Anda di halaman 1dari 7

No.

Dokumen : SOP/KMP/041
No. Revisi : A
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023

PUSKESMAS NGRONGGOT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


Code Blue

Penanggung Jawab
Disahkan Disiapkan
Kepala Puskesmas Penanggung Jawab

dr. ARIEF SUBYANTO Condro Daru Kartiko, Amd.Kep.


NIP. 19660512 199603 1 004 NIP. 19720509 199803 2 011

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS NGRONGGOT
Jalan dr. Soetomo Nomor 1 Ngronggot Kode Pos 64395
Telepon(0358)772766 E-mail : puskesmasngronggot.nganjuk@gmail.com
CODE BLUE
No. Dokumen : SOP/KMP/041
SOP No. Revisi :A
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
Halaman : 1/4

PUSKESMAS dr. Arief Subyanto


NGRONGGOT NIP. 19660512 199603 1 004

1. Pengertian Code Blue adalah salah satu kode prosedur emergensi yang
harus segera diaktifkan jika ditemukan seseorang dalam kondisi
cardiacrespiratory arrest di dalam area puskesmas.

Code blue response team adalah suatu tim yang di bentuk oleh
puskesma yang bertugas merespon kondisi code blue di dalam
area puskesmas. Tim ini terdiri dari dokter dan perawat yang
sudah terlatih dalam penanganan kondisi cardiacrespiratory
arrest
2. Tujuan 1. Untuk memberikan panduan baku bagi tim code blue dalam
melaksanakan tugas-tugasnya sebagai tim reaksi cepat jika
code blue diaktifkan.
2. Membangun respon seluruh petugas di Puskesmas pada
pelayanan kesehatan dalam keadaan gawat darurat
3. Mempercepat respon time kegawatdaruratan di puskesmas
untuk menghindari kematian dan kecacatan yang seharusnya
tidak perlu terjadi
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 188/035/K/411.303.12/2023
tentang Peningkatan mutu di Puskesmas Ngronggot
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
5. Prosedur/ Langkah 1. Jika didapatkan seseorang atau pasien dalam kondisi
- langkah cardiac respiratory arrest, maka tenaga medis di ruangan
atau first responder berperan dalam tahap pertolongan.
2. Segera melakukan penilaian kesadaran korban
3. Pastikan aman pasien, lingkungan dan penolong
4. Lakukan cek respon pasien dengan menepuk bahu dengan
memanggil nama
5. Meminta bantuan penolong lain / petugas kesehatan yang
ditemui di lokasi untuk mengaktifkan code blue
6. Lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) sampai dengan tim
code blue datang.
7. Penolong kedua segera menghubungi operator telepon
untuk mengaktifkan code blue, dengan prosedur sbb:
 Perkenalkan diri
 Sampaikan informasi untuk mengaktifkan code blue
 Sebutkan nama lokasi terjadinya, jenis kelamin pasien,
usia pasien
 Waktu respon operator menerima telepon adalah harus
secepatnya diterima, kurang dari 3 kali deringan
telepon.
 Jika lokasi berada di area ruang rawat inap ataupun
rawat jalan, setelah menghubungi operator, perawat
jaga segera memebawa troly emergensi ke lokasi dan
membantu perawat melakukan resusitasi sampai
dengan tim code blue datang.
8. Setelah tim code blue menerima informasi tentang code
blue, mereka segera menghentikan tugasnya masing-
masing, mengambil reusitaasi kit dan menuju lokasi
terjadinya henti jantung.
9. Tim code blue melakukan tugasnya sampai dengan
diputuskannya bahwa resusitasi di hentikan oleh ketua tim
code blue.
10. Untuk pelaksanaan, tim code blue membeirkan bantuan
hidup dasar kepada pasien kemudian segera di transfer ke
IGD
11. Ketua tim code blue memutuskan tindak lanjut pasca
resusitasi yaitu,:
 Jika resusitasi berhasil dan pasien stabil maka
dipindahkan secepatnya
Ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas lengkap.
 Jika resusitasi tidak berhasil dan pasien meninggal,
maka lakukan dengan bagian bina rohani dan
pindahkan ke kamar jenazah.
 Ketua code blue melakukan koordinasi dengan DPJP
 Ketua tim code blue memberikan informasi dan edukasi
kepada keluarga pasien
 Perawat ruangan mendokumentasikan semua kegiatan
dalam rekam medis dan melakukan koordinasi dengan
ruangan pasca resusitasi.
6. Diagram Alir
Pasien dengan “ code blue” (cardiacpulmunary arrest)
 Penol ngpertamamelakukanBLS
 Dilnjutkansampaitimcodebluedatang

