No.Dokumen :
445/ 65/SOP/UKP/430.9.3.11/2023
4. Referensi Hazra, D., Nekkanti, A. and Jindal, A., 2021. Code blue Predictors of
survival. Journal of Anaesthesiology Clinical Pharmacology, [online]
Available at:
<https://journals.lww.com/joacp/Abstract/9000/Code_blue__Predictors_of
_survival.99982.aspx>
5. Prosedur/ a. Jika didapatkan seseorang atau pasien dalam kondisi cardiac
Langkah - respiratory arrest maka perawat ruangan (I) atau first responder
langkah berperan dalam tahap pertolongan, yaitu:
b. Segera melakukan penilaian dini kesadaran korban.
c. Pastikan lingkungan penderita aman untuk dilakukan pertolongan.
d. Lakukan cek respon penderita dengan memanggil nama atau
menepuk bahu.
e. Meminta bantuan pertolongan perawat lain (II) atau petugas yang
ditemui di lokasi untuk mengaktifkan code blue.
f. Lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) sampai dengan tim code
blue datang.
g. Perawat ruangan yang lain (II) atau penolong kedua, segera
menghubungi operator pengeras suara Puskesmas untuk
mengaktifkan code blue, dengan prosedur sebagai berikut:
h. Perkenalkan diri.
i. Sampaikan informasi untuk mengaktifkan code blue.
j. Sebutkan nama lokasi terjadinya cardiac respiratory arrest
dengan lengkap dan jelas, yaitu: area ….. (area satu/dua), nama
lokasi atau ruangan.
k. Jika lokasi kejadian di ruangan rawat inap maka informasikan : “
nama ruangan “.
l. Operator menggunakan pengeras suara atau berteriak
mengatakan code blue dengan prosedur sebagai berikut : “Code
Blue, Code Blue, Code Blue, di area …..(satu/dua), nama lokasi
atau ruangan…..”.
m. Jika lokasi kejadian diruangan rawat inap maka informasikan :
“Code Blue, Code Blue, Code Blue, nama ruangan ….. Setelah
tim code blue menerima informasi tentang aktivasi code blue,
mereka segera menghentikan tugasnya masing-masing,
mengambil resusitasi kit dan menuju lokasi terjadinya cardiac
respiratory arrest. Waktu respon dari aktivasi code blue sampai
dengan kedatangan tim code blue di lokasi terjadinya cardiac
respiratory arrest adalah 5 menit.
n. Sekitar 5 menit kemudian, operator menghubungi tim code blue
untuk memastikan bahwa tim code blue sudah menuju lokasi
terjadinya cardiac respiratory arrest
o. Jika lokasi terjadinya cardiac respiratory arrest adalah lokasi yang
padat manusia (public area) maka petugas keamanan (security)
segera menuju lokasi terjadinya untuk mengamankan lokasi
tersebut sehingga tim code blue dapat melaksanakan tugasnya
dengan aman dan sesuai prosedur.
p. Tim code blue melakukan tugasnya sampai dengan
diputuskannya bahwa resusitasi dihentikan oleh ketua tim code
blue.
q. Ketua tim code blue memutuskan tindak lanjut pasca resusitasi,
yaitu:
r. Jika resusitasi berhasil dan pasien stabil maka dipindahkan
secepatnya ke IGD untuk di rujuk ke rumah sakit yang
mempunyai fasilitas
s. Jika resusitasi tidak berhasil dan pasien meninggal, maka lakukan
koordinasi dengan bagian bina rohani, kemudian pasien
dipindahkan ke kamar jenazah.
t. Ketua tim code blue memberikan informasi dan edukasi kepada
keluarga pasien.
u. Perawat ruangan mendokumentasikan semua kegiatan dalam
rekam medis pasien dan melakukan koordinasi dengan ruangan
pasca resusitasi.
6. Diagram Alir