Anda di halaman 1dari 3

TRIASE

No. : 081/SOP/2019
Dokumen
No. :
SOP Revisi
Tanggal
: 2 April 2019
Terbit
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS drg. SURATI WIDIYANTI
ALUH-ALUH NIP. 19730224 200312 2 002

1. Pengertian Triase adalah upaya untuk mengelompokkan pasien berdasarkan


derajat kegawatannya dan kebutuhan akan pertolongan.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :


1. Mengetahui secara cepat kondisi pasien
2. Memberikan penanganan yang cepat pada pasien yang
mengalami kondisi yang mengancam kehidupan
3. Meminimalkan tingkat kerusakan/ tingkat keparahan pasien

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Aluh-Aluh Nomor:


440/014/PKM AA/2019 tentang Layanan Klinis

4. Referensi Buku Panduan BT&CLS (Basic Life Suppport & Basic Cardiac Life
Support) Diklat Yayasan Ambulans Gawat Darurat 118, 2012

5. Prosedur 1. Alat:
a. Tabung oksigen
b. Nasal Katheter, Masker Oksigen
c. Ambu Bag
d. Kalung Triase
2. Bahan:
a. APD (Sarung tangan steril, masker)
b. Set Infus
c. Cairan kristaloid (NaCl 0,9%, D 5%, RL)
d. Spuit 5cc
e. Kassa steril
f. Plester

6. Langkah- 1. Kriteria
langkah Petugas melakukan triase berdasarkan observasi terhadap 3
hal, yaitu :
a. Pernafasan (respiratory)
b. Sirkulasi (perfusion)
c. Status Mental (Mental State)
2. Sistem triase
Petugas mengklasifikasikan pasien dalam empat kelompok:
a. Hijau : Pasien sadar dan dapat berjalan
b. Kuning : Semua pasien yang tidak termasuk golongan
merah dan hijau, pasien cedera yang tidak mengancam
jiwa dalam waktu dekat.
c. Merah : Semua pasien yang ada gangguan Airway,
Breathing, Circulation, Disability dan Exposure, pasien
cedera berat atau mengancam jiwa dan memerlukan
transport segera
d. Hitam : pasien meninggal atau cedera fatal yang tidak
memungkinkan untuk resusitasi

Langkah-langkah
1. Petugas menerima pasien di UGD. Petugas melakukan
anamnesis dan pemeriksaan singkat dan cepat
untuk menentukan derajat kegawatannya .
2. Petugas melakukan pengamatan untuk menilai pasien.
a) Merah adalah penderita gawat darurat (pasien dengan
kondisi mengancam), harus segera dilakukan intervensi
medis dalam waktu 60 detik, misalnya: Syok, gawat nafas,
gawat jantung, koma, kejang
b) Kuning adalah penderita yang gawat tetapi tidak darurat,
misalnya: Apendicitis akut, kanker stadium lanjut, fraktur
femur dan darurat tidak gawat misalnya: luka sayat baru.
c) Hijau adalah penderita tidak gawat dan tidak darurat
misalnya: penderita rawat jalan, abses, vulnus exoriaticum.
d) Hitam adalah penderita yang meninggal/DOA (Death On
Arrival).
3. Petugas memeriksa Airway dan Breathing.
4. Petugas menilai tingkat kesadaran pasien.
5. Petugas melakukan pemeriksaan tanda tanda vital.
6. Petugas mempriotaskan pelayanan pasien dengan urutan
warna : merah, kuning, hijau, hitam
7. Pasien kategori triase merah dapat langsung diberikan
pengobatan diruang tindakan UGD sesuai dengan SOP
Penanganan Pasien Gawat Darurat. Tetapi bila memerlukan
tindakan medis lebih lanjut, pasien segera dirujuk ke fasilitas
kesehatan yang lebih tinggi sesuai dengan SOP Rujukan
Pasien Emergensi.
8. Pasien dengan kategori triase kuning yang memerlukan
tindakan medis lebih lanjut dapat dipindahkan ke ruang
observasi dan menunggu giliran setelah pasien dengan
kategori triase merah selesai ditangani.
9. Pasien dengan kategori triase hijau dapat dipindahkan ke
rawat jalan, atau bila sudah memungkinkan untuk
dipulangkan, maka pasien dapat diperbolehkan untuk pulang.

2/3
10. Pasien kategori triase hitam dapat langsung dipindahkan ke
kamar jenazah.
11. Petugas mencatat kronologi pasien, tindakan dan perawatan
yang telah dilakukan dalam rekam medis.

7. Unit Terkait UGD

8. Rekam
Histori No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai