYANAN
10. SPO PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN
11. SPO PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN IGD
1. SKRINING FAST TRACK
2. SKRINING COVID
Rumah sakit telah menerapkan proses skrining
3. SKRINING LUAR RS VIA TELEPON
2 baik di dalam maupun di luar rumah sakit dan D W
4. SKRINING SISRUTE
terdokumentasi. (D,W)
5. FORM TRIAGE IGD
6. SKRINING VIA TELPON DI FO
Ada proses untuk memberikan hasil pemeriksaan 1. ASESSMENT AWAL GADAR KEPERAWATAN
diagnostik kepada tenaga kesehatan yang 2. COVID-19 GEJALA RINGAN
3 kompeten/terlatih untuk bertanggung jawab D W
menentukan apakah pasien akan diterima,
ditransfer, atau dirujuk. (D,W)
Bila kebutuhan pasien tidak dapat dipenuhi sesuai 1. SK JENIS PELAYANAN
misi dan sumber daya yang ada, maka rumah sakit 2. ASESMEN GADAR, CPPT, RUJUKAN
4 D W
akan merujuk atau membantu pasien ke fasilitas
pelayanan yang sesuai kebutuhannya. (D,W)
AKP 1.1 Pasien dengan kebutuhan darurat, sangat mendesak, atau yang membutuhkan pertolongan segera diberikan prioritas untuk pengkajian dan tindakan.
Proses triase dan pelayanan kegawatdaruratan
1. SPK, RKK ERI 1A
telah diterapkan oleh staf yang kompeten dan
1 D W 2. SPK, RKK DR. CLARA
bukti dokumen kompetensi dan kewenangan
3. FORM TRIAGE
klinisnya tersedia. (D,W)
Staf telah menggunakan kriteria triase berbasis
2 bukti untuk memprioritaskan pasien sesuai D W 1. TRIAGE ASESMEN AWAL GAWAT DARURAT, CPPT
dengan kegawatannya. (D,W)
Pasien darurat dinilai dan distabilkan sesuai
kapasitas rumah sakit sebelum ditransfer ke ruang 1. TRIAGE ASESMEN AWAL GAWAT DARURAT, CPPT,
3 D W
rawat atau dirujuk dan didokumentasikan dalam KIE
rekam medik. (D,W)
AKP 1.2 Rumah sakit melakukan skrining kebutuhan pasien saat admisi rawat inap untuk menetapkan pelayanan preventif, paliatif, kuratif, rehabilitatif, pelayanan khusus/spesialistik atau pelayanan intensif.

Rumah sakit telah melaksanakan skrining pasien


masuk rawat inap untuk menetapkan kebutuhan 1. TRIAGE ASESMEN AWAL GAWAT DARURAT
1 pelayanan preventif, paliatif, kuratif, dan D W
2. ASESMEN AWAL RWI
rehabilitatif, pelayanan khusus/spesialistik atau
pelayanan intensif (D,W)
Rumah sakit telah menetapkan kriteria masuk dan
kriteria keluar di unit pelayanan
1. PEDOMAN PELAYANAN INTENSIF
khusus/spesialistik menggunakan parameter
2 R 2. PANDUAN SKRINING
diagnostik dan atau parameter objektif termasuk
3. PANDUAN ASUHAN PELAYANAN PASIEN
kriteria berbasis fisiologis dan terdokumentasikan
di rekam medik. (R)
Rumah sakit telah menerapkan kriteria masuk dan
kriteria keluar di unit pelayanan intensif
menggunakan parameter diagnostik dan atau 1. FORM KRITERIA MASUK KELAUR NICU
3 D W
parameter objektif termasuk kriteria berbasis 2. FORM KRITERIA MASUK KELAUR PICU
fisiologis dan terdokumentasikan di rekam medik
(D,W)
Staf yang kompeten dan berwenang di unit
1. UMAN KRITERIA ICU/PICU/NICU
pelayanan khusus dan unit pelayanan intensif
4 D W 2. SPK, RKK DR. DIANTI MAYA SARI BUDI SP.A
terlibat dalam penyusunan kriteria masuk dan
3. SPK, RKK KAPEL DR. AGUS SP.AN
kriteria keluar di unitnya. (D,W)

AKP 1.3 Rumah Sakit mempertimbangkan kebutuhan klinis pasien dan memberikan informasi kepada pasien jika terjadi penundaan dan kelambatan pelaksanaan tindakan/pengobatan dan atau pemeriksaan penunjang diagnostik.

Pasien dan atau keluarga diberi informasi jika ada


penundaan dan atau keterlambatan pelayanan 1. ASESMEN AWAL
1 D W
beserta alasannya dan dicatat di rekam medis. (D, 2. CPPT, KIE, PENUNDAAN
W)
Pasien dan atau keluarga diberi informasi tentang
2 alternatif yang tersedia sesuai kebutuhan klinis D W 1. CPPT, KIE PENUNDAAN
pasien dan dicatat di rekam medis. (D,W)
AKP 2 Rumah Sakit menetapkan proses penerimaan dan pendaftaran pasien rawat inap, rawat jalan, dan pasien gawat darurat.
1. PANDUAN ASUHAN PELAYANAN PELAYANAN
PASIEN
2. SPO PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN
3. SPO PENDAFTARAN PASIEN IGD
Rumah sakit telah menerapkan proses 4. SPO PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP
1 penerimaan pasien meliputi poin a) – f) pada R D W 5. SPO ASESMEN AWAL RAWAT INAP
maksud dan tujuan. (R,D,W) 6. SPO ASESMEN AWAL GADAR
7. PASIEN RAWAT JALAN, PENDAFTARAN, GC,
ASESMEN
8. PENDAFTARAN RAWAT JALAN ONLINE
9. PENDAFTARAN PASIEN IGD
Rumah sakit telah menerapkan sistim pendaftaran
1. PENDAFTARAN RAWAT JALAN ONLINE
pasien rawat jalan dan rawat inap baik secara
2 D W 2.PASIEN RAWAT JALAN, PENDAFTARAN, GC,
offline maupun secara online dan dilakukan
ASESMENT
evaluasi dan tindak lanjutnya. (D,W)
Rumah sakit telah memberikan informasi tentang 1.TRIAGE, ASSEMENT GADAR MEDIS DAN KEPERAWATAN
rencana asuhan yang akan diberikan, hasil asuhan 2. KIE
3 D W
yang diharapkan serta perkiraan biaya yang harus 3. GENERAL CONSENT
dibayarkan oleh pasien/keluarga. (D,W)
Saat diterima sebagai pasien rawat inap, pasien 1. KIE
4 dan keluarga mendapat edukasi dan orientasi D W S 2. GENERAL CONSENT
tentang ruang rawat inap. (D,W,S)
AKP 2.1 Rumah sakit menetapkan proses untuk mengelola alur pasien di seluruh area rumah sakit.
1. PANDUAN ASUHAN PELAYANAN PASIEN
Rumah sakit telah melaksanakan pengelolaan alur
2. PANDUAN MPP
pasien untuk menghindari penumpukan.
1 R D W 3.KETERSEDIAAN TEMPAT TIDUR
mencakup poin a) – g) pada maksud dan tujuan.
4. ASSEMENT GADAR, KIE
(R,D,W)
5. PELAYANAN KEROHANIAN
Manajer pelayanan pasien (MPP)/case manager 1. SK DAN URTUG MPP
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan 2. PANDUAN MPP 2022
2 R
pengaturan alur pasien untuk menghindari
penumpukan. (R)
Rumah sakit telah melakukan evaluasi terhadap 1. MONEV RESPON TIME TW 1
3 pengelolaan alur pasien secara berkala dan D W 2. MONEV LOS IGD TW 1
melaksanakan upaya perbaikannya. (D,W) 3. MONEV TRANSFER PASIEN TW 1
Ada sistem informasi tentang ketersediaan 1. INFORMASI KETERSEDIAAN TEMPAT TIDUR ONLINE
4 O W
tempat tidur (O,W)
AKP 3 Rumah sakit memiliki proses untuk melaksanakan kesinambungan pelayanan di rumah sakit dan integrasi antara profesional pemberi asuhan (PPA) dibantu oleh manajer pelayanan pasien (MPP)/case manager.
Para PPA telah memberikan asuhan pasien secara 1. ASSEMENT AWAL RWI, CPPT, KIE, RESUME PULANG
1 terintegrasi berfokus pada pasien meliputi poin a) D W 2. CPPT DIISI OLEH DPJP DAN PPA
- f) pada maksud dan tujuan. (D,W) 3. SKRINING FORM A, FORM B
Ada penunjukkan MPP dengan uraian tugas 1. SK DAN URTUG MPP
2 meliputi poin a) - h) pada maksud dan tujuan. (R, R D W 2. PANDUAN MPP
D,W) 3. SKRINING FORM A, FORM B
1. TRIAGE, ASSESMENT AWAL GAWAT DARURAT
Para profesional pemberi asuhan (PPA) dan
2. PEMERIKSAAN PENUNJANG
manajer pelayanan pasien (MPP) telah
3. ASSESMENT AWAL RWI
3 melaksanakan kesinambungan dan koordinasi D W
4. TRANSFER PASIEN
pelayanan meliputi poin a) - e) pada maksud dan
5. SKRINING MPP FORM A, FORM B
tujuan. (D,W)
6. CPPT DIISI OLEH DPJP DAN PPA
Pencatatan perkembangan pasien 1. CPPT DIISI OLEH DPJP DAN PPA
4 didokumentasikan para PPA di formulir catatan D W
pasien terintegrasi (CPPT). (D,W)
Pencatatan di unit intensif atau unit khusus 1. CPPT DIISI OLEH DPJP DAN PPA
menggunakan lembar pemantauan pasien khusus, 2. FLOW SHEET
pencatatan perkembangan pasien dilakukan pada
5 lembar tersebut oleh DPJP di unit tersebut, PPA D W
lain dapat melakukan pencatatan perkembangan
pasien di formulir catatan pasien terintegrasi
(CPPT). (D,W)
Standar No urut Elemen Penilaian R D O W S Nilai Fakta dan Analisis Rekomendasi Pengingat Capaian AKP

Perencanaan dan pelayanan pasien secara 1. KIE


terintegrasi diinformasikan kepada pasien dan 2. CPPT DIISI OLEH DPJP DAN PPA
6 D W
atau keluarga secara berkala sesuai ketentuan
Rumah Sakit. (D,W)
AKP 3.1 Rumah sakit menetapkan bahwa setiap pasien harus memiliki dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) untuk memberikan asuhan kepada pasien.
Rumah sakit telah menetapkan bahwa setiap 1. PANDUAN DPJP
pasien memiliki dokter penanggung jawab 2. FORM DPJP
1 pelayanan (DPJP) dan telah melakukan asuhan R D W 3. PANDUAN ASUHAN PELAYANAN PASIEN
pasien secara terkoordinasi dan terdokumentasi
dalam rekam medis pasien. (R,D,W)
Rumah sakit juga menetapkan proses 1. PANDUAN DPJP
perpindahan tanggung jawab koordinasi asuhan 2. PANDUAN ASUHAN PELAYANAN
2 pasien dari satu dokter penanggung jawab R
pelayanan (DPJP) ke DPJP lain, termasuk bila
terjadi perubahan DPJP utama. (R)
Bila dilaksanakan rawat bersama ditetapkan DPJP 1. FORM DPJP
3 D W
utama sebagai koordinator asuhan pasien. (D,W)
AKP 4 Rumah sakit menetapkan informasi tentang pasien disertakan pada proses transfer internal antar unit di dalam rumah sakit.
Rumah sakit telah menerapkan proses transfer 1. PANDUAN TRANSFER PASIEN
pasien antar unit pelayanan di dalam rumah sakit 2. SPO TRANSFER PASIEN ANTAR RUANGAN
1 R D W
dilengkapi dengan formulir transfer pasien. (R,D, 3. PANDUAN ASUHAN PELAYANAN
W) 4. FORM TRANSFER PASIEN
Formulir transfer internal meliputi poin a) - g) 1. FORM TRANSFER PASIEN
2 D
pada maksud dan tujuan. (D)

AKP 5 Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan proses pemulangan pasien dari rumah sakit berdasarkan kondisi kesehatan pasien dan kebutuhan kesinambungan asuhan atau tindakan.

