Anda di halaman 1dari 2

CODE BLUE

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


23.I.03.2018 00 1/1

Tanggal terbit: Ditetapkan,


3 Januari 2018 Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL (dr. Made Dwipayana, MPPM)

1. zPengertian Suatu sistem emergensi yang terdiri atas Tim Medis Reaksi
Cepat Code Blue (TMRCCB) yang bertugas memberikan
pertolongan segera pada pasien dengan kegawatdaruratan
sebelum dan saat henti nafas dan atau henti jantung (pre-arrest
dan arrest).
2. Tujuan 1. Mengurangi angka kejadian morbiditas dan mortalitas di
RSU Negara.
2. Menurunkan angka kejadian henti nafas dan atau henti
jantung di bangsal atau unit lain di lingkungan RSU Negara.
3. Menurunkan angka kejadian masuk RTI yang tidak
terencana.
4. Mengidentifikasi pasien yang tidak perlu diresusitasi
dan kelengkapan dokumen yang terkait.
3. Kebijakan
1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Negara Nomor 165
/ RSUN / 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit
Negara.

4. Prosedur 1. TMRCCB terdiri


dari:
a. DPJP/Dokter Jaga IGD
b. Dokter Anestesi sebagai koordinator TMRCCB
c. Perawat 1, Perawat 2 sebagai anggota TMRCCB
2. Untuk pasien yang dinyatakan DNAR diberi label ungu
berbentuk segitiga pada status pasien.
3. Petugas medis (perawat, dokter, residen, spesialis) penemu
pertama pasien ancaman gangguan nafas dan sirkulasi dapat
melakukan tindakan bantuan hidup dasar (BHD), kemudian
petugas lainnya mengaktifkan Code Blue.
4. Bila tidak ada label ungu di status pasien, segera aktifkan
Code Blue dengan menghubungi ke Sentral Code Blue
melalui ekstensi 169 dan menyampaikan lokasi kejadian
dengan cara memanggil TMRCCB melalui pengeras suara ke
seluruh bangsal, IGD dan manajemen "Code Blue Ruang…..
Kamar…..Pasien Dewasa
5. Bila sistem pengeras suara tidak dapat berfungsi, operator
penerima panggilan ekstensi 169 meneruskan panggilan ke
TMRCCB dengan menghubungi dokter jaga IGD, perawat di
ruangan terdekat dari area kejadian bila code blue terjadi
diluar area ruang perawat, serta unit terkait (Farmasi)
6. Khusus untuk pasien anak/bayi dengan memanggil “Code
Blue Anak/ bayi Ruang….. Kamar…..”
7. Perawat, dokter, karyawan atau satuan pengamanan di Pos
Stasion
TMRCCB lokasi kejadian secara simultan melakukan:
a. Mengamankan Airway, Circulation dan Breathing.
Securing the Airway, Breathing and Circulation.
b. Mengisolasi lingkungan pasien.
7. TMRCCB Sentral datang ke lokasi kejadian.
8. Penanganan dan tanggung jawab pasien diambil alih oleh
TMRCCB
9. Selama 30 menit – 2 jam tim Code Blue akan memutuskan
apakah pasien perlu dirawat di ruang intensif, operasi,
dirawat di ruang biasa atau pasien meninggal. Apapun
bentuk keputusan dari tim, pasien tetap diserahkan kepada
DPJP dan menjadi tanggung jawab DPJP.
10. Bila pasien memerlukan perawatan tindakan intensif maka
DPJP akan mengkonsulkan kepada dokter ruang intensif.
11. Selama menunggu ruang intensif, pasien tetap menjadi
tanggung jawab DPJP.
12. Bila pasien meninggal, pasien ditangani untuk perawatan
jenazah oleh perawat ruangan dan selanjutnya dikirim ke
kamar jenazah.
13. Pemanggilan / pemberitahuan Code Blue tidak diperlukan di
Instalasi Gawat Darurat, kamar operasi dan Instalasi Rawat
Intensif.

5. Unit terkait 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Farmasi
4. Unit Keamanan

Anda mungkin juga menyukai