PUSKESMAS
No.
:3.4.1/…../SOP.UKP
Dokumen
No.Revisi :0
SOP
Tanggal
:
Terbit
Halaman : 1/3
H. Saepudin, SKM
UPT Puskesmas
NIP.19660221198703100
Ciomas
4
1. Pengertian 1. Pemberian Anastesi lokal adalah hilangnya sensasi pada bagian tubuh
tertentu tanpa disertai kehilangan kesadaran atau kerusakan fungsi kontrol
saraf pusat dan bersifat reversible.
2. Pemberian Sedasi adalah pemberian obat sedasi (diazepam suppositoria)
yang digunakan untuk menanggulangi kejang pada anak.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemberian anastesi lokal dan
sedasi di Puskesmas.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Ciomas Nomor 800/…../SK.KAPUS tentang
Jenis-jenis sedasi/anastesi lokal di UPT Puskesmas Ciomas.
4. Referensi 1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek
kedokteran;
2. Keputusan Menteri Kesehatan no 779/Menkes/SK/VIII/2008 tentang
standar pelayanan Anasthesi.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS);
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
5. Alat dan bahan 1. APD;
2. Surgery minor set;
3. Tensimeter;
4. Stetoskop;
5. Betadine;
6. Alcohol 70 %;
7. Hands gloves;
8. Kassa steril;
3/3
9. Obat – obat anastesi (lidocain 2 %,lidocaine, xylocaine);
10. Obat sedasi (diazepam)
11. Bengkok
12. Spuit 3 cc, spuit 1 cc.
6. Prosedur/ A. Pemberian Anastesi
Langkah-Langkah 1. Petugas mempersiapkan menggunakkan APD
2. Petugas mengidentifikasi pasien ,mencocokkan identitas pasien dengan
rekam medis.
3. Petugas menganamnesa pasien
4. Petugas mencatat anamnesa pasien ke rekam medis
5. Petugas memberikan informed consent pada pasien dan keluarga
tentang tindakan anestesi yang akan dilakukan
6. Pasien menandatangani lembar informed consent setelah diberi
informed consent oleh petugas
7. Petugas menidurkan pasien di ruang tindakan,memposisikan luka yang
akan dilakukan anestesi terlihat kasat mata
8. Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk melakukan
tindakan anestesi
9. Petugas mencuci tangan dengan 7 langkah mencuci tangan
10. Petugas menggunakan sarung tangan steril
11. Petugas mengambil obat anestesi dengan menggunakan spuit dibantu
dengan operator lain yang membukakan obat anestesi
12. Petugas memberikan informasi kalau akan segera dilakukan
penyuntikan pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit
13. Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke lesi,luka dan
sekitarnya secara blokade lingkar dan obat disuntikan secara
intraosseus, intraligamen, dan intradermal atau subcutan
14. Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi bereaksi dan pasien
sudah tdak merasakan sakit pada luka dan sekitarnya
15. Petugas menanyakan pada pasien dengan memberikan rangsangan
nyeri pada sekitar luka apakah masih nyeri atau tidak dan sudah
merasa baal/kesemutan pada kulit sekitar luka.
16. Setelah pasien tidak merasa nyeri operator membersihkan luka yang
terkena kotoran dengan larutan NaCl 0,9 %
17. Petugas melakukan tindakan bedah minor atau tindakan lainnya
18. Petugas mencuci tangan, dan mencatat hasil pemeriksaan dan tindakan
di kartu status/rekam medis
B. Tindakan pemberian sedasi (diazepam rectal) pada anak dengan kejang
1. Petugas memastikan identitas pasien secara cepat;
2. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik dengan cepat;
3. Petugas menjelaskan kepada orang tua pasien bahwa pasien perlu
segera diberikan diazepam rektal, resiko jika tidak diberikan dan
3/3
kemungkinan efek samping obat yang timbul;
4. Petugas meminta orang tua pasien untuk menandatangani inform
consent persetujuan tindakan pemberian obat;
5. Petugas memberikan diazepam per rektal;
6. Petugas melakukan monitoring status fisiologis selama dan segera
setelah pemberian diazepam per rektal;
7. Petugas mendokumentasikan semua proses tindakan yang dilakukan
direkam medis.
7. Diagram Alir 1. Pemberian Anastesi
3/3
Setelah pasien tidak merasa nyeri petugas
membersihkan luka yang terkena kotoran
dengan larutan NaCl 0,9 %
3. Poli Gigi
3/3
9. Rekaman Historis Perubahan
3/3