2 AKP 1.1. 3 1. Proses triase dan pelayanan D Bukti pelaksanaan proses triase berbasis bukti.
kegawatdaruratan telah diterapkan oleh staf
Pasien dengan kebutuhan darurat, SPK-RKK staf klinis di IGD. (Lihat Std KPS 11 untuk medis
yang kompeten dan bukti dokumen
sangat mendesak, atau yang kompetensi dan kewenangan klinisnya dan KPS 15 untuk perawat).
membutuhkan pertolongan segera tersedia.
diberikan prioritas untuk pengkajian
dan tindakan.
2. Staf telah menggunakan kriteria triase D Bukti pelaksanaan proses triase berbasis bukti untuk
berbasis bukti untuk memprioritaskan pasien memprioritaskan pasien sesuai dengan kegawatannya.
sesuai dengan kegawatannya.
3. Pasien darurat dinilai dan distabilkan sesuai D Bukti dalam rekam medis proses stabilisasi sebelum
kapasitas RS sebelum ditransfer ke ruang pasien dipindahkan ke rawat inap, atau dirujuk.
rawat atau dirujuk dan didokumentasikan
dalam rekam medik.
3 AKP 1.2 4 1. RS telah melaksanakan skrining pasien masuk D Bukti pelaksanaan skrining pasien masuk rawat inap untuk
RANAP untuk menetapkan kebutuhan menetapkan prioritas kebutuhan pelayanan preventif,
RS melakukan skrining kebutuhan pelayanan preventrif, paliatif, kuratif, dan paliatif, kuratif, dan rehabilitatif, pelayanan
pasien saat admisi rawat inap untuk rehabilitatif, pelayanan khusus/spesialistik atau khusus/spesialistik atau pelayanan intensif.
menetapkan pelayanan preventif, pelayanan intensif. 2a) contoh prioritas pelayanan preventif (dalam proses
paliatif, kuratif, rehabilitative, admisi) adalah untuk mencegah perburukan/ komplikasi
pelayanan khusus/spesialistik atau pasien tersebut, misalnya antara lain , kasus luka tusuk
pelayanan intensif. dalam dan kotor diberikan ATS.
2. RS telah menetapkan kriteria masuk dan R Regulasi ttg penetapan kriteria masuk & keluar
kriteria keluar di unit pelayanan
khusus/spesialistik menggunakan prameter 1) Di rawat intensif, antara lain ICU, ICCU, PICU, NICU.
diagnostik dan atau parameter objektif 2) Di unit spesialistik antara lain pelayanan luka bakar,
termasuk kriteria berbasis fisiologis dan
terdokumentasikan direkam medik pelayanan stroke, perawatan paliatif
3. RS telah menerapkan kriteria masuk dan D Bukti penerapan kriteria masuk dan kriteria keluar di unit
kriteria keluar di unit pelayanan intensif pelayanan intensif menggunakan parameter diagnostik
menggunakan parameter diagnostik dan atau dan atau parameter objektif termasuk kriteria berbasis
parameter objektif termasuk kriteria berbasis fisiologis dan terdokumentasikan di rekam medik.
fisiologis dan terdokumentasikan di rekam
medis.
4. Staf yang berkompeten dan berwenang di unit Bukti rapat dimana staf yang kompeten dan berwenang
pelayanan khusus dan unit pelayanan intensif terlibat menentukan kriteria masuk dan kriteria keluar,
terlibat dalam penyusunan kriteria masuk dan berupa: Undangan, Materi, Absensi, Notulen.
kriteria keluar di unitnya.
4 AKP 1.3. 2 1. Pasien dan atau keluarga diberi informasi jika
ada penundaan dan atau keterlambatan
RS mempertimbangkan kebutuhan pelayanan beserta alasannya dan dicatat di
klinis pasien dan memberikan rekam medis.
inpormasi kepada pasien jika terjadi
penundaan dan kelambatan
pelaksanaan tindakan / pengobatan
dan atau pemeriksaan penunjang
diagnostic.