Anda di halaman 1dari 3

CODE BLUE

No. Dokumen
No. Revisi No. Halaman
017/YANMED/RSKIA-
00 1/3
A/VII/2018
Ditetapkan,
Direktur RSKIA Annisa
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
15 Juli 2018
OPERASIONAL
drg. Nolista Indah Rasyid, Sp. Ort
NIK 004 10 11
Code blue adalah penanganna pasien yang jatuh pada
Pengertian
kegawatdaruratan di lingkungan Rumah Sakit.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
Tujuan
mengatasi kegawatdaruratan medis pasien.
1. Keputusan Direktur RSKIA Annisa tentang Kebijakan
Kebijakan Code Blue.
2. Keputusan Direktur RSKIA Annisa tentang Panduan
Code Blue.
1. Jika didapatkan seseorang atau pasien dalam
kondisi cardiac respiratory arrest, maka orang pertama
yang menemukan atau first responder berperan dalam
tahap pertolongan, yaitu:
a. Segera melakukan penilaian dini kesadaran korban.
b. Pastikan lingkungan penderita aman untuk
dilakukan pertolongan.
c. Lakukan cek respon penderita dengan memanggil
Prosedur nama pasien, menepuk bahu pasien, atau dengan
rangsang nyeri.
d. Meminta bantuan pertolongan orang lain atau
petugas yang ditemui di lokasi untuk
mengaktifkan code blue.
e. Lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) sampai
dengan tim code blue tiba.

CODE BLUE
No. Dokumen
No. Revisi No. Halaman
017/YANMED/RSKIA
00 2/3
-A/VII/2018

Prosedur 2. Orang lain atau penolong kedua yang diminta


mengaktifkan code blue, segera menghubungi petugas
resepsionis untuk mengaktifkan code blue dengan
menggunakan sound sistem RSKIA Annisa, dengan
prosedur sebagai berikut:
a. Sampaikan informasi untuk mengaktifkan code blue.
b. Sebutkan nama, lokasi terjadinya cardiac respiratory
arrest dengan lengkap dan jelas, yaitu: nama lokasi
atau ruangan.
3. Waktu respon harus secepatnya diterima.
4. Setelah tim code blue menerima informasi tentang
aktivasi code blue, mereka segera menghentikan
tugasnya masing-masing, mengambil resusitasi kit dan
menuju lokasi terjadinya cardiac respiratory
arrest. Waktu respon dari aktivasi code blue sampai
dengan kedatangan tim code blue di lokasi
terjadinya cardiac respiratory arrest adalah 5 menit.
5. Jika lokasi terjadinya cardiac respiratory arrest adalah
lokasi yang padat manusia (public area) maka petugas
keamanan (security) segera menuju lokasi terjadinya
untuk mengamankan lokasi tersebut sehingga tim code
blue dapat melaksanakan tugasnya dengan aman dan
sesuai prosedur.
6. Tim Code Blue melakukan tugasnya sampai dengan
diputuskannya bahwa resusitasi dihentikan oleh ketua
tim Code Blue.
7. Untuk pelaksanaan Code Blue di luar area rumah sakit,
seperti area parkir, tim Code Blue memberikan
bantuan hidup dasar kepada pasien kemudian segera
ditransfer ke Unit Gawat Darurat.

CODE BLUE
No. Dokumen
No. Revisi No. Halaman
017/YANMED/RSKIA
00 3/3
-A/VII/2018

8. Ketua tim code blue memutuskan tindak lanjut pasca


resusitasi, yaitu:
 Jika resusitasi berhasil dan pasien stabil, maka
pasien dirujuk secepatnya ke rumah sakit yang
mempunyai fasilitas.
 Jika keluarga pasien menolak dirujuk dan
meminta dirawat di ruang perawatan biasa, maka
keluarga pasien menandatangani surat penolakan.
 Jika resusitasi tidak berhasil dan pasien
Prosedur
meninggal, maka lakukan koordinasi dengan
bagian bina rohani, kemudian pasien dipindahkan
ke kamar jenazah.
 Ketua tim code blue melakukan koordinasi dengan
DPJP.
 Ketua tim code blue memberikan informasi dan
edukasi kepada keluarga pasien.
9. Anggota tim code blue mendokumentasikan semua
kegiatan dalam rekam medis pasien.
Unit Terkait Seluruh Unit Pelayanan RS dan Tim Code blue

Anda mungkin juga menyukai