Anda di halaman 1dari 5

SKRINING PASIEN PRA RUMAH SAKIT

No.Dokument No.Revisi Halaman


RSUD MOKOPIDO 047/004/AKP/RSUD.M/IV/2022 01 1/4
TOLITOLI
Disahkan oleh
Direktur RSUD Mokopido Tolitoli

Tanggal terbit
SPO
05 Januari 2023
dr. HAYYATUNNUFUS, Sp.S
Pembina ( IV/a )
NIP. 19820105 200904 2 005
Skrining adalah rangkaian pengujian yang dilakukan terhadap pasien
PENGERTIAN
asimptomatik yang diagnosisnya belum dapat dipastikan.
Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki penyakit/ kondisi tertentu
TUJUAN
sebelum menyebabkan gejala apapun.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Mokopido Tolitoli Nomor:
KEBIJAKAN 188/022.4/RSUD.M/I/2023 Tentang Kebijakan Skrining dan triase Pasien
RSUD Mokopido Tolitoli.
A. Operator IGD yang menerima telepon, menyapa dengan ucapan
“selamat pagi,selamat siang, selamat malam” menyebutkan nama dan
ruangan tempat kerja....
B. Operator IGD menyakan nama penelpon, alamat dan maksud tujuan
menghubungi operator IGD.
C. Penelpon menjelaskan maksud dan tujuan menelpon Operator IGD,
dengan jelas, dan menyebutkan alamat kejadian dengan lengkap.
D. Operator menganamnese keadaan pasien via telp, yaitu :
1. Siapa nama pasien?
2. Umur pasien
3. Kondisi pasien, sadar atau tidak
PROSEDUR 4. Penyebab pasien sakit
5. Menyakan pengobatan apa yang telah diberikan
6. Ada perdarahan atau tidak
E. Selanjutnya operator IGD akan menilai apakah pasien masuk dalam
kriteria penjemputan atau tidak
F. Jika pasien masuk dalam kriteria penjemputan, operator segera
menghubungi tim dan sopir ambulans yang bertugas untuk melakukan
penjemputan, dengan tahap – tahap sebagai berikut :
SKRINING PASIEN PRA RUMAH SAKIT

No.Dokument No.Revisi Halaman


RSUD MOKOPIDO 047/004/AKP/RSUD.M/IV/2022 01 2/4
TOLITOLI
1. Tahap pra rumah sakit.
Pada tahap pra rumah sakit, petugas IGD yang datang ke penderita
dan memiliki peralatan lengkap. Petugas yang menjemput adalah
yang memiliki keterampilan khusus minimal memiliki sertifikat BT
& CLS (Basic Trauma & Life Support) sehingga dapat
menyelamatkan nyawa. Petugas menghubungi rumah sakit sebelum
penderita di evakuasi dari tempat kejadian.
Ada beberapa criteria yang harus dilakukan dalam proses Skrining,
yaitu :

PROSEDUR a. Kriteria petugas IGD :


Pada tahap pra rumah sakit, petugas IGD yang datang ke
penderita dan memiliki peralatan lengkap. Petugas yang
menjemput adalah yang memiliki keterampilan khusus
minimal memiliki sertifikat BT & CLS (Basic Trauma & Life
Support) sehingga dapat menyelamatkan nyawa. Petugas
menghubungi rumah sakit sebelum penderita di evakuasi dari
tempat kejadian.
b. Kriteria Pasien :
Pasien dengan kasus Emergensi / Darurat :
1) Trauma berat
2) Akut MCI
3) Sumbatan jalan nafas, henti nafas ( Breathing Arrest),
4) Frekwensi Nafas (RR) <10 x/menit dan atau > 32x/menit
5) Whezeeng, sianosis
6) Henti jantung, nada tak terba (pulsene), pucat (pale),
nadi teraba lemah, akral dingin, frekuensi nad < 50
x/menit dan atau > 120 x/menit , CRT > 2 detik.
7) GCS <7
8) SB: >400c atau , 350c
9) Tension pneumothoraks
10) Fail chest
11) Shock hipovolemik derajat III-IV
12) Luka bakar dengan trauma inhalasi.
SKRINING PASIEN PRA RUMAH SAKIT