Rumah sakit telah menetapkan kriteria 1. PANDUAN ASUHAN PELAYANAN PASIEN


pemulangan pasien sesuai dengan kondisi 2. PANDUAN PERENCANAAN PEMULANGAN PASIEN
1 R
kesehatan dan kebutuhan pelayanan pasien
beserta edukasinya. (R)
Rumah sakit telah menetapkan kemungkinan 1. PANDUAN ASUHAN PELAYANAN PASIEN
2 pasien diizinkan keluar rumah sakit dalam jangka R 2. PANDUAN PERENCANAAN PEMULANGAN PASIEN
waktu tertentu untuk keperluan penting. (R) 3. SPO PEMULANGAN PASIEN DENGAN CUTI PERAWATAN
Penyusunan rencana dan instruksi pemulangan 1. ASSESMENT AWAL RWI
3 didokumentasikan dalam rekam medis pasien dan D W 2. CPPT KIE RESUME PULANG
diberikan kepada pasien secara tertulis. (D,W)
Tindak lanjut pemulangan pasien bila diperlukan 1. RINGKASAN PASIEN PULANG
dapat ditujukan kepada fasilitas pelayanan
4 kesehatan baik perorangan ataupun dimana D W
pasien untuk memberikan pelayanan
berkelanjutan. (D,W)
AKP 5.1 Ringkasan pasien pulang (discharge summary) dibuat untuk semua pasien rawat inap yang keluar dari rumah sakit.
Rumah sakit telah menetapkan Ringkasan 1. PERDIR ASUHAN PELAYANAN PASIEN
1 pasien pulang meliputi a) – f) pada maksud dan R 2. PANDUAN PERENCANAAN PEMULANGAN PASIEN
tujuan. (R)
Rumah sakit memberikan salinan ringkasan pasien 1. CPPT, KIE RESUME PULANG
2 pulang kepada pihak yang berkepentingan dan D W
tersimpan di dalam rekam medik. (D,W)
Formulir Ringkasan pasien pulang dijelaskan 1. CPPT, KIE RESUME PULANG
3 D W
kepada pasien dan atau keluarga. (D,W)
Rumah sakit menetapkan proses untuk mengelola dan melakukan tindak lanjut pasien dan memberitahu staf rumah sakit bahwa mereka berniat keluar rumah sakit serta menolak rencana asuhan medis.
AKP 5.2

Rumah sakit telah menetapkan proses untuk 1. PANDUAN PERENCANAAN PEMULANGAN PASIEN
mengelola pasien rawat jalan dan rawat inap yang PANDUAN ASUHAN PELAYANA PASIEN
1 menolak rencana asuhan medis termasuk keluar R
rumah sakit atas permintaan sendiri dan pasien
yang menghendaki penghentian pengobatan. (R)
Ada bukti pemberian edukasi kepada pasien tentang 1. FORM AMA
2 risiko medis akibat asuhan medis yang belum lengkap. D W
(D,W)
Pasien keluar rumah sakit atas permintaan sendiri, 1. KIE, APS, RINGKASAN PULANG
3 D W
tetapi tetap mengikuti proses pemulangan pasien. (D,
W)
Dokter keluarga (bila ada) atau dokter yang memberi 1. ASSEMENT AWAL RWI, CPPT, KIE, RESUME PULANG
4 asuhan berikutnya kepada pasien diberitahu tentang D W
kondisi tersebut. (D,W)
Ada dokumentasi rumah sakit melakukan pengkajian 1. MONEV PASIEN APS TW 1
untuk mengetahui alasan pasien keluar rumah sakit
5 D W
apakah permintaan sendiri, menolak asuhan medis,
atau tidak melanjutkan program pengobatan. (D,W)
AKP 5.3 Rumah sakit menetapkan proses untuk mengelola pasien yang menolak rencana asuhan medis yang melarikan diri.
Ada regulasi yang mengatur pasien rawat inap 1. PANDUAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN
1 dan rawat jalan yang meninggalkan rumah sakit R 2. PANDUAN PERENCANAAN PEMULANGAN PASIEN
tanpa pemberitahuan (melarikan diri) (R) SPO PENANGANAN PASIEN YANG MELARIKAN DIRI
Rumah sakit melakukan identifikasi pasien 1. ASSESMENT AWAL RAWAT INAP
2 menderita penyakit yang membahayakan dirinya D W
sendiri atau lingkungan (D,W)
Rumah sakit melaporkan kepada pihak yang 1. BERITA ACARA PASIEN MELARIKAN DIRI
berwenang bila ada indikasi kondisi pasien yang
3 D W
membahayakan dirinya sendiri atau lingkungan
(D,W)

