Anda di halaman 1dari 4

TRIASE

NO. SOP : 11/SOP.B7/2017

TANGGAL
: 02 JANUARI 2017
PEMBUATAN

TANGGAL REVISI :

TANGGAL EFEKTIF : 13 FEBRUARI 2017


UPT PUSKESMAS Kepala
DISAHKAN OLEH :
WONOTIRTO UPT Puskesmas Wonotirto

dr.ENDAH ROSITANINGSIH,SE.MM.
NIP. 19691230 201001 2 002

1. PENGERTIAN Proses mengidentifikasi pasien dengan cedera yang


mengancam jiwa, memilah dan memilih pasien berdasarkan
beratnya penyakit menentukan prioritas untuk dirawat atau
dievakuasi ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi

2. TUJUAN 1. Untuk mengetahui secara cepat kondisi pasien


2. Untuk dapat memberikan penanganan yang cepat pada
pasien yang mengalami kondisi yang mengancam kehidupan
3. Untuk meminimalkan tingkat kerusakan/ tingkat keparahan
pasien
3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas Wonotirto No. 440/49/409.104.30/2017
tentang Penanganan Pasien Gawat Darurat
4. REFERENSI Buku Panduan BT&CLS (Basic Life Suppport & Basic Cardiac
Life Support) Diklat Yayasan Ambulans Gawat Darurat 118, 2012

5. ALAT & BAHAN a. Alat :


1. Tabung oksigen
2. Nasal prong, Nasal Katheter, Masker Oksigen
3. Ambu Bag
4. Oro-pharyngeal tube/ Mayo/ Gudell
b.
c. Bahan :
1. APD (Sarung tangan steril, masker)
2. Set Infus (Selang Infus, abocath sesuai ukuran)
3. Cairan kristaloid (NaCl 0,9%, RL)
4. Spuit 5cc
5. Kassa steril
6. Plester
6. PROSES Prosedur :
1. Kriteria
Petugas melakukan triase berdasarkan observasi terhadap 3
hal, yaitu :
A. Pernafasan ( respiratory)
B. Sirkulasi (perfusion)
C. Status Mental (Mental State)
2. Sistem triase
Petugas menggunakan triase tipe START (Simple Triage and
Rapid Treatment), proses triase tidak boleh lebih dari 60
detik/ pasien. START mengklasifikasikan pasien dalam
empat kelompok:
a. Hijau : Pasien sadar dan dapat berjalan
b. Kuning : Semua pasien yang tidak termasuk golongan
merah dan hijau, pasien cedera yang tidak mengancam
jiwa dalam waktu dekat.
c. Merah : Semua pasien yang ada gangguan Airway,
Breathing, Circulation, Disability dan Exposure, pasien
cedera berat atau mengancam jiwa dan memerlukan
transport segera
d. Hitam : pasien meninggal atau cedera fatal yang tidak
memungkinkan untuk resusitasi

Langkah – langkah :
1. Petugas menerima pasien di UGD. Petugas melakukan
anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat (selintas)
untuk menentukan derajat kegawatannya .
2. Petugas melakukan pengamatan untuk menilai pasien.
Untuk pasien yang masih bisa berjalan diberikan label Hijau.
3. Petugas memeriksa Airway dan Breathing. Cek pernapasan,
apabila tidak bernapas buka jalan napasnya, jika tetap tidak
bernapas berikan label Hitam, sedangkan untuk pasien
dengan laju pernapasan > 30 kali / menit atau pernapasan
10-30 kali permenit, lakukan penilaian terhadap sirkulasi /
perfusi.
4. Petugas mengecek Capilary test (tekan kuku tangan pasien)
kemudian lepas, apabila kembali merah lebih dari 2 detik (>
2 detik) berikan label Merah. Bila pencahayaan kurang
sehingga capilary test tidak bisa dilakukan, lakukan cek nadi
radialis, apabila tidak teraba atau lemah berikan label
Merah. Apabila nadi radialis teraba, lakukan pemeriksaan
status mental.
5. Petugas memberikan perintah sederhana kepada pasien,
apabila pasien bisa mengikuti maka berikan label Kuning.
Apabila pasien tidak dapat mengikuti perintah berikan label
Merah.
6. Petugas mempriotaskan pelayanan pasien dengan urutan
warna : merah, kuning, hijau, hitam
7. Pasien kategori triase merah dapat langsung diberikan
pengobatan diruang tindakan UGD sesuai dengan SOP
Penanganan Pasien Gawat Darurat. Tetapi bila memerlukan
tindakan medis lebih lanjut, pasien segera dirujuk ke fasilitas
kesehatan yang lebih tinggi sesuai dengan SOP Rujukan
Pasien Emergensi.
8. Pasien dengan kategori triase kuning yang memerlukan
tindakan medis lebih lanjut dapat dipindahkan ke ruang
observasi dan menunggu giliran setelah pasien dengan
kategori triase merah selesai ditangani.
9. Pasien dengan kategori triase hijau dapat dipindahkan ke
rawat jalan, atau bila sudah memungkinkan untuk
dipulangkan, maka pasien dapat diperbolehkan untuk
pulang.
10. Pasien dengan kategori triase hitam dikategorikan
meninggal.
11. Petugas mencatat kronologi pasien, tindakan dan perawatan
yang telah dilakukan dalam rekam medis.
12. Petugas membuang sampah (medis dan non medis)
ketempat sampah masing- masing.
13. Petugas merapikan alat dan bahan.
14. Petugas mencuci tangan.

7. UNIT TERKAIT Ruang Gawat Darurat


8. DOKUMEN 1. SOP Penanganan Pasien Gawat Darurat
TERKAIT 2. SOP Rujukan Pasien Emergensi
9. BAGAN ALUR
Petugas melakukan
Penderita anmnesa di ruang triase
datang diterima dan pemeriksaaan
petugas UGD

Membedakan Menentukan derajat


kegawatan dengan kegawatan oleh
memberi kode warna petugas

Penderita mendapatkan Petugas


prioritas sesuai kode mendokumentasikan
warna dan evaluasi tindakan

Petugas merencanakan tindakan


selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai