4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang panduan Praktik
Klinis Dokter Difasilitas Pelayanan Tingkat Pertama
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 514 Tahun 2015 Tentang Panduan
Praktek Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama
5. Prosedur Label triase
6. langkah-langkah 1. Pasien datang diterima petugas / paramedis UGD,
2. Petugas melaksanakan triase.
3. Petugas melakukan anamnesa,
4. Petugas melakukan pemeriksaan dengan cepat ( selintas ) untuk menentukan
derajat kegawatan pasien
5. Pasien dibedakan menurut kegawatannya dengan memberi kode warna :
a. Hijau adalah warna untuk pasien tidak gawat dan tidak darurat. Misalnya :
Penderita Common Cold, gastritis, abses
b. Kuning adalah warna untuk pasien yang darurat tidak gawat dan gawat
tidak darurat, Misalnya : luka sayat dangkal
c. Merah adalah warna untuk pasien gawat darurat (pasien dengan kondisi
mengancam). Misalnya : Fraktur terbuka, trauma kepala, Penderita stroke
trombosis, lukabakar, Appendicacuta , CVA, AMI, asma bronchial dll
d. Hitam adalah warna untuk pasien yang telah meninggal dunia
6. Pasien mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna : merah, kuning,
hijau, hitam
7. Padawaktu jam kerja pasien dengan warna hijau dikirim keBP / rawat jalan Unit
terkait Poliklinik, Ruang perawatan,
8. Petugas mendokumentasikan identitas pasien,hasil pemeriksaan,tindakan yang
telah dilakukan,evaluasi tindakan,
9. Petugas merencanakan tindakan selanjutnya,
Pada waktu jam kerja pasien dengan warna hijau dikirim ke rawat jalan, pasien
dengan warn merah dirujuk ke RSU
Rekam medis
8. hal-hal yang perlu Jika tidak dilakukan sesuai SOP, maka triase tidak akan terlaksan dengan baik.
diperhatikan