AKP 5.4 Pasien dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan lain berdasar atas kondisi pasien untuk memenuhi kebutuhan asuhan berkesinambungan dan sesuai dengan kemampuan fasilitas kesehatan penerima untuk memenuhi kebutuhan pasien

1. PANDUAN RUJUKAN
Ada regulasi tentang rujukan sesuai dengan
1 R 2. PANDUAN ASUHAN PELAYANAN PASIEN
peraturan perundang-undangan. (R)
3. SPO TRANSFER PASIEN ANTAR RS
1. ASESMEN AWAL GAWAT DARURAT, CPPT, KIE,
Rujukan pasien dilakukan sesuai dengan
2 D FORMULIR RUJUKAN, ASESMEN KEBUTUHAN
kebutuhan kesinambungan asuhan pasien. (D)
RUJUKAN
Rumah sakit yang merujuk memastikan bahwa 1. ASESMEN GADAR, CPPT, RUJUKAN
3 fasilitas kesehatan yang menerima dapat D W
memenuhi kebutuhan pasien yang dirujuk. (D,W)
Ada kerjasama rumah sakit yang merujuk dengan 1. MOU RUJUKAN RS. BAHTERAMAS
4 rumah sakit yang menerima rujukan yang sering R 2. MOU RUJUKAN RS. KOTA KENDARI
dirujuk. (R)
AKP 5.5 Rumah sakit menetapkan proses rujukan untuk memastikan pasien pindah dengan aman.
Rumah sakit memiliki staf yang bertanggung 1. PANDUAN RUJUKAN
jawab dalam pengelolaan rujukan termasuk 2. SK TIM TRANSFER
1 untuk memastikan pasien diterima di rumah sakit R
rujukan yang dapat memenuhi kebutuhan pasien.
(R)
Selama proses rujukan ada staf yang kompeten 1. SPK, RKK DR. CLARA
sesuai dengan kondisi pasien yang selalu 2. ASESMEN AWAL GAWAT DARURAT, CPPT,
2 D W
memantau dan mencatatnya dalam rekam medis. RUJUKAN
(D,W)
Selama proses rujukan tersedia obat, bahan medis 1. DAFTAR EMERGENCY
3 habis pakai, alat kesehatan, dan peralatan medis O W 2. ASESMEN AWAL GAWAT DARURAT, CPPT RUJUKAN
sesuai dengan kebutuhan kondisi pasien. (O,W)
Rumah sakit memiliki proses serah terima pasien 1. ASESMEN AWAL GAWAT DARURAT, CPPT RUJUKAN
4 D W
antara staf pengantar dan yang menerima. (D,W)
Pasien dan keluarga dijelaskan apabila rujukan 1. ASESMEN AWAL GAWAT DARURAT, CPPT RUJUKAN
5 D W 2. KIE RUJUKAN TIDAK DAPAT DILAKUKAN
yang dibutuhkan tidak dapat dilaksanakan. (D,W)
AKP 5.6 Rumah sakit menetapkan regulasi untuk mengatur proses rujukan dan dicatat di rekam medis pasien.
Dokumen rujukan berisi nama dari fasilitas 1. ASESMEN AWAL GAWAT DARURAT, CPPT RUJUKAN
1 pelayanan kesehatan yang menerima dan nama R D
orang yang menyetujui menerima pasien. (R,D)

