Anda di halaman 1dari 3

TRIASE

No. Dok : UKP/ /SOP/PKM-NB/VIII/2023

No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 01/08/2023

Halaman : 1/3

Istiyana
UPT Puskesmas
NIP.19771129 2005
Negeri Besar
01 2006

1. Pengertian Triase adalah memilah-milah korban sesuai dengan tingkat kegawatannya


untuk menentukan prioritas tindakan.

2. Tujuan Sebagai acuan menentukan prioritas tindakan penanganan pasien sesuai


dengan tingkat kegawatan pasien.

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Negeri Besar Nomor : 440/ /SK/PKM-
NB/VIII/2023 tentang Triase.

4. Referensi
1. Undang – undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No. 144)

2. Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas

3. Permenkes No. 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan


Tingkat Pertama

4. Kepmenkes No. 1457/MENKES/SK/X/2003 Tahun 2003 tentang Standar


Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dikabupaten/kota

5. Kepmenkes No. HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktisi


Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

6. Permenkes No 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien


7. Peraturan Presiden (PERPRES) No. 64 Tahun 2020 Tentang Jaminan
Kesehatan

8. PERMENKES RI No. HK.01.07/MENKES/382/2020 Tentang Protokol


Kesehatan Bagi Masyarakat Di Tempat Dan Fasilitas Umum Dalam
Rangka Pencegahan Dan Pengendalian COVID-19.
5. Prosedur Persiapan Alat:
dan langkah-
1. Tensi
langkah
2. Infus
3. Oksigen
4. Stetoskop
5. Pita kode warna
Petugas yang melaksanakan

1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan
Langkah-langkah
1. Petugas menerima pasien datang ke UGD
2. Petugas memberikan inform consent (penandatangan persetujuan
tindakan) oleh keluarga pasien
3. Petugas melakukan anamneses diruang triase
4. Petugas memeriksa pasien dengan singkat
5. Petugas memeriksa dengan cepat (selintas) pasien untuk menentukan
6. Derajat kegawatannya oleh dokter/ paramedis yang terlatih
7. Petugas membedakan pasien menurut kegawatannya dengan memberi
kode warna:
1) Hijau adalah warna untuk penderita tidak gawat dan tidak darurat.
Misalnya: penderita common cold, gastritis, abses
2) Kuning adalah warna untuk penderita yang darurat tidak gawat dan
gawat tidak darurat, Misalnya: luka sayat dangkal
3) Merah adalah warna untuk penderita gawat darurat (pasien dengan
kondisi mengancam). Misalnya: fraktur terbuka, trauma kepala,
Penderita stroke trombosis, luka bakar, appendic acuta , CVA, AMI,
asma bronchial dll
4) Hitam adalah warna untuk penderita yang telah meninggal dunia
8. Petugas memberikan pasien prioritas pelayanan dengan urutan warna:
merah, kuning, hijau, hitam
9. Petugas mengirim penderita dengan warna kuning pada waktu jam kerja
ke poli umum/ rawat jalan Unit terkait Poliklinik, Ruang perawatan,
10. Petugas mendokumentasikan identitas pasien, hasil
pemeriksaan,tindakan yang telah dilakukan,evaluasi tindakan,
Petugas merencanaan tindakan selanjutnya,
6. Bagan Alir
Petugas menerima Petugas memberikan inform consent persetujuan
pasien diUGD kepada keluarga pasien

Memeriksa dengan cepat dan Melakukan anamnes dan


menentukan kegawatannya oleh dokter memeriksa pasien dengan singkat
atau paramedic yang terlatih

Membedakan pasien kegawatan dengan Petugas mengirim penderita warna kuning


kode warna: pada jam kerja ke ruang periksa umum, ruang
Hijau, tidak gawat perawatan
Kuning, gawat tidak darurat, darurat
tidak gawat
Merah, gawat
Hitam, meninggal
Memberi prioritas pelayanan menurut Mendokumentasi identitas pasien, hasil
warna pemeriksaan, tindakan dan evaluasi

Petugas merencanakan
tindakan selanjutnya

7. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan

8. Unit terkait Unit Gawat Darurat (UGD)

9. Dokumen 1. Rekam Medis

terkait 2. Lembar Inform consent

10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


historis diberlakukan
perubahan
1. Penanngung jawab Kepala Puskesmas 01 Agustus 2023
Puskesmas negeri negeri besar
besar

Anda mungkin juga menyukai