No.Dokument No.Revisi Halaman


RSUD MOKOPIDO 047/004/AKP/RSUD.M/IV/2022 01 3/4
TOLITOLI
c. Kriteria jarak tempuh:
1) Emergency / Gawat Darurat.
2) Jarak penjemputan dari RSUD Mokopido Tolitoli, kearah
Utara sekitar ± 2 KM, kearah Barat ± 2 KM, kearah
Selatan ± 2 KM. Kearah Timur ± 2 KM
Jika pasien tidak termasuk kriteria gawat darurat maka, atau
pasien gawat darurat tetapi tidak masuk dalam kriteria jarak
tempuh, pasien akan di sarankan untuk berobat ke puskesmas
terdekat, untuk pasien yang berada di arah bagian timur dan
utara, berobat ke Puskesmas Kota ( Managaisaki), untuk pasien
yang berada di wilayah selatan berobat ke Puskesmas Baolan
2. Tahap rumah sakit, yang dilakukan:
PROSEDUR
a. Evakuasi penderita, evakuasi dari kendaraan ke brankar
dilakukan oleh petugas RS (IGD) dengan berhati- hati.
Perhatikan kontrol servikal.
b. Triase, adalah cara penilaian penderita berdasarkan kebutuhan
terapi dan sumber daya yang tersedia.
c. Evakuasi penderita, evakuasi dari kendaraan ke brankar
dilakukan oleh petugas RS (IGD) dengan berhati- hati.
Perhatikan kontrol servikal.
d. Triase, adalah cara penilaian penderita berdasarkan kebutuhan
terapi dan sumber daya yang tersedia.

Bila satu penderita, akan mencari masalah penderita. Bila


banyak penderita akan mencari penderita yang paling
bermasalah, dengan langkah – langkah sebagai berikut :
1) Survei Primer dan resusitasi. Pada tahap ini dicari keadaan
yang mengancam nyawa, dengan tahap sebagai berikut
(Orientasi ABCD):
o Menjaga airway dengan kontrol servikal
o Penilaian breathing bila kurang baik lakukan ventilasi
o Periksa circulation dan kontrol pendarahan, bila ada tanda
shock atasi
o Evaluasi keadaan neurologis (Disability) secara cepat
yang dinilai adalah tingkat kesadaran, ukuran dan reaksi
pupil
SKRINING PASIEN PRA RUMAH SAKIT

No.Dokument No.Revisi Halaman


RSUD MOKOPIDO 047/004/AKP/RSUD.M/IV/2022 01 4/4
TOLITOLI
o Exposure/ evaluasi kelainan atau injury diseluruh tubuh
penderita, lakukan kontrol lingkungan jangan sampai
terjadi hipoterm.
o Pemakaian kateter urin, mengevaluasi produksi urin untuk
menilai keadaan hemodinamik penderita.
o Lakukan monitor EKG.
o Lakukan foto rontgen, dilakukan selektif jangan sampai
PROSEDUR
menganggu resusitasi.
2) Survei sekunder yaitu pemeriksaan yang teliti dilakukan dari
ujung rambut sampai ujung kaki, dan dilakukan apabila
penderita telah stabil, dengan langkah sebagaii berikut :
a) Anamnesis yang meliputi riwayat AMPEL, didapat dari
penderita, keluarga ataupun petugas pra Rumah Sakit.
A : Alergi
M : Medikasi/ obat- obatan
P : Penyakit sebelumnya yang diderita: hipertensi
L : Last meal (terakhir makan jam berapa)
E : Hal- hal yang berhubungan dengan cedera
b) Pemeriksaan Fisik, meliputi inspeksi, aulkultasi, palpasi
dan perkusi
c) Tambahan terhadap survei sekunder, pertimbangkan
perlunya diadakan pemeriksaan tambahan seperti foto
rontgen;
d) Re- evaluasi, yaitu penilaian ulang terhadap penderita,
dengan mencatat, melaporkan setiap perubahan pada
kondisi penderita dan respon terhadap resusitasi. Monitor
tanda- tanda vital dan jumlah urin.
1. IGD
2. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. Instalsi Rawat Jalan
4. Instalasi Bedah Sentral (IBS)

Anda mungkin juga menyukai