Dokumen rujukan berisi alasan pasien dirujuk, 1. ASESMEN AWAL GAWAT DARURAT, CPPT RUJUKAN
2 memuat kondisi pasien, dan kebutuhan pelayanan D (FORM RUJUK MEMUAT ALASAN PASIEN DI RUJUK,
lebih lanjut. (D) KONDISI DAN KEBUTUHAN PELAYANAN)

Dokumen rujukan juga memuat prosedur dan 1. ASESMEN AWAL GAWAT DARURAT, CPPT RUJUKAN
3 D (FORM MEMUAT INTERVENSI YANG SUDAH
intervensi yang sudah dilakukan. (D)
DIBERIKAN)
Proses rujukan dievaluasi dalam aspek mutu dan 1. KUISIONER AMBULANCE
4 D W 2. MONEV RUJUKAN KELUAR
keselamatan pasien. (D,W)

AKP 5.7 2
Standar No urut Elemen Penilaian R D O W S Nilai Fakta dan Analisis Rekomendasi Pengingat Capaian AKP

1. SPO PEMBUATAN PROFIL RINGKAS MEDIS RAWAT


Rumah sakit telah menetapkan kriteria pasien
JALAN
rawat jalan dengan asuhan yang kompleks atau
2. PANDUAN ASUHAN PELAYANAN PASIEN
1 yang diagnosisnya kompleks diperlukan Profil R
Ringkas Medis Rawat Jalan (PRMRJ) meliputi poin
a-d dalam maksud tujuan. (R)

Rumah sakit memiliki proses yang dapat 1. FORM PRMRJ


2 dibuktikan bahwa PRMRJ mudah ditelusur dan D S
mudah di-review. (D,S)
Proses tersebut dievaluasi untuk memenuhi 1. MONEV PRMRJ
3 kebutuhan para DPJP dan meningkatkan mutu D W
serta keselamatan pasien. (D,W)

AKP 6 Rumah sakit menetapkan proses transportasi dalam merujuk, memindahkan atau pemulangan, pasien rawat inap dan rawat jalan utk memenuhi kebutuhan pasien.

1. ASESMEN GADAR, CPPT RUJUKAN (ASESMEN


Rumah sakit memiliki proses transportasi pasien
KEBUTUHAN TRASPORTASI)
sesuai dengan kebutuhannya yang meliputi
2. DEKONTAMINASI AMBULANCE
pengkajian kebutuhan transportasi, SDM, obat,
1 D W 3. SK TIM TRANSFER
bahan medis habis pakai, alat kesehatan,
4. DAFTAR OBAT EMERGENCY
peralatan medis dan persyaratan PPI yang sesuai
dengan kebutuhan pasien. (D,W)

Bila rumah sakit memiliki kendaraan transport 1. BUKTI SERVICE PEMELIHARAAN, MAINTENANCE,
sendiri, ada bukti pemeliharan kendaraan HARIAN AMBULANCE
2 D W 2. MAINTENANCE HARIAN AMBULANCE
tersebut sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. (D,W)
1. PKS AMBULANCE JENAZA
Bila rumah sakit bekerja sama dengan jasa
transportasi pasien mandiri, ada bukti kerja sama
tersebut dan evaluasi berkala dari rumah sakit
3 D W
mengenai kelayakan kendaraan transportasi,
memenuhi aspek mutu, keselamatan pasien dan
keselamatan transportasi. (D,W)

1. PANDUAN ASUHAN PELAYANAN PASIEN


Kriteria alat transportasi yang digunakan untuk 2. PANDUAN TRANSPORTASI PASIEN
merujuk, memindahkan, atau memulangkan 3. SPO DEKONTAMINASI AMBULANCE
pasien ditentukan oleh rumah sakit (staf yang
4 R
kompeten), harus sesuai dengan Program PPI,
memenuhi aspek mutu, keselamatan pasien dan
keselamatan transportasi (R)

20 51 2 47 2

Anda mungkin juga menyukai