Anda di halaman 1dari 6

TRIASE

No. Dokumen : SOP/DK/UKP/

SPO No. Revisi :0


Tanggal Terbit : 7 Agustus 2017
Halaman :1/3 halaman

UPT
PUSKESMAS drg. Ema Rayanis
DURI KOTA NIP.19691019 200212 2 003
1. Triase adalah memilah – milah korban sesuai dengan tingkat
kegawatannya untuk menentukan prioritas tindakan.
2. Gawat darurat adalah Suatu keadaan yang terjadinya mendadak
mengakibatkan seseorang atau banyak orang memerlukan penanganan /
pertolongan segera dalam arti pertolongan secara cermat, tepat dan cepat.
1. Pengertian Apabila tidak mendapatkan pertolongan semacam itu maka korban akan
mati atau cacat / kehilangan anggota tubuhnya seumur hidup.
3. Keadaan darurat adalah keadaan yang terjadinya mendadak, sewaktu-
waktu / kapan saja, terjadi dimana saja, dan dapat menyangkut siapa saja
sebagai akibat dari suatu kecelakaan, suatu proses medik atau perjalanan
suatu penyakit.
2. Tujuan Sebagai acuan menentukan prioritas tindakan penanganan pasien sesuai
dengan tingkat kegawatan pasien

Keputusan Kepala UPT Puskesmas Duri Kota Nomor :440/UPT-


3. Kebijakan
KPTS/VIII/2017/_____ tentang Pelayanan Medis.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor. 5 Tahun 2014 Tentang Panduan


4. Referensi
Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pimer
1. Instrument Emergensi

5. Alat dan 2. Rekam Medis


Bahan 3. Formulir Inform Consent
1. Penderita datang diterima petugas / paramedis poli akut,
2. Diruang triase dilakukan anamnesa,
3. Penderita diperiksa dengan singkat,
4. Penderita diperiksa dengan cepat(selintas) untuk menentukan derajat
kegawatannya. Oleh dokter/paramedis yang terlatih,
6. Langkah-
5. Penderita dibedakan menurut kegawatannya dengan memberi kode
langkah
warna :
a. Hijau adalah warna untuk penderita tidak gawat dan tidak darurat.
Misalnya : Penderita Common Cold, gastritis, abses.
b. Kuning adalah warna untuk penderita yang darurat tidak gawat dan
gawat tidak darurat, Misalnya : luka sayat dangkal
c. Merah adalah warna untuk penderita gawat darurat (pasien dengan
kondisi mengancam). Misalnya : Fraktur terbuka, trauma kepala,
Penderita stroke trombosis, luka bakar, Appendic acuta , CVA,
AMI, asma bronchial dll
6. Penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna :
merah, kuning, hijau, hitam
7. Pada waktu jam kerja penderita dengan warna kuning dikirim ke BP /
rawat jalan Unit terkait Poliklinik,
8. Inform concent (penandatangan persetujuan tindakan) oleh keluarga
pasien
9. Petugas mendokumentasikan identitas pasien, hasil pemeriksaan,
tindakan yang telah dilakukan,evaluasi tindakan
10. Petugas merencanaan tindakan selanjutnya,
Penderita datang diterima Lakukan anamnesa
petugas ruang akut

Menentukan derajat Penderita diperiksa


kegawatannya oleh dengan singkat
petugas

Menentukan derajat Penderita dibagi


7.Diagram Alir kegawatannya oleh berdasarkan kegawatan
petugas

Pasien ditempatkan sesuai dengan


Petugas memberikan inform tingkat kegawatannya dan diberi
consent dan melakukan tanda gelang
tindakan

Petugas
Petugas mendekumentasikan merencanakan
dan evaluasi tindakan tindakan selanjutnya

1. Pemeriksaan singkat dan cepat untuk menentukan derajat kegawatannya


8. Hal-hal yang
perlu 2. Tindakan pertolongan cepat dan tepat untuk menyelamatkan hidup
diperhatikan pasien

1. Ruang Akut
9.Unit Terkait
2. Laboratorium

1. Register ruang akut


10. Dokumen
2. Rekam Medis
Terkait
3. Formulir Inform Consent

11. Rekaman Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
Histori Diberlakukan
TRIASE
No. Dokumen : DT/DK /UKP /

DAFTAR No. Revisi :0


TILIK Tanggal Terbit : 7 Agustus 2017
Halaman :½

UPT
Drg. Ema Rayanis
PUSKESMAS
NIP.19691019 200212 2 003
DURI KOTA

Unit : ……………………………………………………………………
Nama Petugas : ……………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………………………………
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Penderita datang diterima petugas / paramedis ruang
akut
2 Apakah Diruang triase dilakukan anamnesa

3 Apakah Penderita diperiksa dengan singkat


4 Apakah Penderita diperiksa dengan cepat(selintas) untuk
menentukan derajat kegawatannya. Oleh dokter/paramedis
yang terlatih
5 Apakah Penderita dibedakan menurut kegawatannya dengan
memberi kode warna :
a. hijau adalah warna untuk penderita tidak gawat dan
tidak darurat. Misalnya : Penderita Common Cold,
gastritis, abses
b. Kuning adalah warna untuk penderita yang darurat tidak
gawat dan gawat tidak darurat, Misalnya : luka sayat
dangkal
c. Merah adalah warna untuk penderita gawat darurat
(pasien dengan kondisi mengancam). Misalnya :
Fraktur terbuka, trauma kepala, Penderita stroke
trombosis, luka bakar, Appendic acuta , CVA, AMI,
asma bronchial dll.

6 Apakah Penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan


urutan warna : merah, kuning, hijau,
7 Apakah Pada waktu jam kerja penderita dengan warna kuning
dikirim ke BP / rawat jalan Unit terkait Poliklinik, Ruang
perawatan
8 Apakah inform concern (penandatangan persetujuan
tindakan) oleh keluarga pasien
9 Apakah Petugas mendokumentasikan identitas pasien,hasil
pemeriksaan, tindakan yang telah dilakukan,evaluasi tindakan
10 Apakah Petugas merencanaan tindakan selanjutnya,
Jumlah
Compliance rate (CR) : ……………..%
………………………………..,…………..
Pelaksana / auditor

……………………………………….
NIP: ………………..........................

Anda mungkin juga menyukai