Dokumen : SOP/KMP/041
No. Revisi : A
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
PUSKESMAS NGRONGGOT
Penanggung Jawab
Disahkan Disiapkan
Kepala Puskesmas Penanggung Jawab
1. Pengertian Code Blue adalah salah satu kode prosedur emergensi yang
harus segera diaktifkan jika ditemukan seseorang dalam kondisi
cardiacrespiratory arrest di dalam area puskesmas.
Code blue response team adalah suatu tim yang di bentuk oleh
puskesma yang bertugas merespon kondisi code blue di dalam
area puskesmas. Tim ini terdiri dari dokter dan perawat yang
sudah terlatih dalam penanganan kondisi cardiacrespiratory
arrest
2. Tujuan 1. Untuk memberikan panduan baku bagi tim code blue dalam
melaksanakan tugas-tugasnya sebagai tim reaksi cepat jika
code blue diaktifkan.
2. Membangun respon seluruh petugas di Puskesmas pada
pelayanan kesehatan dalam keadaan gawat darurat
3. Mempercepat respon time kegawatdaruratan di puskesmas
untuk menghindari kematian dan kecacatan yang seharusnya
tidak perlu terjadi
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 188/035/K/411.303.12/2023
tentang Peningkatan mutu di Puskesmas Ngronggot
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
5. Prosedur/ Langkah 1. Jika didapatkan seseorang atau pasien dalam kondisi
- langkah cardiac respiratory arrest, maka tenaga medis di ruangan
atau first responder berperan dalam tahap pertolongan.
2. Segera melakukan penilaian kesadaran korban
3. Pastikan aman pasien, lingkungan dan penolong
4. Lakukan cek respon pasien dengan menepuk bahu dengan
memanggil nama
5. Meminta bantuan penolong lain / petugas kesehatan yang
ditemui di lokasi untuk mengaktifkan code blue
6. Lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) sampai dengan tim
code blue datang.
7. Penolong kedua segera menghubungi operator telepon
untuk mengaktifkan code blue, dengan prosedur sbb:
Perkenalkan diri
Sampaikan informasi untuk mengaktifkan code blue
Sebutkan nama lokasi terjadinya, jenis kelamin pasien,
usia pasien
Waktu respon operator menerima telepon adalah harus
secepatnya diterima, kurang dari 3 kali deringan
telepon.
Jika lokasi berada di area ruang rawat inap ataupun
rawat jalan, setelah menghubungi operator, perawat
jaga segera memebawa troly emergensi ke lokasi dan
membantu perawat melakukan resusitasi sampai
dengan tim code blue datang.
8. Setelah tim code blue menerima informasi tentang code
blue, mereka segera menghentikan tugasnya masing-
masing, mengambil reusitaasi kit dan menuju lokasi
terjadinya henti jantung.
9. Tim code blue melakukan tugasnya sampai dengan
diputuskannya bahwa resusitasi di hentikan oleh ketua tim
code blue.
10. Untuk pelaksanaan, tim code blue membeirkan bantuan
hidup dasar kepada pasien kemudian segera di transfer ke
IGD
11. Ketua tim code blue memutuskan tindak lanjut pasca
resusitasi yaitu,:
Jika resusitasi berhasil dan pasien stabil maka
dipindahkan secepatnya
Ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas lengkap.
Jika resusitasi tidak berhasil dan pasien meninggal,
maka lakukan dengan bagian bina rohani dan
pindahkan ke kamar jenazah.
Ketua code blue melakukan koordinasi dengan DPJP
Ketua tim code blue memberikan informasi dan edukasi
kepada keluarga pasien
Perawat ruangan mendokumentasikan semua kegiatan
dalam rekam medis dan melakukan koordinasi dengan
ruangan pasca resusitasi.
6. Diagram Alir
Pasien dengan “ code blue” (cardiacpulmunary arrest)
Penol ngpertamamelakukanBLS
Dilnjutkansampaitimcodebluedatang
Penol ngpertamamelakukanBLS
Dilnjutkansampaitimcodebluedatang
Penol ngpertamamelakukanBLS
Dilnjutkansampaitimcodebluedatang
4/4
CODE BLUE
No. Dokumen : SOP/KMP/041
DAFTAR No. Revisi :A
TILIK Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
Halaman : 1/2
Unit : ...........................
Nama Petugas : ............................
Tanggal Pelaksanaan : ............................
Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Jika didapatkan seseorang atau pasien dalam kondisi
cardiac respiratory arrest, maka tenaga medis di
ruangan atau first responder berperan dalam tahap
pertolongan.
2. Segera melakukan penilaian kesadaran korban
3. Pastikan aman pasien, lingkungan dan penolong
4. Lakukan cek respon pasien dengan menepuk bahu
dengan memanggil nama
5. Meminta bantuan penolong lain / petugas kesehatan
yang ditemui di lokasi untuk mengaktifkan code blue
6. Lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) sampai
dengan tim code blue datang.
7. Penolong kedua segera menghubungi operator telepon
untuk mengaktifkan code blue, dengan prosedur sbb:
Perkenalkan diri
Sampaikan informasi untuk mengaktifkan
code blue
Sebutkan nama lokasi terjadinya, jenis
kelamin pasien, usia pasien
Waktu respon operator menerima telepon
adalah harus secepatnya diterima, kurang dari
3 kali deringan telepon.
Jika lokasi berada di area ruang rawat inap
ataupun rawat jalan, setelah menghubungi
operator, perawat jaga segera memebawa
troly emergensi ke lokasi dan membantu
perawat melakukan resusitasi sampai dengan
tim code blue datang.
JUMLAH
CR : ya X 100 %
ya+tidak
= .........%
Nganjuk, Tgl ..............................
Pelaksana/ Auditor
(..............................................)
2/2