Anda di halaman 1dari 4

TRIASE

No. Dokumen : 440/566/V/PKM/2022

No.Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 21 Mei 2022

Halaman : 1/4

UPT PUSKESMAS Hj. Eulis Dahniar, SKM., M.MKes.

PASUNDAN NIP.197306031993022004

1 Pengertian Triase adalah proses mengidentifikasi atau


memilah-milah korban sesuai dengan tingkat
kegawatannya untuk menentukan prioritas
tindakan.
2 Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan langkah-
langkah triase.
3 Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Pasundan
Nomor : 440/565/V/PKM/2022 Tentang Triase.
4 Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 47 Tahun
2018 tentang Pelayanan Kegawatdaruratan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun
2019 tentang Puskesmas.
5 Prosedur a. Alat
1) Alat Kesehatan (stetoskop, tensimeter,
thermometer, oximeter)
2) Alat tulis
3) PC
4) Printer
b. Bahan
1) Pita warna merah, kuning, hijau, hitam
2) Rekam medis manual/elektronik
3) Kartu identitas
4) Informed consent
5) APD
6 Langkah-langkah 1. Persiapan alat dan bahan : Pita warna Merah,
Kuning, Hijau, Hitam.
2. Petugas menerima pasien yang datang ke
Puskesmas.
3. Petugas memeriksa pasien singkat dan cepat
No. Dokumen : SOP TRIASE Halaman : 2/4
440/566/V/PKM/2022

(selintas) untuk menentukan derajat


kegawatannya.
4. Petugas memeriksa pasien diluar ruang triase.
5. Petugas memberikan kode warna menurut
kegawatnnya :
a. Segera- Immediate (I)- MERAH. Pasien
mengalami cedera mengancam jiwa yang
kemungkinan besar dapat hidup bila
ditolong segera. Misalnya : Tension
pneumothorax, distress pernafasan (RR<
30x/mnt), perdarahan internal vasa besar,
gawat darurat (pasien dengan kondisi
mengancam). Misalnya : Fraktur terbuka,
trauma kepala, Penderita stroke trombosis,
luka bakar, Appendic acut , CVA, AMI,
dsb.
b. Tunda-Delayed (II)-KUNING. Pasien
memerlukan tindakan defintif tetapi tidak
ada ancaman jiwa segera. Misalnya :
Perdarahan laserasi terkontrol, fraktur
tertutup pada ekstremitas dengan
perdarahan terkontrol, luka bakar < 25%
luas permukaan tubuh, dsb.
c. Minimal (III)-HIJAU. Pasien mendapat
cedera minimal, dapat berjalan dan
menolong diri sendiri atau mencari
pertolongan. Kategori untuk penderita tidak
gawat dan tidak darurat. Misalnya
penderita Common Cold, gastritis, abses.
d. Meninggal (IV)-Hitam
6. Petugas memprioritaskan pelayanan sesuai
dengan urutan warna : merah, kuning, hijau.
7. Petugas langsung memberikan tindakan di
ruang tindakan disertai pemberian informed
consent.
8. Petugas mendokumentasikan identitas pasien,
hasil pemeriksaan, tindakan yang telah
No. Dokumen : SOP TRIASE Halaman : 3/4
440/566/V/PKM/2022

dilakukan dan evaluasi Tindakan.


9. Petugas merujuk pasien apabila memerlukan
Tindakan medis lebih lanjut.
10. Petugas memulangkan pasien yang sudah
membaik.
7 Bagan alir Petugas menerima dan
Petugas mempersiapkan
alat dan bahan, APD memeriksa pasien singkat
untuk menentukan
kegawatannya

Petugas memprioritas
pelayanan Petugas memberikan kode
sesuai dengan kode urutan warna menurut derajat
warna : Merah, kegawatannya dengan
kuning, hijau, dan hitam memberikan kode warna
(Merah, Kuning, Hijau dan
Hitam)

Petugas langsung
memberikan
tindakan di ruang tindakan
UGD
apabila triase merah dan
informed consent

Petugas mendokumentasikan identitas


pasien, hasil pemeriksaan, tindakan
yang telah dilakukan dan evaluasi
Tindakan.

Petugas apabila
memerlukan tindakan
medis lebih lanjut, pasien
dirujuk ke rumah sakit

Petugas memulangkan
pasien yang sudah membaik

8 Hal-hal yang perlu Melakukan trise dengan cepat, tepat dan akurat
diperhatikan
9 Unit terkait Unit Gawat Darurat

10 Dokumen terkait a. Rekam Medis Elektronik dan Manual


b. Informed consent

11 Rekaman Historis
Perubahan Tanggal
Yang Di Isi
No Mulai
Ubah Perubahan
Diberlakukan
No. Dokumen : SOP TRIASE Halaman : 4/4
440/566/V/PKM/2022

Permenkes
No. 75 tahun
2014
berubah
Acuan menjadi
1 21 Mei 2022
Kebijakan Permenkes
No. 43 Th
2019.

Anda mungkin juga menyukai