 Staff puskesmas memanggil pertolongan


 Aktivasi alarm code blue ( menggunakan HT / berteriak code
blue, code blue,,,,,,)

 Penolong pertama melakukan BLS


 Dilnjutkan sampai tim code blue datang
 Penol ngpertamamelakukanBLS
 Dilnjutkansampaitimcodebluedatang

 Tim code blue dating membawa perlengkapan emergency trolley


 Tim code blue mengambil alih resusitasi
Menghubungi dokter jaga

 Penol ngpertamamelakukanBLS
 Dilnjutkansampaitimcodebluedatang

Resusitasi dilanjutkan  Penol ngpertamamelakukanBLS


 Dilnjutkansampaitimcodebluedatang

Berhasil/ ROSC Tidak berhasil


 Penol ngpertamamelakukanBLS
 Dilnjutkansampaitimcodebluedatang

 Penol ngpertamamelakukanBLS
 Dilnjutkansampaitimcodebluedatang

7. Unit terkait 1. Rawat Inap


2. UGD
3. Poned
4. Poli BP Umum
5. KIA
6. KB
7. Poli Gigi
8. Poli MTBS
9. Imunisasi
8. Dokumen Terkait
9. Rekam Historis
NO Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
diberlakukan
1.

4/4
CODE BLUE
No. Dokumen : SOP/KMP/041
DAFTAR No. Revisi :A
TILIK Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Arief Subyanto


NGRONGGOT NIP. 19660512 199603 1 004

Unit : ...........................
Nama Petugas : ............................
Tanggal Pelaksanaan : ............................
Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Jika didapatkan seseorang atau pasien dalam kondisi
cardiac respiratory arrest, maka tenaga medis di
ruangan atau first responder berperan dalam tahap
pertolongan.
2. Segera melakukan penilaian kesadaran korban
3. Pastikan aman pasien, lingkungan dan penolong
4. Lakukan cek respon pasien dengan menepuk bahu
dengan memanggil nama
5. Meminta bantuan penolong lain / petugas kesehatan
yang ditemui di lokasi untuk mengaktifkan code blue
6. Lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) sampai
dengan tim code blue datang.
7. Penolong kedua segera menghubungi operator telepon
untuk mengaktifkan code blue, dengan prosedur sbb:
 Perkenalkan diri
 Sampaikan informasi untuk mengaktifkan
code blue
 Sebutkan nama lokasi terjadinya, jenis
kelamin pasien, usia pasien
 Waktu respon operator menerima telepon
adalah harus secepatnya diterima, kurang dari
3 kali deringan telepon.
 Jika lokasi berada di area ruang rawat inap
ataupun rawat jalan, setelah menghubungi
operator, perawat jaga segera memebawa
troly emergensi ke lokasi dan membantu
perawat melakukan resusitasi sampai dengan
tim code blue datang.

8. Setelah tim code blue menerima informasi tentang


code blue, mereka segera menghentikan tugasnya
masing-masing, mengambil reusitaasi kit dan menuju
lokasi terjadinya henti jantung.
9. Tim code blue melakukan tugasnya sampai dengan
diputuskannya bahwa resusitasi di hentikan oleh ketua
tim code blue.
10. Untuk pelaksanaan, tim code blue membeirkan
bantuan hidup dasar kepada pasien kemudian segera
di transfer ke IGD
11. Ketua tim code blue memutuskan tindak lanjut pasca
resusitasi yaitu,:
 Jika resusitasi berhasil dan pasien stabil maka
dipindahkan secepatnya
Ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas
lengkap.
 Jika resusitasi tidak berhasil dan pasien
meninggal, maka lakukan dengan bagian bina
rohani dan pindahkan ke kamar jenazah.
 Ketua code blue melakukan koordinasi
dengan DPJP
 Ketua tim code blue memberikan informasi
dan edukasi kepada keluarga pasien
 Perawat ruangan mendokumentasikan semua
kegiatan dalam rekam medis dan melakukan
koordinasi dengan ruangan pasca resusitasi.

JUMLAH

CR : ya X 100 %
ya+tidak

= .........%
Nganjuk, Tgl ..............................

Pelaksana/ Auditor

(..............................................)

2/2

Anda mungkin juga menyukai